b) KSP/USP-Kperasi yang sehat di tiap-tiap kecamatan 1 KSP/USP-Koperasi sehat; 2) Meluasnya pangsa pasar produk Koperasi dan UMKM melalui : a) Promosi, pameran kontak dagang, pasar rakyat dan temu usaha sebanyak 100 event; b) Jaringan usaha ritel Koperasi : 57 Koperasi (Sensuko); c) Menguatnya waserda Koperasi 300 waserda; d) Revitalisasi KUD/KOPTAN 566; e) HKI, 150 sertifikat; f) Ijin kesehatan usaha 3.000 UMKM; 3) Terwujudnya fasilitasi sertifikat tanah 1.750, pelaksanaan linkage program 566 Koperasi/KSP/USP,
bim,bingan
teknis
permodalan
1500
KSP/USP
dan
pendampingan 115 sentra; 4) Meningkatnya produktivitas UMKM melalui : a) Bantuan peralatan produksi 2.000 UMKM; b) Bimbingan teknis produksi 4.500 UMKM; c) Workshop 1.500 UMKM. 5) Meningkatnya
pengetahuan
kemampuan
dan
ketrampilan
SDM
8.700,
Kompetensi SDM KUMKM sasaran 750 orang pengelola Koperasi dan UMKM.
16. Kewenangan Wajib Penanaman Modal a. Permasalahan 1) Target investasi belum dapat tercapai karena promosi investasi kurang optimal dalam menampilkan potensi unggulan Jawa Tengah dan belum terjalinnya kerjasama pengelolaan aset Jawa Tengah dengan investor agar menjadi sarana investasi; 2) Masih rendahnya realisasi investasi, kurang optimalnya dukungan iklim dan jejaring investasi karena lemahnya kepastian hukum, ketidakstabilan kondisi ekonomi,
gangguan
keamanan,
kerjasama
pemerintah
provinsi
dan
pemerintah kabupaten/kota, serta hambatan lain dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif; 3) Masih kurang optimalnya dukungan terhadap potensi investasi karena kurang siapnya sumberdaya dan sarana prasarana dalam menarik investor baik terkait lahan, tenaga kerja dan infrastruktur;
174