Edisi 19 Oktober 2009 | Balipost.com

Page 4

KABUPATEN

4 LINTAS

DEWATA

Omzet Lesehan Meningkat GIANYAR - Omzet pedagang lesehan di pantai Lebih dalam beberapa hari terakhir ini meningkat tajam dibandingkan hari biasanya. Penelusuran koran ini Minggu (18/10) kemarin, peningkatan omzet pedagang lesehan saat hari raya Galungan mencapai Rp 10 juta per hari. Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan hari biasanya yang hanya memperoleh penjualan Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Kondisi ini membuat mereka lebih bernafas lega di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit saat ini. Koming Arya, salah satu pedagang sate languan di pantai Lebih mengungkapkan, untuk mendapatkan penjualan Rp 300 ribu di hari-hari biasa ini sangat susah. ‘’Galungan dan Manis Galungan penjualan para pedagang ini cukup lumayan,’’ jelasnya. (kmb16)

Langgar Izin NEGARA - Kendati dinilai pemborosan uang rakyat (APBD) oleh BPK, Pemkab Jembrana nampaknya tetap ngeyel menjalankan bus Jimbarwana Transport. Menurut Pemkab dari sisi finansial, anggaran mendekati Rp 1 miliar untuk empat bus selama setahun itu kecil. Menurut sumber terdekat, keberadaan bus ini masih tak sejalan dengan fungsinya. Izin trayek yang dipergunakan juga cenderung dilanggar. Tak jarang bus yang semestinya untuk pelayanan di malam hari itu juga dipergunakan untuk bus sekolah sehingga trayeknya ganda. Kepala Dinas Inyahud Pemkab Jembrana, Komang Wiasa, Minggu (18/10) kemarin mengatakan alasan Pemkab ngotot masih menjalankan Jimbarwana Transport karena termasuk pelayanan jasa transportasi angkutan massal. (sur)

Tertimpa Longsoran Batu

Pagar Pengaman Embung Kedampal Rusak Berat Amlapura (Bali Post) Embung di Desa Kedampal, Datah, Karangasem tertimpa batu sebesar mobil. Hal itu terjadi akibat longsoran tebing di pojok barat embung senilai Rp 4,6 miliar itu. Bupati Karangasem I Wayan Geredeg, Minggu (18/ 10) kemarin di Karangasem mengatakan belum mendapat laporan soal embung itu tertimpa longsoran batu. Namun pihaknya akan menugaskan stafnya mengecek untuk diperbaiki. Diakui Geredeg, tebing di selatan dan barat embung yang dikerjakan tahun 2008 itu curam, tanpa dipotong, sehingga rawan longsor. Dia juga mengatakan, pipanisasi proyek embung itu dikerjakan tahun ini sehingga airnya bisa dimanfaatkan warga di sekitarnya. Embung itu airnya kini tinggal setengahnya, dari kapasitas atau volume mampu menampung air hujan sekitar 15.000 meter kubik. Selama ini warga di sekitarnya menggunakan ember untuk mencari air di embung itu dan harus berjalan kaki sekitar 1 km sampai tiga km ke rumah mereka. Batu besar itu menimpa pojok embung dan menyebabkan pagar kawat pengaman jebol dan rusak berat. Warga di Desa Datah yang terpencar di perbukitan seperti bidong bagian atas, Juwuk, Kalangsari, Nyelukid dan sekitarnya berharap air embung itu tak hanya dinikmati untuk warga Banjar Kedampal, tetapi juga warga di sekitarnya, sehingga embung itu tak mubazir. (013)

Bendungan Cau-Jasri Jebol

Ratusan Hektar Sawah Kekeringan Amlapura (Bali Post) Bendungan Cau-Jasri jebol total sampai rata dengan sungai akibat banjir saat musim hujan tahun 2008. Sampai kini bendungan yang baru dikerjakan dua tahun lalu itu belum diperbaiki, sehingga tak kurang ratusan hektar sawah di Jasri dan desa sekitarnya kekeringan. Warga petani di sekitarnya seperti Salmani, Minggu (18/10) kemarin di Karangasem berharap bendungan itu segera diperbaiki. Hal itu agar sawah dengan hamparan yang cukup luas bisa diairi kembali. Selama ini, tambah petani Made Kerta, ratusan hektar sawah menjadi lahan kering dan sebagian lagi menunggu giliran mendapatkan air dari subak lainnya. ‘’Kalau tak dapat air dari subak lain, terpaksa menunggu musim hujan dan kami hanya bisa bertanam jagung atau palawija,’’ ujar Kerta. Tokoh masyarakat Jasri yang juga mantan anggota DPRD Karangasem Ir. Made Putra Ayusta berharap bendungan yang penting artinya bagi petani di Jasri itu segera diperbaiki. Sebenarnya, setelah jebol bendungan itu sudah diukur-ukur oleh petugas dari dinas PU dan diduga untuk dilaporkan serta direncanakan pengajuan anggarannya. (013)

Tabrak Truk Parkir

Warga Banjar Siku Keluhkan Usaha Kayu

Munculkan Suara Bising dan Debu Semarapura (Bali Post) -

Warga Banjar Siku, Kamasan, Klungkung mengeluhkan suara bising dan polusi udara (debu) yang diakibatkan usaha pengolahan kayu (mebeler) di wilayah pemukiman mereka. Apalagi, warga menenggarai usaha tersebut tidak mengantongi izin lingkungan. Selain itu, usaha tersebut juga sangat mengganggu warga karena pemilik seenaknya menempatkan barang-barang mereka meluber hingga trotoar jalan. Warga mengadukan keluhan mereka ke Satpol PP Pemkab Klungkung dan Kantor Perizinan Terpadu. Menurut warga, sejumlah anggota Satpol PP sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak). Namun tidak ada tindakan. ‘’Yang ditangani ternyata hanya cewek kafe yang juga kos di seputaran Banjar Siku. Sedangkan usaha kayu itu tidak ditindak,’’ keluh warga Siku yang menolak disebut namanya, Minggu (18/10) kemarin. Dia mengaku tidak tahan dengan suara bising yang dikeluarkan mesin serut dan debu yang beterbangan. Warga itu juga mengaku sudah berulang kali membicarakannya dengan pemilik usaha. Sayang tak direspons dengan baik. Kasatpol PP Pemkab Klungkung, Komang Dharma Suyasa ketika dimintai konfirmasi mengaku menerima keluhan warga. Dia juga mengaku sudah menurunkan anggotanya melakukan pengecekan. ‘’Tetapi, anggota saya tidak menemukan halhal sebagaimana dikeluhkan warga seperti suara bising dari mesin serut kayu dan

debu,’’ ujar Dharma Suyasa. Menurutnya, suara bising itu sifatnya hanya sesaat (saat melakukan penyerutan). Itu bukan pabrik, hanya usaha servis mebeler yang terbuat dari kayu. Di tempat terpisah, Kepala Kantor Perizinan Terpadu Klungkung Putu Suarta juga mengaku sudah menerima informasi keberadaan usaha kayu itu pekan lalu. Namun, dia belum melakukan pengecekan karena dijadwalkan Senin (19/10) ini. Suarta juga mengaku belum bisa memastikan apakah usaha tersebut sudah berizin atau belum. Alasannya, kantor perizinan terpadu belum terbentuk. ‘’Yang jelas, selama saya menjabat Kepala Kantor Perizinan, belum ada pengajuan permohonan izin usaha kayu. Mungkin sudah mengurus saat ditangani Disperindag. Saya juga belum tahu,’’ tambahnya. Yang jelas, apapun usaha harus memiliki izin. Jika usahan berskala besar, pemilik harus melengkapi dengan UKL/UPL sebagai syarat untuk mendapatkan izin Ho. Jika berskala kecil, cukup dengan SIUP atau Tanda Daftar Perusahaan. (kmb20)

Bali Post/kmb20

USAHA KAYU - Usaha kayu yang dikeluhkan warga. Tampak barang-barangnya meluber hingga trotoar.

Gasak HP, Tuyul Ditangkap Delapan Bacabup/Bacawabup Karangasem Ambil Formulir di PDI-P Tabanan (Bali Post) Setelah lama buron, polisi akhirnya menangkap IGN Sudarma alias Tuyul (19), asal Banjar Cekik Desa Berembeng, Selemadeg. Tuyul yang dijadikan TO sejumlah kasus pencurian dibekuk petugas, Sabtu (17/10) sore lalu. Tuyul diduga telah mencuri HP dan uang milik temannya, Made Wisana (23) di tempat kos, Jalan Kedongdong, Gerokgak, Delod Peken, Tabanan. Kejadiannya, 23 Juli lalu sekitar pukul 08.00 wita, sebuah HP dan uang Rp 3,8 juta milik Wisana hilang di dalam kamar. Awalnya Wisana tak curiga ketika mandi dengan tidak mengunci kamarnya. Namun ketika kembali uang dan HP miliknya telah raib. Korban lantas melaporkan kasus ini ke Polres Tabanan. Dari penyelidikan polisi,

pelakunya mengarah kepada Tuyul yang merupakan teman akrab Wisana, ia memang sangat sering datang ke kos tersebut. Bukan hanya itu, April lalu Tuyul juga diduga mencuri tiga buah HP di Bajra, Selemadeg. Polisi juga mendapat informasi yang mengarahkan pelakunya yang merupakan pengangguran ini. Tuyul pun dimasukkan dalam daftar TO Polres Tabanan. Polisi pun akhirnya memburu Tuyul dan sempat kejarkejaran dengan petugas selama empat bulan. Karena sering berpindah-pindah kos, polisi pun kesulitan menangkapnya. Namun Sabtu lalu ia berhasil ditangkap petugas. Pengakuannya, Tuyul yang di kampungnya bertetangga rumah dengan korban ini sejak umur 8 bulan ditinggal oleh kedua orang tuanya lantaran cerai. Sejak itu kehidupan Tuyul

tak menentu. Merasa sebagai teman, hampir setiap minggu Tuyul ke kos Wisana di Gerokgak. Tetapi niat jahat ternyata tidak mengenal teman. Ia tega mengembat HP dan uang temannya demi memiliki uang banyak dengan cepat. Tuyul mengatakan ia melakukan semua itu agar mendapatkan penghasilan dengan cara yang gampang. Dikatakannya, ia tidak memiliki pekerjaan tetap, terlebih seorang cowok yang harus terlihat keren, ia sadar memerlukan uang untuk biaya hidup. Jika kepepet, Tuyul mengaku nekat mencuri. Kasatreskrim Polres Tabanan AKP Leo Martin Pasaribu mengatakan Tuyul dijerat dengan kasus pencurian dengan pemberatan. Ia kini tengah diperiksa intensif di Mapolres Tabanan. (kmb14)

Pantai Perancak Dibanjiri Sampah Negara (Bali Post) Belakangan ini pantai Perancak, Jembrana dibanjiri sampah. Akibat kejadian ini membuat pantai terkesan kumuh dan tidak asri. Sampah yang membanjiri pantai adalah jenis kayu, baik itu berupa ranting maupun akar. Kondisi ini sangat memprihatinkan karena banyak wisatawan lokal yang berkunjung ke pantai ini saat hari libur atau malam hari. Kedatangan wisatawan selain ingin menikmati hampa-

ran pantai dan hamparan perairan yang relatif cukup tenang ini, juga dijadikan tempat untuk tamasya keluarga. Bendesa Pakraman Desa Perancak, I Nengah Midia, Minggu (17/10) kemarin mengatakan, hal yang sulit bagi pihak manapun untuk membersihkan sampah yang berserakan. Pasalnya, begitu dibersihkan pasti akan berdatangan lagi, khususnya saat musim hujan atau banjir. Sampah-sampah ini be-

rasal dari hutan yang terkirim melalui Sungai Ijogading lalu ‘’parkir’’ di pantai setempat. Setelah berada di pantai maka sampah tidak bisa bergerak ke mana-mana lagi. Midia tidak memungkiri, dengan berjejalnya sampah di pantai Perancak banyak wisatawan yang datang mengeluh. Midia hanya bisa berharap agar Pemkab Jembrana mau peduli dengan kondisi maraknya sampah di pantai Perancak. (kmb/sur)

Sopir Pick-up dan Penumpang Tewas Negara (Bali Post) Diduga karena sopir mengantuk, sebuah mobil pick-up L300 dari Banyuwangi menabrak truk yang sedang parkir di tepi Jalan Sudirman, Pendem, Negara Minggu (18/10) pagi. Akibatnya, sopir dan penumpang pick-up P 8892 FB tewas seketika setelah tergencet mobil. Informasi di TKP, pick-up yang dikemudikan Supriyanto (25) bergerak dari arah Denpasar hendak menuju ke Banyuwangi dengan kecepatan tinggi. Sekitar pukul 04.00 wita saat memasuki Jalan Sudirman (TKP) diduga sopir mengantuk. Situasi jalan saat itu sepi jalan lurus datar dan kendaraan melaju cukup kencang. Pengemudi diduga mengantuk sehingga kemudi perlahan bergerak ke kiri, sementara di sebelah bahu kiri terdapat truk Hino DK 8589 MA yang sedang parkir. Pick-up yang ditumpangi Supriyanto (30) itupun menabrak truk yang dikemudikan Komang Wirata (25) dari Yeh Sumbul, Mendoyo, Jembrana. Bagian depan pick-up ringsek akibat menabrak truk. Akibat kecelakaan itu baik sopir maupun penumpang mobil pick-up tewas di TKP. Supriyanto sopir mobil asal Banyuwangi itu mengalami robek pada dagu, dahi, jejas pada dada dan tewas seketika. Sementara penumpang mobil Supriyanto mengalami patah tangan kanan, robek pelipis kiri dan meninggal dunia di TKP. Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Nyoman Nuryana didampingi Kanit Laka Iptu Made Suwandra seizin Kapolres Jembrana AKBP Ketut Suardana dikonfirmasi membenarkan kasus kecelakaan yang terjadi di kilometer 94-95 jurusan Denpasar-Gilimanuk itu. Polisi masih menangani kasus tersebut. (sur)

Senin Kliwon, 19 Oktober 2009

Bali Post/kmb

SAMPAH - Pantai Perancak, Jembrana tampak dibanjiri dengan sampah.

Amlapura (Bali Post) Delapan bacabup/bacawabup sudah mengambil formulir di sekretariat DPC PDI-P di Jl. A Yani Amlapura. Dari delapan orang itu, dua orang staf ahli Bupati Karangasem yakni staf ahli yang juga mantan Sekdakab Karangasem I Made Madri, S.H. dan staf ahli Drs. I Nengah Parwata. Hal itu dibenarkan Ketua DPC PDI-P I Gede Dana, S.Pd. dan petugas sekretariat DPC Ir. Wayan Wijaya Kusuma, Minggu (18/10) kemarin di Karangasem. Selain ada yang mengambil sendiri formulir, ada juga yang diambilkan orang lain. Wijaya Kusuma mengatakan, mantan Ketua DPRD Karangasem I Wayan Sukadana juga bakal maju bertarung memperebutkan kursi Bupati Karangasem. Dia juga sudah mengambil formulir. Nengah Parwata mengambil formulir dan sudah diisi serta ditandatangani. Istrinya Ni Made Sum-

iati, S.H. anggota DPRD Bali dari PDI-P mengatakan, suaminya sudah mengisi formulir serta ditandatangani untuk posisi Bacawabup guna ikut bertarung pada pilbup 4 Mei 2010 nanti. Madri dan Drs. Nengah Parwata sebelumnya Kadis Budpar Karangasem dilengserkan beberapa bulan lalu dan diposisikan sebagai staf ahli Bupati Geredeg. Keduanya lengser dari jabatannya masing-masing bersama Kadis lainnya yakni Kadis Perhubungan IGK Sadia, B.Sc., serta Kadis Koperasi dan UKM Drs. Pande Komang Ardita. Madri diambilkan formulir oleh rekannya. Sukadana juga sudah mengambil formulir, demikian juga mantan Wakil Ketua DPRD Karangasem yang juga Sekretaris DPC PDI-P Karangasem IW Astawa, S.H. Salah seorang perbekel di Sidemen Wayan Masta mengambil formulir untuk I Wayan Sudirta, S.H., perbekel Pertima Wayan Winda mengambilkan formu-

lir untuk AAB Ngurah Agung, S.H. Ketut Pasek dari Desa Culik juga mengambil formulir, namun belum diketahui pihak DPC untuk siapa. Anggota DPRD Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos. juga mengambil formulir lamaran. Wijaya Kusuma mengatakan, selain yang sudah disebutkan di atas belum diketahui untuk siapa dan posisi apa pihak yang mengambil formulir itu. Setelah mengisi formulir lamaran dan menandatanganinya, bakal calon juga disyaratkan memenuhi 12 poin, di antaranya tak memiliki utang, bebas narkoba, serta melampirkan surat keterangan catatan kriminal (SKCK). Wijaya Kusuma dan Sumiati mengatakan, tak masalah banyak yang mengambil formulir atau surat lamaran untuk posisi bacabup/bacawabup itu. Nantinya akan diseleksi dan sesuai ketentuan SK DPP PDI-P. (013)

Rabies Rambah Bangli

Puluhan Anjing Liar Dieliminasi Bangli (Bali Post) Kasus rabies mulai rambah Bangli. Kejadiannya terjadi di sekitar lingkungan kota, tepatnya di Dusun Sembung Kelurahan Bebalang. Kasusnya terdeteksi Jumat (16/ 10) lalu, setelah Iva (16) salah satu warga Sembung digigit anjing peliharaanya sendiri bernama Moly pagi pukul 07.00 wita. Setelah diperiksakan ke RS Sanglah dan mendapatkan vaksin antirabies, hasilnya dinyatakan positif rabies. Terkait rabies ini, Tim Dinas Peternakan dan Perikanan Pemkab Bangli Sabtu (17/10) malam, langsung mensosialisasikan bahaya rabies kepada warga sekitar. Minggu (18/10) kemarin, puluhan anjing kampung yang berkeliaran langsung dieliminasi. Moly yang dinyatakan positif rabies itu juga sempat menggigit seekor kucing. Hanya apakah kucing tersebut juga ikut tertular, contoh darah hewan ini masih diteliti di laboratorium di Denpasar. Menurut Iva yang mengaku asal Manado, dirinya sejatinya baru satu bulan merantau di Bali. Pada saat kejadian, dirinya bermaksud membuka pintu rumah. Secara tiba-tiba Moly yang baru berusia beberapa bulan langsung menyerangnya dan mengigit telapak kakinya. Hingga mengeluarkan

darah segar. Khawatir akan penyakit rabies, dia bersama keluarga akhirnya berobat menuju RS Sanglah. Di sana dia langsung diberikan vaksin rabies. Moly juga langsung diteliti ternyata hasilnya positif rabies. Diakui sebagai orang baru dan tidak suka anjing, dia kurang memperhatikan prilaku serta tidak pernah mengajak bermain anjing itu. Namun sepupunya biasa mengajak dia bermain. Beberapa hari terakhir prilaku anjing itu mulai berbeda. Dia menjadi galak dan sering beringas. ‘’Pengakuan sepupu saya yang akrab dengan anjing itu, prilaku hewan itu mulai beringas akhir-akhir ini. Hal itu terjadi setelah anjing itu sempat digigit anjing liar yang banyak berkeliaran di jalan belum lama ini,’’ ujarnya. Kasi Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinas P2) Kabupaten Bangli Drh. Santiarka mengatakan setelah darah anjing itu dites ternyata hasilnya positif. Pihaknya tidak ingin kalah cepat, Sabtu (17/10) lalu anjing itu langsung dieliminasi. Petugas juga melakukan vaksinasi di lingkungan Sembung. Mengenai adanya kemungkinan hewan lain telah tertular rabies, pihaknya juga telah mengambil contoh darah seekor kucing yang sempat digigit anjing tersebut. Darah hewan itu sedang diteliti di Laborato-

rium BPP Denpasar. Di Klungkung Sementara itu, Plt. Dinas PPK Klungkung, Gusti Ngurah Badiwangsa Temaja mengakui partisipasi masyarakat Klungkung untuk mencegah masuknya rabies ke bumi serombotan bisa dikatakan kurang. Terbukti, belum seluruh desa memberi kepastian jadwal untuk mengeliminasi anjing liar di wilayah mereka. Alasan, belum dilakukan rembug bersama seluruh warga masyarakat. ‘’Tak hanya itu, partisipasi mereka untuk memvaksin anjingnya ke Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (PPK) juga masih kecil. Padahal, Dinas PPK sudah mempersiapkan vaksin dan tenaga untuk membantu menangani anjing-anjing peliharaan mereka,’’ katanya. Sejauh ini, dia mengaku baru melakukan eliminasi di Desa Nyanglan, Banjarangkan. Kaitan dengan ancaman rabies ke Klungkung, sudah meminta aparat desa mempercepat koordinasi dengan masyarakat. Belakangan 40 korban gigitan anjing liar di Klungkung. Salah satunya Camat Dawan, Wayan Sujana yang digigit anjing saat melaksanakan tugasnya ke lapangan. (kmb17/kmb20)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.