Edisi 29 April 2011 | Balipost.com

Page 11

Jumat Paing, 29 April 2011

B A L I

11

Takut Diserbu Nasabah

Lima Pengurus LPD Berlindung ke Mapolres Bali Post/udi

PERLINDUNGAN - Lima pengurus LPD Gadungan, Selemadeg Timur meminta perlindungan ke Polres Tabanan setelah diduga menggelapkan dana nasabah.

Tabanan (Bali Post) -

Takut diserbu nasabah, lima pengurus LPD Gadungan, Selemadeg Timur, Tabanan menyerahkan diri ke Polres Tabanan, Rabu (27/4) malam. Kelimanya memilih berlindung ke Mapolres setelah diduga menggelapkan dana sekitar Rp 1,2 miliar. Dugaan penggelapan mencuat setelah warga gagal menarik tabungan mereka. Lima pengurus LPD itu masing-masing I Wayan Ariana (manajer), Ni Luh Gede Sumiati (petugas pembukuan), Ni Made Sekarnasih (kasir), Ni Wayan Ariati (pemungut tabungan), dan I Made Sri Suwignyawati (pemungut tabungan). Kelimanya kompak meminta perlindungan ke polisi sekitar pukul 20.00 wita. Beberapa hari sebelumnya, warga yang juga nasabah LPD mendatangi para pengurus ini ke kantornya. Massa meminta tabungan yang disimpan segera dicairkan. Karena tak ada dana, para pengurus LPD ini hanya bisa pasrah. Tak puas dengan jawaban itu, massa emosi. Beruntung, mereka

tak sampai anarkis. Kasus ini sempat diadukan ke bendesa adat setempat, I Wayan Supartawan. Karena menemui jalan buntu, lima pengurus LPD ini memilih berlindung ke Polsek. Takut diserbu massa, petugas Polsek membawa kelimanya ke Mapolres. “Mereka tiba di Polres dengan dikawal anggota Polsek Selemadeg Timur,” kata Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Nyoman Wirajaya, Kamis (28/4) kemarin. Tiba di Polres, kelima pengurus langsung dimintai keterangan. Hingga kemarin, mereka masih menjalani pemeriksaan di Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres. Wirajaya me-

nambahkan pihaknya masih mengumpulkan keterangan terkait kasus ini. Kelima pengurus tersebut statusnya masih saksi terlapor. Kemarin, Bendesa Adat Gadungan, I Wayan Supartawan, secara resmi melaporkan kasus dugaan penggelapan itu ke Polres. Dijelaskannya, hasil keterangan sementara, lima pengurus ini sudah bertugas selama hampir 17 tahun. Anehnya, ketika para nasabah akan menarik tabungan, uangnya justru tidak ada. Yang mengejutkan lagi, dana LPD yang tersimpan di bank saldonya hanya sekitar Rp 100 juta. “Sisanya masih kami telusuri,” tegasnya.

Terkait Penimbunan Pantai Selukat

Pemkab Gianyar Belum Bersikap C.0009969-hp-29

Paket Hemat 500

Gianyar (Bali Post) Pemkab Gianyar belum bersikap terhadap masalah penimbunan muara Pantai Selukat oleh investor. Padahal, jelas-jelas penimbunan dengan kedok reklamasi merupakan pencaplokan sempadan pantai oleh investor. Pantauan Kamis (28/4) kemarin, aksi pencaplokan muara pantai oleh investor sudah terhenti. Pihak aparat desa, Bupati Gianyar, hingga DPRD Bali,

sudah menyetop aktivitas penimbunan muara pantai tersebut. Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengakui Pemkab Gianyar memang belum mengambil sikap apa-apa terkait persoalan ini. Pemkab Gianyar tidak tahu-menahu soal kegiatan tersebut dan tidak memberikan rekomendasi apa-apa. “Kami yang sempat datang ke lokasi juga dibuat kaget dengan adanya pemoton-

gan arus muara (sungai) ke pantai,” jelasnya. Terhadap penimbunan itu, Pemkab telah menghentikan untuk selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap kegiatan penimbunan tersebut. “Jangan sampai kegiatan penimbunan yang dilakukan itu hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan banyak pihak. Terhadap kegiatan itu, tindakan Pemkab sudah jelas, menyetop penimbunan

Penyidik, kata Wirajaya, akan meminta bantuan tim audit untuk mengetahui aliran dana LPD tersebut. Apalagi, jangka waktu kepengurusannya sudah cukup lama. Menurutnya, ada informasi para pengurus ini kurang cakap dalam mengelola LPD. Ini terlihat dari laporan adanya buku tabungan ganda yang dikeluarkan. Ada juga laporan jumlah tabungan nasabah yang disetorkan tak sesuai dengan angka di dalam buku tabungan. Dugaan sementara, dana LPD raib tanpa ada pembukuan yang jelas. Bahkan, kata Wirajaya, ada sejumlah buku laporan tabungan yang sudah hilang. “Untuk sementara, kami konsentrasi memeriksa para terlapor. Mereka kami periksa dalam kasus tindak pidana penggelapan,” tegasnya. Rencananya, penyidik juga memang-

gil para nasabah untuk dijadikan saksi. Hingga kemarin, penyidik belum mengetahui berapa jumlah nasabah dari LPD tersebut, termasuk aset yang dimiliki. Dugaan sementara, dana LPD ada yang dugunakan untuk kegiatan sosial, namun tidak dibuat laporan dalam pembukuan. Penyidik juga berencana melakukan olah TKP ke LPD untuk memeriksa dokumen di dalamnya. Ketika Bendesa Adat melayangkan laporan, belasan warga tampak mengikutinya. Warga ini kompak menggunakan pakaian adat Bali madya, termasuk membawa pacalang. Massa tiba di Polres sekitar pukul 10.00 wita. Seluruhnya baru meninggalkan Polres setelah penyidik menerima laporan tersebut. “Laporannya tentang dugaan penggelapan dana LPD,” ujar Wirajaya. (udi)

itu,” tegasnya. Terhadap tanah dan buis yang sudah terpasang, Bupati memberikan sinyal itu harus dibongkar jika melanggar analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Pascapenimbunan muara Pantai Selukat, masyarakat masih menunggu upaya dan langkah dari instansi terkait, Pemkab Gianyar maupun provinsi khususnya, dari pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida yang telah mengeluarkan rekomendasi. Pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida mesti bertanggung jawab terhadap kerusakan muara pantai yang merupakan kawasan yang

disucikan masyarakat. Karena rekomendasi yang dikeluarkan cenderung pada kepentingan pribadi dibandingkan dengan kepentingan yang lebih luas. Secara terpisah, anggota DPRD Bali, Made Budastra, pasca-turun ke lokasi mengaku sempat mencium adanya ketidakberesan antara investor dengan pihak Balai Wilayah Sungai Bali-Penida. Salah satunya, pihak balai yang ikut sidak sangat mengetahui betul seluk-beluk lokasi tanah yang dimiliki investor yang melakukan penimbunan. Budastra juga menilai pihak balai kurang cermat dalam mengeluarkan rekomendasi. (kmb16)

C.0009602-elk

C.0013108-hp-29

C.0005947-bbn

U.0012615-mbl


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.