Edisi Jumat 14 September 2018 | balipost.com

Page 11

KARANGASEM

Jumat Paing, 14 September 2018

11

Pura Penataran Agung Gunung Agung ’’Melasti’’

Sabtu Besok, Arus Lalu Lintas Dialihkan

Amlapura (Bali Post) Pura Kahyangan Jagat Penataran Agung Linggih Ida Batara Luhur Gunung Agung merupakan pura tua. Pura yang berada di Desa Pakraman Nangka, Desa Bhuana Giri, Bebandem akan melakukan prosesi melasti Sabtu (15/9) besok. Karena itu, Satlantas Polres mau tidak mau harus melakukan pengalihan arus lalu lintas. Itu penting untuk mengantisipasi terjadi kemacetan total. Sebab, prosesi melasti itu diperkirakan melibatkan 15 ribu bakta pangiring Ida Batara. KBO Satlantas Polres Iptu Gede Puja Artana, Kamis (13/9) kemarin mengungkapkan, pihaknya sejauh ini telah melakukan rekayasa pengalihan arus lalu lintas terkait prosesi melasti besok. Para pamedek nantinya dikondisikan melewati Jalan Butus-Padang Kerta, Jalan Untung SurapatiJalan Sudirman, dan Jalan Ahmad Yani termasuk Jalan

Pantai Jasri. Karena jalur itu akan ditutup, Iptu Aryana meminta masyarakat yang melintasi jalan raya dari arah Kubu menuju arah kota Karangasem itu dapat melewati jalur alternatif. Jalur alternatif yang dirancang adalah dari Kubu menuju Abang, Kihkihan, Tiying Tali, Belong, lanjut ke Gajah Mada Kota. Kendaraan dari arah Kubu menuju Denpasar bisa melewati Kubu, Ban, Selat, Rendang, Putung, Sidemen, dan Kkungkung. Sedangkan dari arah kota Karangasem menuju Denpasar, diminta melewati kota Amlapura, Jalan Ngurah Rai, Jalan Kartini, Tiying Tali, Kihkihan, Abang, Datah, Kedampal, Rendang, dan Klungkung. Sedangkan pengendara dari arah Denpasar menuju Karangasem bisa melalui jalur Klungkung, Bukit Jambul, Rendang, Ban, Kubu, dan Karangasem. Dari Klungkung, Manggis, Putung,

Rendang, Selat, Ban, Kubu dan Karangasem. “Dalam pengaman itu, kita menerjunkan sekitar 167 personel Polsek Bebandem, Polsek Karangasem. Polres juga ikut mem-back-up dengan personelnya. Penutupan jalan dilakukan secara total mulai pukul 08.00 Wita. Dalam pengamanan itu, petugas juga akan dibantu pecalang. Peralihan itu kita lakukan guna mengantisipasi kemacetan panjang. Karena pamedek yang diperkirakan ambil bagian prosesi melasti itu sebanyak 15 ribu lebih. Sementara untuk balik, informasinya akan diangkut menggunakan mobil,” ucapnya. Untuk truk pengangkut galian C, diimbau supaya tidak melintasi jalur yang ditutup di atas, khususnya di Butus, Bhuana Giri, dan wilayah Kecamatan Kubu. Penutupan akan dilakukan mulai pukul 07.00 sampai pukul 18.00 Wita. (kmb41)

Harga Kedelai Naik

Pebisnis Tahu dan Tempe Dilematis Amlapura (Bali Post) Belakangan ini, harga kedelai terus saja merangkak naik. Meningkatnya harga kedelai itu membuat pebisnis tahu dan tempe mengalami dilematis. Pasalnya, mereka berada pada situasi relatif sulit. Apakah harus menaikkan harga jual atau tidak. Jika harga tahu dan tempe itu tidak dinaikkan, maka susah menutup

harga material kedelai yang mulai mahal. Mastafa, pebisnis tahu dan tempe di Lingkungan Segara Katon, Karangasem, mengatakan hal itu, Kamis (13/9) kemarin. Harga kedelai bahkan sudah naik sejak beberapa bulan terakhir. Menurutnya, untuk membuat tahu dan tempe, terpaksa memakai kedelai impor. Belakangan ini harganya terus naik.

Bali Post/kmb41

USAHA TAHU TEMPE - Pebisnis usaha tahu dan tempe di Karangasem.

Hal itu disebabkan, sedikitnya produksi kedelai lokal. ‘’Sebelumnya, harga kedelai Rp 6.100. Tetapi sekarang ini naik jadi Rp 7.600,” ujarnya. Naiknya harga kedelai itu membuat dirinya dalam posisi dilematis. Pasalnya, jika harga tahu dan tempe itu tidak ditingkatkan, maka ia sendiri akan merugi. Di satu sisi, jika harga dinaikkan, maka pelanggan akan beralih ke yang lain. Saat ini, pihaknya masih menjual satu papan atau lempeng itu seharga Rp 50 ribu. Sedangkan, tempe dijual Rp 8 ribu per kg. “Kalau harga dinaikkan, akan kalah bersaing. Selain itu, pembeli yang juga lebih banyak kalangan masyarakat kecil, akan lari. Mereka akan tidak mau lagi membeli tahu dan juga tempe buatan kami,” ujarnya. Hal senada diutarakan Gede Sumiarta, asal Seraya. Mahalnya harga kedelai membuat dirinya susah dapat keuntungan dari hasil membuat tahu dan tempe itu. “Keuntungan yang didapat belakangan ini terus menurun. Untungnya tipis mengingat, selisih harga material dengan ongkos produksi tidak banyak,” terangnya. (kmb41)

Tekan Kecelakaan Kerja

Tenaga Kontraktor Harus Bersertifikasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Karangasem, kini sedang berupaya agar seluruh tenaga kontraktor itu melakukan sertifikasi. Hal itu merujuk amanat Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Alasannya, agar pekerja di lapangan memiliki kemampuan cukup dalam bekerja. Proses sertifikasi ini ditekankan oleh pusat, juga dalam kaitan menekan kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan korban jiwa, akibat ketidakpahaman cara bekerja yang baik di bidang jasa konstruksi itu. Lalu, bagaimanakah mekanisme memperoleh sertifikasi dan juga aplikasinya di lapangan? KABID Teknik Dinas PUPR I Gusti Ayu Nyoman Sugianti saat ditemui di kantornya, Rabu (12/9) lalu, mengatakan pemerintah sebagai penyelenggara pengawasan jasa konstruksi akan melakukan sertifikasi. Hal itu sangat penting, agar setiap tenaga, tukang, maupun buruh lainnya, dapat terlibat dengan baik pada jasa konstruksi itu. Bahkan, diharapkan, sertifikasi itu ada di setiap desa. Karena alokasi dana desa di masingmasing desa itu belakangan semakin tinggi. Tahun ini, Bali mendapat jatah 1.000 sertifikasi gratis dari pusat. Sedangkan 400 di antaranya, merupakan jatah untuk Karangasem. Ayu Sugianti menegaskan, proses seleksi itu sebetulnya sudah dilakukan di beberapa kecamatan. Seperti Kecamatan Selat, Manggis, Rendang, dan Kubu. “Selanjutnya, seleksi itu dilakukan di Kecamatan Abang 23 September nanti,” kata Ayu Sugianti.

Antusiasme warga di setiap kecamatan, dikatakan cukup tinggi. Setelah mengisi form pendaftaran, para tenaga tukang dan buruh itu langsung menjalani proses testing yang dilakukan oleh asesor dari Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi(LPJK). Peserta yang mengikuti testing itu diminta praktik berbagai aspek bertukangan. Sehingga, sertifikat yang dikeluarkan nantinya sesuai dengan keahliannya. “Sertifikatnya tidak satu jenis. Ada banyak jenis. Jadi, setiap aspek keahlian jasa konstruksi itu ada sertifikatnya,” jelasnya. Perlunya sertifikat itu layaknya penggunaan SIM dalam dunia berkendaraan. Jadi, kalau tidak mengantongi sertifikat keahlian, para tukang dan buruh jasa konstruksi, tidak diperbolehkan bekerja di proyek. Bahkan, jika dipaksakan, maka akan ada sanksi yang bisa diterima baik pihak pengguna jasa (pemerintah daerah) mau-

Bali Post/gik

PRAKTIK LANGSUNG - Salah satu bentuk testing berupa praktik langsung oleh asesor dari LPJK saat proses seleksi.

pun penyedia jasa (kontraktor). Malah ke depan, juga berlaku pada proyek-proyek pribadi warga. Berani memakai jasa tenaga tukang dan buruh yang tak bersertifikasi, bisa terancam sanksi. Hal itu sebetulnya mengacu amanat Undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Model sertifikatnya nanti ada dua jenis. Bagi yang tidak sekolah, lulusan SD, SMP, hingga lulusan SMA, setelah lulus sertifikasi akan memperoleh SKT (Sertifikat Keterampilan). Sedangkan bagi tenaga yang sudah sarjana, akan mendapat SKA (Sertifikat Keahlian). Ini akan menjadi upaya standardisasi buruh hingga ke tingkat desa. Setelah proses gratis dari pusat, selanjutnya proses sertifikasi ini akan dibebankan kepada setiap kecamatan. Upaya standardisasi ini untuk menekan adanya kecelakaan kerja di lapangan, akibat pekerja tidak terampil. Ini pula upaya mencegah banyaknya pemanfaatan anak-anak menjadi pekerja kasar. “Bagi yang tidak lulus sekolah, nanti diminta melampirkan surat keterangan dari desa setempat,” tegas Ayu Sugianti. (gik)

Gelapkan Dana Rp 500 Juta

Kepala LPD Sega Ditahan Amlapura (Bali Post) Kejari Amlapura akhirnya melakukan penahanan terhadap tersangka kasus dugaan penggelapan dana LPD Sega, Kecamatan Abang I Wayan Sumadi Yasa alias Mangku Ketur, Kamis (13/9) kemarin. Penahanan itu dilakukan untuk mempercepat penanganan kasusnya. Sebab, tersangka juga sudah mengakui seluruh perbuatannya. Kepala Kejari Amlapura I Nyoman Sucitrawan, Kamis kemarin, mengatakan penahanan itu dilakukan setelah kesehatannya dicek. Selain karena sudah mengakui perbuatannya, pihaknya mengkhawatirkan ada upaya menghilangkan barang bukti. Terlebih, hal itu merupakan kasus dugaan tindak pidana korupsi yang harus sesegera mungkin dituntaskan. Sehingga harus ada kepastian hukum yang cepat atas dasar putusan pengadilan yang bersifat inkrah. “Kalaupun ada pengembalian kerugian, kami tetap melanjutkan penanganan kasusnya,” tegas Sucitrawan. Setelah melakukan penahanan, berkas tersangka akan segera dilimpahkan ke pengadilan. Sehingga, dia menargetkan secepatnya berkas kasus itu tuntas. Sudah tentu, agar bisa fokus melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus

dugaan korupsi lainnya di Karangasem, Seperti dugaan pungli pengelolaan di sepuluh objek wisata dan kasus dugaan korupsi PNPM Mandiri. Selain itu, juga upaya-upaya pencegahan yang menjadi salah satu fokus program Kejari Amlapura saat ini. Hingga berita ini ditulis, proses cek kesehatan tersangka di RSUD Karangasem masih berlangsung. Belum diketahui, seperti apa tanggapan tersangka setelah Kejari Amlapura melakukan upaya penahanan. Apakah pasrah mengikuti proses hukum selanjutnya. Apa akan menunjuk pengacara untuk membantu penanganan kasus yang membelitnya saat ini. Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Amlapura sudah melakukan penyelidikan terhadap dugaan kasus penggelapan dana LPD Sega. Penyelidikan itu bahkan su-

dah dilakukan sejak Januari lalu. Rangkaian pemeriksaan langsung itu digelar secara maraton, mulai dari pengurus LPD, prajuru Desa Pakraman Sega, sejumlah nasabah hingga tokoh masyarakat setempat. Termasuk Ketua LP LPD Kabupaten Karangasem. Penyidik telah melakukan pemeriksaan kepada pihak terkait dan 30 saksi untuk membongkar benang kusut kasus, yang sudah berembus sejak awal tahun lalu ini. Habis Judi Tajen Dari hasil penelusuran kasus ini, terungkap fakta bahwa dana nasabah yang digelapkan itu Rp 500 juta. Dana itu habis digunakan untuk keperluan judi tajen. Kasus ini terungkap berawal dari laporan masyarakat setempat. Nasabah mencurigai ada yang tidak beres dengan pengelolaan LPD, setelah

mengaku tak bisa mencairkan tabungannya sendiri. Oknum pengurus yang dilaporkan telah melakukan penggelapan dana nasabah LPD. Ketika ia diperiksa sudah mengakui perbuatannya. Bahkan, saat menjalani pemeriksaan, juga mengakui dananya digelapkan untuk kebutuhan judi tajen. Bendesa Sega Komang Oka belum lama ini, mengatakan persoalan di LPD setempat yang melibatkan tersangka, itu sudah lama berproses di desa adat. Tetapi, pembahasan yang dilakukan secara internal di desa adat itu tidak kunjung membuahkan solusi. Karena banyak nasabah yang kecewa, akhirnya hal itu membuat persoalan ini sampai ke proses hukum di kejaksaan. Meski demikian, dia mengaku tetap menghormati proses hukum yang berlaku di Kejari Amlapura. Dia berharap persoalan ini bisa segera diselesaikan. Hal itu agar menjadi pelajaran bersama terkait pengelolaan LPD. Ke depannya diharapkan bisa lebih baik lagi. (kmb31)

Pascakesurupan

SMA Saraswati Selat Mulai Dibuka Lagi Amlapura (Bali Post) Pascaperistiwa kesurupan massal siswa SMA Saraswati Selat, sekolah setempat mulai dibuka lagi. Kesurupan massal itu terjadi Rabu (12/9) lalu. Setelah itu, pihak sekolah memutuskan membuka kembali aktivitas kegiatan belajar mengajar Jumat (14/9) ini. Setelah menjalankan petunjuk rohaniwan, Kepala SMA Saraswati Selat Nengah Mertayasa berharap siswanya bisa belajar dengan nyaman dan tenang. Mertayasa yang dihubungi, Kamis (13/9) kemarin, mengatakan sesuai petunjuk rohaniwan, pihak sekolah sudah membuatkan palinggih baru di dalam sekolah. Pihak sekolah juga sekaligus macaru, untuk nyomia buthakala dan menetralisasi lingkungan sekitar. “Siswa yang sebelumnya kesurupan itu sudah mulai tenang. Semoga saat masuk sekolah lagi, tidak ada lagi yang kesurupan,” kata Mertayasa. Pihaknya mengaku juga sudah berkoordinasi dengan

pihak yayasan dan tokoh masyarakat, untuk membuka kembali aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah. “Setelah konsultasi dan melakukan antisipasi, pihak yayasan juga sepakat agar kegiatan belajar mengajar di buka lagi,” tegasnya. Sebelumnya, selama sepekan ini sudah dua kali puluhan siswa setempat mengalami kesurupan. Terakhir, peristiwa itu kembali terjadi Rabu (12/9) lalu. Peristiwa itu menghebohkan siswa lain dan pihak sekolah, karena terjadi begitu cepat. Mertayasa mengatakan peristiwa itu terjadi usai siswa Tri Sandya bersama. Tiba-tiba 35 siswa setempat kesurupan tidak jelas penyebabnya. Mayoritas yang kesurupan itu perempuan. Saat itu, usai Tri Sandya, rencananya dilanjutkan dengan persembahyangan serangkaian aci Budha Wage di Padmasana sekolah. “Awalnya, beberapa siswa, tetapi lama-lama siswa lainnya juga ikut-ikutan,” katanya.

Orang-orang yang kesurupan itu adalah mereka yang sebelumnya, Senin lalu, juga mengalami hal serupa. Namun, jumlahnya tak sebanyak peristiwa serupa Rabu lalu. Merta menduga anakanak didiknya ini kondisinya tampak belum stabil. Untuk menangani hal itu, pihak sekolah dibantu rohaniwan dan orangtua siswa, untuk menenangkan anak-anak. Tak lama berselang, mereka akhirnya bisa sadar kembali. Guna menghindari peristiwa serupa, pihak seko lah mengambil keputusan untuk memulangkan semua siswa. Menurut hasil penanganan rohaniwan, pihak sekolah menerima petunjuk agar membuatkan palinggih. Merthayasa mengaku akan berkoordinasi lebih dulu dengan guru-guru dan pihak lainnya, sebelum mengambil keputusan untuk tindak lanjutnya. Kapolsek Selat AKP Made Sutirta juga mengaku menerima laporan adanya peristiwa kesurupan massal ini.

Pihaknya juga meminta pihak sekolah melakukan opsi terbaik, agar peristiwa serupa tak terulang lagi, bahkan bisa membahayakan orang lain. Pascakesurupan yang pertama, pihak sekolah sudah pernah melakukan upacara macaru. Palinggih Tugu Karang juga sudah dibuatkan, lengkap dengan sesajinya. Tetapi, peristiwa kesurupan itu masih terjadi. Untuk mencegah peristiwa serupa kembali terjadi, pihak sekolah memutuskan meliburkan siswa sementara, sambil menunggu perkembangan lebih lanjut. Merthayasa menambahkan, SMA Saraswati Selat baru aktif kembali sejak tahun 2013 lalu. Saat ini, keberadaan sekolah swasta ini cukup diperhitungkan. Pasalnya, anak didiknya mampu bersaing di bidang akademik maupun non-akademik dengan SMA negeri dan swasta lainnya di Karangasem. Sekolah ini berkembang cukup pesat, memiliki 409 siswa. (kmb31)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.