kelas09_mari-belajar-ipa_elok-wahono-wasis-dwi

Page 243

Untuk menyatakan seberapa besar perbandingan energi keluaran dibandingkan dengan energi masukan pada transformator, kita dapat menggunakan istilah efisiensi. Jika semakin besar efisiensi sebuah transformator, maka semakin sedikit energi listrik yang terbuang dari transformator menjadi energi panas. Sebaliknya semakin kecil efisiensinya, maka semakin besar energi listrik yang berubah menjadi energi panas. Karena energi keluaran tidak mungkin melebihi energi masukan, maka harga efisiensi maksimum transformator adalah 100%. Untuk transformator ideal (efisiensi 100%), energi listrik pada kumparan primer dipindahkan seluruhnya ke kumparan sekunder, atau W P = WS VP Ă— IP Ă— t = VS Ă— IS Ă— t atau Vp Vs

=

Is Ip

Karena beda potensial sebanding dengan jumlah lilitan, maka untuk transformator ideal berlaku I P Ns = Np IS dengan I p = kuat arus pada kumparan primer .... Ampere (A) I s = kuat arus pada kumparan sekunder .. Ampere (A)

Sebuah transformator memiliki jumlah lilitan primer sebesar 900 lilitan dan kumparan sekunder 300 lilitan. Kumparan sekunder menghasilkan beda potensial 200 V. Ujung-ujung kumparan sekunder dihubungkan dengan pemanas berhambatan 20 ohm. Tentukan kuat arus primernya. Diketahui : lilitan kumparan primer, Np = 900 lilitan kumparan sekunder, Ns = 300 Bab 12 Elektromagnetik

235


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.