Bantenpos edisi sabtu 25 januari 2014

Page 7

Berita Utama Tetap Dapat Bantuan Hukum SABTU 25 JANUARI 2014

GOLKAR Sambungan dari Halaman 1

bisa menggantikan. “Kader yang akan ganti sudah banyak, ibarat pepatah mati satu tumbuh seribu. Jadi kami yakin bahwa Golkar tidak pernah tergantung pada satu individu,” tandasnya seraya meminta semua pihak untuk berdoa agar Atut diberi ketabahan dalam menghadapi masalahnya. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, tak ada satupun pengurus dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Provinsi Banten yang bisa dihubungi. Ketua DPD Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah ketika dihubungi hanya tersambung pada kotak pesan. Hal yang sama juga dialami BANTEN POS ketika menghubungi pengurus Golkar lainnya, Suparman. Desakan pemecatan Atut dari DPP Partai Golkar, sebenarnya sudah mengemuka sejak Atut ditetapkan sebagai tersangka dalam sejumlah kasus yang ditangani KPK. Sejumlah sesepuh Partai Golkar seperti Akbar Tandjung dan

Jusuf Kalla meminta Golkar tidak melindungi Atut demi membersihkan citra partai dari image sebagai partai koruptor. “Saya dulu pernah mengusulkan kepada DPP, Atut paling tidak dinonaktifkan dari kepengurusan DPP. Untuk membuktikan DPP memiliki sikap,” ujar Akbar, pekan lalu. Menurutnya, dengan mengambil tindakan, Partai Golkar bisa menunjukan kepada publik bahwa Golkar tidak setuju dengan korupsi. “Bahwa kita partai yang anti korupsi. Paling tidak ada image seperti itu,” tuturnya. Seperti diketahui, saat ini Atut menjadi tersangka dalam kasus suap pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten Lebak di Mahkamah Konstitusi. Kasus ini juga melibatkan adik Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan mantan Ketua MK, Akil Mochtar. Selain itu, Atut juga dijerat pasal korupsi dan pemerasan dalam proyek pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten. Dalam kasus ini, Atut juga diduga melibatkan Wawan.(RUS/ENK/JPNN)

Ronaldo Rayakan Ballon d’Or Bersama fans Madrid SAATNYA Sambungan dari Halaman 1

meski tidak sampai 24 jam saja. Antara Barcelona di posisi teratas, Atletico di posisi kedua dan Madrid diurutan tiga kini hanya berjarak satu poin saja. Blaugrana danLos Rojiblanco punya nilai sama 51 dan hanya terpisahkan selisih gol, sementara Los Merengues membayangi di posisi tiga dengan telah mengoleksi 50 angka. Dengan komposisi seperti itu, Madrid akan punya kesempatan untuk bertengger di puncak klasemen di akhir pekan ini. Skuad besutan Carlo Ancelotti akan bertandingn lebih dulu menghadapi Granada di Santiago Bernabeu pada Sabtu (25/ 1) malam waktu setempat, sementara Barca dan Atletico baru akan menjalani laga pada Minggu (26/ 1) malam waktu setempat. Dengan tren sangat baik di awal 2014 ini, dimana mereka terus menang dan bahkan mencatatkan clean sheet, Granada harusnya bisa ditundukkan oleh Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. Hasil itu akan mengantar Madrid merangsek ke posisi teratas klasemen. Meski hanya akan bertahan selama kurang lebih 24 jam, keberhasilan Madrid naik ke posisi teratas akan jadi tekanan berat buat Barca dan juga Atletico. Madrid, yang dalam beberapa bulan terakhir tertinggal dari persaingan Barca-Atletico, akan membuat perebutan gelar juara La Liga musim ini bertambah panas. “Kami harus memanfaatkan momen ini dan memberi tekanan pada mereka yang berada di atas,” ujar bek Alvaro Arbeloa terkait makin sengitnya persaingan di papan atas seperti dikutip dari Marca. Madrid sama sekali belum pernah merasakan berada di puncak klasemen di sepanjang musim ini. Posisi terbaik yang mereka raih adalah urutan kedua di awal musim, namun kemudian lebih sering ada di posisi tiga karena beberapa hasil imbang dan kekalahan yang diderita pada September dan Oktober lalu. Sementara itu, laga melawan

Granada nanti, jadi momentum tersendiri bagi Cristiano Ronaldo. Soalnya, ia menyebut suksesnya dirinya memenangi Ballon d’Or 2013 banyak terbantu suporter Real Madrid. Makanya, akhir pekan ini, di Santiago Bernabeu, CR7 akan berbagi keberhasilan dan kegembiraan bersama suporter Los Merengues. Sudah hampir dua pekan sejak Ronaldo diserahi trofi Ballon d’Or dalam sebuah gala yang digelar di Zurich pada 13 Januari lalu. Ketika itu Ronaldo berhasil mengalahkan Lionel Messi dan Franck Ribery yang jadi pesaing terberat. Meski sudah dua pekan, Ronaldo belum membawa trofi tersebut ke Santiago Bernabeu. Fans Madrid yang ingin melihat bintang pujaannya dengan Ballon d’Or akan punya kesempatan di akhir pekan ini karena CR7 akan memamerkan trofi tersebut sebelum laga dengan Granada. Demikian dikutip dari Marca. Dalam beberapa hari terakhir trofi tersebut sebenarnya sudah bisa dilihat di museum Santiago Bernabeu. Pengunjung yang melakukan tur akan berkesempatan menyaksikan ‘Bola Emas’ itu dari dekat. Ronaldo dijadwalkan akan membawa trofi itu ke kampung halamannya pada awal pekan depan untuk kemudian dipajang di museum pribadinya. Salah satu momen yang tak bisa dilupakan Ronaldo terkait suksesnya memenangi Ballon d’Or adalah dukungan besar yang datang dari fans Madrid saat dirinya dikritik Josep Blatter. Dalam laga dengan Galatasaray di Liga Champions pada 27 November 2013, puluhan ribu pendukung Madrid yang datang ke Santiago Bernabeu kompak memakai topeng Ronaldo sebagai bentuk dukungan. Sabtu (25/1), di Santiago Bernabeu, Ronaldo punya kesempatan untuk membalas itu dengan mempersembahkan trofi Ballon d’Or buat suporter El Real. “Tapi, tentunya bukan itu saja. Kemenangan atas Granada juga akan berusaha saya berikan, sebagai pelengkap kegembiraan,” jelasnya.(CMT/NET)

Pertarungan Batin Sambungan dari Halaman 1

Latar belakangnya sebagai guru musik cukup membantu Titi mendalami karakter Rene. Dan pesan yang berusaha disampaikan film besutan Hanny R Saputra itu benarbenar sesuai dengan film impiannya selama ini. “Jujur, ini film yang bagus. Film yang bisa memotivasi masyarakat bermain musik. Apalagi, latar belakang aku juga seorang drummer,” kata perempuan kelahiran Jakarta, 10 Februari 1981 itu. Tetapi dibandingkan delapan film sebelumnya, 12 Menit: Kemenangan Untuk Selamanya diakuinya yang tersulit. Sebab, syutingnya yang memakan waktu sebulan, berlangsung saat dia menjalani proses perceraian dengan Wong Aksan. Ibu dari Miyake Shakuntala itu nyaris putus asa karena sulit berkonsentrasi di depan kamera. Pengambilan gambar beberapa adegan terpaksa diulang-ulang karena akting Titi tidak maksimal. “Ini dilema banget, waktu syuting

itu saya proses bercerai. Susahnya harus beri semangat kepada anakanak (yang menjadi lawan main), padahal saya lagi rapuh banget. Tetapi saya nggak mau memenangkan ego saya, jadi saya simpan perasaan itu. Jadi, cuma bisa nangis, doa,” ungkapnya. Saking jeleknya akting Titi, sang sutradara Hanny sempat marah kepadanya. Lantaran emosinya tidak stabil, adu mulut pun terjadi diantara mereka. “Saya sempat marah dengan Hanny, (bilang) cukup syutingnya,” tuturnya. Beruntung, Titi cepat menyadari kesalahannya. Sebagai pemain film, dia dituntut profesional. Apapun masalah pribadi yang dialaminya, totalitas menjadi harga mati. Titi pun berserah diri kepada Tuhan untuk mendapatkan ketenangan. Pertarungan bathin itu harus ia selesaikan. Selama syuting, tak satu pun yang tahu dirinya tengah menghadapi perceraian. Juri Indonesia Mencari Bakat itu tidak mau masalah yang dihadapinya itu ikut membebani pikiran kru dan pemain lain.(ASH/JPNN)

7

BANTEN POS

Molor Terus, Seleksi CPNS Dicurigai PENGUMUMAN Sambungan dari Halaman 1

Dijelaskannya, saat ini Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri (PTN) masih bekerja. Beberapa teknisi yang habis penugasannya harus diperpanjang oleh rektor. Itu sebabnya, waktu pengumumannya bergeser dari schedule yang sudah ditetapkan, yang semula direncanakan akhir Januari. “Pemerintah pada dasarnya ingin cepat pengumumannya, namun karena ada kendala teknis otomatis jadwalnya tidak bisa pas. Kalau tidak terkejar, bisa saja loncat ke bulan depan, tapi nanti kita kabari lagi karena ini masih diupayakan semaksimal mungkin,” beber Eko yang juga ketua Panselnas CPNS 2013. Deputi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Ke-

menPAN-RB) Setiawan Wangsaatmaja menambahkan, proses pemeriksaan dan pemetaan masih dilaksanakan. Kemungkinan pekan depan baru dilaksanakan simulasi untuk penentuan berapa passing grade-nya. Wajar saja kalau jadwalnya sedikit mundur. “Setelah simulasi baru lakukan pengumuman. Ini agar tidak ada daerah yang tidak kebagian jatah CPNS karena tidak memenuhi passing grade,” tandas Setiawan. Terpisah, Anggota Komisi Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan, Budi Santoso menyayangkan keterlambatan pengumuman hasil seleksi CPNS. Ia menilai seharusnya koordinasi antara Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) dan pemda-pemda ini kan ke depannya harus lebih baik, lebih solid, dan ada kepastian.

Menurut Budi, setiap kali ada penundaan pasti akan memunculkan pertanyaan, gejolak, dan kecurigaan. Itu rumus yang harus dipegang oleh Panselnas maupun panitia seleksi di daerah. “Nah kalau kemudian sampai saat ini masih ada keterlambatan maka jangan salahkan publik kalau muncul kecurigaan-kecurigaan di peserta dengan dugaan penyimpangan,” tutur Budi di ruang kerjanya, Gedung Ombudsman RI Lantai 6, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin. Budi menyatakan, Ombudsman akan mengirimkan aduan peserta CPNS ke Panselnas dulu. Pihaknya sendiri telah merumuskan masalahmasalahnya dan kesimpulan-kesimpulannya, termasuk saran-saran perbaikannya. Sementara untuk pemerintah daerah, ada beberapa langkah yang dilakukan Ombudsman karena karena kemunduran jadwal

pengumuman oleh pemda ini ada dua kemungkinan. “Jadi alasan penundaan itu harus diklarifikasi dulu. Apakah karena kebijakan Panselnas, pusat atau penundaan adalah inisiatif Pemda. Kalau dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya itu memang sempat ada beberapa kecurigaan yang muncul akibat penundaan itu,” katanya. Ombudsman juga, kata Budi, sebenarnya menyayangkan kenapa rekrutmen CPNS yang sudah dilakukan sekian tahun ini tidak bisa mengantisipasi hal-hal seperti itu. Menurutnya, seharusnya sistem dan jadwalnya harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi nyatanya dari tahun ke tahun masalahnya selalu sama. “Inilah yang Panselnas perlu tegaskan sehingga jadwal pengumuman yang sudah ada bisa tidak berlarut,” pungkasnya.(ESY/ENK/JPNN)

Wahidin Halim Sebut Gubernur DKI Panik HARI Sambungan dari Halaman 1

Sungai Cisadane. “Bila perlu nanti beliau (Jokowi) kita ajak ke hilir Sungai Cisadane, agar mengetahui secara pasti mengenai kondisi Sungai Ciliwung secara langsung,” terangnya. Rano berharap, dengan melihat kondisi Sungai Cisadane yang kerap meluap dan mengakbitkan banjir yang merendam ribuan rumah warga serta dapat melihat secara langsung yang nantinya dapat dirumuskan solusi terbaik untuk kepentingan bersama. “Harus kita pahami bahwa kewenangan sungai lintas provinsi adanya di pemerintah pusat, dan kita dukung program pemerintah pusat. Kalau soal sodetan Ciliwung-Cisadane, tentunya harus ada normalisasi Cisadane dulu,” ujarnya. Bupati Tangerang, Zaki Iskandar juga menegaskan bahwa pihaknya miminta pemerintah pusat untuk memerhatikan kondisi Cisadane dengan melakukan normalisasi. Zaki mengungkapkan, dengan kondisi Cisadane yang dangkal, banjir tidak bisa. “Ribuan rumah di tiga desa di dua kecamatan di Kabupaten Tangerang selalu terendam, dan ini hampir terjadi setiap tahun,” terangnya. Pihaknya mengaku telah mengirim surat secara resmi kepada Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) atas masalah dan kondisi Cisadane agar dilakukan normalisasi, namun sampai saat ini belum ada tanggapan. “Surat setiap tahun kita kirim ke Kemen PU, tapi belum juga ada respon dari pemerintah pusat,” ujarnya. Bukan hanya itu, yang dihadapi masyarakat di wilayah Tangerang juga adanya Pintu Air 10 yang tidak dirawat dan diperbaiki oleh Kemen PU. “Pintu Air 10 itu dibangun tahun 1920 oleh Belanda, tapi sampai sekarang belum ada perbaikan atau pemeliharaan. Bayangin di zaman modern ini untuk membuka salah satu pintu air di Pintu Air 10 dilakukan oleh puluhan orang dengan menggunakan engkol. Harusnya, cukup menekan tombol, maka pintu

air itu dapat dibuka dan ditutup secara elektrik,” jelasnya. Zaki kembali menegaskan bahwa dirinya tetap menolak rencana pembangunan sodetan CiliwungCisadane, jika tidak dilakukan terhadap normalisasi Sungai Cisadane terlebih dahulu. “Pemerintah daerah bisa menolak program yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat, jika mengancam keselamatan jiwa, harta dan benda masyarakat di Tangerang. Ini bukan masalah pencitraan atau politis. Saya tekankan ini untuk keselematan jiwa, harta dan benda masyarakat Tangerang,” tandasnya. Terpisah, Kepala Bidang PSKLH Pemprov DKI Jakarta, Nursam Daud mengatakan Pemprov DKI Jakarta tetap bakal melaksanakan rencana pembangunan sodetan untuk mengurangi banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Namun, sebelum rencana tersebut direalisasikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan rehabiltasi dan normalisasi Sungai Cisadane. “Untuk pemeliharaan dan normalisasi sungai itu merupakan kewenangan pusat. Jadi dibutuhkan koordinasi dengan pemerintah pusat,” ungkap Nursam dalam diskusi publik di salah satu rumah makan di Serpong, kemarin. Dia menegaskan, sodetan tersebut hanya mengurangi debit air di Sungai Ciliwung pada saat musim hujan ataupun sungai meluap. Jadi menurutnya, sodetan ini bukan seperti wacana yang beredar saat ini di masyarakat Tangerang. “Jadi, bukan memindahkan banjir. Itu salah persepsi. Kami hanya mengurangi debit air dari Kali Ciliwung ke Sungai Cisadane,” katanya. Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang, Hary Heryanto menyatakan tidak setuju dengan rencana itu, sebab jika Sungai Cisadane meluap wilayah hilir dipastikan tergenang air. “Tiga hari lalu, luapan air Sungai Cisadane menggenangi 43 desa di Kabupaten Tangerang. Kita realistis saja, Cisadane meluap saja sudah kebanjiran apalagi ditambah air dari Ciliwung,” ujarnya. Kepala Bidang Sumber Daya Air

Wahidin Halim memberikan pernyataan dalam diskusi terkait sodetan Ciliwung. FEBI/BANTEN POS

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel, Aji Awan menambahkan, luapan air Cisadane beberapa hari lalu juga menggenangi pemukiman di Kecamatan Serpong dan Setu. “Lebih baik dikaji lebih dalam mengenai rencana sodetan itu. Jangan sampai wilayah Tangerang jadi korbannya,” paparnya. Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Jakarta, Yayat Supriatna mengatakan banjir sodetan bukan solusi untuk mengatasi banjir. Dan pembangunan sodetan tidak menjamin wilayah Jakarta dan sekitarnya bebas banjir. “Kalau mau, normalisasi sungai dan bersihkan bangunan dari bantaran sungai,” katanya. Selain, curah hujan yang tinggi, Yayat menilai bahwa wilayah serapan air di hulu di wilayah Bogor sudah kritis. Karena maraknya pembangunan pemukiman seperti villa. “Diperparah di wilayah hilir daerah resapan air sudah banyak dibangun perumahan-perumahan,” paparnya. Mantan Walikota Tangerang, Wahidin Halim (WH) pun angkat bicara soal banjir yang terjadi belakangan hari. Menurutnya, banjir disebabkan karena pemerintah pusat tidak tanggap. “Sudah sekitar 15 tahun ini pemerintah pusat dalam hal ini Kemen PU tidak berbuat apaapa untuk mengatasi sedimentasi dan kerusakan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane,” ujar WH yang menjadi pembicara dalam diskusi publik itu. Namun WH mengaku tidak ingin mencari siapa yang salah dan siapa yang paling bertanggung jawab atas kondisi yang terjadi saat ini. “Sudah sejak lima tahun lalu kami menandatangani rencana revitalisasi DAS Cisadane, tapi sampai sekarang tak

juga terealisasi dan hanya sebatas wacana saja,” akunya. Bahkan, lanjutnya, dulu pernah ada wacana akan dibuat danau dan melebarkan DAS Cisadane yang berada di Kecamatan Paku Haji, Sepatan dan Teluk Naga. “Waktu itu rencananya aliran sungai akan dilebarkan masing-masing 50 meter kanan kirinya dan sudah dikeluarkan anggaran untuk pembebasan lahannya, tapi tidak ada kejelasan sampai sekarang. Kalau kedua rencana itu dijalankan, saya yakin banjir yang melanda Kota dan Kabupaten Tangerang, Tangsel tidak akan separah ini,” tandasnya. WH juga mengkritisi Pintu Air 10 yang sudah sangat memprihatinkan. Dia mengungkapkan, dari 10 pintu bendungan yang dibangun oleh Belanda itu, saat ini hanya tiga saja yang berfungsi, bahkan mesin penggerak untuk membuka pintu air sudah pada rusak dan mati. “Jangankan untuk merenovasi pintu air, kesejahteraan penjaga pintunya saja tidak diperhatikan. Ini kan sangat memalukan,” tandasnya. Terkait rencana Sodetan Ciliwung-Cisadane yang kembali digulirkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, Wahidin mengatakan itu adalah bentuk kepanikan dari Jokowi. “Ya ketika musim hujan, debit Cisadane mencapau 600 meter kubik perdetik dan menyebabkan beberapa wilayah di Kota dan Kabupaten Tangerang terendam. Bayangkan saja kalau ditambah kiriman air dari Ciliwung,” tandasnya. WH mengatakan bahwa yang perlu dilakukan oleh pemerintah pusat bukanlah menyodet Cisadane akan tetapi melakukan normalisasi Kali Ciliwung dan Cisadane dari hulu ke hilir.(FEB/AZH/RUS/IGO)

Mahfud Juga Serahkan Kliping Berita ke Polisi MAHFUD Sambungan dari Halaman 1

2011 itu memang nonton sepak bola di GBK. Saat itu dirinya mengaku juga bertemu dengan semua pejabat VVIP. Mahfud mengaku disambut oleh Andi Mallarangeng sewaktu menjabat Menteri Pemuda Olahraga. Ada juga hadir Ketua DPD Irman Gusman, Ketua DPR Marzuki Alie, Menkokesra Agung Laksono, serta Men PAN azwar Abubakar. “Nonton semua dan saya bersalaman

dengan mereka,” katanya. Dia mengaku memang saat itu melihat ada Atut. “Tapi saya duduk di belakang karena terlambat. Dia (Atut) duduk di depan,” katanya. Menurut Mahfud, memang pada 21 November 2011 itu nonton karena diundang secara resmi oleh Menpora sebagai VVIP pejabat negara dalam putaran final. Karenanya, Mahfud menegaskan jika disebut nonton bola itu adalah untuk bertemu Atut mengatur perkara, merupakan fitnah besar. “Mengaitkan saya bertemu

dengan Atut untuk mengatur perkara, itu suatu fitnah besar karena tanggal 22 November sudah vonis,” katanya. Menurutnya, Kalau tanggal 22 sudah vonis, berarti minimal tiga hari sebelumnya putusan sudah tidak bisa lagi dibicarakan dengan orang lain. “Sudah selesai diketik, dibaca pada tanggal 22 November itu,” tegasnya. Ia pun menegaskan, tidak pernah bicara apapun dengan Atut saat itu. “Dia (Atut) pulang saya gini aja (melambaikan tangan). Dan itu di

depan ribuan orang, tidak mungkin bicara perkara,” katanya. Henry mengatakan laporan yang dilayangkan ini soal menyerang kehormatan dan penghinaan serta fitnah. “Pasal 310, 311 KUHP. Jadi, menuduh Mahfud seolah-olah bermain dalam perkara itu,” katanya. Henry menambahkan, laporan itu juga dilengkapi dengan guntingan berita beberapa media nasional. “Sudah dipublish, sudah diketahui oleh umum dengan tujuan agar diketahui oleh umum terpenuhi,” katanya.(BOY/ADH/JPNN)

Muludan Seharusnya Seperti Jaman Kesultanan UNIK Sambungan dari Halaman 1

Kemeriahan dan keunikan panjang mulud, lambat laun mulai disadari memiliki potensi untuk ‘dijual’ sebagai paket wisata. Seperti disampaikan Budayawan Banten yang juga Ketua Laboratorium Bantenologi, Yadi Ahyadi yang menyatakan, budaya dan antusiasme warga menjadi elemen penting yang membuat potensi muludan makin besar untuk dikembangkan, termasuk menjadi ikon wisata Kota Serang. “Potensi wisata Muludan Kota Serang sangat besar, sayangnya Pemerintah Belum jeli dalam menggodok peluang yang ada,” kata pria yang kerap disapa Abah Yadi itu.

Ketidakseriusan pemerintah, kata Yadi, terbukti dengan peringatan muludan yang digelar Pemkot Serang terkesan asal memperingati. Abah Yadi mengungkapkan, peringatan muludan versi pemerintah hanya mengandalkan kegiatan parade atau festival dengan ‘sistem Belanda’. “Panjang mulud dari instansi atau lembaga berbaris untuk kemudian berjalan sehingga dilihat oleh pejabat yang duduk di sebuah panggung. Hal ini sudah salah kaprah dalam Budaya Banten. “Kalau Panjangnya yang berjalan, sudah barang pasti banyak barang berjatuhan, tempat pun menjadi kotor,” jelas Abah Yadi. Menurut Yadi, salah satu cara mengundang wisatawan saat Muludan

adalah dengan membenahi pelaksanaan muludan itu sendiri. Harus dibuat seperti jaman kerajaan Banten dahulu. “Buat lomba Panjang dengan panitia dan pejabatnya yang berkeliling. Biarkan panjang tersebut berada ditempat yang disediakan panitia, sehingga pengunjung atau wisatawan nantinya dapat makan di tempat tersebut,” papar Yadi. Seorang pendatang asal Malang Jawa Timur, Triono Rahyudi, juga mengakui bila Muludan di Kota Serang memiliki keunikan. Namun, ia juga menilai belum seriusnya Pemkot Serang menggarap potensi itu dengan kajian dan perspektif yang baik. “Bisa saja kita mencontoh seperti di jember, buat Festival semeriah mungkin, dengan

menginventarisir kegiatan yang ada, toh tidak memerlukan banyak biaya, karena objeknya masyarakat yang buat, bila perlu undang peserta dari seluruh Indonesia,” kata Triono yang merupakan Pejabat di Kejaksaan negeri (Kejari) Serang ini. Sementara itu, Kadisporaparbud M. Toha Sobirin mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan kajian dalam hal penyelenggaraan Mulud yang berpotensi besar mengundang wisatawan. Meski demikian memerlukan waktu yang cukup panjang menggelar gebyar rakyat tersebut. “Kita memang melihat potensi itu ada, tapi saat ini kegiatan besar seperti itu memerlukan kajian mendalam,” jelas Toha.(*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.