Bisnis Jakarta.14.Januari.2010

Page 2

Ek bis

Bisnis Jakarta, Kamis 14 Januari 2010

2

INDEKS HARGA SAHAM BURSA EFEK INDONESIA

INFRASTRUKTUR

720.384

PERTANIAN

17.139 2.4371

1825.1801

PERTAMBANGAN

11.738 0.6473

2252.7151

INDUSTRI DASAR

32.4221 1.4603

259.449

KONSUMEN

2.066 0.8027

659.912

Code MITI62 GSMF CFIN-W OCAP SRSN SMRA-W BTEL JKON MTSM PKPK CTTH TCID KDSI EPMT SMRA TURI CPIN LMPI UNVR BKDP-W AMRT TMAS PGAS DART TRUB CSAP UNSP-W RUIS UNSP MAMI ADHI AKKU ITMG PTBA PYFA LAMI SHID LTLS SIAP MLBI BBRI BBLD

SAHAM PENURUNAN TERBESAR BEI

Last Done

Prev Price

Total Volume

+/-

55 145 20 340 84 87 154 590 660 340 70 7.500 163 840 630 1.710 2.150 215 11.850 22 450 225 3.975 230 138 94 165 240 730 52 405 155 30.000 17.750 97 134 355 730 74 174.500 8.050 205

92.275.500 130 18 310 77 80 143 550 620 320 66 7.100 155 800 600 1.630 2.050 205 11.300 21 430 215 3.800 220 132 90 158 230 700 50 390 150 29.050 17.200 94 130 345 710 72 170.050 7.850 200

7 185.500 100.000 3.770.000 436.036.000 6.300.500 1.371.849.500 110.500 9.500 45.000 5.584.500 203.000 1.000 8.000 10.379.500 9.464.000 11.205.000 5.000 910.000 431.500 1.000 20.000 54.628.500 174.000 214.452.000 1.664.000 907.500 1.500 62.832.500 19.845.000 3.479.500 500 1.454.500 4.871.000 71.000 78.500 3.241.000 712.000 108.500 1.500 35.587.000 500

12,73 15 2 30 7 7 11 40 40 20 4 400 8 40 30 80 100 10 550 1 20 10 175 10 6 4 7 10 30 2 15 5 950 550 3 4 10 20 2 4.450 200 5

+/-% 11,54 11,11 9,68 9,09 8,75 7,69 7,27 6,45 6,25 6,06 5,63 5,16 5 5 4,91 4,88 4,88 4,87 4,76 4,65 4,65 4,61 4,55 4,55 4,44 4,43 4,35 4,29 4 3,85 3,33 3,27 3,20 3,19 3,08 2,90 2,82 2,78 2,62 2,55 2,50

Code

Last Done

Prev Price

Total Volume

+/-

+/-%

50 107 12 86 63 2.700 54 80 325 130 183 123 190 20 450 235 490 154 77 27 167 560 86 30 63 640 65 131 66 81 205 215 225 900 230 93 141 240 245 99 51 105

69 145 14 100 72 3.000 59 87 350 140 197 132 200 21 470 245 510 160 80 28 173 580 89 31 65 660 67 135 68 83 210 220 230 920 235 95 144 245 250 101 52 107

500 60.680.500 264.000 7.500 500 10.000 88.434.500 752.500 14.500 29.000 7.838.500 6.000 25.500 2.000.500 65.833.500 1.290.000 1.000 5.068.000 1.406.000 5.000 138.500 1.894.000 857.500 4.350.000 119.000 107.000 5.861.000 4.705.000 4.663.500 103.000 12.893.500 83.500 86.500 12.500 139.374.000 350.500 542.500 2.167.500 10.000 965.102.000 408.000 1.000

-19 -38 -2 -14 -9 -300 -5 -7 -25 -10 -14 -9 -10 -1 -20 -10 -20 -6 -3 -1 -6 -20 -3 -1 -2 -20 -2 -4 -2 -2 -5 -5 -5 -20 -5 -2 -3 -5 -5 -2 -1 -2

-27,54 -26,21 -14,29 -14 -12,50 -10 -8,47 -8,05 -7,14 -7,14 -7,11 -6,82 -5 -4,76 -4,26 -4,08 -3,92 -3,75 -3,75 -3,57 -3,47 -3,45 -3,37 -3,23 -3,08 -3,03 -2,99 -2,96 -2,94 -2,41 -2,38 -2,27 -2,17 -2,17 -2,13 -2,11 -2,08 -2,04 -2 -1,98 -1,92 -1,87

PGLI BTEK GPRA-W BUDI-W RIMO BAEK HADE GTBO AISA PDES BVIC PTSN LPLI AMAG-W MRAT TRAM LPGI APOL VRNA VRNA-W BAYU DILD MTDL MASA-W MPPA-W OKAS ELTY-W ADMG CNKO TMPO MNCN BUDI ATPK IKAI ELTY TRAM-W SIMA KPIG LPPF BNBR LPPS HOME

SAHAM BROKER BEI Code YP PD NI ZP KK CP YJ OD LG

REKAPITULASI BEI

Name

Value

Vol

eTrading Securities Indo Premier Securities BNI Securities Kim Eng Securities Phillip Securities Indonesia Valbury Asia Securities Lautandhana Securindo Danareksa Sekuritas Trimegah Securities Tbk

275.439.545.000 199.474.412.000 134.821.843.704 227.499.255.112 314.431.147.500 112.218.731.500 195.107.996.000 220.503.996.500 169.468.246.500

786.791.000 665.360.000 293.864.500 210.138.500 487.209.500 320.278.000 636.397.000 279.316.000 441.965.500

Freq 18.882 15.421 7.021 6.923 6.877 6.193 5.378 5.251 5.038

Papan

17.172 2.6717

147.708

0.63 0.4283

SAHAM TERAKTIF BEI (REGULER)

SAHAM KENAIKAN DAN PENURUNAN TERBESAR BEI SAHAM KENAIKAN TERBESAR BEI

PROPERTI

Volume

Value

Regular Rights Warrants

5.125.572.500 0.000 231.204.500

3.276.726.985.000 0 7.073.431.000

Market Total

5.483.987.30

7 3.271.366.123.089

Foreign Buy Foreign Sell Net Foreign Transaction

377.254.562 319.550.562 57.704.000

1.000.092.707.452 610.454.868.452 389.637.839.000

Code

Value

Vol

Freq

Last

+/-

BVol

Bid

Offer

OffVol

BUMI ADRO BBRI PGAS BTEL TLKM BMRI ASII BNBR PTBA ANTM LPKR UNTR SMGR INCO LSIP INDF UNSP ITMG GGRM SRSN INTP ELTY MRAT KLBF TRUB MEDC BBNI BBCA TINS AALI CPIN BDMN ENRG BSDE DOID SGRO SULI KIJA TURI AKRA BRPT

519.987,23 431.104,29 283.320,60 214.308,38 209.703,16 150.086,08 127.439,61 115.935,88 95.531,91 85.688,23 85.587,08 61.420,98 59.683,50 58.879,71 55.888,93 54.179,75 47.578,85 45.562,64 42.811,60 39.662,24 37.301,83 36.861,48 32.284,99 31.015,94 29.536,25 29.242,14 27.953,50 27.706,23 26.574,49 25.219,82 24.322,38 23.850,48 22.401,90 22.206,96 21.961,06 20.455,81 17.885,49 16.783,69 16.773,05 15.861,19 14.433,88 12.768,73

410.735 490.464 71.174 109.257 2.743.699 32.759 55.209 7.118 1.930.204 9.742 70.603 226.961 7.842 16.531 29.613 13.152 30.518 125.665 2.909 4.312 872.072 6.340 278.748 131.667 45.902 428.904 21.447 28.127 10.878 25.690 2.043 22.410 10.118 207.022 52.461 28.191 13.854 12.808 160.276 18.928 24.466 18.992

6.124 4.311 1.664 2.363 5.554 575 1.347 1.054 3.414 690 2.082 2.207 833 728 1.173 654 509 1.440 391 171 7.882 527 1.493 6.432 354 2.420 736 597 434 735 380 790 404 1.295 658 521 295 29 386 452 368 493

2.550 1.750 8.050 3.975 154 9.200 4.625 32.650 99 17.750 2.425 540 15.250 7.150 3.825 8.200 3.175 730 30.000 18.600 84 11.700 230 450 1.280 138 2.600 1.990 4.900 1.980 23.850 2.150 4.400 215 840 1.470 2.575 425 125 1.710 1.180 1.340

0 20 200 175 11 200 0 100 -2 550 25 -10 150 50 50 50 75 30 950 100 7 100 -5 -20 0 6 25 10 -25 20 100 100 0 5 10 10 0 -5 -2 80 10 10

14.695 37.026 7.943 3 70.398 1.180 514 2 80.509 149 3.100 5.221 157 1.541 1.422 512 1.249 11.918 55 20 2.016 3 40.551 2.267 3.501 819 2.545 2.160 574 511 29 829 2.288 80.423 1.133 2.957 52 210 205 398 2.047 1.840

2.550 1.750 8.000 3.975 153 9.150 4.600 32.500 98 17.700 2.425 530 15.200 7.150 3.800 8.100 3.150 720 29.950 18.500 83 11.650 225 450 1.280 137 2.600 1.980 4.900 1.970 23.800 2.125 4.400 210 830 1.460 2.575 420 125 1.700 1.170 1.330

2.575 1.760 8.050 4.000 154 9.200 4.625 32.650 99 17.750 2.450 540 15.250 7.200 3.825 8.200 3.175 730 30.000 18.600 84 11.700 230 455 1.290 138 2.625 1.990 4.950 1.980 23.850 2.150 4.425 215 840 1.470 2.600 425 126 1.710 1.180 1.340

50.368 53.958 3.645 12.291 11.875 2.586 2.448 17 54.047 501 17.866 6.723 575 1.252 1.804 35 2.154 3.804 743 3 5.282 14 18.357 490 1.268 10.247 401 119 213 1.212 202 1.351 822 34.023 1.901 3.833 1.062 22 8.647 1.269 5.132 423

INDEKS INTERNASIONAL BEI (ASIA PASIFIK) Nama Indeks

Simbol

Hang Seng Index Kuala Lumpur Composite Index Seoul Composite Index Tokyo Nikkei 225 Manila Composite Index Stock Exchange of Thai Tokyo SE Index Taipei Weighted Index Australia All Industrial Index Australia Twenty Leaders Singapore Straits Time

HSI.X KLCI KOSPI NI225 PHSC SET TOKS TWI XAI XTL I019.X

Value 22.553,8691 1.272,3500 1.615,0000 9.977,6699 3.090,9099 705,3500 1.725,2400 7.684,6699 1.226,4900 2.941,5300 2.808,1799

+/264,2988 1,2000 23,3700 368,7295 -29,0500 11,8400 0,0000 7,0498 0,0000 0,0000 11,8398

+/-%

Updated

1,1858 0,0944 1,4683 3,8374 -0,9311 1,7073 0,0000 0,0918 0,0000 0,0000 0,4234

Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Rabu, 13 Jan 2010 Last Update 13/1/2010

Aset Antaboga Diperiksa JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Ahmad Fuad Rahmany mengatakan aset PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia yang sudah dicabut izinnya akan diperiksa oleh kurator untuk dilihat aset-asetnya. “Kalau sudah dipailitkan nanti kurator akan melihat aset-asetnya,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarin. Ia menambahkan saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi kepada nasabah Antaboga untuk mendapat ganti rugi sebagai kewajiban perusahaan. “Yang sudah pasti (match) sudah selesai, yang masih gantung, apa boleh buat, nanti masuk kedalam bundel pailit,” ujarnya. Namun, ia belum mengetahui berapa nasabah yang sudah diverifikasi, baik yang sudah pasti (match) maupun yang masih belum mendapatkan kepastian ganti rugi. “Berapa persen nasabah saya nggak hafal,” ujarnya. Menurut dia, ada kemungkinan aset Robert Tantular, setelah aset Antaboga diajukan pailit juga akan turut disita untuk membayar nasabah yang mengalami kerugian. “Karena RT sebagai pemegang saham ikut campur dalam urusan manajemen PT Antaboga, bahkan dia ikut mengambil uang secara tidak sah melalui Antaboga, maka dia akan ikut bertanggung jawab,” ujarnya. Bapepam-LK mencabut izin usaha perusahaan efek PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia. Pencabutan izin usaha tersebut mencakupi sebagai perantara pedagang efek, manajer investasi, dan penjamin emisi efek yang berlaku sejak 31 Desember 2009. Dengan berlakunya keputusan ini, perusahaan wajib menyelesaikan seluruh kewajiban kepada nasabah dalam kegiatan usaha sebagai perantara pedagang efek, manajer investasi, dan penjamin emisi efek. Sebagaimana diberitakan sebelumnya produk investasi Antaboga yang dijual oleh Bank Century telah merugikan ribuan nasabahnya. Kasus ini terus membesar dan menjadi isu nasional yang sampai saat ini belum ada titik penyelesaiannya. Para nasabah Antaboga banyak menanggung kerugian yang totalnya diperkirakan lebih dari Rp 1,4 triliun. (ant)

Ahmad Fuad Rahmany

RI-Mesir Tingkatkan Kerjasama

Bisnis Jakarta/ant

PERDAGANGAN RI-MESIR - Mendag Mari Elka Pangestu (kanan) memberikan keterangan didampingi Menperindag Mesir Rachid Mohamed Rachid seusai pertemuan bilateral di Jakarta, kemarin.

Turunkan Bunga KUR JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) berharap pemerintah tidak hanya melakukan relaksasi atau kemudahan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mulai 2010, tapi hendaknya diikuti upaya menurunkan suku bunga. Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa, dalam siaran persnya, Rabu mengatakan pemerintah telah berhasil membuat perbankan yakin untuk menyalurkan kredit kepada pengusaha pemula dengan KUR dan memperluas akses serta melakukan relaksasi. Namun, pemerintah juga harus memikirkan bagaimana menurunkan bunga KUR yang saat ini masih sejajar dengan suku bunga pinjaman kredit konsumer. Untuk itu, menurut Erwin, selain terdapat skema penjaminan kredit, HIPMI mengusulkan adanya skema penurunan bunga KUR yang bisa membantu perbankan menurunkan bunga kredit. “Jadi di sini pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan per-

bankan bisa duduk bersama mencari cara bagaimana menurunkan bunga KUR, termasuk kemungkinan pemerintah ikut menanggung bunga KUR,” katanya. HIPMI juga mengusulkan agar bank yang menyalurkan dan menurunkan bunga KUR memperoleh insentif dari BI dan pemerintah. “Misalnya, bank yang bisa menyalurkan KUR terbesar dan bunga termurah dipercayakan menyalurkan anggaran negara atau ‘pipeline’ APBN lebih banyak lagi tahun berikut,” katanya. Sebelumnya pemerintah mengatakan, tengah berupaya menurunkan suku bunga KUR mikro dari 24 persen menjadi 22 persen. Kemudian, penurunan suku bunga kredit KUR dengan plafon Rp5 juta hingga Rp500 juta dari 16 persen menjadi 14 persen, sedangkan untuk periode pengembalian ditambah dari 3 tahun menjadi 6 tahun. Bank Hadapi AC-FTA Sementara itu, Sekjen HIPMI

M Ridwan Mustofa berharap agar perbankan nasional mulai merespon dampak dari implementasi Asean-China Free Trade Agreement (AC-FTA). Ridwan menilai perbankan belum serius dalam menanggapi AC-FTA, padahal persoalan ini bukan semata-mata urusan industri pada umumnya. “Kalau industri nasional kita nanti mati, kan bank juga ikut kolaps hadapi AC-FTA,” kata Ridwan. HIPMI menilai peranan industri perbankan akan dominan dalam memperkuat industri nasional menghadapi AC-FTA. “Sebab bila perbankan bisa memberi bunga yang murah, maka ‘cost capital’ (biaya modal) akan turun dan ‘cost’ produksi juga turun sehingga terjadi efisiensi,” tambahnya. Ia berharap regulator (BI) segera melakukan langkahlangkah nyata dalam mempersiapkan perbankan nasional menghadapi AC-FTA. Pasalnya, perbankan China sendiri semakin gencar mengurangi bunga kredit dalam menghadapi AC-FTA. (ant)

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Mesir sepakat meningkatkan kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi antar kedua negara. Pertumbuhan ekspor Indonesia ke Mesir tahun ini ditargetkan tumbuh sebesar 10 persen. Demikian Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu kepada wartawan usai bertemu Menteri Perdagangan Mesir Rachid M. Rachid di Jakarta, kemarin. Mendag mengatakan, selama periode 2004-2008 pertumbuhan ekspor Indonesia ke Mesir meningkat 45,2 persen. Artinya,setiap tahunnya, pertumbuhan ekspor Indonesia sekitar 10 persen. Meski diakui, rata-rata pencapaian hal itu masih dibawah rata-rata pertumbuhan ekspor nasional yang mencapai 17 persen.Namun, saat ini, Mesir menempati posisi ke 27 sebagai negara tujuan ekspor. Menurutnya, Mesir merupakan salah salah pasar potensial bagi produk ekspor Indonesia diantaranya seperti kelapa sawit, furnitur,produk pertanian, pupuk, farmasi, kerajinan tangan, tekstil, fostat dan farmasi.

“Total perdagangan dua negara pada 2008 mencapai 1 miliar dolar AS.Sementara pada periode Januari –Oktober tahun 2009 sudah mencapai 632,5 juta dolar AS,”ujar Mendag. Mendag optimis, pasar ekspor Indonesia ke Mesir semakin tumbuh seiring makin gencarnya melakukan percepatan sejumlah proyek konstruksi di kota besarnya, salah satu Kairo. Menurutnya, saat ini bahan material dan furnitur asal Indonesia sudah dikenal karena unggul dalam hal kualitas. Apalagi, saat ini Mesir masuk dalam beberapa kerjasama area perdagangan bebas dengan negara lain.Bahkan, kedepan, Mesir akan masuk dalam blok perdagangan (custom union) antara Amerika Serikat dengan Arab. Menteri Rachid mengaku optimistis prospek peningkatan perdagangan kedua negara dapat terealisasi. Mesir dan Indonesia sama-sama memiliki jumlah penduduk yang besar. “Kami sepakat untuk mempertajam beberapa sektor unggulan untuk ditingkatkan investasi dan perdagangannya,” ujar Rachid. (ind)

Tak Semua Investor Dapat ‘Unit-Link’ JAKARTA - Ketua Independent Financial Planners Club (IFPC) Aidil Akbar Madjid menegaskan bahwa tidak semua calon investor dapat ditawari produk asuransi unit-link, karena produk itu membutuhkan kemampuan membaca keuangan secara rinci dan konsumen harus mempunyai pendapatan besar. Di Inggris dan AS, kata Aidil saat mensosialisasikan lembaga IFPC di Jakarta,kemarin, produk unit-link dijual oleh para agen yang profesional, punya lisensi bidang keuangan dan hanya ditawarkan kepada para praktisi dan pebisnis yang punya pendapatan tinggi, tidak seperti di Indonesia. Menurutnya, masyarakat Indonesia belum termasuk insurance minded yang tinggi karena berbagai faktor, di antaranya minimnya pendapatan

yang diperoleh. Sementara produk unit-link, sebagai produk asuransi jiwa yang mengandung unsur proteksi yang dikaitkan dengan investasi seperti saham, reksadana, deposito dan produk investasi lainnya, belum banyak difahami oleh sebagian besar investor Indonesia, terutama para calon investor yang mempunyai pendapatan tetap. Oleh karena itu, kata Aidil, pihaknya akan memberikan penjelasan kepada calon investor untuk lebih hati-hati dalam membeli produk asuransi, utamanya produk unit-link. Kritik terhadap produk itu, tambah A. Freddy Pieloor, anggota dewan kode etik IFPC, unitlink adalah produk yang dijual perusahaan asuransi yang seharusnya mengedepankan perlindungan dari pada investasi. (ant)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.