Penanaman modal langsung (FDI) diperkirakan akan mempunyai peran
yang
besar
dalam
komposisi
arus
modal
masuk.
Secara
keseluruhan, neraca pembayaran pada tahun 2011 diperkirakan akan mengalami surplus US$ 16,4 miliar, dengan cadangan devisa mancapai US$ 112,6 miliar pada akhir tahun 2011. Jumlah tersebut diperkirakan akan menutup 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri jangka pendek, serta semakin memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dalam memitigasi
berbagai
perekonomian
kejutan
diperkirakan
eksternal
masih
(self
terkendala
insurance). peminatan
Kondisi investasi
terutama investasi asing yang memang cenderung belum begitu kuat. Perlu ada penguatan infrastruktur dan penguatan iklim investasi yang kondusif. Bank
Indonesia
memiliki
target
untuk
mengarahkan
Suku
Bunga/BI rate guna mencapai target inflasi jangka menengah, menuju kisaran 3,5%, sedangkan SBI 3 bulan diasumsikan 6,5%. Penetapan BI
rate ini dilakukan dengan takaran yang tepat agar inflasi mengarah pada target inflasi tersebut, tanpa mengorbankan pertumbuhan. Target inflasi jangka menengah yang rendah dan stabil disertai perbaikan berbagai kendala struktural ini sangat relevan untuk menjaga daya saing perekonomian domestik, terutama dalam menghadapi ASEAN
Economic Community pada tahun 2015. Kedepan berbagai persoalan dan tantangan domestik masih perlu diantisipasi, terutama dalam mentransformasikan ekonomi Indonesia menjadi ekonomi yang lebih berdaya saing dan tumbuh secara berkesinambungan. Meski secara makro struktur perekonomian semakin menguat, namun secara sektoral, dinamika struktur pertumbuhan ekonomi perlu dicermati, terutama pada sektor yang dapat menyerap banyak tenaga kerja dan memfasilitasi alih teknologi, seperti industri pengolahan yang kontribusinya semakin kecil. Mendasarkan pada hal tersebut, prediksi Bank Indonesia, pada tahun 2012 pertumbuhan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
88