Burung Pemimpi

Page 35

semua daging yang telah sang Mong cabik habis dibawa keatas pohon, Sang Mong tidak mendapat bagian daging, cangkang dan tulang yang ada di bawah yang menjadi bagian Sang Mong. Sembari Sang Mong meminta kepada Lutung, kembali kaki penyu yang dilemparkan oleh Lutung, semua hanya tulang. Hingga lutung kekenyangan dan ketiduran dipohon. Melihat Lutung tidur di atas pohon, Sang Mong marah dan mengoyah pohon kelapa itu hingga lutung terjatuh dan pingsan. Karena Sang Mong kesal telah dibohongi oleh Lutung, Lutung diikat di bawah pohon ketapang dengan pohon Bun… Lutung mulai ingat, lagi terlelap, pusing kepalanya karena terjatuh. Belum sadar betul ia terikat disana. Datang Asuajug dan kencing di muka lutung tanpa sengaja karena lutung tak terlihat lebat ditutupi Bun. Lutung marah-marah kepada Asuajag. Lutung : Ye… Asu ajag ngapaik kencing dimukaku? Asuajag : Maaf, kamu tak terlihat olehku… Lutung : Kok aku terikat, siapa yang mengikat? Tolong buka ikatanku! Asuajag : Ga mau, nanti aku yang dibunuh… Asuajag lari dengan kencang karena ketakutannya dengan Sang Mong… Lutung terus terikat disana, namun ada yang menyndul-nyundul pantat Lutung, lutung bertanya. Lutung : siapa yang dipantatku? Coba perlihatkan dirimu! Munculah rayap dari pantat Lutung, Luung langsung minta tolong. Lutung : Ye, Jro tetani… tulong dong lepaskan akatanku! Rayap : Ya… Dimakanlah bun yang mengikat Lutung sampai putus. Setelah lutung lepas lutung menyuruh rayap


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.