ARKIPEL PENAL COLONY - 5th Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival

Page 204

Nippon Present (a.k.a. Nippon Calls) Jaap Speyer (Belanda) 1945 / Belanda / Bersuara / Bahasa Inggris / Subteks Bahasa Indonesia / 37 menit / HitamPutih / Koleksi Beeld en Geluid, Haarlem Filem Nippon Presents merupakan filem yang mengkritik filem Calling Australia. Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu, Calling Australia digunakan oleh sutradara Belanda Jaap Speyer yang bekerja kepada Netherlands Indies Government Film Unit sebagai materi utama Nippon Presents (1946). Footage, informasi, dan narasi yang diungkapkan di dalam Calling Australia dikritik dan ditanggapi melalui kesaksian para tahanan yang terlibat di dalam produksi filem Calling Australia yang masih hidup, serta memasukkan footagefootage yang merekam kondisi tahanan yang berbeda dan berseberangan dengan kondisi yang diungkapkan di dalam Calling Australia. Indonesia Calling (Indonesia Memanggil) Joris Ivens (Belanda) 1946 / Australia / Bersuara / Bahasa Inggris / Subteks Bahasa Indonesia / 23 menit / Hitam-Putih Indonesia Calling berkisah tentang usaha blokade kapal-kapal sebagai penolakan terhadap Agresi Militer Belanda pasca-kemerdekaan Indonesia. Filem ini berlokasi di sebuah pelabuhan di Australia. Di pelabuhan itu banyak kaum buruh pelarian Indonesia yang menetap di Australia. Indonesia Calling memakai aktor-aktor aktual. Filem ini bernuansa persuasif tentang kampanye para buruh dalam menyuarakan Indonesia merdeka. Secara naratif, Indonesia Calling menggambarkan bagaimana solidaritas kaum buruh sedunia yang sedang berada di pelabuhan Australia bersatu mendukung Indonesia merdeka. Para kaum buruh yang berada di pelabuhan Australia tersebut beberapa diantaranya berasal dari China, India, dan lain sebagainya. Indonesia Raya Tanpa tahun / Indonesia / Bersuara / Bahasa Indonesia / Tiga filem dengan durasi yang berbedabeda / Hitam-Putih / Koleksi Arsip Nasional Republik Indonesia Versi asli dari Indonesia Raya dibuat oleh Nippon Eigasha cabang Jakarta di masa menjelang berakhirnya kekuasaan pemerintahan militer Jepang di Indonesia di tahun 2605 (1945) yang berdurasi 11 menit 13 detik. Dalam sebuah tulisan tentang berdirinya Berita Film Indonesia (BFI) dan Produksi Film Negara (PFN), tertulis bahwa Huyung, B. Supardi, Witomo, Hary Kinasih, dan B. Sarodjo sempat membuat filem Indonesia Raya, Teror NICA, dan Konggres Pemuda di Yogyakarta. Dalam penelusuran filem tersebut di Arsip Nasional Republik Indonesia, tim peneliti menemukan beberapa filem Indonesia Raya dan hampir seluruhnya tidak berdurasi 11 menit 13 detik. Secara umum, filem-filem yang ditemukan 182  |  ARKIPEL: PENAL COLONY


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.