Jurnal Inovasi Maret 2012

Page 21

Barus, H. Strategi Peningkatan Kompetensi Melalui Supervisi Pembelajaran Pada Tutor Paket B Hasanuddin

Tabel 2. Data Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

1

Aspek yang diamati dalam pelaksanaan pembelajaran Prepembelajaran

2

Membuka pembelajaran

35

50

50

3

Kegiatan pembelajaran berdasarkan implementasi model pembelajaran

56

63

59

4

Pemanfatan media pembelajaran / sumber belajar

59

60

60

5

Pembelajaran yang memicu memelihara keterlibatan siswa

63

63

67

6

Penilaian proses dan hasil belajar

67

50

67

7

Penggunaan bahasa Refleksi dan rangkuman pembelajaran Pelaksanaan tindak lanjut Nilai pengamatan pelaksanaan pembelajaran

67

58

58

63

50

50

50

63

63

57

56

58

No

8 9

dan

B. Inggris

MM

B. Indo

63

50

50

perencanaan, proses hingga berimplikasi pada hasil belajar sebagai refleksi Siklus I diminggu ketiga April 2011. Maka peneliti melakukan pertemuan kedua bersama tutor pada Sabtu 23 April 2011 untuk membicarakan tentang perbaikan pembelajaran pada bagian-bagian tertentu yang masih lemah dan pelatihan kemampuan tutor pada bagian-bagian yang dianggap lemah penguasaanya. Pada akhir KBM Siklus II peneliti melakukan observasi pembelajaran dan tutor mata pelajaran melaksanakan pengumpulan data hasil belajar warga belajar melalui tes hasil belajar. Data hasil observasi kegiatan pembelajaran untuk ketiga mata pelajaran diakhir Siklus II disajikan dalam tabel 4. Observasi kegiatan pembelajaran oleh ketiga tutor pada siklus II terlihat bahwa hampir seluruh indikator penilaian telah dalam nilai yang baik. Terjadi peningkatan pada indikator pembukaan pembelajaran pada kategori baik. Rata-rata kualitas pembelajaran ketiga tutor Bahasa Inggris, Matematika, dan Bahasa Indonesia berturut-turut adalah 82, 84, dan 79 dalam kategori baik. Hal ini menandakan pemahaman dan kemampuan tutor tentang pelaksanaan pembelajaran meningkat. Dengan demikian secara umum dapat dikatakan supervisi siklus II telah berhasil meningkatkan kemampuan tutor dalam melaksanakan pembelajaran. Untuk melihat peningkatan kemampuan tersebut data tabel 2 dan 4 dapat disajikan kembali dalam grafik pada gambar 1.

Merujuk pada tabel 2 tentang observasi pembelajaran oleh tutor pada Siklus I terlihat bahwa kualitas pembelajaran yang dilaksanakan ketiga tutor hampir seragam. Menurut kriteria yang ditetapkan maka nilai rata-rata untuk ketiga mata pelajaran Bahasa Iggris, Matematika dan Bahasa Indonesia berturut-turut adalah 57, 56, dan 58 seluruh nilai ini baru berada pada kategori cukup. Indikator pembuka pembelajaran untuk ketiga tutor berada pada kategori buruk. Seluruh data ini mengisyaratkan bahwa perlakuan yang diberikan peneliti pada tutor di Siklus I masih gagal memberikan kompetensi pada ketiga tutor dalam pembelajaran sesuai harapan. Sehingga upaya perbaikan harus dilakukan pada perlakuan Siklus berikutnya. Sebagai bahan perbandingan, diakhir Siklus II dilaksanakan pengambilan data hasil belajar warga belajar yang dilakukan oleh masingmasing tutor sebagai pra-tes I. data hasil belajar warga belajar hasil Siklus I ditampilkan pada tabel 3. Merujuk pada tabel 3 nilai rata-rata dan ketuntasan berturut-turut adalah untuk Bahasa Inggris 65,5 dengan ketuntasan 35%, untuk Matematika 60 dengan ketuntasan 45%, sedangkan untuk Bahasa Indonesia 60,5 dengan ketuntasan 40%. Dengan demikian KBM Siklus I masih gagal memberikan ketuntasan belajar klasikal pada warga belajar Paket B Hasanuddin. Kegagalan Siklus I ditindaklanjuti oleh peneliti dengan melakukan pertemuan bersama pembimbing dan pendamping penelitian dari Universitas Negeri Medan. Pertemuan menganalisis kelemahan-kelemahan baik dari 12


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.