Banjarmasin Post edisi Jumat, 16 Desember 2011

Page 11

Nusantara 11

Banjarmasin Post

JUMAT 16 DESEMBER 2011

Razia Punker Disoroti Dunia ❐ Kontras Minta Komnas Anak Turun Tangan ACEH, BPOST - Razia anak punk di Aceh menjadi kasus yang mendunia. Sejumlah media internasional, menyoroti perlakuan terhadap para punker, yang terjaring saat konser musik di Taman Budaya Banda Aceh, akhir pekan lalu. Masyarakat di negara Barat turut menyimak peristiwa di Aceh tersebut, karena media terkemukan seperti Daily Mail, Washington Post dan Strait Times memberitakannya. Penangkapan anak punk itu bermula dari penertiban konser musik di Taman Budaya Banda Aceh yang ditengarai tak mengantongi izin. Dari situ terjaring sebanyak 65 anak punk yang berasal dari Kota Banda Aceh, Lhokseumawe, Tamiang, Takengon, Sumatera Utara, Lampung, Palembang, Jambi, Batam, Riau, Sumatera Barat, Jakarta dan Jawa Barat. Konser yang awalnya bertujuan untuk amal itu, digelar oleh komunitas ‘Street Punk.’ Dana yang dikumpulkan dari konser tersebut rencananya disumbangkan ke sebuah panti asuhan. Razia dilakukan Pemerin-

Atas dasar apa mereka ditahan dan dibina dengan caracara militer, kenapa tidak di panti sosial atau lembaga lain saja

HENDRA FADLI Koordinator Kontas Aceh

tah Kota Banda Aceh bekerja sama dengan Kepolisian Aceh. Para punker lalu dibina di Aceh di Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Seulawah. Para punker berambut mohawk dicukur hingga gundul, dan tindikannya dicopot. Tak hanya itu, mereka juga harus menjalani pelatih-

Mencegah Ajaran Sesat TAK ada tempat bagi anak punk di Aceh. Begitulah yang diterapkan pemerintah setempat, terkait razia yang dilakukan terhadap para punker saat konser musik di Taman Budaya Banda Aceh, lalu. Wakil Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal mengaku punya alasan merazia para punker. Dia menilai, mereka meresahkan dan memengaruhi generasi muda di Banda Aceh untuk mengikuti gaya hidup mereka. “Ini untuk mencegah atau meminimalisasi ajaran sesat dan perilaku yang menyimpang dari norma dan agama. Jika kita biarkan, perilaku mereka akan mempengaruhi generasi muda Aceh,” katanya. Instruksi penangkapan terhadap anak-anak punk itu, datang dari Illiza Sa’aduddin Djamal. “Kami takut hukum syariah yang diterapkan di provinsi ini akan dicemari oleh aktivitas-aktivitas mereka,” kata dia kepada kantor berita AFP, kemarin.(si/vvn/inc)

an militer atau pembinaan -istilah pemerintah setempat. Pembinaan akan yang berlangsung selama 10 hari itu bertujuan untuk mengubah gaya hidup dan penampilan anak punk, yang dinilai bertentangan dengan norma dan mengganggu penerapan syariat Islam di kota Banda Aceh. Namun, pembinaan itu mendapat reaksi dari kalangan aktivis sipil di Aceh. Penangkapan anak punk dinilai cacat hukum dan dianggap over reaktif. “Atas dasar apa mereka ditahan dan dibina dengan cara-cara militer, kenapa tidak di panti sosial atau lembaga lain saja. Konstitusi kita menjamin kebebasan berekspresi sejauh tidak melanggar aturan yang ada,” kata Koordinator Komisi orang hilang dan tindak kekerasan (Kontras) Aceh, Hendra Fadli, Kamis (15/12). Hendra menyebutkan, jika memang dalam konser itu terdapat beberapa anak punk yang melanggar hukum, maka hanya beberapa saja yang ditahan. Pembinaan dengan dalih syariat sama sekali tak mendasar. “Kalau memang terbukti ada yang melanggar hukum seperti menggunakan narkoba atau melanggar hukum syariat, maka harusnya hanya individunya saja yang ditangkap bukan semuanya,” ujarnya. Kontras bersama lembaga lainnya akan melakukan upaya advokasi terhadap anak punk yang ditangkap itu. Dia juga mendesak Komnas Perlindungan Anak turun tangan untuk menginvestigasi kasus penangkapan ini. “Komnas Perlindungan Anak harus menyelidiki apakah ada anak di bawah umur yang ditahan dan dididik dengan cara militer seperti itu. Karena itu melanggar hak anak,” katanya. (si/vvn/inc)

ANTARA/ IRWANSYAH PUTRA

DICUKUR - Sejumlah petugas mencukur rambut anak punk yang terjaring razia penertiban di Sekolah Polisi Negara (SPN) Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (13/12).

Jabatan Kanit Serse Dicopot ❐ Gara-gara Laporan Palsu Istri JAKARTA, BPOST - Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Begitulah kira-kira pepatah yang tepat untuk menggambarkan sosok Ajun Komisaris Polisi TS, yang istrinya melapor ke polisi karena dirampok dan diperkosa. Terhitung sejak kemarin, jabatan Kanit Serse yang disandang AKP TS telah dicopot, karena keterkaitan dengan laporan istrinya tersebut. Kapolsek Pamulang, Komisaris Zulkifli Maridu memastikan kabar mengenai pencopotan jabatan Kepala Unit Reserse Polsek Pamu-

lang, Ajun Komisaris TS. Penyebabnya, menurut kapolsek, lantaran kasus dugaan rekayasa laporan perampokan disertai perkosaan, yang dibuat EK, istri TS. “Iya dicopot, sejak kemarin. AKP TS dipindahkan ke

Polres Jakarta Selatan dan tidak mendapat jabatan,” ujar Zulkifli, Kamis (15/12). Mengenai hubungan keluarga bawahannya yang tidak harmonis, dan memicu terjadinya perselingkuhan, Zulkifli enggan berkomentar.

Kemarin, petugas Polres Depok melakukan pemeriksaan terhadap seorang pria berinisial SY, yang disebut-sebut sebagai selingkuhan dari EK. Pemeriksaan SY terkait banyaknya kejanggalan kasus tersebut. (tribunnews)

Puting Beliung Hantam Empat Rumah PASURUAN, BPOST - Fenomena puting beliung terus menghantui Jawa Timur. Kali ini, badai tersebut melanda sebuah desa di wilayah Kabupaten Pasuruan. Badai yang didahului hujan es, pada Rabu malam itu, menghancurkan empat buah rumah warga Desa Puspo, Kecamatan Puspo. Tak hanya

itu, akibat kejadian ini pohonpohon dan tiang listrik pun turut bertumbangan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Yudha Triwidya menuturkan, dari empat rumah warga yang diterjang angin puting beliung ini, dua mengalami kerusakan parah,

satu rumah rusak sedang dan satu rumah lainnya rusak ringan. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa tersebut. “Untuk sementara ini, belum ada korban jiwa atau pun yang mengalami luka-luka akibat puting beliung itu. Kejadian ini, memang sempat membuat warga khawatir

ANTARA/SAIFUL BAHRI

DITERJANG PUTING BELIUNG - Sejumlah siswa madrasah Miftahul Ulum, mencari buku pelajaran yang dapat diselamatkan dari puing sekolah mereka, di Desa Larangan Slampar, Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jatim. Madrasah hasil swadaya masyarakat ini rata dengan tanah diterjang angin puting beliung.

lantaran hujannya deras disertai angin kencang. Apalagi tadi hujannya juga disertai es,” ungkap Yudha Triwidya. Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumenep, meminta warga mewaspadai terjadinya angin puting beliung dalam musim penghujan bulan ini. “Sumenep termasuk daerah yang berpotensi terjadi angin puting beliung. Makanya masyarakat harus waspada,” kata Kepala BMKG Kalianget, Sumenep, Samsul Arifin, kemarin. Ia menjelaskan, angin puting beliung terutama rawan terjadi di daerah-daerah dengan tanah lapang seperti di pesisir atau di pegaraman. “Tapi pada prinsipnya, semua daerah sama-sama berpotensi diterjang angin puting beliung. Makanya harus waspada,” ujarnya. Sedangkan untuk cuaca laut, menurut Samsul, dalam sepekan ini terhitung aman. Hanya, arah angin saat ini sangat mudah berubah. Bisa dari barat, tetapi dalam sekejap bisa berubah dari selatan. “Tapi dengan arah angin yang berubah-ubah, jutsru kecepatan angin relatif pelan, hanya 25 km/jam. Kalau kecepatan angin normal, tinggi gelombang juga normal, hanya berkisar 1,5 meter,” ungkapnya. (sry/brj/tnc)

Si Ratu Tipu Kini Ditahan SURABAYA, BPOST - Lily Yunita(38), warga Puri Indah, Sidoarjo, yang kini dijuluki si Ratu Tipu, kini ditahan oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jatim. Namun, kuasa hukum pelaku penipuan puluhan pengusaha langsung bereaksi. Kuasa hukumnya Yakobus Willianto menyatakan, pihaknya telah mengajukan surat permohonan penangguhan penahanan yang ditujukan kepada Kapolda Jatim dan Dit Reskrimum Polda Jatim. “Permohonan itu kita ajukan sebagai bentuk rasa kemanusiaan kepada Lily, karena memiliki tiga orang anak yang masih kecil-kecil. Kita juga menjanjikan dalam waktu lima hari semua utangnya kita selesaikan,” ujar Willi, Kamis (15/12). Terkait jaminan penangguhan penahanan, menurutnya, pihak pengacara dan keluarga memberikan jaminan. “Dalam waktu lima hari akan kita sele-

saikan tanggungan utang dari lily, kalau tidak bisa selesai, monggo di tahan lagi,” katanya. Untuk menyelesaikan atau mengembalikan investasi dari beberapa rekannya, menurut Willi, kliennya masih memiliki aset bergerak dan tidak bergerak senilai Rp 2 miliar. Ia menambahkan berdasarkan kalkulasi pihaknya, saat ini ada delapan pelapor yang merasa jadi korban yang sudah melapor ke Polda dengan jumlah kerugian total Rp 500 jutaan. “Klien kami masih ada itikad baik untuk menyelesaikan masalah ini, jadi kami mohon pihak Polda Jatim mempertimbangkan permohonan kami,” tegas Willi. Lily Yunita dilaporkan ke Polda Jatim oleh beberapa mitra bisnisnya, karena merasa telah melakukan penipuan. Salah satu korban yang melaporkan adalah Tan Thian Tjing (49), warga Perum Ta-

man Pondok Jati Sidoarjo. Namun setelah pihak Ditreskrimum Polda Jatim melakukan proses penyidikan, jumlah korban penipuan ini terus berdatangan. Dari puluhan pengusaha yang menjadi korban penipuan Lily, tersangka sudah meraup keuntungan miliaran rupiah. Si Ratu Tipu ini sejak beberapa tahun yang lalu mengajak calon korban untuk berinvestasi atau kerja sama dalam beberapa bidang bisnis, seperti bisnis onderdil, tanah, barang pecah belah dan lain-lain. Namun, setelah para korban terpikat dan ikut bekerjasama dengan berinventasi, uang itu dikemplang oleh Lily untuk kepentingan pribadi. Lily sendiri pernah ditangkap Polrestabes Surabaya pada 2006 dengan kasus memanipulasi atau mengubah nominal cek di perusahaan tempat bekerjanya dulu. (sry/brj/tnc) 1612/B11


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.