APLIKASI COMPONENT DISPLAY THEORY dalam Multimedia dan Web Pembelajaran

Page 75

bahwa pembentukan suatu perilaku berdasarkan pada mekanisme stimulus-response. Untuk menghasilkan response secara seketika saat stimulus muncul maka diberikan suatu cue atau penanda. Pada tahap-tahap awal pembelajaran cue diberikan untuk menunjukkan bahwa jika suatu stimulus muncul maka reaksi berupa response harus muncul pula seketika. Tetapi pada tahap-tahap berikutnya cue dikurangi bahkan dihilangkan sama sekali untuk melihat apakah ketika suatu stimulus muncul response yang dihasilkan sesuai dengan perilaku yang diharapkan. Sebagai contoh dalam pelajaran mengemudi stimulus berupa lampu merah yang menyala dan response berupa reaksi kaki untuk menginjak rem. Cue di sini adalah suatu informasi atau penjelasan bahwa jika lampu merah menyala maka pedal rem harus diinjak. Pada tahap-tahap awal cue senantiasa diberikan bagi orang yang tengah belajar mengemudi untuk melatih orang tersebut menginjak rem saat lampu merah menyala. Pada tahap-tahap selanjutnya cue dikurangi atau dihilangkan untuk melihat bagaimana mekanisme stimulus-response telah berjalan dengan baik. Bila mekanisme stimulus-response telah berjalan secara otomatis tanpa bantuan suatu cue berarti orang tersebut telah berhasil menguasai perilaku yang diharapkan yakni menginjak pedal rem saat lampu merah menyala. Chunking Manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuan menyerap informasi yang ia terima. Penelitian menunjukkan bahwa manusia hanya efektif menyerap informasi 7 ( atau bahkan kurang ) potongan informasi. Dengan kenyataan ini maka suatu instruksi yang memfasilitasi kondisi ini tentu membantu siswa dalam menyerap pelajaran yang ia terima. Chunking di dalam IDR mensyaratkan bahwa informasi yang ditampilkan (dalam bentuk EG atau Eeg) dibagi-bagi (dipotong-potong) menjadi beberapa bagian agar mudah diserap oleh siswa. Pemotongan ini dalam multimedia tentu saja harus memenuhi usability dimana tiap potongan (ditampilkan dalam satu tampilan ) merupakan suatu materi yang independen (berdiri sendiri) tetapi masih punya hubungan yang erat dengan potongan-potongan (tampilan-tampilan) yang lain. Sequence Pemberian suatu materi secara efektif sangat tergantung pada sukar atau mudahnya suatu materi. Materi yang mudah akan diserap dengan cepat oleh siswa bila diberikan sekaligus, tetapi untuk materi yang rumit atau komplek pembagian (chunking) yang tertata rapi diperlukan manakala materi tersebut disajikan di depan siswa. Dengan demikian urutan tampilan materi (sequence) berdasarkan bagian-bagian tertentu dari materi (dari yang sederhana atau mudah ke komplek atau sukar) sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menyerap materi. Sequence bagi materi pembelajaran harus dipertimbangkan agar pembelajaran efektif. 74

Aplikasi Component Display Theory dalam Multimedia dan Web Pembelajaran


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.