Harian Borneo Tribune 3 Desember 2013

Page 9

Sintang-Melawi

Selasa, 3 Desember 2013

Borneo Tribune

9

Kinerja UPJJ Tak Maksimal DPRD Kabupaten Melawi Segera Memanggil Dinas PU Borneo Tribune, Nanga Pinoh Kinerja Unit Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (UPJJ) Kabupaten Melawi dianggap tak maksimal. UPJJ yang seharusnya bertindak cepat memperbaiki ruas jalan yang mengalami kerusakan justru nyaris tak terlihat sama sekali keberadaannya. Wakil rakyat di DPRD Kabupaten Melawi siap memanggil Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Melawi terkait dengan kiner-

ja UPJJ tersebut. Apalagi konflik horizontal pun sempat muncul gara-gara ruas jalan rusak di Jalan PinohElla. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Kluisen ditemui kemarin mengungkapkan, pemanggilan akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pihaknya akan minta penjelasan kepada Dinas PU mengenai proyek yang telah dikerjakan di wilayah Pinoh-Ella, beberapa waktu lalu.

“Kita bisa lihat sendiri kondisi di lapangan realisasi pelaksanaan proyeknya seperti apa. Jalan yang sepi justru diperbaiki, sementara spot-spot yang mengalami kerusakan cukup parah malah dibiarkan saja,” ujar Kluisen, di Kabupaten Melawi, Senin (2/12). Pasca perbaikan beberapa waktu lalu, kondisi Jalan Pinoh-Ella memang tidak banyak mengalami perubahan. Apalagi disaat musim penghujan seperti seka-

rang ini, kerusakan semakin bertambah parah. Kubangan air terdapat di mana-mana. Kluisen memaparkan, sejumlah titik terparah terdapat di Desa Nusa Pandau, Dusun Otak Desa Tebing Kerangan, Kecamatan Nanga Pinoh. Maka dari itu, Kluisen menambahkan, pihaknya perlu memanggil dinas terkait untuk membahas persoalan ini kembali. “Kasus kekerasan beberapa waktu lalu seharusnya ti-

dak perlu terjadi jika pengerjaan UPJJ ini tepat sasaran. Terus terang kondisi ini kami anggap sudah memprihatinkan, maka dari itu perlu untuk segera ditangani bersama,” tegasnya. Bukan hanya proyek di Pinoh-Ella, DPRD juga akan meminta penjelasan kepada PU terhadap pelaksanaan proyek di kecamatan lainnya. Karena ada laporan masyarakat pengerjaan UPJJ di tempat lain juga kurang maksimal. (eko)

Lima Hari Operasi Zebra

140 Pengendara Bermotor Kena Tilang

Operasi Zebra, petugas Satlantas sedang memeriksa surat menyurat pengendara truk di depan Mapolres Melawi. Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Zebra yang dilaksanakan rutin setiap hari selama 14 hari. FOTO: Eko Susilo/ Borneo Tribune

Borneo Tribune, Nanga Pinoh Jajaran Satlantas Polres Melawi terus melakukan razia rutin dalam rangkaian Operasi Zebra. Bahkan hingga hari kelima (2/12), tercatat sebanyak 140 pengendara roda dua dan empat yang ditilang akibat melanggar aturan lalu lintas. Kasat Lantas Polres Melawi, AKP. Ridho Hidayat saat pelaksanaan Operasi Zebra di Polres Melawi mengatakan, operasi ini dilaksanakan selama 14 hari beruntun. Mulai 28 November hingga 12 Desember mendatang. “Operasi ini 80 persen merupakan penindakan. Jadi

bila ada pelanggaran, langsung dikenai tilang,” tegasnya. Ridho mengungkapkan, sasaran razia masih pada pengendara kendaraan yang tidak mematuhi aturan lalu lintas. Seperti kelengkapan SIM dan STNK, penggunaan helm serta kelengkapan kendaraan bermotor. “Yang menjadi target adalah pengendara yang belum melengkapi dirinya dengan kelengkapan berkendara serta pelanggaran-pelanggaran yang bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas,” paparnya. Menurut Ridho, angka pelanggaran lalu lintas di

Melawi memang terbilang tinggi. Setidaknya hal ini terlihat dari operasi yang telah berjalan selama lima hari tersebut, yakni ada 140 pengendara yang terpaksa ditilang. “Sebenarnya kita berusaha meminimalisir terjadinya pelanggaran melalui berbagai operasi. Selain itu, memang semakin banyaknya kendaraan bermotor yang ada di Melawi membuat angka pelanggaran juga ikut meningkat,” timpalnya. Ridho mengungkapkan, tak jarang ada pengendara kendaraan bermotor yang dikenai tilang beberapa kali.

Padahal, di Melawi, denda tilang yang diterapkan pada pelanggar lalu lintas termasuk berat. “Soal apakah denda tilang ini bisa memberikan efek jera, tentunya pasti ada. Hanya memang sering kali masih ada pengendara yang berkali-kali terkena tilang walau sudah diingatkan soal kelengkapan surat menyurat dan kendaraannya,” keluhnya. Pelaksanaan Operasi Zebra ini, tambah Ridho menjadi operasi penunjang sebelum dilaksanakannya Operasi Lilin Kapuas yang akan digelar saat menyambut datangnya Natal dan Tahun

Baru mendatang. “Sasaran kita tetap pada kelengkapan kendaraannya saja. Untuk kendaraan roda empat juga kita berlakukan sama. Kalau muatan kita tidak lakukan pemeriksaaan, hanya cek apakah kendaraan tersebut kelebihan beban atau tidak,” jelasnya. Ridho mengungkapkan, hingga kini belum ada ditemukan mobil atau motor bodong alias tak memiliki surat menyurat yang terjaring dalam operasi ini. “Pelanggarannya ya itu-itu saja. Tidak ada SIM, STNK, tidak ada plat nomor atau tak menggunakan sabuk pengaman,” bebernya. (eko)

Guru Berbagi Pengalaman Melalui MGMP

MGMP, kegiatan MGMP Bahasa Indonesia dan PKN tingkat SMP yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Paulus. FOTO: Eko Susilo/Borneo Tribune

Borneo Tribune, Nanga Pinoh Kualitas tenaga pengajar di setiap sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum mata pelajaran kepada peserta didik tidaklah sama. Melihat realita tersebut, para guru di Kabupaten Melawi, khususnya guru-guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengajar pada pelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) terus berupaya meningkatkan kapasitas diri melalui wadah Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sebagai tempat berbagi pengalaman. “Kegiatan MGMP Bahasa Indonesia dan PKN untuk tingkat SMP ini, kita berharap dapat terus berjalan.

Banyak sekali manfaat kegiatan dari MGMP ini, karena pengalaman setiap guru tidaklah sama tentang pola pengajarannya di sekolah. Dan metode pengajaran yang dianggap berhasil harus ditularkan kepada guru lainnya,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi, Paulus di ruangannya, Senin (2/12). Dinas Pendidikan sebagai leading sektor terkait akan terus mendorong kegiatan MGMP tingkat SMP agar dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun kualitasnya. Bahkan hingga di tingkat Sekolah Menengah Atas pun akan dicoba dihidupkan MGMP. “Melalui MGMP, saya yakin penerapan kurikulum

2013 yang diajarkan kepada peserta didik di sekolah dapat maksimal. Karena para guru mulai kita genjot kualitasnya dalam mencapai visi Melawi Cerdas,” papar Paulus. Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Nanga Pinoh, Lilis Minarsih mengatakan, kegiatan MGMP secara umum bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan mengembangkan karir guru SMP di Kabupaten Melawi sekaligus meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Melawi. Secara khusus, lanjut perempuan berjilbab ini, kegiatan peningkatan karir PTK SMP MGMP Bahasa Indonesia dan PKN Tahun 2013 adalah untuk meningkatkan kemampuan guru-guru sehingga memiliki bekal dalam mengimplementasikan kurikulum tahun 2013 (30% dari seluruh materi). Meningkatkan pemahaman guru-guru tentang hal yang berkaitan dengan informasi teknis dan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, meningkatkan kompetensi guru dalam membuat proposal dan laporan penilaian, meningkatkan kemampuan guru-guru dalam membuat artikel dan karya ilmiah popular serta meningkatkan pemahaman guru dalam memenuhi program Penilaian Kinerja Guru

(PKG). “Kami sangat berterima kasih sekali atas dukungan penuh dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten yang sangat merespon positif kegiatan MGMP Bahasa Indonesia dan PKN tingkat SMP ini,” ujar Ketua Panitia MGMP Bahasa Indonesia dan PKN tingkat SMP ini saat ditemui di Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi. Hal senada juga diungkapkan salah seorang guru bahasa Indonesia, Damayanti. Menurutnya, kegiatan bimbingan teknis atau workshop bagi para guru merupakan bentuk program kegiatan yang harus sering dilakukan.

Dengan harapan untuk meningkatkan profesionalisme para guru serta menunjang karir mereka. “MGMP Bahasa Indonesia dan PKN yang dilaksanakan saat ini menggunakan metode ceramah tanya jawab, diskusi, brainstorming, penugasan, kerja kelompok, simulasi, studi dokumen, presentasi dan lain yang relevan. Saya berharap rekan-rekan guru di Melawi tetap solid dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan selalu berusaha meningkatkan kapasitas dirinya,” ucap salah seorang guru berprestasi ini. (eko)

Proyek Satu Atap SMP 5 Kelam Terbengkalai Diknas Blacklist CV Nusa Borneo Tribune, Sintang Kepala Desa Bengkuang, Kecamatan Kelam Permai mengeluhkan proyek bangunan ruang kelas sekolah satu atap SMP 5 Kelam Permai yang tak kunjung selesai. Padahal, proyek tersebut sudah dilaksanakan sejak 2011 silam. ”Bangunan ini hampir tiga tahun tidak selesaiselesai. Hingga sekarang masih terbengkalai,” keluh Dimanto saat mendampingi Bupati Sintang, Milton Cosby meninjau bangunan sekolah satu atap SMP 5 Kelam, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan, dirinya sudah menyampaikan keluhan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan. Padahal sudah ada pihak dari Diknas yang mengecek kondisi sekolah tersebut. ”Dari Diknas sudah pernah ada yang mengecek, Milton Crosby tapi sampai sekarang belum ada perbaikan lagi. Entah dikarenakan apa, saya juga tak paham,” keluhnya. Menurutnya, usai dirinya melaporkan kondisi sekolah tersebut ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, pihak kontraktor pelaksana sempat melakukan perbaikan ulang. ”Namun, hasil perbaikan ulang yang dilakukan juga mengecewakan. Padahal kalau tidak salah, anggaran untuk dua lokal ini sekitar Rp 150 juta,” jelasnya. Selain mengeluhkan bangunan sekolah yang terbengkalai, Dimanto juga mempertanyakan tidak adanya meja dan kursi serta sarana pendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. ”Meja dan kursinya tidak ada. Ini kita pinjam ke Sekolah Dasar (SD) 4 Bengkuang,” jelasnya. Sementara itu, Bupati Sintang, Milton Crosby mengaku terkejut dan kecewa dengan kondisi sekolah tersebut, baik dari infrastruktur maupun meubeler yang tak dipenuhi oleh kontraktor pelaksana. ”Saya tidak tahu kalau keadaannya seperti ini. Ini juga karena kebetulan saya berkunjung ke sini,” ujar Bupati Milton Crosby yang langsung mengunjungi SMP N 5 Kelam usai panen bersama masyarakat. Bupati mengharapkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang dan pihak yang terkait segera menindaklanjuti pengerjaan bangunan sekolah tersebut. Baik meninjau kembali apakah pembangunan dua lokal sekolah tersebut sudah sesuai dengan bestek atau tidak. ”Ini hak rakyat. Saya berharap diknas cepat peka dan meninjau kembali pengerjaannya. Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi ditempat lain,” tegas Bupati. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu membenarkan, kondisi sekolah yang pengerjaannya masih terbengkalai. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan oleh kinerja kontraktor itu sendiri. Untuk itu, dia menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada kontraktor pelaksana proyek sekolah satu atap SMP 5 Kelam Permai tersebut, karena pekerjaannya tak tuntas. ”Perusahaannya sudah kami blacklist, Dinas Pendidikan juga menahan sisa pembayaran proyek sebesar 5 persen,” lugasnya. Lukman mengungkapkan, usai kunjungan Bupati Sintang ke SMP 5 Kelam beberapa waktu lalu tersebut, pihaknya langsung mengecek informasi ke Bagian Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan. Ia juga membenarkan, pihaknya telah mengutus salah satu staf untuk mengecek kondisi sekolah tersebut. ”Saat pengecekan itu, memang ditemukan kerusakan pada lantai dan plafon bangunan sekolah. Proyek ini memang dikerjakan tahun 2011. Perusahaan yang mengerjakan adalah CV Nusa. Mekanismenya melalui tender, bukan swakelola. Pencairannya sudah 95 persen,” bebernya. Ia menjelaskan, usai stafnya mengecek ke lapangan, dinas langsung memanggil kontraktor pelaksana dan meminta proyek diselesaikan. ”Waktu itu, pelaksana proyek menyanggupi permintaan, walaupun sempat beberapa kali tidak hadir ketika dipanggil. Ia juga menandatangani pernyataan yang isinya bersedia menyelesaikan proyek yang dimaksud,” tukasnya. (end)

Warga Kesal Batu Bertaburan di Jalan Oevang Oeray Borneo Tribune, Sintang Sejumlah warga menilai perbaikan jalan yang dilakukan oleh pihak kontraktor hanya untuk mencelakakan para pengguna jalan saja. Pasalnya pengerjaan jalan yang hanya ditimbun batu tersebut membuat beberapa masyarakat menjadi tergelincir. Kurnia, warga Jerora yang tergelincir di Jalan Oevang Oeray merasa kesal

dengan kondisi jalan berbatu. Banyaknya batu yang bertaburan membuat dirinya harus ekstra berhatihati dalam mengendarai motor. ”Ini jalan, dari pada ditaburin batu, mending ditaburin kapas, lembut kalau jatuh. Kalau batu kan sakit, kalau udah gini, saya mau nuntut ke siapa?,” keluh Jerora sambil mengemasi barang belanjaannya yang

bertaburan di jalanan. Sementara itu, Ajudan, warga Jalan Oevang Oeray Kabupaten Sintang juga mengaku kesal dengan pengerjaan jalan yang menurutnya setengah hati. ”Kalau kerjanya setengahsetengah mending tak usah, dari pada hanya buat korban. Batunya bertaburan ke mana-mana,” ujarnya dengan nada kesal. Ia mengatakan, kondisi ja-

lan yang seperti ini hanya membuat pengguna jalan merasa dirugikan. Pasalnya jalan berlubang yang ditimbun dengan batu kemudian tak dikerjakan dengan segera hanya menimbulkan celaka bagi yang melewati ruas jalan ini. ”Pengerjaan seperti ini mau sampai kapan? Tolong pemerintah jangan hanya bisa diam donk,” cetusnya. (end)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.