Banjarmasin Post Sabtu, 31 Agustus 2013

Page 2

ribun Kota

2

Banjarmasin Post SABTU 31 AGUSTUS 2013

Mahalnya Harga Demokrasi di Mesir ❏ Hari Ini Bincang ‘Tahrir Square’ di BPost

AHRAM ONLINE

KEMAH - Bapak anak berkemah di Tahrir Square saat Mesir bergolak.

BANJARMASIN, BPOST Demi mewujudkan demokrasi, Rakyat Mesir berani berkorban sekalipun nyawa taruhannya. Hal itu dilontarkan Uria Hasnan. Jumat (30/8), pengurus Forum Silaturahmi Alumni Al Azhar Mesir, setelah membaca buku Tahrir Square (Jantung Revolusi Mesir) karya Trias Kuncahyono. “Demokrasi di Mesir mahal harganya,” cetus lelaki yang akan menjadi salah satu pembicara pada Bincang Buku Tahrir Square untuk umum

di Aula Palimasan, Gedung Djok Mentaya, Banjarmasin. Kegiatan itu digelar hari ini, Sabtu (31/8) pukul 14.30 Wita. Penulisnya pun hadir bersama Zuhairi Misrawi sebagai narasumber pembanding. Masih menurut Uria, Mesir adalah salah satu negara dengan masyarakat yang memiliki watak dan karakteristik keras. Perjuangan masyarakatnya untuk menumbangkan pemerintahan otoriter Husni Mubarak, ternyata harus dibayar dengan harga mahal. Pelengseran presiden

terpilih, Muhammad Mursi, hampir berujung kepada perang saudara. “Saya mengajak masyarakat yang penasaran Mesir agar menghadiri bincang buku tersebut, sehingga bisa mengetahui lebih jauh,” katanya. Dalam Tahrir Square tersebut, seperti diungkapkan Broto Wardoyo, dosen di Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitan Indonesia, berisi kompleksitas transisi menuju demokrasi di Mesir dalam tiga cara yang elegan.

Sedangkan pengamat politik Timur Tengah dan Dunia Islam, Hasibullah Sastrawi, mengaku, buku Tahrir Square sangat menarik. Tidak hanya merupakan laporan perjalanan jurnalistik, tapi lebih daripada itu. “Karena buku ini mengungkap ribuan kisah dan sejarah yang ada di Mesir hingga pada masa jauh sebelum masehi,” ulasnya. Novelis dan Editor Kebudayaan Kompas, Putu Fajar Arcana, menambahkan, penulis menempatkan dirinya di antara cerita yang dikisah-

kannya kepada pembaca. “Inilah yang membuat cerita-cerita tentang revolusi di Mesir hadir sebagai sebuah novel,” tulisnya. Dalam buku itu pula, ada struktur cerita, pergerakan alur dan dialog-dialog yang secara perlahan menggiring pembaca untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi. Dalam bingkai seperti ini, serta tuturan yang detail, pembaca seperti sedang mendapati diri bersama penulis berada di Alun-alun Tahrir, Kairo, di mana rakyat meneriakkan api revolusi. (has/*)

Aini Dijemput Saat Tunggu Pelanggan ❏ Jaksa Tangkap Terpidana Dana Siluman BANJARMASIN, BPOSTTerpidana kasus dana siluman pada 1999, Muhammad Aini Ijuh (59), dijemput paksa penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjarmasin. Lelaki itu didatangi jaksa ketika berada di rumahnya, Jalan Baru, Desa Sungai Bakung, Sungaitabuk, Kabupaten Banjar. Selanjutnya, langsung dimasukkan ke Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Teluk Dalam, Banjarmasin. Kepala Kejari Banjarmasin, Agoes SP, melalui Kasi Intel, Budi S, Jumat (30/8). mengatakan, terpidana akan menjalani hukuman karena sudah memiliki putusan hukum tetap atau inkrah. Menurut dia, putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA) beberapa waktu lalu sudah dikeluarkan, menguatkan putusan pengadilan. Ia menambahkan, Kejari Banjarmasin sudah beberapa kali mengirim surat terkait putusan itu kepada Aini. Namun, tidak pernah ada tanggapan. “Tindakan tegas pun kami lakukan dengan menjemput Aini di rumahnya,” lanjut dia. Berdasarkan informasi yang diperoleh, sebelum dilakukan penangkapan Aini di rumah bersangkutan, jaksa melakukan pengintaian terlebih dulu. “Kami mencari Aini dan

Aini sendiri yang melayani. Setelah dilihat dengan seksama, ternyata benar dia

BUDI S Kasi Intel Kejari Banjarmasin

kami sambangi rumahnya yang dulu,” ujar seorang jaksa yang minta namanya tidak disebutkan. Perkembangan berikut, jaksa mendapat informasi kalau Aini berada di rumahnya di kawasan Sungaitabuk. Rumah Aini yang berada di pinggir jalan dan berjualan minuman ringan dan bensin eceran mudah, dipantau dari jauh. “Untuk lebih menyakinkan, anggota kami ada yang menyamar sebagai membeli bensin eceran yang dijual Aini,” kata sumber yang sama. Cara itu mendatangkan hasil yang diharapkan. Tanpa ada kesulitan, Aini langsung keluar dan melayani pembeli yang sebenarnya adalah jaksa. Yakin Aini berada di rumah Sungaitabuk, tim Kejari yang didampingi anggota dari Polsek Banjarmasin Timur meluncur ke sasaran. Saat dijemput, jelang Lebaran lalu, Aini sedang santai di dalam rumah sambil menung-

gu pelanggan. Setelah dijelaskan, ia mengerti dan bersedia ikut tanpa ada sedikit pun perlawanan. Sebelumnya, Kamis (26/4), kejaksaan telah menahan Alex Muradi yang juga mantan anggota DPRD Banjarmasin. Ia dijemput paksa di rumahnya, Jalan Simpang Gusti, Banjarmasin, juga tanpa melakukan perlawanan. Kasus ini terkait dana simpanan hari tua (Siharta) bagi wakil rakyat periode 19992004. Namun program ini menggunakan dana yang tidak masuk dalam suatu anggaran, sehingga kasus tersebut akhirnya biasa dinamai dengan kasus dana siluman. Kolega Aini telah menjalani hukuman. Untuk Aini sendiri, di Pengadilan Tinggi (PT) Banjarmasin dijatuhi hukuman lebih tinggi daripada di tingkat Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin. Atas putusan itu, Aini mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA). Ternyata, MA malah menguatkan putusan PT. Saat Selasa, 9 Mei 2010, di PN Banjarmasin, ia mendapatkan hukuman setahun penjara, denda Rp 50 juta subsidair selama tiga bulan dan diharuskan membayar uang pengganti Rp 170 juta. Namun kemudian, jaksa tidak menemukan sampai akhirnya dapat dijemput paksa dari rumah di Sungaitabuk. (arl)

Alfisya Harap Cuma Sebentar ❏ Pemadaman Listrik di Tanahlaut BANJARMASIN, BPOST Pemadaman listrik akan terjadi di beberapa kawasan di Kabupaten Tanahlaut, sehubungan dengan penggantian trafo 1 Gardu Induk Pelaihari. Demikian dikatakan Rahmat Taufan Rahardjo, manager area PT PLN Banjarmasin yang juga membawahi jaringan listrik Tanahlaut. “Jika tidak segera diperbaiki, maka akan berakibat lebih fatal lagi. Makanya, kami akan melakukan pemadaman Sabtu, 31 Agustus 2013

3108/B02

dari pukul 09.00 Wita dan kemungkinan sampai 13.00 Wita. Kami mintakan pengertian pelanggan di Tanah Laut,” katanya, Jumat (30/8). Kawasan yang mengalami pemadaman, di antaranya Pelaihari, Panyipatan, Batuampar dan sekitarnya, Gunung Makmur, Tambang Ulang, Bajuin, Batibati, Kurau dan sekitarnya.

Warga Pelaihari, Alfisya, mengatakan, dalam satu bulan terakhir kondisi listrik di Pelaihari tidak sampai ada pemadaman yang cukup lama. “Seperti bulan puasa kemarin, tidak ada pemadamam sampai lama. Paling satu jam. Kalau padam lagi, mudahmudahan cuma sebentar,” katanya. (has)

BANJARMASINPOST GROUP/DONNY SOPHANDI

ATUR LALULINTAS - Seorang warga di simpang tiga Jalan Veteran sedang mengatur arus lalulintas, Jumat (30/8). Pengatur lalulintas dadakan ini mendapatkan uang sukarela dari pengendara yang melintas.

Peminat Haji Plus Tetap Tinggi ❏ Kemenag Kalsel Yakin Jemaah Bisa Melunasi BANJARMASIN, BPOST Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, ternyata tak mempengaruhi minat masyarakat untuk tetap memilih jalur Ongkos Naik Haji (ONH) Plus. Hal itu sebagaimana diungkapkan Mela, staf biro perjalanan haji dan umrah Kaltrabu. “Walaupun kurs dolar terus naik, minat masyarakat untuk memilih ONH plus sangat tinggi,” ucapnya, Jumat (30/ 8). Terbukti, katanya, dengan ada antrean untuk ONH plus hingga 2020 atau tujuh tahun ke depan. Itu menunjukkan, warga yang ingin pergi haji dengan ONH plus tetap tinggi. Di awal pembayaran, mereka harus menyerahkan 4.000 dollar kepada Kantor Kementerian Agama. Sementara sisanya, dicicil sesuai dengan jadwal keberangkatan yang total biayanya 10

ribu dolar. “Minat mereka tetap tinggi. Nilai dolar yang naik, tidak berpengaruh. Untuk pembayaran awal, empat ribu dolar, tinggal dikali dengan kurs rupiah saat ini,” jelasnya. Begitupula calon jemaah, seperti yang dikatakan Fadly, terkait rencana keberangkatan kedua orangtuanya ke Tanah Suci pada 2014 dengan sistem pembayaran ONH plus. Kedua orangtuanya telah didaftarkan sebagai calon jemaah pada 2011. “Setoran sudah selesai. Untuk ONH Plus, kemungkinan melunasinya Rp 50 jutaan lagi. Memang belum ada menerima informasi apakah pelunasan menyesuaikan dollar atau sesuai ketentuan awal, tapi Insya Allah tetap memberangkatkanlah,” ujarnya. Senada dengan Wati, warga Banjarmasin yang anggota keluarganya akan berangkat haji dengan ONH biasa. Penyelesaian setoran awalnya

pada 2007 sebanyak Rp 20 juta. Setelah menunggu enam tahun, tentunya akan tetap berangkat. “Setoran awal sudah, pelunasannya belum. Masih ada waktu. Tapi kalaupun dolar naik, mungkin pemerintah bisa menyesuaikannya tanpa

membebankan ke calon jemaah,” katanya. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel, Abdul Halim H Ahmad, merasa yakin,dengan niat yang tulus untuk melaksanakan haji, calon jemaah pasti bisa melunasi,” lontarnya. (dia/has)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.