RADAR LAMPUNG | Sabtu, 30 November 2013

Page 19

LAMPUNG RAYA

SABTU, 30 NOVEMBER 2013

Jual Togel ke Polisi, PNS DIRINGKUS

LAMPUNG BARAT

Puluhan Kendaraan Ditilang PELANGGARAN lalu lintas di Lampung Barat masih tinggi. Dalam dua hari pelaksanaan Operasi Zebra di Balikbukit, sebanyak 71 kendaraan ditilang. Kanit Turjawali Satlantas Polres Lambar Ipda Asep Kartiwan mengatakan, pelanggaran yang ditemui, antara lain, tidak menggunakan pengaman kepala (helm) dan surat-surat kendaraan tidak lengkap. ”Untuk sementara, kita belum menemukan adanya pelanggaran berat. Seperti tidak ada surat (bodong). Dari semua ranmor yang kita tilang itu, kebanyakan tidak membawa STNK dan tidak menggunakan helm,” kata Asep. Sementara kemarin (29/11), sebelum Operasi Zebra yang dilaksanakan di jalan nasional Pekon Sebarus, Kecamatan Balikbukit, anggota satlantas menggelar safety riding menggunakan kendaraan patroli. Asep mengungkapkan, dalam kegiatan itu, pihaknya menyosialisasikan pelaksanaan Operasi Zebra. “Safety riding sendiri dilaksanakan dari Polres Lambar hingga ke Kejaksaan Negeri Liwa. Selanjutnya Operasi Zebra dilaksanakan di Pekon Sebarus,” ujarnya. Dalam operasi itu, pihaknya memberikan 40 tilang kepada pengendara. ”Dua hari ini, kita masih berpusat di Balikbukit. Selanjutnya dilaksanakan di kecamatan-kecamatan lain. Kemungkinan besok (hari ini) di wilayah pesisir,” ungkapnya. (lus/nop/rnn/p1/c2/ais)

19

FOTO LUSIANA/RADAR LAMBAR/RNN

PULUHAN DITILANG: Operasi Zebra yang dilaksanakan di jalan lintas Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, Kamis (28/11). Dalam operasi itu, sebanyak 30 kendaraan dikenai sanksi tilang.

LAMBUKIBANG – Pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil (PNS), agaknya, tak membuat Joni (35) puas. Akibatnya, pria yang sehari-hari bekerja di Kecamatan Lambukibang, Tulangbawang Barat, itu harus berurusan dengan hukum. Ia diringkus lantaran nyambi menjual kupon judi toto gelap alias togel. Kasatreskrim Polres Tuba AKP Listiyono Dwi Nugroho melalui Kanit Resum Ipda Fredi Apriza mengatakan, tersangka ditangkap di rumahnya,

Kampung Indraloka 2, Lambukibang, Kamis (28/11) sekitar Pukul 15.00 WIB. ”Awalnya, ada beberapa orang yang dijaring. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan secara mendalam, ternyata hanya Joni yang diduga kuat menjadi bandar togel. Sementara yang lainnya hanya tengah berkunjung ke rumah Joni,” tuturnya. Tersangka tak bisa mengelak. Lantaran ketika petugas menggerebeknya, dia tengah merekap nomor togel yang biasanya

Ayo, Terus Tanam Pohon!

Tangani Empat Kasus Tipikor SEJAK Januari 2013, Satreksrim Polres Lampung Barat menangani 150 laporan. Dari jumlah itu, berkas perkara 87 kasus dinyatakan lengkap atau P21 dan sisanya masih dalam proses penyelidikan. “Dari kasus yang kita tangani, empat di antaranya dugaan tindak pidana korupsi (tipikor),” kata Kasatreskrim AKP Muhammad Samsari mewakili Kapolres Lambar AKBP Eko Widianto kemarin. Dijelaskannya, untuk kasus tipikor, pada 2013 pihaknya ditarget menyelesaikan satu kasus. Namun, hingga November sudah empat kasus yang ditangani. Yakni kasus dana jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas); dana program pengembangan usaha agrobisnis pedesaan (PUAP) di Pekon Wayngison, Kecamatan Batuketulis; dana pembuatan lapangan sepak bola di Kecamatan Ngambur; serta kasus penyimpangan beras untuk masyarakat miskin (raskin) di Tuguratu, Kecamatan Suoh. Menurut Samsari, pada 2012 pihaknya menerima laporan sebanyak 130 kasus. Dari jumlah itu, berkas 81 kasus sudah lengkap dan sisanya dalam proses lidik. Dari sejumlah kasus yang masih penyelidikan itu, tersangkanya hingga kini belum diketahui identitasnya. (lus/p1/c2/ais)

PESISIR BARAT

Kembalikan Dana yang Dipotong KEPALA Madrasah Aliah Negeri (MAN) Krui Nursa’ad menyatakan bahwa pemotongan dana bantuan siswa miskin (BSM) sebesar 50 persen itu salah. Karena itu, kemarin dana yang dipotong sudah dikembalikan seluruhnya. Menurut Nursa’ad, dana yang dipotong itu diserahkan kepada orang tua siswa dan disaksikan komite sekolah serta pihak kepolisian sesuai petunjuk kantor Kemenag Lampung Barat. ”Dari hasil koordinasi dengan kepala Kemenag Lambar, dana itu harus dikembalikan. Kita menekankan bahwa itu bukan pemotongan, melainkan untuk infak,” kata Nursa’ad. Disinggung pemotongan dana yang mencapai 50 persen, Nursa’ad menjelaskan, memang seharusnya infak seikhlasnya. Namun, karena berbagai bertimbangan kebutuhan sekolah dan berdasarkan hasil kesepakatan antara komite dengan orang tua murid ketika rapat beberapa waktu lalu, disepakati pemotongan sebesar 50 persen. Ia berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bersama antara komite dan orang tua siswa serta pihak sekolah dalam memutuskan sesuatu yang menggunakan hak siswa. ”Kami juga berharap seluruh siswa tidak terpengaruh dengan masalah ini. Khususnya siswa kelas XII agar dapat lebih fokus dalam belajar. Kita yakin sekolah kita akan tetap lebih maju,” ungkapnya. (yan/rnn/p1/c2/ais)

dipesan para penjudi secara langsung atau lewat handphone. ”Kami menjebaknya lewat undercover buy, yaitu polisi menyamar menjadi pembeli togel,” kata Fredi. Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sejumlah buku rekapan, kalkulator, dan dua unit ponsel. ”Kami tadinya mendapat informasi dari masyarakat. Setelah kami kembangkan, ternyata memang benar tersangka yang juga PNS ini menjual togel,” ungkapnya. (fei/rnn/p1/c2/ade)

FOTO RADAR KOTABUMI/RNN

RUSAK: Warga mengeluhkan jalan rusak di Dusun III, Desa Sukamenanti, Kecamatan Bukitkemuning, Lampung Utara. Kerusakan tersebut salah satunya disebabkan kendaraan besar yang melintas di wilayah itu.

Hampir 2014, Proyek Bangun Kampung Belum Rampung TUBA – Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (BPMPK) Tulangbawang optimistis program Gerakan Serentak Membangun Kampung (GSMK) rampung sesuai tepat waktu. Kini sejumlah pengerjaan proyek program unggulan itu sudah memasuki tahap finishing. Kepala BPMPK Tuba Hamami Ria mengatakan, dari 151 kampung/kelurahan se-Tuba yang mendapat program GSMK,

sebanyak 70 di antaranya sudah mengajukan pencairan dana tahap III atau akhir. “Semua proposal pengajuan tahap III yang telah diserahkan oleh pihak kampung langsung kita ajukan ke bupati. Kini hanya tinggal menunggu proses pencairannya. Batas pengajuan pencairan tahap III berakhir pada 15 Desember 2013,” katanya kemarin (29/11). Menurut Hamami, bila dilihat dari tahapan pelaksanaan program GSMK 2013 telah

berjalan maksimal. Karena secara keseluruhan pengerjaan semua pembangunan sudah sesuai harapan berkat kerja sama yang baik antara masyarakat dengan Pemkab Tuba. Hamami mengakui antusiasme masyarakat pada program GSMK itu. Terbukti, mereka secara sukarela menyediakan lahan dan menyumbangkan tenaga secara bergotong-royong untuk menyukseskan program itu.

Ia berharap semua pengerjaan proyek pembangunan melalui program GSMK bisa rampung pada akhir 2013. “Untuk kampung yang sukses melaksanakan program GSMK akan mendapatkan reward penambahan dana bantuan. Pada 2014, program GSMK sudah dimulai awal Januari. Kita memberikan waktu yang lebih panjang kepada masyarakat untuk melaksanakan program itu,” ungkapnya. (fei/ cw2/rnn/p1/c2/ade)

TUBA BARAT – Bupati Tulangbawang Barat Bachtiar Basri dan Wakil Bupati Umar Ahmad menanam pohon untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) serta Bulan Menanam Nasional (BMN) tingkat kabupaten setempat di Taman Agrowisata, Pulungkencana, Kecamatan Tuba Tengah, kemarin (29/11). Bachtiar menyatakan, kerusakan hutan sekarang ini berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Sebab, kata dia, banyak hal negatif yang ditimbulkan. Di antaranya pemanasan global di seluruh dunia. “Karena itu, marilah kita lakukan semangat menanam pohon mulai diri kita dan keluarga masing-masing, khususnya di kabupaten ini!” harapnya. Saat membacakan sambutan tertulis menteri kehutanan RI, Umar Ahmad juga mengungkapkan, selama empat tahun terakhir sejak 2010, realisasi penanaman pohon melalui Gerakan Penanaman Satu Miliar Pohon terus meningkat. Yaitu sebanyak 1,3 miliar pohon pada 2010; 1,5 miliar pohon (2011); 1,6 miliar (2012); dan sampai akhir Oktober 2013 (1,14 miliar pohon) atau 114 persen dari target. “Selain itu, Kementerian Kehutanan telah berhasil mengikutsertakan masyarakat perdesaan membangun Kebun Bibit Rakyat (KBR). Tujuannya agar rakyat membibit, menanam, memelihara, dan memanen untuk perbaikan kesejahteraannya. Kementerian Kehutanan juga menyediakan bibit-bibit unggul secara massal melalui pembangunan persemaian permanen di seluruh Indonesia,” ucapnya. Dampak dari kebijakan ini, lanjutnya, adalah meningkatnya budaya masyarakat menanam pohon untuk membangun ekosistem hutan. Pada akhirnya menimbulkan sumber-sumber mata air baru untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat dan ketahanan pangan. ”Saya optimistis gerakan penanaman satu miliar pohon sebagai upaya membangun ekosistem hutan. Jika kita lakukan terus-menerus dengan jenis pohon yang tepat, kualitas lingkungan hidup akan meningkat. Tentunya berdampak positif bagi kecukupan air bersih, ketahanan pangan, dan ketahanan energi terbarukan,” beber Umar. Karena itu, para pihak yang melakukan penanaman perlu berkonsultasi dengan para penyuluh kehutanan. Ini agar pemilihan jenis pohon tepat supaya tidak berdampak pada kekeringan sumber mata air. Acara itu dihadiri oleh segenap unsur Forkopimda; TP-PKK Tuba Barat; para pejabat eselon II dan III di lingkungkan Pemkab Tuba Barat; serta sejumlah kelompok tani. Bachtiar dalam kesempatan itu menanam pohon damar, sementara Umar menanam pohon cempaka. (fei/ded/rnn/p1/c2/ade)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.