Bali Post - Jumat, 17 April 2009

Page 13

INTERAKTIF

Jumat Kliwon, 17 April 2009

13

WARUNG GLOBAL

Radio SINGARAJA FM.

INTERAKTIF-BALI POST Anda Punya Keluhan Layanan Umum? Kirim SMS Anda Ke 081338414515. Caranya Tulis BT < Spasi > Tulis Laporan Layanan Umum Anda.

Tinggalkan Cara-cara ’’Barter Suara’’ Pemilih tidak ada membodohi caleg, yang ada justru caleg yang gagal membodohi pemilih. Rakyat makin cerdas dalam menentukan sikap dalam pemilu legislatif ini. Mereka tidak terpengaruh dengan segala propaganda kampanye, termasuk politik uang yang sebetulnya tidak memiliki korelasi politik dalam me-manage kepentingan rakyat. Masyarakat mulai cerdas, terbukti ‘’barter suara’’ — mengharap dukungan suara masyarakat dengan memberi bantuan — tidak diterima dan tidak berlaku lagi. Ke depan upaya meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara mesti ditinggalkan. Partai politik harus menyaring kader yang layak untuk maju dalam pemilu. Ke depan semuanya agar bisa belajar dari apa yang terjadi selama ini. Demikian tanggapan dari pengunjung acara Warung Global yang disiarkan Radio Global FM, Kamis (16/4) kemarin.

S

inda di Siulan menganggap apa yang terjadi bisa dikatakan sebagai money politics, seperti apa yang disampaikan di koran sebagai sebuah bentuk pengakuan dan yang berbicara adalah calon incumbent. Kenapa mereka yang membuat perda namun nyatanya kelakuan mereka sendiri seperti itu. Caleg yang lolos agar tidak lagi mempertontonkan budaya semacam ini kepada masyarakat. Bila mau bertarung di pemilu yang akan datang persiapkan diri mulai sekarang. Walek di Denpasar mensinyalir hampir 99 persen caleg yang bertarung dalam pemilu kali ini melakukan money politics, lalu hukumnya apa? Masyarakat mesti menuntut agar para caleg yang terbukti melakukan money politics dipidanakan, tidak cukup hanya sebatas wacana. Saatnya Panwaslu memperlihatkan taringnya jangan sembunyi dari polemik seperti ini. Ini bukan masalah biasa tetapi kasus yang luar biasa. Jero Wijaya menambahkan, bila terbukti terjadi money politics yang dijerat hukum bukan hanya calegnya tetapi rakyat sebagai pihak penerima juga kena hukum. Money politics adalah satu bentuk pembodohan terhadap masyarakat. Menurutnya, jauh lebih berdosa rakyat daripada caleg bila terjadi money politics karena negeri ini milik rakyat. Lanang Sudira di Gianyar mencontohkan kasus hukum yang sudah diberlakukan di Jawa di mana rakyat penerima dana sudah dipidana ancamannya denda Rp 12 juta dan kurungan 12 bulan, dengan dukungan alat bukti yang lengkap di mana ada uang dan identitas parpol. Hal yang sama juga diberlakukan bagi para caleg sebagai donatur. Menurutnya, wajar saja rakyat membodohi caleg sebagai bentuk balas dendam karena aspirasi rakyat tidak tersalurkan oleh mereka selama menjabat. Wayan Belog di Denpasar menganggap bagus bahwasannya rakyat lebih pintar dari para caleg. Ia berharap ke depan upaya meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara mesti ditinggalkan. Mereka harus lebih mempersiapkan diri. Partai politik juga harus mampu menyaring kader yang layak untuk maju dalam pemilu. Dirinya setuju dengan penerapan hukum bagi pemberi dan penerima dalam sebuah kasus money politics. Namun, ia pesimis dengan jalannya proses hukum. Arjun di Kaba-kaba menganggap caleg bukan dibodohi oleh masyarakat melainkan dibodohi oleh maklar suara. Menurutnya mental masyarakat kurang matang dalam berdemokrasi. Menurut Pande di Pandak Gede, pemilih tidak ada membodohi caleg, yang ada justru caleg yang gagal membodohi pemilih. Rakyat semakin cerdas dalam menentukan sikap dalam pemilu legislatif ini. Mereka tidak terpengaruh dengan segala propaganda kampanye, termasuk politik uang yang sebetulnya tidak memiliki korelasi politik dalam me-manage kepentingan rakyat. Vijay di Pecatu mengharapkan caleg yang tidak berhasil dicarikan psikiater sementara yang lolos dicarikan KPK. Edy di Denpasar mengingatkan ada macam-macam tipe pemilih. Pertama, ada pemilih yang betul-betul sudah cerdas jadi tak goyah oleh godaan apa pun, namun persentase pemilih semacam ini sedikit. Kedua, pemilih yang bila ada uang baru mau memilih. Pemilih semacam ini ada yang benar-benar memilih yang memberi uang, namun ada juga uang saja diterima namun memilih kandidat lain. Ketiga, kelompok orang tua yang manut untuk memilih apa yang disuruh. Keempat adalah kelompok yang tak mau tahu. Dia berharap semoga saja ke depan semuanya bisa belajar dari apa yang terjadi selama ini, mengambil pelajaran berarti dari para caleg sehingga semuanya bisa menjadi kelompok pertama tadi. Revan di Sayan Ubud menganggap ada segi tiga pembodohan yang terjadi di sini, di mana yang naik membodohi rakyat sementara yang gagal dibodohi oleh rakyat. Made Kenceng di Jimbaran menginginkan lima tahun ke depan seorang caleg harus dibekali dengan contoh keberhasilan yang pernah ia capai, minimal di tingkat desanya sendiri. Seleksi mesti diperketat, layak atau tidak seseorang untuk maju menjadi caleg. Gede Biasa di Denpasar melihat masyarakat sudah mulai memahami dan memiliki pengetahuan dalam berpolitik di mana calon incumbent yang ingin duduk kembali akhirnya tertipu. Masyarakat selama ini menyadari betul aspirasi di bawah tak pernah tersalur. Seperti berita di media, anggota dewan hanya sibuk memikirkan kunker ke luar negeri. Inilah faktor penyebab sehingga masyarakat tidak memilih mereka lagi. Masyarakat mulai cerdas, terbukti barter suara tidak diterima dan tidak berlaku lagi di masyarakat. Ke depan KPU dalam menerima caleg harus disertai surat keterangan kesehatan. Kasihan para caleg yang tak terpilih banyak yang meninggalkan dunia ini. Awe di Legian berpendapat caleg berani mengeluarkan uang sampai ratusan juta, masyarakat mestinya bisa memantau berapa gaji dewan sekarang. Demikian besar dana yang mereka habiskan apakah bisa dikembalikan hanya dengan gaji selama lima tahun? Dengan kondisi seperti ini pastinya mereka akan menyejahterakan diri sendiri terlebih dulu sebelum menyejahterakan masyarakat. Setiap orang bekerja menginginkan keuntungan. dirga yusa

G.10341-rpa

C.354520-rpa

Frekuensi: 92,0 MHz. Tlp: 0362-42187

Pelayanan Dinas Capil Buleleng Sangat Buruk PELAYANAN Dinas Catatan Sipil Buleleng sangat buruk. Ketika masyarakat sadar untuk mengurus administrasi kependudukan, justru tidak dibarengi dengan kesiapan sarana dan SDM aparatur pemerintahan. Masyarakat menjadi korban akibat sistem yang dipaksakan. Demikian antara lain opini masyarakat yang muncul dalam acara Suara Buleleng yang disiarkan Radio Singaraja FM, Kamis (16/4) kemarin. Acara Bali Terkini disiarkan Radio Global FM, Singaraja FM dan Radio Genta Suara Sakti Bali.

Jangan Stres

Pemilu ricuh, harapan saya kepada caleg yang kalah agar tidak menarik sumbangannya yang telanjur diberikan kepada masyarakat. Di samping itu saya juga harap para caleg yang kalah di Bali agar tidak ikut-ikutan stres, rajinlah sembahyang dan mendekatkan diri kepada Tuhan.

Agustina, Ketewel

Sudah ’’Legowo’’

548 caleg yang bertarung di Gianyar memperebutkan 40 kursi sisanya 508 sudah siap kalah. Semoga saja tidak ada yang stres memikirkan berapa jumlah uang yang telah mereka keluarkan. Saya lihat semuanya sudah legowo menerima kekalahan. Kita harus bangga sudah bisa melakukan dua kewajiban sekaligus sebagai warga negara yakni dipilih dan memilih.

Sudira, Batuan

Terima Hasil

Untuk para politikus terimalah hasil pemilu dengan legowo dan bila hasilnya kotor, itu karena ulah politikuspolitikus yang menerapkan politik kotor.

Putu Luwih, Padangan

Korban DB

Wabah DB sudah mulai menjangkiti Panjer. Di Jalan Tukad Banyupoh Panjer sudah ada korbannya, bahkan teman anak saya sudah meninggal akibat DB (demam berdarah). Harapan saya kepada Pemkot Denpasar agar rutin melakukan fogging. Kalau dulu terus dilakukan sekarang jangan menunggu korban lagi. Ini sangat mendesak dilakukan jangan hanya sibuk mengurus pemilu.

Dharmayoga, Panjer

Harga Mahal

Kemarin malam saya sembahyang ke Pura Besakih. Saya mengeluhkan mahalnya harga makanan dan minuman di sana. Saya beli mi dengan telur ditambah air mineral harus bayar Rp 25

ribu. Jika terus seperti ini bisa-bisa para pemedek bawa makanan dan minuman dari rumah saja. Tampaknya para pedagang di sana menggunakan kesempatan untuk menarik keuntungan lebih banyak. Di samping itu sangat disayangkan pemedek yang menginjak taman dan rumput di sekitar Penataran sebab pintu menuju ke Padharman ditutup akhirnya lewat samping. Mohon jangan sampai merusak taman.

Lampu Mati

Pemilu diulang? Berapa biaya yang akan dihabiskan lagi? Sekarang kita harus fokus untuk menyambut Pilpres 9 Juli nanti. Namun perlu diperhitungkan oleh KPU waktu yang tepat agar tidak seperti pileg banyak bermasalah, baik DPT, suara tidak sah atau golput. Hemat saya lebih baik capresnya nanti sedikit biar tidak menghabiskan banyak waktu dan biaya.

Saya mohon pihak terkait segera memperbaiki lampu yang mati di Jalan By-pass IB Mantra. Telah banyak lampunya yang mati.

Vijay, Pecatu

Nyoman Wecana, Bayad Tegallalang

Tak Nyontreng

Korban Sistem

Kisruh DPT ternyata bukan di Jawa saja. Setelah saya amati ternyata di Bali banyak urban yang tidak bisa memilih karena tempat nyontreng jauh, harus pulang kampung dan perlu biaya. Saya pikir ini bisa diselesaikan dengan cara semua penduduk pendatang bisa memilih di TPS tempat ia berdomisili. Agung Purnawijaya, Blahbatuh

Minim Intelektualitas

Banyak caleg stres. Jika tidak siap kalah jangan ikut maju jadi caleg dulu deh. Lebih baik cari pekerjaan lain. Saya melihat caleg sekarang memang banyak uangnya namun minim intelektualitas.

Arta Negara, Jembrana

628563879xxx

Bapak Bupati Karangasem, kapan

Ngurah Kutri, Gianyar

Jalan Rusak

Pak Bupati jalanya di Lod Tunduh kok rusak? Itu jalur wisata menuju Ubud, kampungnya dunia. Malu dong jalannya rusak.

Pelayanan Dinas Catatan Sipil Buleleng sangat buruk. Ketika masyarakat sadar untuk mengurus administrasi kependudukan, justru tidak dibarengi dengan kesiapan sarana dan SDM aparatur pemerintahan. Masyarakat menjadi korban akibat sistem yang dipaksakan.

Suka, Kalibukbuk Buleleng

Saluran Air

Jalan Pulau Seribu ke utara sudah diaspal tapi tidak dilengkapi saluran air. Saat musim hujan jalan berubah seperti sungai dan merusak jalan. Kalau bisa, jalan dari sini bisa tembus ke Jalan Pulau Obi untuk mendukung transportasi industri di tempat ini.

Joko, Penarungan Buleleng

Salak ’’Mengecil’’

Penipuan salak di Besakih. Pedagang memajang salak dengan ukuran besar di

gaji aparat desa dinaikkan?

Kab. Gianyar

6281236290xxx

Pengawas PDAM Karangasem tolong segera seleksi direkturnya sesuai Permendagri, jangan biarkan ngambang.

Entah karena menganut hukum ekonomi yang taat ataukah karena tidak ditemukannya arti kata pengorbanan dalam kamus hidupnya, yang jelas ada caleg yang menarik kembali sumbangan yang telah diberikannya. Penyebabnya adalah karena tidak terpenuhinya target suara yang diharapkan. Hm... luar biasa, artinya menjadi caleg pun sekarang ini harus memakai hitung-hitungan matematika. Minab sekadi itung-itungan dagang gantal ring bale banjar.

Diperhitungkan

Kata Mereka

6281236703xxx

Hitung-hitungan

Edi, Denpasar

Banyak yang menilai kebijakan pemerintah daerah kabupaten/kota kini makin jauh dari kepentingan mensejahterakan rakyat. Untuk itu kami membuka ruang kepada masyarakat untuk memberi masukan, kritik, saran yang konstruktif kepada pemerintah kabupaten/kota. Masukan itu harus konstruktif dalam membangun daerah ini ke depan. Caranya: Ketik Halo <spasi> komentar Anda maksimal 150 karakter, sertai dengan nama. Kirim SMS Anda ke 3477 untuk operator XL.Sedangkan untuk operator lainnya ( Telkomsel, Indosat, Flexsi dan Axis ) tetap di nomor akses 3499 SMS yang masuk akan kami edit dan diturunkan dalam rubrik khusus di halaman 18. SMS berlaku untuk semua operator GSM dan CDMA dengan tarif 2.000/SMS.

Pak Bupati Karangasem, kenken Jalan Ahmad Yani di Subagan adi magredegan? Ba ada korban jiwa.

Walek, Gelogor

Nang Chekov Kelusa, Payangan

SMS Halo Bupati-Wali Kota

Kab. Karangasem

depan, setelah mau dibayar dalam kresek ternyata ukurannya kecil. Semoga para pemedek berhati-hati membeli salak di Besakih.

623612753xxx

Pak Kapolres Gianyar ada apa ini judian kocok-kocok tiap hari ada di Desa Beng malahan ada oknum anak buah bapak datang minta cuk, tolong ditertibkan.

628123667xxx

Bapak Bupati Gianyar, jalan di pengkolan Desa Lodtunduh Ubud berlubang semakin besar. Mohon diperbaiki.

Pasang LPJ

Kawasan pantai Lovina dari patung Dolpin ke timur di malam hari gelap gulita. Mohon dipasang LPJ di tempat ini dan semua pihak agar ikut menjaga keamanan serta memelihara fasilitas yang sudah ada.

Gojo, Baktiseraga Buleleng

Tipu-menipu

Pengakuan oknum caleg yang merangsang pemilih dengan uang atau barang saat pencalegan akan menjadi persoalan bagi panwaslu pada pemilu berikutnya apabila tidak ditelusuri dengan serius. Saat pencalegan rakyat yang menipu, ketika duduk nanti, rakyat yang ditipu. Hal ini akan menjadi kasus berantai apabila tidak diselesaikan dengan baik.

Mustika, Gama Singaraja

Hanya Ngomong

Minyak tanah langka di pasaran dan harganya tidak wajar. Masyarakat dipaksa menggunakan gas elpiji, sementara masyarakat sendi-

Bali Post/san

DIRAWAT- Suprianto, korban luka robek di tangan kiri dalam perkelahian di Jalan Kapten Japa. Yanto hingga Kamis (16/4) kemarin masih dirawat di RS Sanglah.

Goyang Dangdut di Pameran

Dua Kelompok Buruh Bentrok, Dua Luka Tusuk Denpasar (Bali Post)Ajang hiburan di pameran Jalan Hayam Wuruk, Denpasar Timur, menimbulkan petaka, Rabu (15/4) malam. Hiburan berupa pertunjukan musik dangdut membuat beberapa buruh bangunan terlibat aksi baku hantam. Hal itu terjadi ketika puluhan buruh menikmati alunan musik dangdut dan bergoyang ke sana ke mari. Akibat salah satu buruh bersenggolan, apalagi dalam pengaruh minuman beralkohol, maka terjadilah aksi pemukulan. Perkelahian tersebut memicu para rekannya bertindak brutal. Aksi saling pukul pun terjadi yang mengakibatkan tiga orang terluka parah dan kini dirawat di RS Sanglah. Mereka adalah Harianto, Sujai dan Suprianto, buruh yang tinggal di rumah bedeng, Jalan Badak Agung, Denpasar Timur. Korban Harianto dan Sujai mengalami luka tusuk di punggung, sedangkan Suprianto menderita luka robek di tangan kiri. ‘’Ketiga korban dirawat di RS Sanglah,’’ jelas Kapolsek Dentim AKP I Gede Ariantha, Kamis (16/4) kemarin. ‘’Malam itu saya dan empat orang teman lainnya, Harianto, Sujai, Parman dan Iman nonton konser dangdut di pameran Hayam Wuruk. Pada saat konser berlangsung terjadi keributan,’’ ujar Suprianto saat ditemui di ruang tempatnya dirawat Jumat (16/4) kemarin. Dalam perkelahian yang terjadi pukul 23.00 wita

tersebut, pasukan Reskrim Polsek Dentim mengamankan belasan yang diduga sebagai pelakunya. Namun, sudah ada 12 buruh yang ditetapkan sebagai tersangka dan kini masih diperiksa intensif. Kapolsek Arintha menjelaskan, aksi baku hantam antarburuh tersebut terjadi ketika mereka menonton ajang dangdutan di pameran Jalan Hayam Wuruk, Denpasar Timur. Sebelum merapat ke lokasi, kedua kubu pesta miras meneguk minuman arak. Kelompok korban datang berlima, sedangkan kelompok pelaku datang sekitar 26 orang. Kedua kelompok ini tinggalnya samasama di rumah bedeng di Jalan Badak Agung. Akan tetapi, mereka menghuni rumah bedeng berbeda-beda. Saat pertunjukan mulai, kedua kelompok ini asyik bergoyang. Tak berselang lama, salah seorang dari kelompok pelaku, Suryono (27) asal Madiun terlibat senggolan. Namun, tidak diketahui siapa yang menyenggolnya. Bahkan, senggolan itu membuat Suryono dipukul telak pada pelipis kanan. Darah pun muncrat dari lukanya dan Suryono mengerang kesakitan. Melihat temannya berdarah, para pelaku rupanya tidak terima. ‘’Mereka (para pelaku-red) menunggu orang yang memukul Suryono di sebelah timur pameran, Jalan Kapten Japa, Den-

pasar Timur,’’ jelasnya. Kelompok korban pun keluar dari areal pameran. Tanpa pikir panjang, para pelaku langsung memukul para korban. Tak hanya menggunakan tangan kosong, beberapa pelaku juga membawa pisau dapur dan botol minuman. Ketika pergulatan terjadi, korban Harianto dan Sujai punggungnya ditusuk. Sementara korban Suprianto dipukul dengan botol. Para pelaku diduga salah sasaran. ‘’Suryono tidak mengetahui siapa yang memukul sebelumnya. Tetapi, para korban yang menjadi sasaran,’’ ujarnya. Penusukan terhadap dua korban tersebut dilakukan tersangka Kusnan. Kusnan mengaku mendapat pisau tersebut dari membelinya di Pasar Kreneng. Sedangkan yang membawa botol yakni tersangka Iswanto. Sementara tersangka lainnya melakukan pemukulan terhadap korban menggunakan tangan kosong. ‘’Mereka dijerat dengan pasal 170 tentang penganiayaan,’’ imbuh Kapolsek Ariantha. Karena luka di punggung yang dialami Harianto dan Sujai tidak begitu parah, keduanya langsung diperbolehkan pulang. Sementara luka sabetan senjata tajam yang dialami Suprianto di tangan kirinya lumayan parah, sehingga ia harus menjalani perawatan inap di RS Sanglah. (kmb21/kmb24)

ri belum siap. Dibutuhkan wakil rakyat yang bertanggung jawab untuk rakyat, jangan hanya bisa ngomong.

Aksara, Sudaji Buleleng

Caleg Dibodohi

Kalau caleg tidak mau dibodohi masyarakat, jangan mengenal masyarakat saat hanya menjelang pemilu. Begitu jadi anggota dewan, senyum saja tidak mau, apalagi ngobrol.

Belayag, Sambangan Buleleng

Pendidikan Moral

Semoga para caleg Pileg 2009 yang terpilih mendapatkan Pendidikan Moral Pancasila sebagai seorang wakil rakyat yang terhormat.

Latok, Bungkulan Buleleng (ika/ama)

Tersedia TP. 36/68, 36/71 36/90, 38/80

PURI NUSA JEMPIRING LOKASI

Jl. Pulau Biak II - Nusa Kambangan - Imam Bonjol

i mos a Pro Harg 203 Juta i Mula

ABDI PROPERTY, (0361) 424507, 424698, 0811398086 C.354537-rmh

C.348389-bgn

C.352437-elk-2


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.