Eksekutif News Edisi Mei 2013

Page 18

tamu eksekutif

Drs H Iskandar Hasan SH MH

akan bangun ini, bangun itu padahal dalam kenyataannya nggak. Sudah terlalu banyak pemimpin model begitu, mengumbar janji politik. Artinya dalam kampanye nanti, saya ingin kampanye partisipasi, langsung melibatkan masyarakat. Kalau bicara pembangunan, itu blue print-nya sudah ada, baik itu jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Kenapa ini tidak berjalan? Dengan kampanye partisipatif, kita bisa tanya langsung. Sejauh ini bagaimana hasilnya? Saya sudah bertemu dan bertanya kepada masyarakat, ternyata permintaan masyarakat itu sangat sederhana. “Pak, jalan di kampung kami rusak pak”, “Pak, listrik belum sampai pak”, “Pak, soal lahan kami yang dijanjikan sertifikat belum ada pak”. Jadi sangat sederhana dan mendasar sekali. Soal komunikasi berkembang dengan sendirinya. Untuk komunikasi, kalau masyarakatnya banyak maka tower-tower akan berdiri. Jadi kebutuhan mendasar ini wajib disediakan pemerintah, jangan dikorupsi. Ini jalan baru dua-tiga bulan sudah rusak, bagaimana bisa maju. Rakyat yang ada di situ, bukan tambah berkembang menjadi kaya malah tambah miskin. Misalnya di wilayah Ogan Ilir, itu kasihan rakyatnya. Tapi pemerintah saat ini kurang memperhatikan itu. Apakah partisipasi masyarakat tinggi dalam pilkada Sumsel? Saya melihat masyarakat Sumsel ini cukup pintar, makanya saya katakan tadi justru kita jangan bohong karena masyarakat sudah sangat pintar. Kalau kita bohong, “wah ini bohong lagi”, jadi kita nggak usah bohong. Kita ngomong apa adanya sehingga masyarakat semangat untuk ikut berpartisipasi dalam memilih pemimpin mereka. Masyarakat sudah cerdas, walaupun baru 4 bulan saya bertugas di Sumsel, melihat program-program kita selama ini sudah banyak mereka yang datang dan mendukung kita. Hal itu karena saya apa adanya. Kedua, saya lihat karena masyarakat kita ini mayoritas orang beragama, kita dorong ke situ. Mau agama Islam, agama lain kita dorong dan toleransi beragama di Sumsel ini cukup bagus. Dan ini perlu kita pererat lagi. Jadi dengan nuansa agama, nuansa ekonomi dan nuansa keamanan masyarakat sudah bisa lihat siapa yang akan dipilih. Justru saya nanti meminta masyarakat jangan asal coblos, tapi dia gunakan akal pikiran yang sehat untuk memilih pemimpin terbaik.

18

Jika warga lebih memilih ke kebun daripada ke TPS? Ya kita lihat ya, ekonomi rakyat itu ditopang oleh kebun karet sama kopi. Itu yang paling tua, saya kenal nenek moyang saya dulu ya itu. Kakek-nenek saya itu berdagang karet dan kopi, belakangan sawit. Kalau kita lihat karet di Sumsel itu mayoritas, itu karet rakyat bukan karet perusahaan. Nah tentunya rakyat sudah cerdas di mana untuk memiliki pemimpin yang terbaik itu harus ada partisipasi. Saya berharap para petani kita itu ya gunakanlah hak pilihnya. Ya namanya hari besar, hari demokrasi, jadi gunakanlah hari itu untuk memilih pimpinannya. Mungkin setelah dia coblos, dia bisa ke kebun lagi, bisa potong karet setengah hari dan tak usah diambil dulu. Besoknya baru diambil. Kan lumayan, partisipasi berjalan dan aktivitas tetap bisa dilakukan. Saya harap begitu pada masyarakat, termasuk yang di perairan, di ladangladang untuk hari itu dapat menggunakan hak pilihnya. Bagaimana dengan potensi kecurangan dalam pilkada ini? Anda lebih tahu lah siapa yang berpotensi melakukan kecurangan-kecurangan. Saya tidak akan menyebutkan ada atau tidak namun potensi itu ada dan anda pasti tahu lah..hehehe. Jadi potensi itu ada dan hampir terjadi disetiap pilkada. Kalau masih saja berlaku curang, saya pikir masyarakat tidak usah memilih dia lagi. Karen kalau awalnya sudah menipu, maka ujung-ujungnya sepanjang pemerintahan itu akan begitu terus. Terakhir, kalau Anda menjadi Gubernur nanti, apakah pengaduan langsung akan tetap ada dan terbuka? Kalau saya menjadi Gubernur, saya akan terbuka. Kantor Gubernur, rumah Gubernur akan selalu terbuka untuk masyarakat. Masyarakat bisa menyampaikan aspirasi secara langsung. Makanya dengan saya buka sms kemarin banyak aspirasi masyarakat dan itulah sebagai pedoman saya menentukan kebijakan dalam bidang kepolisian. Kita harus begitu, jangan hanya top-down kita. Program pengaduan langsung lewat sms ini bukan pertama kali saya lakukan, sebelumnya saat menjabat Kapolda Aceh, program ini sudah saya terapkan.v


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.