Edisi 105 (27 mei-2juni 2013)

Page 6

IPTEK & TELEKOMUNIKASI EDISI 105 /TAHUN 02, 27 MEI - 2 JUNI 2013

Kapal Pendeteksi Limbah Industri

D

alam memeriahkan National Polytechnic English Olympic (NPEO) 2013 yang diikuti ratusan mahasiswa politeknik se-Indonesia itu. Sebagai tuan rumah nampaknya Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, dengan memamerkan karya dari mahasiswanya di antaranya alat penyambung pipa secara sederhana tapi kuat, kapal pendeteksi limbah industri, dan robot Dewa Ruci yang menjadi juara pertama Lomba Robot Nasional (Baronas) 2013. Salah satu dari karya yang dipamerkan yang menyita perhatian pengunjung adalah alat pendeteksi limbah industri yang diberi nama bio waste, buatan Syamsiar Kautsar mahasiswa PPNS. Kapal tanpa awak ini memiliki dua lambung yang

Kapal pendeteksi limbah karya mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)

memungkinkan luas area yang tercelup air sedikit sehingga cocok untuk perairan dangkal. Selain itu kapal ini dilengkapi tujuh sensor, terdiri sensor jarak, sensor sentuh, sensor kompas serta sensor putaran.

“Sensor putaran akan menentukan setiap satu meter ditempuh selama 50 putaran. Jadi kalau ingin menempuh jarak 10 meter, ya tinggal mengalikan saja berapa putarannya,” terang mahasiswa juru-

san Teknik Otomasi itu. Untuk mengoperasikan kapal ini, lanjutnya, di dalam kapal ditanam mikro kontrol yang dikoneksikan dengan PC komputer (laptop). “Sebelum mengoperasikan, PC akan mengirimkan data percepatan putar motor dan sudut kendali ke mikro kontrol. Selanjutnya, mikro kontrol ini akan mengirimkan data balik sensor ke PC. Cara menjalankan bisa manual dengan menyentuh saklarnya atau disambungkan ke PC ” lanjutnya. Ia menambahkan, untuk mengambil sampel limbahnya, pompa washer yang ada di samping kiri dan kanan lambung kapal akan turun dan menyedotkan air ke bak penyimpanan di atas kapal. Sampel ini selanjutnya dibawa ke daratan untuk diteliti di laboratorium.

“Karena ini tugas akhir (TA) saya. Ke depan adik tingkat saya akan menyempurnakan kapal ini dengan memasang sensor pH, suhu dan bahan organik terlarut (BOT). Dengan demikian, tanpa membawa sampel air ke laboratorium sudah bisa diketahui tingkat pH, suhu dan kandungan BOTnya,”terangnya. Disinggung soal ide pembuatan ini, ia dapatkan dari mana, dengan semangat ia menuturkaan, ide pembuatan kapal tersebut bermula saat dia melihat bahwa selama ini petugas lingkungan hidup harus bersusah payah pakai getek atau bahkan turun ke air untuk mendapat sampel limbah. “Dengan kapal ini tinggal mengoperasikan dari jauh sudah bisa diambil sampelnya,”katanya penuh semangat.(prw)

Buku Audio untuk Tuna Netra Membaca juga bisa beramal?, Jawabnya Tentu saja bisa, hal tersebut di iyakan oleh lima mahasiswa desain komunikasi visual (DKV) UK Petra. Kelima mahasiswa tersebut antara lain Handy, William, Maureen, Dian dan Ineke yang menggagas buku audio. Menurut Handy, buku merupakan jendela dunia, dari sebuah buku kita dapat memperoleh banyak informasi dan menambah pengetahuan. Meski terbatas keadaannya, tak menghalangi komunitas tuna netra ini untuk memperoleh akses membaca buku salah satunya dengan membaca buku braille. Buku ini mempunyai banyak kekurangannya selain harganya yang mahal, terlalu tebal, tidak praktis dan juga tidak update.

“Maka dari itu kami ingin mengajak masyarakat untuk dapat membantu para tuna netra dengan cara menyuarakan kemudian merekam buku yang kita baca. Dengan banyaknya audio book berbahasa Indonesia ini diharapkan menambah referensi bacaan, informasi dan mencerdaskan para penyandang tuna netra di Indonesia Saat ini sudah terkumpul lebih dari 50 orang voulenteer (orang yang menyumbangkan suara) dengan 20 buku yang sudah selesai dibacakan,” urai Handy. Handy menambahkan, dari hasil data yang dikumpulkan mengenai kondisi penyadang tuna netra di Surabaya. Mereka mempunyai minat baca yang tinggi, hampir 80 persen dari mereka (200 lebih anggota Per-

tuni (persatuan tuna netra Indonesia) Surabaya) suka membaca buku. Namun selama ini kurang dapat tersalurkan karena adanya berbagai keterbatasan. Mereka mengandalkan buku Braille yang dikirim dari Jakarta sehingga ketika pasokan buku terhambat mereka tidak bisa berbuat banyak. ide awal diperoleh saat Handy membaca sebuah buku, yang ada tertulis bersyukurlah kamu masih bisa membaca. “ Dari situlah muncul sebuah ide untuk membuat buku audio yang ditujukan khusus bagi komunitas tuna netra” bebernya. Handy menjelaskan, ada empat tahapan yang dilakukan sebelum audio book ini jadi dan dibagikan ke para penyandang tuna netra. Pertama, ambil buku-

Buku Audio yang membantu para tuan netra dengan cara menyuarakan kemudian merekam buku yang kita baca

mu, bisa berupa motivasi novel, cerita fiksi, bisnis, ketrampilan dan lain – lain. Kedua, baca buku yang telah diambil dengan intonasi nada yang baik serta benar dengan volume suara yang pas. Selanjutnya rekam su-

ara saat membaca buku dengan menggunakan fasilitas rekaman suara pada handphone. Dan yang keempat, file suara yang sudah direkam dengan format file .wma, .3ga, .amr dan .mp3 kemudian email ke suarakan.bukumu@gmail.com.(prw)

6

Kencono Raih Surabaya Marketers Champion 2013

Totalitas, profesionalisme serta kepemimpinan dalam bekerja menunjukkan hasil positif. Hal tersebut terbukti pada Vice President PT XL Axiata Tbk (XL) East Region - Kencono Wibowo. Kencono meraih penghargaan dalam ajang tahunan Indonesia Marketeers Festival 2013 yaitu penghargaan Surabaya Marketers Champion 2013 sector Communications, High-Tech & Media dari MarkPlus Inc.

(Kiri) Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf menyerahkan penghargaan Surabaya Marketers Champion 2013 untuk Vice President XL East Region Kencono Wibowo yang diwakili oleh Associate Marketing XL East region - Oki Kurniawan (kanan)

Apresiasi tersebut diterima oleh Kencono Wibowo yang diwakili oleh Associate Marketing XL East region - Oki Kurniawan pada acara Indonesia Marketeers Festival 2013 di Hotel Shangri-La Surabaya. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, bersama dengan Founder & Director MarkPlus Inc. Hermawan Kartajaya, di Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya. Penghargaan dari MarkPlus Inc. ini bertujuan untuk mengapresiasi tiap-tiap industri ICT dan para marketers muda, agar lebih berinovasi dan berprestasi. Penghargaan ini diberikan kepada para tokoh di bidang pemasaran di Indonesia yang dipandang telah menunjukkan ‘marketing spirit’ luar biasa yang patut diteladani. Pada saat yang bersamaan, para tokoh tersebut dinilai juga telah berhasil membawa dampak positif signifikan khususnya terhadap perusahaan dimana yang bersangkutan berkarya maupun terhadap masyarakat luas pada umumnya. Seperti diketahui sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. PT XL Axiata Tbk mulai beroperasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL saat ini adalah penyedia layanan seluler dengan jaringan yang luas dan berkualitas di seluruh Indonesia bagi pelanggan ritel (Consumer Solutions) dan solusi bagi pelanggan korporat (Business Solutions). sebagai satu-satunya operator yang memiliki jaringan serat optik yang luas. XL telah meluncurkan XL 3G pada 21 September 2006, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. XL dimiliki secara mayoritas oleh Axiata Group Berhad (“Axiata Group”) melalui Axiata Investments (Indonesia) Sdn Bhd (66,549%) dan serta publik (33,451%). Sebagai bagian dari Axiata Group bersama-sama dengan Robi (Bangladesh), HELLO (Cambodia), Idea (India), MTCE (Iran), Celcom (Malaysia), Multinet (Pakistan), M1 (Singapore), SIM (Thailand) dan Dialog (Sri Lanka), menjadi yang terbaik di wilayah Asia.(prw)

Menuju Kursi Jatim Satu

Surabaya-BS Bila tahun 2008 lalu calon gubernur (Cagub) Khofifah Indar Parawansa harus mengaku kalah melawan Soekarwo di putaran ke tiga, di Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013 ini dia bisa tergejal di awal. Ya, posisi pasangan calon (Paslon) Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja di ujung tanduk akibat dualism dukungan dua partai ‘gurem’. Dua parpol non-parlemen yang mendukung Khofifah -- Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdhatul Ummah Indonesia PPNUI-- juga ikut mendaftarkan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Bila KPU memutuskan dua parpol itu tidak sah mendukung Khofifah, maka jumlah dukungan untuk paslon ini tidak cukup untuk maju Pilgub. Sekadar diketahui, total dukungan untuk Khofifah-Herman 15,55%. Jika dikurangi PK yang memiliki suara 0,50 % dan PPNUI yang mengantongi suara 0,24 % hanya tersisai 14,81%. Padahal, jumlah dukungan minimal untuk maju Pilgub Jatim 15%. “Dari dulu saya diliputi rasa optimistis. Isyaallah dan mohon didoakan lancar,” ujar Khofifah dalam pesan pendeknya tentang polemik itu, Senin (20/5). Sebelumnya, pengamat politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa)Ali Imron mengatakan kemungkinan terburuk memang bisa menimpa Khofifah-Herman.”Masih

cukup rawan karena jumlah dukungan yang dikantongi memang hanya sedikit diatas syarat minimal,” katanya. Sekadar diketahui, jumlah dukungan yang dikantongi KhofifahHerman ketika mendaftar ke KPU Jatim sebesar 15,5 %. Rinciannya, PKB 12,26 %, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 1,48 %, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) 0,87 %, Partai Kedaulatan (PK) 0,50 %, PPNUI 0,24 %, dan PMB 1,55 %. Tapi, jika nanti KPU Jatim menyatakan kepengurusan partai yang sah ada di kubu KhofifahHerman, maka kedua pasangan tersebut secara otomatis akan lolos ke KPU. Dia mengatakan, kalau nantinya Khofifah dinyatakan lolos pendaftaran oleh KPU Jatim, besar kemungkinan akan terjadi pertarungan yang sangat sengit. Pasalnya, meski dukungan dari parpol minim, basis massa Khofifah di grass root cukup kuat. Apalagi, Khofifah juga didukung oleh PKB yang punya basis massa besar di Jatim. kekuatan NU dan PKB yang punya basis massa di Jatim,” tegasnya. Sementara,ketuaDPWPPNUI Jatim yang mendukung Khofifah, Muhammad Maksum Zen mengatakan, sampai saat ini kepengurusannya sah.”Kepengurusan partai kami yang sah dan legal. Kami Optimis KPU Jatim bisa bersikap

objektif dengan mengesahkan kepengurusan kami,” tegasnya. Menanggapi hal itu, ketua KPU Jatim Andry Dewanto mengatakan ada beberapa tahapan yang dilakukan KPU Jatim sebelum memutuskan dukungan partai mana yang dianggap sah. Salah satunya adalah mengecek keabsahan masing-masing pengurus parpol secara hukum. Keputusan sah atau tidaknya dukungan kepada masing-masing pasangan calon akan diumumkan pada 23 Juni mendatang.”Saya kira otoritas ada di DPP masing-masing. Kami tetap akan melakukan komunikasi dengan DPP-nya masing-masing. Yang mendaftar dukungan PK dan PPNUI untuk Karsa kan DPWnya saja,” tandasnya. Klaim serupa diungkapkan Ketua DPW partai PPNUI Jatim, R. P Abdul Ranchman yang mendukung Karsa. Sesuai dengan SK kepengurusan yang ada, dirinyalah yang memimpin DPW Jatim bersama sekjen Suaidi, karena kepengurusan lama pimpinan M. Maksum Zein dan Budi Chidmadi per tanggal 13 Mei 2013 lalu telah dicabut kepengurusannya. “Kami bukan mengada-ada, kita bawa surat rekomendasi partainya, dan ada pula SK kepengurusan kami,” jelasnya. Menurut Abdul Ranchman, justru pihak lain yang dikomandoi oleh ketua Dewan Tanfidziyah (sebutan ketua umum partai) PPNUI Jatim M. Maksum Zein itu bukanlah pengurus DPW PPNUI yang sah, meski dua kubu itu samasama membawa rekomendasi dari DPP PPNUI yang ditandangani M. Yusuf Humaidi dan sekjen Andi William Irfan. “Pengurus DPP kami kan pak M. yusuf Humaidi dan Andi William Irfan (sekjen), dari rekomendasi mereka, partai ini memang mendukung Karsa bukan yang lain,” tambahnya.

Hal yang sama juga diklaim oleh ketua DPD partai Kedaulatan Jatim kubu Karsa, Kemas M. Taufik, menurutnya kepengurusan yang dipimpin oleh Ahmad Isa Nur Chahyo bukanlah pengurus DPD sebenarnya, karena justru dirinyalah yang masuk dalam kepengurusan baru DPD Jatim. Bahkan surat rekomendasi partainya yang memberikan dukungan kepada Khofifah-Herman telah dicabutdengankeluarnyasuratbernomor 004/DPD-PK/V/2013 tertanggal 6 Mei 2013 yang menyatakan penarikan dukungan pada Khofifah dan memberikan rekomendasi untuk Soekarwo-Saifullah Yusuf, surat itupun ia tandangani langsung bersama sekjen Dwi Davisia Nurkholis. “Per 6 Mei rekomendasi partai telah kami cabut dari Khofifah,” terangnya. Menurut pengamat politik Untag Surabaya, Agus Sukristyanto mengatakan, perebutan kepengurusan partai itu memang biasa terjadi di kalangan partai gurem, sehingga KPU perlu berhati-hati dalam memverifikasi dan mengkroscek pula kebenarannya ke Kemenkumham. “Dinamika perpolitikan semacam ini biasa terjadi, bahkan bisa saja pengurus yang kalah nanti tidak terima dan menggugat ke PTUN, dan ini sangat besar potensinya bagi pasangan yang sangat butuh akan dukungan partai itu,” ujarnya, Senin (20/5). Saat ditanya apakah ada kemungkinan pasangan incumbent Soekarwo-Saifullah Yusuf sengaja memakai cara menggaet partai gurem pendukung Khofifah seperti itu untuk menjegal pencalonan lawannya itu, Agus menilai hal itu bisa saja terjadi, namun perlu dibuktikan. “Yang tampak di permukaan memang belum terbukti, kita lihat saja bagaimana reaksi kubu Khofifah,” terangnya. (ton/hdi)

D.256


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.