Detik 027

Page 25

FOKUS amblesnya hambalang

oleh Buana Estate, sehingga Kemenpora tidak perlu mengganti uang ke Probo. Nyatanya, Buana tetap ngotot masih mengelola lahan itu. Entah bagaimana saat Menpora dijabat Andi Mallarangeng, sikap Buana Estate tiba-tiba melunak. Akhirnya sertifikat lahan itu keluar. lll

Kini setelah Hambalang ambles, Andi menjadi sorotan. Amblesnya Hambalang semakin memperkuat dugaan kongkalikong di balik proyek itu. Mantan Wakil Ketua Panja Pertanahan Komisi II DPR periode 20042009 Anhar Nasution mencurigai korupsi Hambalang lebih besar dibanding yang diungkap Nazaruddin. Anhar memberi versi yang sedikit berbeda. Menurut Anhar, awalnya tanah seluas 1.000 hektar di Hambalang tercatat atas nama Probo sebagai pemilik Hak Guna Usaha (HGU). Saat Probo mengajukan HGU, BPN hanya menyetujui 700 hektar. Kemudian 300 hektarnya diperuntukan bagi Reforma Agraria. Namun sampai hari ini sejengkal tanah pun belum ada tanah yang dibagikan kepada masyarakat. Dari yang 300 hektar tadi itu, diberikan untuk Menpora 32 hektar berarti masih ada sisa tanah 268 hektar. “Ke mana tanah ini? Informasi yang kita dapat beberapa tanah itu sudah dikasih kepada beberapa pejabat. Ini korupsi yang lebih besar yang harus diungkap,” kata Anhar. Probo sulit dikonfirmasi. Orang dekat Probosutedjo, Bakharudin saat dikonfirmasi juga enggan memberi tanggapan. Ia hanya berjanji akan mempertemukan dengan Probo. Namun sampai berita ini diturunkan janji itu tidak terlaksana.

Dari yang 300 hektar tadi itu, diberikan untuk Menpora 32 hektar berarti masih ada sisa tanah 268 hektar.

(DEN/YOG)

Majalah detik 4 - 10 juni 2012


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.