Haluan 10 September 2012

Page 9

RIAU DAN KEPRI 9

SENIN, 10 SEPTEMBER 2012 M 23 SYAWAL 1433 H

Perekaman KTP Elektonik di Mall BATU AJI, HALUAN — Wakil Walikota Batam, Rudi mengatakan, untuk mengejar target pelaksanaan KTP elektronik rampung paa 31 Oktober mendatang, Pemko Batam menyiapkan pelayanan di Mall. Ada tiga mall yang menjadi pilihan, yakni BCS Mall, Nagoya Hill Mall dan DC Mall. “Kita menjemput masyarakat dalam pelaksanaan KTP elektronik. Sejak hari ini kita mulai siapkan pelayanan di mall di Batam,” ujar Rudi dalam sambutannya di hadapan ribuan masyarakat Batu Aji yang memadati acara HUT RI dan halal bihalal Pemko Batam dengan masyarakat setempat di halaman Mitra Mall Batu Aji, Minggu (9/9). Lebih lanjutnya disampaikan, dengan adanya pelayanan e-KTP di mall tidak ada lagi alasan bagi masyarakat untuk tidak menyerahkan datanya dengan dalih susah tempat pelaksanaan KTP susah dijangkau. Pasalnya keberadaan mall sangat mudah dijangkau dan menjadi tempat primadona bagi masyarakat. “Mall menjadi pilihan, karena kita tau keberadaan mall tidak pernah sepi pengunjung,” katanya. Selain menempatkan pelayanan KTP di tiga mall, lanjut Rudi, Pemko Batam melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Batam juga melakukan penambahan 12 unit mesin perekam. Upaya mengejar target ini terus diburu oleh Pemko Batam, karena berdasarkan data yang dihimpun dari panitia di lapangan, kata Rudi didampingi oleh Kadisdukcapil Sadri khairudin menjelang berakhirnya masa pelaksaan KTP belum 50 persen masyarakat yang sudah terekam. (hk/ays).

Warga Bangladesh Ditemukan Tewas SEKUPANG, HALUAN — Wadud Sikder Ramiz Sikder (39), warga Bangladesh yang merupakan karyawan PT Nanindah Mutiara Shipyard menghembuskan nafas terakhir setelah melakukan check in di Hotel Sentosa, Nagoya, Batam, Minggu (9/9) sekitar pukul 07.30 WIB. Lelaki yang bertugas sebagai supervisor diperusahaan tempat ia bekerja di kawasan Tanjunguncang itu, melakukan check in sehari sebelum kejadian. Namun, pada pagi harinya ia ditemui dalam keadaan tidak sadarkan diri. Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda (RSHB), namun nyawanya tidak tertolong lagi. Untuk diidentifikasi penyebab kematiannya, jasad korban dibawa ke RS Badan Pengusahaan Batam untuk dilakukan visum. Dari pantauan Haluan Kepri di RSBP Batam, puluhan pekerja yang tidak lain teman kerja korban mengenakan pakaian warepack warna biru, dan oranye tampak memenuhi ruang jenazah. (hr/mg6)

Pasar Cik Puan Berantakan PEKANBARU, HALUAN — Kondisi pasar Cik Pun, Pekanbaru, Riau yang masih dalam tahap pembangunan membuat para pedagang menggelar dagangannya di pasar penampungan, namun sangat jauh dari kata bersih karena hampir di setiap sudut terdapat tumpukan sampah serta becek. Akibatnya pembelipun enggan datang. Hal ini diungkapkan Eti(30) salah seorang pedagang sayur mayur yang berda di dalam pasar, Ia mengatakan bahwa terkait dengan kondisi pasar yang jorok membuat dagangannya tidak begitu laris, karena pembeli tidak mau masuk ke pasar. “Yah, tunggu habis sayur yang diluar dekat jalan, baru mau orang itu masuk kedalam,” ungkapnya kepada Haluan Riau, Minggu (9/ 9). Ia juga mengeluhkan dengan komitmen dari pemerintah yang tidak serius dalam pembangunan pasar, melirik PON yang gunanya hanya untuk seremonial pemerintah cepat tanggap. “Namun, untuk urusan perut masyarakatnya sendiri masih tunggu-ketunggu melulu,” keluhnya. Hal senada juga diungkapkan Eri (35) pedagang ayam potong. Ia merasakan pengunjung Pasar Cik Puan telah jauh berkurang akibat dari pembangunan pasar yang membuat kondisi pasar sangat kotor, bahkan ada beberapa pedagang yang tidak menggelar dagangannya karena sepi pembeli. “Alhasil bahan bahan yang dijual di pasar Cik Puan Ini tidak lengkap lagi,”ujarnya. (hr/mg6)

Anambas Andalkan Wisata Bahari

ANAMBAS, HALUAN — Keindahan bawah laut dan keindahan pantai pasir putih merupakan potensi wisata bahari yang menjadi daya tarik bagi wisatawan.

TERTIDUR — Dua penambang pompong tertidur lelap saat menunggu giliran membawa penumpang dari Tanjungpinang ke Kampung Bugis atau ke Sengrang di D Pelantar II Tanjungpinang, Kepri, Minggu (9/9). Alat Transfortasi ini menjadi andalan bagi masyarakat sekitar. SUTANA

Lele Impor Ancam Pembudidaya Lokal SAGULUNG, HALUAN — Besarnya kebutuhan lele di Batam menjadikan tumbuhnya pembudidaya lokal. Banyak pembudidaya-pembudidaya baru yang melirik, dan mencoba maraup untung dari usaha budidaya lele. Memanfaatkan lahan-lahan kosong yang belum tergarap dengan modal cekak pun seseorang sudah bisa menjadi pembudidaya lele. Apalagi dengan adanya bantuan bibit lele dan pakan yang digelontorkan pemerintah melalui Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam, tentunya modal awal lebih bisa ditekan. Tinggal menyiapkan lahan untuk budidaya dan tenaga untuk mengelola hingga panen tiba. Namun meskipun bantuan bibit dan pakan digelontorkan, ternyata belum mampu meningkatkan pasokan kebutuhan lele di Kota Batam oleh pembudidaya lokal. Kemudahan mendapatkan bantuan tidak berimbang dengan hasil maksimal yang diharapkan. Bahkan ada beberapa pembudidaya justru mengalami kegagalan, budidaya tidak berhasil dan lele banyak yang mati sebelum panen.

“Potensi lele yang mati lebih besar dibandingkan yang bertahan hidup, akhirnya saat panen hasilnya jadi sedikit. Mungkin faktor air dan bibit yang tidak cocok dengan kondisi Batam,” alasan salah seorang pembudidaya lele, Jerizal. Banyaknya lele yang mati sebelum panen, menyebabkan pembudidaya lele merugi. Hasil panen tidak sebanding dengan besarnya uang yang dikeluarkan selama budidaya. Seperti pengeluaran untuk pakan maupun biaya hidup pembudidaya saat melakukan pemeliharaan. Sulitnya memperoleh pakan, menjadi salah satu kendala yang banyak dialami pembudidaya lokal. Kalaupun ada, terkadang biayanya sangat mahal. Kendala juga dialami para pembudidaya lele lokal dalam hal pemasaran. Banjirnya lele impor di pasar-pasar basah di Kota Batam, mengancam keberlangsungan usaha pembudidaya lele lokal. Lele impor dengan harga yang lebih murah di tingkat konsumen ini, semakin menyulitkan penjualan hasil pembudidaya lele lokal.

Ketua Paguyuban Pembenih Lele Kota Batam, Surianto mengungkapkan, bahwa sebenarnya hasil produksi lele lokal sudah mampu memenuhi kebutuhan lele di Batam. Namun sampai saat ini, Batam masih mendapat pasokan lele dari Malaysia. “Sekarang sudah saatnya mengurangi impor lele, karena sudah ada 19 kelompok peternak lele di Batam. Impor lele dikhawatirkan akan mematikan pembudidaya lele lokal,” katanya. Dari sisi harga jual, lele impor memiliki harga yang lebih murah dibanding lele lokal. Di pasaran, lele impor dari Malaysia dijual dengan harga rata-rata Rp17 ribu per kilogram. Sedangkan lele lokal, harga jualnya di tingkat pedagang mencapai Rp21 ribu per kilogram. “Bagaimana lele lokal mampu bersaing di pasaran kalau harga jual lele impor justru lebih murah,” imbuhnya. Akibat kalah bersaing dalam harga jual, 7-9 ekor lele, tapi kalau lambat panen maksimal hanya 6 lele setiap kilogramnya. Jika setiap kilogramnya jumlah lele sedikit, banyak pembeli yang tidak mau. (hk/wan)

CUACA DI BATAM BURUK

Pelayaran Tetap Normal SEKUPANG, HALUAN — Cuaca beberapa hari belakangan di Kota Batam seperti hujan disertai angin kencang tidak berpengaruh terhadap aktivitas pelayaran penumpang yang ada di Pelabuhan Domestik Sekupang (PDS). Meski sebagian warga mengkhawatirkan, namun perjalanan tersebut tetap lancar. Seperti yang diakui Norma, saat berkunjung ke daerah asalnya Tanjungbatu setelah lebaran beberapa waktu lalu ombak cukup besar. Banyak yang hanya terdiam dan bahkan ada yang teriak.Karena musim penghujan yang cuacanya sering tak menentu seperti sekarang, cukup cemas saat harus menyeberang Karimun-Batam maupun sebaliknya. Karena dirinya dalam satu bulan

bisa tiga hingga empat kali menggunakan kapal penumpang. “Setelah lebaran ini besar ombaknya. Apalagi kalau hujan kapal biasanya pelan. Mungkin karena jarak pandangnya juga pendek, jadi lebih hati-hati. tapi ombak besar kadang ada ada enggak. Tak menentu lah,” ujar norma, Minggu (9/9) Katanya, kalau dalam keadaan ombak besar, sebagai penumpang sih cuma bisa berdoa agr selamat sampai tujuan. Namun demikian i0a berharap agar tidak terjadi apa-apa. Sementara itu, Kepala Syahbandar PDS, Erwin Sjafrizal mengatakan meski sering terjadi hujan angin beberapa waktu terakhir, tidak sampai mengganggu jadwal

pelayaran kapal yang melalui PDS. Dan biasanya cuaca yang tidak bersahabat itu, hanya terjadi dieberapa tempat saja. “Tidak ada yang berubah jadwalnya ya. Masih normal semua. Mungkin karena hujannya pun hujan lokal, jadi tak begitu banyak berpengaruh, dan sampai saat ini belum ada penundaan kapal karena cuaca,” tutur Erwin. Disinggung mengenai kabut asap sendiri, Erwin menambhkan kalau hal itu tudak ada pengaruhnya sama sekali. Memang ada tapi tidak tebal. Kalau dari PDS semua lancar. Kaluapun terjadi mungkin didaerah Tanjungbalai Karimun. Tapi dari informasi selama ini semua berjalan normal. (hk/cw56)

Tour Diplomatic Jaring Investasi JODOH, HALUAN — Kunjungan diplomatik 32 duta besar (dubes) negara sahabat untuk RI di Batam dan Bintan, Sabtu-Minggu (8-9/9), di antaranya dimanfaatkan Pemerintah Provinsi Kepri untuk menjaring investasi. Di hadapan para dubes negara sahabat, Gubernur Kepri, Muhammad Sani memaparkan sejumlah keunggulan masing-masing kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kepri. Mulai dari Batam, Tanjung Pinang, Bintan, Karimun, Natuna, Lingga dan Anambas. Melalui paparan yang disampaikan, Sani berharap kunjungan diplomatik bisa menjadi jembatan untuk merencanakan, bekerjasama dan mengembangkan Kepri sebagai tujuan investasi masa depan. Tentunya setelah para dubes melihat langsung serta mengetahui potensi di Kepri yang bisa dikembangkan

bagi kemajuan ekonomi negara-negara sahabat. “Ini peluang, di tengah keterbatasan kita mempromosikan potensi investasi Kepri ke masing-masing negara. Tentunya seperti kita menjaring ikan, dari sekian banyak pasti akan ada 2 atau 3 ikan yang nyangkut,” kata Sani usai mempresentasikan Kepri kepada para dubes negara sahabat di Hotel Novotel, Sabtu (8/9). Dari pertemuan awal, Sani mengaku terdapat sejumlah dubes dari negara sahabat yang mengaku tertarik untuk melakukan penjajakan investasi di Kepri. Dan akan ditindaklanjuti oleh negara sahabat tersebut, dalam beberapa waktu ke depan. Ketertarikan berinvestasi di Kepri, diantaranya dinyatakan dubes Brunei dan Timor Leste di bidang oil dan gas. Selain itu, peluang investasi

lainnya juga ditawarkan, seperti shipyard, kuliner, industri perikanan dan pariwisata. “Mudah-mudahan ini akan berhasil, Senin akan kita lihat perkembangannya,” katanya. Ketertarikan para dubes untuk berinvestasi di wilayah Provinsi Kepri juga diungkapkan Walikota Batam, Ahmad Dahlan. Menurutnya, banyak dubes yang mengaku tertarik untuk menanamkan investasi di Kota Batam, salah satunya dari Slovakia. “Secara spontan, sudah ada rencana awal. Ada perusahaan dari Slovakia yang berniat investasi listrik di sini (Batam),” ungkapnya. Senada dengan Sani, Ahmad Dahlan juga menyatakan, kunjungan dubes negara ini sangat menguntungkan. Apalagi dari sejumlah presentasi peluang investasi yang dipaparkan, lebih dominan peluang investasi di Kota Batam.

Melalui presentasi tersebut, diharapkan para dubes akan mendapatkan informasi mengenai Batam lebih baik. Termasuk presentasi yang disampaikan pemilik PT Citra Tubindo, Kris Wiluan yang memaparkan mengenai kisah suksesnya membangun perusahaan di Batam. “Hampir 80 persen, presentasi yang disampaikan terkait dengan Batam,” kata Dahlan. Dalam kunjungan diplomatik ke BP Batam, Duta besar Slovakia, Stefan Rozkopal juga sempat menanyakan beberapa proyek yang bisa dikembangkan di Batam. “Negara kami tengah mengembangkan usaha pada beberapa sektor di Indonesia, kami ingin mengetahui sejumlah proyek yang ingin dikembangkan Batam,” kata Stefan. Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI Abdurrahman Mohammad

Fachir mengatakan, Tour Diplomatic ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para duta besar mengenai potensi yang dimiliki Indonesia. Tour Diplomatic merupakan bagian dari program Kementerian Luar Negeri yang telah dilakukan bekerja sama dengan berbagai daerah di Indonesia. “Ini merupakan salah satu inisiatif dari Kementerian (Kemlu) untuk menyediakan platform bagi pemerintah daerah dalam mempromosikan potensi daerah di luar negeri,” katanya. Mohammad Fachir menjelaskan, program tour diplomatik diikuti oleh 32 misi diplomatik di Jakarta dan 25 diantaranya adalah dubes. Beberapa dari dubes, juga disertai oleh pasangan dan anak-anak mereka. “Ini menunjukkan betapa menariknya Provinsi Kepri bagi mereka (dubes),” katanya. (hk/wan)

“Wisata bahari paling menonjol, karena geografis alam. Pantai paling banyak dikunjungi oleh masyarakat umum. Untuk menghabiskan akhir pekan bersama kelurga dan sahabat. Sambil menikmati snorkling di karangkarang yang tidak jauh dari pantai. Sedangkan pencinta diving seringkali menghabiskan waktu pada titik wisata diving yang kita anjurkan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) Raja Ishak. Wisata bahari sangat menonjol di KKA dengan ratusan pulau-pulau kecil dengan pemandangan eksotik tersebar di hamparan pulau-pulau kecil Anambas. Saat ini hanya sekitar 26 pulau saja yang dihuni oleh masyarakat Anambas. Semetara itu pulau-pulau kecil yang lain, sebagian ada yang dijadikan kebun dan ada juga yang belum ditanami. Banyak hal yang menarik yang bisa dijual sebagai potensi wisata. Selain animo masyarakat lokal sangat tinggi terhadap pariwisata Anambas, juga wisatawan manca negara begitu antusias untuk berkunjung ke Anambas. Saat ini objek iwisata terdekat dari pusat kota dan

paling banyak dikunjungi masyarakat adalah Wisata Pantai Arung Ijau, di Kecamatan Siantan Selatan. Kemudian disusul Pantai Pasir Manang di Kecamatan Siantan, dan wisata alam Air Terjun Temburun di Kecamatan Siantan Timur. Sedangkan aktifitas diving banyak dianjurkan di Kecamatan Palmatak dengan Pulau Banda Riau, Penjalin dan pulau-pulau kecil tanpa lainnya yang tanpa berpenghuni. Masih di Kecamatan Palmatak, wisata budidaya penyu yang terletak di Pulau Durai. Sedangkan wisata air terjun yang belum tergali berada di Kecamatan Jemaja dengan dua air terjun dan Kecamatan Siantan Selatan dengan Air Terjun Air Bini. Karena jalan yang belum dibuka ke lokasi, menyulitkan pengunjung untuk menikmati wisata alam ini. “Cukup tinggi pengunjung objek wisata. Tapi masih didominasi oleh lokal. Sedangkan dari luar juga cukup banyak, seperti dari Singapura dan wisatawan-wisatawan yang mengikuti tour promosi dari wisma-wisma di Anambas,” ucap Ishak. (hk/yud)

Krisis Air Bersih Segera Berakhir TANJUNGPINANG, HALUAN — Persoalan air bersih yang mendera Kota Tanjungpinang sejak 10 tahun terakhir, diyakini akan segera teratasi. Itu sejalan dengan hampir selesainya Waduk Sei Gesek. “Saya yakin permasalahan air bersih ini akan segera teratasi jika Waduk Sei Gesek ini beroperasi pada 2013 mendatang. Saat ini pembangunan bendungan sudah dilaksanakan dan 2013 nanti kita akan menyelesaikan IPA, kemudian embungnya dan selanjutnya Waduk Sei Gesek siap beroperasi,” kata Direktur Utama PDAM Tirta Kepri, Abdul Kholik Fadzawani, Minggu (9/9). Kholik memperkirakan, Bendungan Sei Gesek, yang merupakan pembangunan tahap I Waduk Sei Gesek akan selesai pada Desember nanti. Sementara bagian embung (waduk) yang merupakan pembangunan tahap II, akan diselesaikan pada 2013. Kata Kholik, krisi air bersih yang terjadi di daerah ini, salah satunya dipicu oleh kurangnya cadangan air baku di Waduk Sei Pulai. Padahal, Waduk Sei Pulai menjadi penyuplai satu-satunya sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Tanjungpinang. Waduk Sei Gesek, kata Abdul Kholik, merupakan Waduk tadah hujan yang debit airnya akan menurun drastis jika sudah memasuki musim kemarau. Saat ini, pembangunan bendungan tengah berlangsung. Jalur

instalasi air sepanjang 11 kilo meter, juga telah tersambung sepanjang tujuh kilometer. Sisanya, terus digesa pengerjaannya. “Instalasi juga telah tersambung sepanjang tujuh kilometer dan hanya tersisa empat kilometer saja. Tentunya itu terus kita gesa. Waduk Sei Gesek akan mampu mendistribusikan ke pelanggan dari 50 sampai 100 liter perdetik. Kita harapkan tahun depan sudah dapat didistribusikan dan dimanfaatkan masyarakat,” ujarnya. Pembangunan Waduk Sei Gesek ini kata Kholik, menggunakan dana dari APBD dan APBN yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kepri. Diperkirakan penyambungan pipa PDAM dan pembangunan waduk Sei Gesek menelan anggaran sekitar Rp10 miliar lebih. Dijelaskan, saluran pipa PDAM tersebut sebelumnya dibangun dan ditanam pada tahun 2011 dan baru selesai tahun ini. Pipa yang dihubungkan dari Waduk Sei Gesek sampai ke Tanjungpinang ini nantinya akan dimanfatkan untuk membantu pelanggan PDAM yang selama ini belum mendapatkan air bersih. Sampai saat ini, pengerjaan pembangunan Waduk Sei Gesek, Km 16 Bintan terus dilakukan secara bertahap. Saluran pipa PDAM tersebut sebelumnya dibangun dan ditanam pada tahun 2011 dan baru selesai tahun ini. (hk/darul)

TEMPAT bermain bagi anak-anak yang dibangun di sekitar Taman Tugu Pensil, Tanjungpinang menjadi alternatif bagi keluarga yang ingin membawa anaknya bersantai dan menikmati pemandangan laut sambil bermain, Minggu (9/9. Aneka permainan tersedia ditempat ini tanpa dipungut biaya. SUTANA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.