RADAR LAMPUNG | Rabu, 8 Juni 2011

Page 13

OLAHRAGA

RABU, 8 JUNI 2011

1

UKRAINA

V

PRANCIS

13

4

OBAT KECEWA

DONETSK – Prancis dipaksa bermain seri 1-1 saat melawan Belarusia pada ajang kualifikasi Euro 2012, Jumat (3/6). Nah, empat hari setelah hasil mengecewakan itu, Les Bleus –sebutan Prancis– ’’mengamuk’’ dengan melibas Ukraina 4-1 pada laga persahabatan di Donbass Arena dini hari kemarin. Meski begitu, kemenangan itu ditanggapi biasa-biasa oleh entraineur (pelatih) Prancis Laurent Blanc. Yang menjadi perhatiannya adalah penampilan pasukannya. Beberapa pemain minim pengalaman bahkan debutan yang diturunkan ternyata tampil lumayan. ’’Itu menunjukkan ada pemain yang bisa diganti. Tidak ada yang mendapat garansi dalam tim karena ada beberapa orang yang ingin membuktikan diri,” ungkap Blanc seperti dilansir Canal Plus. Blanc ingin memberi warning kepada pemain yang cenderung jemawa karena merasa senior di timnas. Juga pemain yang terkena ’’penyakit timnas.” Yakni bermain bagus ketika bermain di klub, tapi memble saat membela negaranya. ’’Ketika skuad tidak berubah, itu sama saja dengan menghambat perkembangan. Ketika Anda menyaksikan laga hari ini (kemarin), Anda bisa melihat beberapa pemain yang layak memperebutkan posisi inti musim depan,” jelas Blanc.

Pemain yang menjadi buah bibir kemarin adalah Marvin Martin. Turun sebagai debutan, Martin menginspirasi tiga gol penentu kemenangan Prancis pada tiga menit terakhir waktu normal. Pemain yang baru masuk lapangan pada menit ke-76 itu memborong dua gol (87’ dan 90’) dan memberi assist untuk gol Younes Kaboul (89’). Sebelum aksi Martin, Ukraina membuka skor lebih dahulu melalui kapten tim Anatoliy Tymoschuk pada menit ke-53. Tim tamu membalas lewat gol Kevin Gameiro lima menit berselang. ’’Saya memasuki lapangan tanpa tekanan dan itulah yang memberi perbedaan. Saya berusaha mengambil kesempatan dan menemui sasaran. Saya sangat senang,” jelas Martin seperti

diberitakan kantor berita AFP. Aksi Martin memunculkan asa baru. Playmaker 23 tahun asal Sochaux itu digadang-gadang mampu mengikuti jejak sukses maestro Prancis Zinedine Zidane. ’’Saya tahu kalian (jurnalis) ingin membandingkannya dengan Zidane. Saya harap dia (Martin) bisa sesukses Zidane,” ucap Blanc. Bagaimana tanggapan Martin? Dia memilih merendah. Sebelumnya, publik Prancis sudah banyak memunculkan pemain yang digadang sebagai the next Zidane. Sebut saja Franck Ribery, Yoann Gourcuff, dan Samir Nasri. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang seelegan dan sesukses Zidane. ’’Saya sudah cukup senang diterima dengan baik dalam skuad. Juga menjadi bagian dari tim utama dan memberikan dua gol dalam debut saya,” jelas Martin. Debut Martin memang mengingatkan publik akan yang dilakukan Zidane pada 17 Agustus 1994. Kala itu, Zidane mencetak dua gol ketika Prancis bermain seri 2-2 lawan Republik Ceko. Prancis kembali memainkan uji coba, Kamis waktu setempat atau Jumat dini hari WIB (10/6). Lawannya adalah Polandia, pasangan Ukraina sebagai tuan rumah Euro 2012. Apakah Martin akan kembali menunjukkan kebolehannya? Kita tunggu saja! (jpnn/c2/ewi)

PANGGUNG PERPISAHAN RONALDO Ronaldo

SAO PAULO – Bentrok antara Brazil versus Rumania di Estadio do Pacaembu, Sao Paulo, dini hari nanti bakal spesial. Tak sekadar laga pemanasan jelang terjun pada Copa America mulai 1 Juli 2011, laga ini juga akan menjadi testimoni buat Ronaldo. Pelatih Brazil Mano Menezes akan memberikan kesempatan kepada Ronaldo turun lapangan pada menit ke-30. Pada

jeda babak pertama, bintang Brazil pada Piala Dunia 2002 itu akan melakukan salam perpisahan kepada penonton. Ya, ini akan menjadi laga ke-98 sekaligus laga pemungkas Ronaldo bersama Samba, julukan Brazil. Sejak memutuskan pensiun pada 11 Februari 2010, Ronaldo langsung mendapatkan tawaran untuk melakukan laga perpisahan dengan Timnas Brazil. Tak berlebihan memang.

Sebab, mantan pemain Inter Milan, AC Milan, Barcelona, dan Real Madrid itu adalah salah satu talenta terbaik yang lahir di Brazil. Dia merasakan gelar Piala Dunia 1994 dan 2002. Juga trofi Copa America 1997 dan 1999 serta juara Piala Konfederasi pada 1997. Selama membela Brazil, penyerang yang mendapatkan julukan O Fenomeno (Si Fenomenal) itu menyumbangkan 62 gol dari 97 laga. Meski berulang kali harus naik meja operasi karena cedera lutut, hal itu tidak menghilangkan talenta Ronaldo. Meski begitu, dia akhirnya harus menyerah pula kepada cedera lutut. Ronaldo akan turun dengan nomor punggung 9 yang sangat identik dengannya. ’’Saya gugup, tapi siap untuk bermain,” ungkap Ronaldo seperti dikutip Assocoated Press. ’’Sebenarnya, saya tidak berpikir siap untuk melakukan pertandingan perpisahan. Saya sangat menghargai Timnas Brazil. Sejak awal, mereka telah membuka pintu bagi saya untuk melihat dunia,” sambung pemain kelahiran 18 September 1976 itu. Pada laga pemungkasnya itu, Ronaldo berharap bisa mencetak gol. Dia juga berharap ada penalti agar segalanya lebih mudah. ’’Saya bilang ke teman-teman agar jatuh kalau masuk area penalti,” ujar pria yang tiga kali terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia versi FIFA itu. (jpnn/c2/ewi)

CETAK GOL: Gelandang Prancis Marvin Martin (kanan) dipeluk rekan setimnya setelah mencetak gol ke gawang Ukraina kemarin. FOTO SERGEI SUPINSKY/AFP


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.