Jambi Ekspres | Selasa, 23 Februari 2010

Page 2

2

seLASA, 23 FEBRUARI 2010

berita utama

Musda-----------------------------------------------------------------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 1

Lantaran di kantor tersebut sedang diadakan Musda ulang. ‘‘Pemilihan yang diadakan saat ini bukan kader Golkar yang berada di dalam itu,’‘ teriak salah seorang simpatisan. ‘‘Yang jelas, kalau kami tidak mendapat penjelasan di mana letak cacat hukumnya kami akan menyegel kantor Golkar Muarojambi ini. Dan kami nyatakan status quo,’‘ timpal M Gafur. Dalam musda sebelumnya, Suharyanto yang juga anggota DPRD Muarojambi menang atas calon lain yaitu Nawawi Hamid yang sudah dua periode menjabat sebagai ketua Golkar. Suharyanto meraih 7 suara sedangkan Nawawi Hamid hanya mendapat 3 suara. Dua hari setelah pemilihan, Ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi, Zoerman Manap, mengatakan pemilihan itu cacat hukum. Padahal dia sendiri yang memimpin pemilihan tersebut. Pantauan koran ini, melihat suasana yang sudah tidak kondusif, akhirnya panitia mengambil kebijakan untuk memindahkan tempat penyelenggaraan Musda Golkar Muarojambi ke Kantor DPD I Golkar Jambi di Kecamatan Pasar Jambi. Menurut Ketua DPD I Gol-

kar, Zoerman Manap, masalah tempat bukanlah menjadi alasan untuk menunda Musda. “Musda itu harus sesuai dengan AD/ART, kemudian harus memenuhi syarat, seperti panitia, peserta, dihadiri DPD I dan DPD II atau karatekernya ada, masalah tempat itu dimana saja bisa,” jelasnya kepada wartawan. Menanggapi soal adanya aksi demonstrasi, Zoerman mengatakan itu hal biasa dalam politik. “Itu hal biasa dalam politik, ada pihak yang puas dan tidak puas, saya tidak menuding mereka (pihak Suharyanto) yang melakukan, namun itu sudah transparan,” ungkapnya menuding secara tidak langsung kepada kubu Suharyanto yang dianggapnya tidak puas atas pelaksanaan Musda ulang ini. Diakui Zoerman, sebelumnya Suharyanto sudah melakukan pembicaraan dengannya, dan sudah menyepakati untuk melakukan musda ulang, dan Suharyanto akan masuk dalam kepengurusan pasca musda ulang tersebut. “Dia sudah ada surat kesepakatan, sudah minta maaf bahkan sudah makan bersama-sama, namun diakhir-akhir jelang Musda ulang, dia tidak bisa dihubungi,” jelasnya. “Mungkin setelah ke luar dari

kantor saja, dia ada yang membisiki, karena ada orang yang mengaku-ngaku dari DPP namanya AS Rangkuti, mengaku akan membantu mengurus ke DPP,” tambah Zoerman. Padahal, lanjut Zoerman, orang itu tidak ada di kepengurusan DPP Golkar. “Saya cek, yang ada itu Yulizar Rangkuti, dan hanya anggota departemen perempuan DPP,” terangnya. “DPP tentu tidak mau mengintervensi DPD,” jelas Zoerman. Lalu, apakah akan ada sanksi kepada Suharyanto ? “Kita lihat nanti, sanksi itu kan bermacam-macam, bisa teguran, di PAW atau di keluarkan dari keanggotaannya. Kalau masalah jabatan, itu bisa dimana saja,” jelasnya. Lalu, apakah mau islah ? “Saya dari dulu seperti itu, bahkan sebelumnya saya sudah sepakat dengan Suharyanto, karena dia masih muda, dia akan diberikan posisi ketua dalam periode selanjutnya, dia juga sudah tiga kali menjadi anggota DPRD Kabupaten Muarojambi, dalam pemilu selanjutnya akan diberikan kesempatan untuk maju sebagai calon DPRD Provinsi,” jelas Zoerman. Kembali ke arena Musda, Nawawi Hamid yang sebelumnya kalah pada Musda, akh-

irnya dapat merebut kembali jabatannya sebagai Ketua DPD II Golkar Muarojambi. Ini setelah dalam Musda ulang itu, dia terpilih secara aklamasi. “Kita sudah membuka pendaftaran calon Ketua DPD II Muarojambi, tapi hingga batas waktu yang ditentukan, yang mendaftar hanya dia (Nawawi Hamid) jadi dia terpilih aklamasi,” ungkap ketua DPD I Golkar Provinsi Jambi Zoerman Manap, kemarin. Dijelaskan Zoerman, sebelum pelaksanaan Musda memang dilakukan pergantian PK karena DPD II Golkar Muarojambi sudah melakukan Musda meski salah satu hasilnya dibatalkan. “Dalam aturan, PK bisa diganti kalau sudah dilakukan Musda, dan di Muarojambi sudah terhitung musda,” jelasnya. “PK-PK yang ada ini diinginkan oleh mayoritas pengurus desa,” jelas Zoerman. “Ketua PK Sungai Bahar MVP Trini Yos Sumarsono sudah dikaratekerkan kepada pak Subur, karena masa jabatannya sudah berakhir sejak beberapa bulan lalu, namun belum juga melakukan pergantian PK,” jelas Zoerman. Untuk diketahui, dalam salah satu aturan Golkar, PK tidak bisa diganti sebelum diadakan Musda tingkat II. (wne)

tuntaskan semua,” kata Fauzan, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. Ditambahkannya, hingga saat dikonfirmasi tersebut, sudah ada sekitar 23 pertanyaan yang diajukan oleh penyidik. Pertanyaan yang diajukan tersebut berkaitan dengan harga dan spesifikasi barang, terutama untuk alat kesehatan yang diadakan untuk RSUD Hamba tersebut. Selain itu, pemeriksaan tersebut juga bertujuan untuk mengetahui harga pasti untuk peralatan kesehatan yang didistribusikan kepada PT Indofarma Global Medika, selaku pelaksana dan pemenang tender. “Pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mendapatkan harga

resmi dari PT Indofarma Bionet selaku distributor, yang diberikan kepada PT Indofarma Global Medika,” jelas Fauzan, seraya mengatakan pemeriksaan tersebut juga bertujuan untuk mendapatkan data resmi mengenai bukti-bukti pengiriman barang dari pihak distributor kepada penerima atau pemesan barang. Lebih lanjut Fauzan mengatakan, bila penyidik masih

memerlukan data pembanding lainnya, guna mengungkap kasus tersebut, maka penyidik akan memintai lagi keterangan kepada salah satu distributor besar tingkat nasional lainnya, yaitu PT Berimax. “Namun apabila unsur kesalahan sudah ditemukan dari hasil pemeriksaan terhadap PT Indofarma Bionet, maka pemeriksaan untuk PT Berimax tidak diperlukan lagi,” pungkasnya. (ial)

Penyidik -------------------------------------------------------------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 12

tender proyek tersebut. PT Indofarma Bionet dimintai keterangannya dalam kasus ini, karena bertindak selaku distributor bagi PT Indofarma Global Medika, dalam pengadaan alkes di RSUD HAMBA tersebut. Pantauan koran ini kemarin, Adhiarto tampak mendatangi Kejati Jambi didampingi oleh penasehat hukumnya, langsung menuju ruang satsus Kejati Jambi. Dia dimintai keterangannya oleh penyidik Fauzan, SH, mulai sekitar pukul 09.00 WIB. Hingga pukul 16.00 WIB, pemeriksaan tersebut masih terus berlangsung. “Kemungkinan pemeriksaannya sampai malam, karena hari ini (kemarin), akan kita

Lihat ------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 12

tersebut kepada terdakwa, ia mengaku sempat melihat gumpalan putih yang keluar dari kemaluan terdakwa. Namun saat saksi menanyakan apa yang terjadi, terdakwa saat itu menolak untuk menjelaskannya, malahan meminta agar saksi keluar. “Saat itu kebetulan saya mau pergi ke kampus untuk ujian. Karena tidak diperkenankan masuk, saya langsung pergi ke kampus,” jelas Fera. Sementara itu, Novitasari, mengaku tidak mengetahui

persis kejadian tersebut. Pasalnya, ia tidak melihat langsung kejadian tersebut, karena baru pulang dari kampungnya di Nipah Panjang. Dijelaskannya, sesampainya di Jambi, ia sempat bertemu dengan Fera, yang mengatakan Rika ada di rumah. Namun setiba saksi di rumah tempat tinggalnya, Rika sudah tidak ada lagi di rumah. “Sebelumnya ia (Rika) sempat memintanya untuk menanyakan kepada temannya bagaimana menggugurkan kandungan berumur 4 bulan,” katanya. (ial)

Buruh -----------------------------------------------Sambungan Dari Hal 12

pencabulan ini. Tersangka saat ini masih ditahan di kantor Mapolsek Pamenang. Kasus pencabulan ini terjadi pada Sabtu (20/02) malam. Diduga antara JS dan korban telah kenal semenjak lama. Dan diduga keduanya telah menjalin hubungan asmara. Kejadian pencabulan yang dilakukan tersangka ini pada saat orang tua korban sedang tidak berada di tempat. Saat itu, tersangka mendatangi rumah

korban. Dengan bujuk rayu, tersangka akhirnya berhasil mencabuli korban di kamar orang tua korban. Kejadian ini pun diketahui oleh warga setempat. Oleh warga, dilakukan penggerebekan. Saat digerebek, tiba-tiba lampu padam. Tersangka dan korban akhirnya melarikan diri. Oleh warga kejadian ini dilaporkan ke orang tua korban. Tersangka berhasil diamankan hari Minggu (21/02) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.(dhy/jenn)

Hanya -----------------------------------------------Sambungan Dari Hal 12

namun harus dilaksanakan. Selain itu, ia juga mengatakan, saat menjabat sebagai PPTK, selama tahun 2007, ada 32 SPPD yang dikeluarkannya. “Tapi hanya 15 yang dilaksanakan, dengan total Rp 62 juta fiktif,” jelasnya. Antoni adalah salah satu dari tiga saksi yang kemarin dihadirkan jaksa Penuntut Umum (JPU). Kemarin (22/02), sidang dugaan korupsi SPPD BPPJ itu kembali digelar. Dalam persidangan kemarin, terdakwa didampingi oleh penasehat hukumnya Jumanto, SH. Sidang yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIB mengagendakan pemeriksaan saksi yang dihadirkan oleh JPU. Ketiga saksi itu adalah Antoni, Supratman dan M Ramli, yang kesemuanya merupakan pegawai BPPJ. Dalam keterangannya, saksi M Ramli mengakui adanya

sejumlah SPPD fiktif yang dikeluarkan pada tahun 2007. Ia sendiri mengatakan, ada 6 SPPD yang ditandatanganinya, namun hanya 2 yang dilaksanakan. “Namun yang empat sudah saya kembalikan, karena saya tidak berhak menerimanya,” jelas Ramli kepada majelis hakim. Tidak hanya itu, ia juga menjelaskan, dalam pengeluaran SPPD tersebut, ia tidak berhubungan langsung dengan terdakwa selaku kepala badan. Dikatakannya, ia disuruh oleh bendahara maupun PPTK untuk menandatangani SPPD. Selain itu, ia juga menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk menutupi pembiayaan sejumlah kegiatan, yang tidak dianggarkan sebelumnya. Dikatakannya, malah ada sebagian kegiatan yang dilaksanakan terlebih dahulu, baru belakangan dicarikan dana penggantinya. (ial)

Jambi Ekspres

Jawa Pos News Network (JPNN)

Pansus----------------------------------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 1

Terkait penyebutan nama dalam hasil akhir Pansus, Andi menyatakan, PKS masih tetap pada jalur itu. Penyebutan nama dalam hasil akhir panitia angket juga bukan hal baru. Sebab, angket-angket sebelumnya juga menyebutkan pejabat yang melanggar. “Justru menyebutkan nama itu merupakan cara inti dari temuan pangket karena pangket ini tujuannya membuka terang benderang,” kata dia.

Sebagai contoh, panitia angket Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang menyebut seluruh anggota KPU terlibat. Panitia Angket VLCC sebelumnya juga menyebut Laksamana Sukardi sebagai yang bertanggung jawab. Andi menambahkan, memberikan data nama-nama pejabat adalah esensi dari Pansus. Dengan begitu, pertanggungjawaban, akuntabilitas itu benar-benar diuji. “Kalau pejabat publik tidak disebutkan

namanya, bukan pangket itu namanya, namanya teka teki silang,” terangnya. Lantas, siapa saja nama yang disebut PKS? Andi menyatakan, paling tidak ada sekitar 30 nama yang akan disebut bertanggung jawab dalam penyelamatan Century. “Sudah diidentifikasi. Misalkan FPJP, pelanggaran apa, siapa orang yang berada pada posisi penanggung jawab saat itu,” kata Andi. (bay/owi/aga/iro)

Gelandang ----------------------------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 12

di Kota Jambi Sabtu (20/02) kemarin. Kapolres Muarojambi, AKBP Hudit Wahyudi, melalui Kanit Reskrim, AKP Herman, membenarkan penangkapan tersebut. “Bersama tersangka kami juga menyita barang bukti barang berupa hasil jarahan bajing loncat yang dibelinya,’’sebut Kasat. Asiong adalah salah seorang pedagang di kawasan Sipin, Kota Jambi. Tersangka diamankan dengan tuduhan menjadi donatur komplotan bajing loncat yang diamankan oleh jajaran Polres Muarojambi, Kamis (18/02) lalu. Ketiga pelaku bajing loncat yang diamankan adalah Rihwani (35) warga Jalan Kalibaru Rt 07/01 Kelurahan Cilincing,

Jakarta Utara, Husnadi (45) warga Jalan Cilincing Bakti IV Rt 08/09, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara dan Rosikin (38) warga Jalan Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. Meskipun sudah ditangkap, namun Asiong tidak mau mengakui dia yang membeli barang tersebut. ‘’Bukan saya yang membeli. Saya tidak kenal dengan mereka,’’ kata Asiong kepada wartawan di Mapolres Muarojambi kemarin. Padahal polisi menangkap Asiong setelah terlebih dulu memeriksa saksi. Bahkan saksi juga dipertemukan dengan Asiong dan mengaku bahwa mereka memang menjual hasil jarahannya ke Asiong. Adapun Kapolres Muarojambi, AKBP Hudit Wahyudi, saat dikonfirmasi wartawan

kemarin membenarkan penahanan donatur komplotan bajing loncat itu. “Asiong diamankan sehari setelah kawanan bajing loncat tersebut ditangkap. Saat ini statusnya sudah tersangka dan diamankan di Mapolres Muarojambi,”tegasnya. Menurut Kapolres, tersangka Asiong mengaku, biasanya sebelum kawanan bajing loncat itu beraksi, dia memberikan modal antara Rp 500 ribu hingga jutaan rupiah. Terakhir, menurut tersangka, dirinya memberi uang kepada pelaku sebesar Rp 500 ribu. “Setelah pelaku berhasil menjarah barang-barang yang dibawa korban, barang kelontong itu kemudian dijual kepada Asiong dengan harga di bawah harga pasaran,” tambah Kapolres. (imm/cas)

Nasi -------------------------------------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 12

yang seluruhnya berasal dari Desa Pematang Panjang. Menurut Suwono, warga Desa Pematang Panjang yang juga menderita keracunan, ada sekitar 20 orang warga desa tersebut yang mendapat bingkisan makanan dari rumah Kusnen pada hari Jumat (19/2) sore. Menurutnya, setelah memakan makanan tersebut, Sabtu (20/2) pagi hari warga secara serentak mengalami keracunan. Dia mengatakan gejalanya badan panas, perut mual, kepala pusing,

muntah, dan mencret-mencret. “Kami makan makanan yang dikirim Pak Kusnen warga Desa Rimbo Mulyo yang mengkhitankan anaknya. Isi makanannya, nasi, daging ayam, sambal kentang, mie, dan telur. Tapi setelah makan itu, pagi harinya kami langsung muntah-muntah dan mencret,” beber Parmi (60), warga Pematang Panjang lainnya yang sedang dirawat di Puskesmas Rimbo Bujang IX akibat keracunan. Petugas di puskesmas tersebut, ketika dikonfirmasi membenarkan

ada 28 warga Pematang Panjang yang dirawat akibat keracunan. Penderita mulai berdatangan ke puskesmas tersebut sejak Sabtu (20/02) siang. Dan hingga berita ini diturunkan, puluhan pasien masih menjalani pengobatan intensif di puskesmas tersebut. “Kalau dilihat dari gejalanya mereka memang keracunan. Dari dinas kesehatan juga menginstruksikan agar korban keracunan diberi keringanan biaya,” tukas Agus Setiawan, Kabag P3M Puskesmas Rimbo Bujang IX, kemarin. (pay)

Toke ------------------------------------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 12

ke mobil Avanza warna hitam milik pelaku dan dibawa ke kebun karet di Desa Singkawang, Kecamatan Bajubang. Keduanya ditinggalkan di kebun karet itu. Senin pagi sekitar pukul 03.30 WIB korban ditemukan oleh warga sekitar. Kejadian itu dilaporkan ke Polsekta Muarabulian, kemudian diteruskan ke Polsek Tembesi, sebagai tempat ke-

jadian perkara (TKP) perampokan itu. Kapolres Batanghari, AKBP Franky Haryanto Prapat, SH, melalui Kapolsek Muaratembesi AKP Paulus Suparno ketika dihubungi membenarkan adanya aksi perampokan tersebut. Menurut dia, hingga kemarin pihaknya masih terus mengusut kejadian itu guna mengungkap para pelaku yang malam itu menyatroni korban saat melintas di

Jembatan Batang Tembesi. “ Pelaku mengikat tangan dan kaki korban, sementara mulut dana mata ditutup dengan lakban,” katanya. Ditegaskannya, hingga kemarin katanya pihaknya belum berhasil mengungkap siapa pelaku kasus perampokan itu. “ Menurut korban, pelaku berjumlah sekitar sepuluh orang. Dan hingga sekarang kita masih melakukan upaya lidik,” tegasnya.(fri)

Penangkapan itu berawal saat anggota Sat Narkoba Poltabes Jambi menerima laporan warga, bahwa akan ada transaksi narkoba. Polisi pun mendapatkan ciri-ciri orang yang akan mengantarkan ganja itu. Pengintaian yang dilakukan membuahkan hasil. Polisi pun tak mau kehilangan targetnya, pelaku langsung ditangkap beserta barang buktinya. “Bersama tersangka, kita berhasil mengamankan 11 paket besar

ganja kering siap edar yang disimpan dalam dua buah kardus, satu unit HP serta satu unit Yamaha Mio, BH 6788 MT yang digunakan tersangka,” tambah Kasat. Tersangka bersama barang bukti pun lantas dibawa ke Poltabes Jambi guna pemeriksaan. Tersangka dijerat dengan pasal 112 ayat 2 dan pasal 114 ayat 2 atau Pasal 127 ayat 1 huruf A UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkoba. (cas)

Kembali --------------------------------------------------------------------------Sambungan Dari Hal 12

di depan SD RT 01 Kelurahan Talang Duku, tepatnya di dekat kawasan Simpang Kunangan, Muaro Sebo, Muarojambi. Kasat Narkoba Poltabes Jambi, Kompol Agus Suryono, mengatakan Saman mengaku suruhan orang untuk mengantar ganja sebanyak 11 paket itu. “Saat ini kasusnya sedang dikembangkan untuk mengungkap jaringannya,” tegasnya.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.