Laporan Studio Proses A 2016

Page 14

13 METODE ANALISIS DATA //

Keterangan: VCR = volume kapasitas rasio V = volume lalu lintas C = kapasitas ruas jalan Menurut Salter (1989), hubungan antara lalu-lintas dengan tata guna lahan dapat dikembangkan melalui suatu proses perencanaan transportasi yang saling terkait, terdiri dari: • Bangkitan / Tarikan perjalanan, untuk menentukan hubungan antara pelaku perjalanan dan faktor guna lahan yang dicatat dalam inventaris perencanaan. • Penyebaran perjalanan, yang menentukan pola perjalanan antar zona. • Pembebanan lalu-lintas, yang menentukan jalur transportasi publik atau jaringan jalan suatu perjalanan yang akan dibuat. • Pemilihan moda, suatu keputusan yang dibuat untuk memilih moda perjalanan yang akan digunakan oleh pelaku perjalanan Standardisasi nilai VCR yang ditetapkan berdasarkan IHCM (Indonesian Highway Capacity Model) adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Standarisasi Tingkat Pelayanan Nilai VCR 0,01 - 0,7

Kondisi Pelayanan Sangat Baik, dimana kendaraan dapat berjalan dengan lancar

0,7 - 0,8

Kondisi Pelayanan Baik, dimana kendaraan berjalan lancar dengan sedikit hambatan

0,01 - 0,7

Kondisi Pelayanan Cukup, dimana kendaraan berjalan lancar tapi adanya hambatan lalu lintas sudah lebih menganngu

0,9 - 1,0

Kondisi Pelayanan Kurang Baik, dimana kendaraan berjalan dengan banyak hambatan

0,01 - 0,7

Kondisi Pelayanan Buruk, dimana kendaraan berjalan sangat lamban dan cenderung macet, banyak kendaraan akan berjalan pada bahu jalan

TABEL STANDARISASI TINGKAT PELAYANAN (VCR) BERDASARKAN IHCM (INDONESIA HIGHWAY CAPACITY MODEL)

2.1.5 Kapasitas Ruas Jalan Perhitungan Kapasitas Ruas jalan dilakukan dengan menggunakan Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM 1997) untuk daerah perkotaan dengan formula sebagai berikut : Penghitungan Kapasistas Ruas Jalan Indonesia Highway Capacity Manual (IHCM 1997): C = Co X FCw X FCsp X FCsf X FCcs (smp/jam) Keterangan: C = Kapasitas (smp/jam) Co = Kapasitas Dasar (smp/jam) FCw = Faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan FCsp = Faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah (tidak berlaku untuk jalan satu arah ) FCsf = Faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping FCcs = Faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota (jumlah penduduk)

Sumber : MKJI,1997

2.1.6 Kapasitas Dasar (Co) Kapasitas dasar Co ditentukan berdasarkan tipe jalan sesuai dengan nilai yang tertera pada berikut: Tabel 2.2 Kapasistas Dasar (Co) TABEL KAPASITAS DSAR (Co) Kapasitas Dasar (smp/jam)

Tipe Jalan

Keterangan

Jalan 4 lajur berpembatas median atau jalan satu arah

1,650 per lajur

Jalan 4 lajur tanpa pembatas median

1,500 per lajur

Jalan 2 lajur tanpa pembatas median

2,900 total dua arah

Sumber : IHCM,1997

2.1.7 Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Pembagian Arah (FCsp) Penentuan faktor koreksi untuk pembagian arah didasarkan pada kondisi arus lalu lintas dari kedua arah atau untuk jalan tanpa pembatas median. Untuk jalan satu arah dan/atau jalan dengan pembatas median, faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah adalah 1,0. Tabel 2.3 Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Pembagian Arah FAKTOR KOREKSI KAPASITAS AKIBAT PEMBAGIAN ARAH (FCsp) FCsp Kondisi Arus Lalu Lintas dan kondisi Fisik Jalan

PEMBAGIAN ARAH (%-%) 50-50 55-40 60-40 65-35 70-30

2 lajur 2 arah, Tanpa Pembatasan Median (2/2 UD)

1

0,97

0,94

0,91

0,88

4 lajur 2 arah, Tanpa Pembatasan Median (4/2 UD)

1

0,985

0,97

0,955

0,94

jalan satu arah, atau jalan dengan pembatasan median

Sumber : MKJI,1997 Sumber : IHCM,1997

1


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.