RADAR LAMPUNG | Selasa, 8 Februari 2011

Page 25

25

Bukan Sekadar Berita!

SELASA, 8 FEBRUARI 2011

Pemkot Bantah TEBANG PILIH BANDARLAMPUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung akhirnya buka suara terkait penertiban reklame yang terkesan tebang pilih. Pemkot berjanji tidak pandang bulu dalam menertibkan papan atau billboard reklame yang telah merusak keindahan Kota Tapis Berseri. ’’Sejauh ini, kami bekerja profesional dan tidak pernah tebang pilih. Jadi, jangan menuding kinerja tim penertiban yang macam-macam. Upaya penertiban ini demi kebai-

kan dan penataan kota menjadi lebih baik,” kata Sekretaris Kota Bandarlampung Badri Tamam kepada harian ini kemarin (7/2). Menurutnya, tim penertiban bekerja sesuai data reklame yang melanggar ketentuan berlaku. Ia menuturkan, penebangan diberlakukan karena selama ini reklame yang terpampang tidak memberikan kontribusi apa pun untuk kota ini. ’’Sehingga tindakan keras terpaksa diambil oleh tim. Kami tetap memprioritaskan profesionalis-

PARA pembaca dipersilahkan untuk berpartisipasi dengan menyampaikan informasi terkait keluhan atau persoalan dilingkungan anda. Radar Lampung siap menurunkan tim guna menindaklanjutinya. Sampaikan informasi atau keluhan anda melalui telepon atau SMS ke nomor 081379792432.

me dalam melaksanakan penertiban reklame ini,” tegas mantan sekretaris KPU Lampung itu. Badri membantah keras jika tim penertiban berlaku pilih kasih terhadap reklame yang melanggar. Ia juga meminta supaya seluruh pihak tidak tendensius terhadap Pemkot Bandarlampung. ’’Kami berharap jangan selalu berpikiran negatif soal penertiban ini,” pintanya. Baca I PEMKOT I Hal. 26

FOTO WAHYU SYAIFULLAH

DARURAT: Minimnya fasilitas olahraga di Kota Bandarlampung membuat anak-anak kesulitan menyalurkan hobinya. Seperti yang menimpa anak-anak di sekitar Taman Makam Pahlawan (TMP). Karena tidak memiliki lapangan yang layak, mereka memilih menggunakan pelataran parkir TMP sebagai tempat bermain sepak bola.

P3AB

KESEHATAN

Ancam Demo, Organda Kukuh

BANDARLAMPUNG – Wacana pengadaan bus rapid transit (BRT) di Kota Bandarlampung berupa bus Trans-Lampung menuai protes. Aksi penolakan disuarakan Persatuan Pengemudi Pengusaha Angkot Bandarlampung (P3AB) saat menyambangi Graha Pena Lampung kemarin (7/2). Hal itu didasari sikap Pemerintah Kota Bandarlampung yang terkesan meremehkan mereka. ’’Selama ini kami tak pernah diajak bicara. Pemerintah juga tidak pernah menyosialisasikan masalah tersebut kepada kami. Kami hanya tahu rencana pengadaan bus Trans-Lampung itu dari media,” kata Sekretaris P3AB Zulyanto kemarin. Ditambahkan, pada dasarnya P3AB menyambut baik rencana itu. Baca I P3AB I Hal. 26

ANCAM DEMO: Perwakilan Persatuan Pengemudi Pengusaha Angkot Bandarlampung (P3AB) saat menyambangi Graha Pena Lampung kemarin.

FOTO ERWIN SAJJAH

Kasus Poliandri yang Diduga Dilakukan oleh Oknum Dosen

Terungkap setelah Hampir Lima Tahun, Berujung Polisi Bagaimana rasanya jika seorang pria dimadu selama hampir lima tahun oleh istrinya sendiri? Ini dialami Ir. Daryono. Karena tidak tahan lagi, ia pun lantas melaporkan istrinya, Adrina Yustitia, ke Polresta Bandarlampung. Bagaimana kelanjutannya? Laporan M. Rifai Wibowo, BANDARLAMPUNG

MUNGKIN Daryono tidak pernah menyangka jika istrinya tega berbuat senekat itu. Betapa tidak, bertahun-tahun hidup bersama, sang istri tiba-tiba tertangkap basah telah menduakannya. Karena kejadian itu, bahtera pernikahan yang telah mereka bina sejak 1997 silam terancam bubar. Tidak tanggung-tanggung, selain melaporkan kejadian itu ke polisi dengan tuduhan perzinaan, Daryono juga menggugat cerai sang istri yang selama ini mengabdi di Universitas Terbuka (UT) Lampung. ’’Mungkin saya yang terlampau bodoh, atau mungkin juga karena rasa cinta saya yang begitu besar sehingga saya tidak mengetahui perbuatannya sejak awal,” ujar Daryono saat menyambangi Graha Pena Lampung

http:www.radarlampung.co.id

kemarin (7/2). Menurutnya, ia sama sekali tidak pernah berpikir jika istrinya nekat menikah lagi dengan sesama dosen, yaitu WS. Bedanya, WS bekerja di Fakultas Pertanian Universitas Lampung. WS adalah salah satu rekan Adrina saat mengambil jenjang S-2. ’’Dia selalu bersikap baik layaknya seorang

Konsumsi Obat Sembarangan Bisa Mengakibatkan Resistansi PENGGUNAAN obat keras yang seharusnya menggunakan resep dokter tidak bisa dianggap remeh. Sebab jika hal itu terus dilakukan, dapat mengakibatkan resistansi bagi yang bersangkutan. Hal tersebut diungkapkan dr. Boy Zaghlul Zaini kemarin (7/2). Menurutnya, sebagian besar orang mungkin tidak mengetahui bahwa pemakaian obat terutama yang mengandung antibiotik sangat ketat aturannya. Dosis untuk kondisi pasien, jenis penyakit, dan lama mengonsumsinya harus benar-benar diperhatikan. ’’Apabila tetap diabaikan, bisa menyebabkan resistan. Yaitu kondisi yang mengharuskannya menggunakan dosis yang lebih tinggi dari obat yang pertama diminum,” terangya.

Menurut Boy, resistansi obat adalah keadaan di mana kuman tidak dapat lagi dibunuh dengan antibiotik. Pada saat antibiotik diberikan, sejumlah kuman akan mati. Tetapi kemudian terjadi mutasi pada gen kuman sehingga dapat bertahan dari serangan antibiotik tersebut. Kuman yang tidak bisa bertahan dari serangan antibiotik akan mati, tetapi kuman yang mengalami mutasi akan bertahan dan hidup. Kuman ini lalu membelah dengan cepat dan terbentuklah jutaan koloni kuman yang mampu melawan antibiotik itu. Bila nanti kumpulan kuman ini menginfeksi individu lain, maka antibiotik tersebut tak akan mampu mengatasi infeksi tersebut. Baca I KONSUMSI I Hal. 26

FOTO M. RIFAI WIBOWO

BERBEDA: Inilah salinan surat nikah Adrina dengan kedua suaminya.

istri. Dia selalu pulang ke rumah walaupun larut malam. Baca I TERUNGKAP I Hal. 26

Berlangganan, Hubungi: 0721 - 782306-7410327


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.