Harian Andalas

Page 4

HUKUM & KRIMINAL

Kamis 27 Januari 2011

Nasabah Bank Sumut Kebobolan, Rp25 Juta Raib

harian andalas | Hal.

4

Mayat Pria Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Bandar Sidoras • Penarik Betor Tewas di Beca

Tebing Tinggi-andalas Seorang nasabah Bank Sumut Jalan Sutomo Kota Tebing Tinggi mengaku bagasi sepeda motornya, Selasa (25/1) sekira pukul 16.00 WIB dibobol penjahat. Uang kontan sebesar Rp25 juta yang baru diambil korban, Ariwanto (31) karyawan kebun Gunung Monako, Kecamatan Sipis-pis, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) raib. Menurut keterangan korban saat membuat laporan pengaduan ke Mapolres Tebing Tinggi, sebelum kejadian korban disuruh orangtuanya mengambil uang di bank, kiriman dari salah seorang familinya yang berada di Jambi. Uang tersebut menurut orangtua korban untuk membayaran pembelian tanah di desanya. Dengan mengedarai sepeda motor, korban Ariwanto berangkat dari rumahnya di Sipis-pis menuju Kota Tebing Tinggi. Ketika sampai di Jalan Sutomo depan Bank Sumut, korban memarkirkan kenderaannya dan mengambil uang kiriman sebesar Rp25 juta. Setelah uang diambil, lalu digulung dalam plastik, kemudian dimasukkan dan disimpan dalam bagasi sepeda motor. Korban pun beranjak pulang dengan mengendarai sepeda motornya. Akan tetapi sebelum pulang, korban singgah di tempat penjualan kaset VCD di Jalan KF Tandean Kota Tebing Tinggi persisnya di depan gedung sentral, bekas mini market. Diduga pada saat itulah bagasi sepeda motor korban dibobol dan uang sebesar Rp25 juta yang baru ia ambil di Bank Sumut itu digasak pelaku. Pihak Kepolisian Resort Tebing Tinggi yang menerima pengaduan korban masih melakukan penyelidikan.(MET)

Polres Binjai Ringkus Pelaku Pencabulan Siswa SMU Binjai-andalas Petugas Reskrim Polres Binjai mengamankan pemuda yang disebut-sebut pelaku pencabulan salah seorang siswi Sekolah Menengah Umum (SMU), SFP (18) warga Jalan Medan-Binjai KM 12, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (25/1). Pemuda berinisial NKS (21) warga Jalan Apel Gang Sukadame, Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Binjai Barat ini ditangkap di kawasan Pantai SB, Binjai Selatan. Dia ditangkap setelah dilaporkan korban. Dalam pengaduannya korban mengaku, sebelumnya antara korban dan pelaku sudah berpacaran kurang lebih tujuh bulan lamanya. Selama mereka menjalin cinta, pelaku sering mendatangi korban di tempat kosnya di kawasan Jalan Bojo Muna, Kecamatan Binjai Timur. Dalam setiap kali pertemuan, pelaku selalu merayu korban agar mau diajak melakukan hubungan suami istri dengan janji jika terjadi apa-apa, pelaku bersedia bertanggung-jawab. Karena sering dibujuk, korban akhirnya bersedia jika diajak pelaku melakukan hubungan intim. Biasa setiap kali melakukan hubungan yang semestinya belum patut dilakukan pelaku dan korban di rumah kos dan di rumah pelaku. Namun setelah beberapa kali menodai korban, pelaku mulai ingkar janji. Hal tersebut terlihat ketika pelaku mulai meninggalkan korban. Wanita yang masih duduk di bangku kelas III SMU itu pun mulai bingung terlebih ketika handphone pelaku sudah tidak bisa dihubungi lagi. Kesal dengan perlakukan pelaku, akhirnya korban melaporkan kekasihnya itu Polres Binjai dalam kasus pencabulan. Pihak Satreskrim Unit UPPA Polres Binjai yang menerima pengaduan korban langsung melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan, polisi meringkus tersangka di kawasan Pantai SB, Binjai Selatan. Dalam pemeriksaan tersangka mengakui perbuatannya dan untuk mempertanggung-jawabkan perbuatannya, tersangka saat ini ditahan di RTP Polres Binjai. Kapolres Binjai, AKBP Dra Rina Sari Ginting ketika dikonfirmasi andalas melalui Kasatreskrim, AKP Ronni Bonic SH SiK membenarkan penangkapan tersebut. “Yang bersangkutan saat ini diperiksa di Unit UPPA. Dia kita persangka dengan pasal 293 KUH-Pidana dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.(MKI)

Medan-andalas Kehebohan warga sempat terjadi manakala seorang warga Sofyan menemukan mayat seorang pria yang diperkirakan berusia 50 tahun lebih mengapung dengan posisi telungkup di pinggir sungai Bandar Sidoras, Rabu (26/1) sekira pukul 08.00 Wib. Terkejut dengan adanya sesosok mayat pria yang belum diketahui identitas-

nya ioni (Mr-X), mengapung warga tadi selanjutnya memberitahukan kepada salah seorang warga sekitar. Kejadian ini kontan mengundang perhatian warga. Petugas dari Polsek Percut Sei Tuan yang mendapat informasi langsung turu ke tempat kejadian di Desa Cinta Rakyat Kecamatan Percut Sei Tuan dan mengevakuasi korban ke Instalasi Jenazah RSU Dr Pirngadi Medan. Belum diketahui penyebab tewasnya korban yang diperkirakan sudah 2-3 hari ter-

sebut dan masih dalam penyelidikan petugas. Di hari yang sama, seorang tukang beca bermotor juga ditemukan tewas di atas kenderaanya di Jalan Wahidin persis dipersimpangan Jalan Kijang sekira pukul 10.00 Wib. Korban Erwin Yahya (38) warga Jalan Elang Perumnas Mandala pertama sekali diketahui sudah tidak bernyawa oleh salah seorang warga. Secara kebetulan salah seorang tukang beca bermotor yang melintas mengenal korban dan selanjut-

nya memberitahukan kepada pihak korban. Petugas dari Polsek Medan Area yang mengetahui peristiwa tersbeut sempat membawa korban ke Instalasi Jenazah RSU Dr Pirngadi guna di visum. Namun, karena tidak curiga dengan kematian korban, adik korban Indra tidak bersedia dilakukan pemeriksaan dan membawa korban pulang ke rumah setelah sebelumnya. petugas menyarankan keluarga korban untuk membuat pernyataan di kantor Polsek Medan Area. (YN/TON)

4 Perampok CIMB dan Penyerang Polsek Hamparan Perak Diserahkan ke Jaksa • Kejatisu Inventarisir Seluruh Berkas dari Densus 88 Medan-andalas Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menyerahkan empat pelaku perampokan Bank CIMB Niaga Medan dan penyerang Mapolsek Hamparan Perak ke Kejaksaan Tinggi Sumut (Kejatisu). Keempat tersangka masingmasing Abdul Gani Siregar alias Gani, M Chair alias Butong, Pautan alias Robi, dan Suriadi alias Adi alias Saad dilimpahkan bersama barang bukti senjata api AK47, AK56, sejumlah amunisi, sepeda motor, dan uang tunai Rp576 ribu. Sebelumnya (Selasa 25/1) sembilan pelaku yang selama ini ditangani Mabes Polri sudah terlebih dahulu diserahkan ke Kejatisu. Penyidik Polri menjerat keempat tersangka dengan UU Nomor 35 tentang pemberantasan Tindak Pidana Teroris. "Hukuman maksimalnya pidana mati," kata Pelaksana Tugas Kabid Humas Poldasu, Kombes.Drs. Hery S, kepada wartawan, Rabu (26/1). Hery mengatakan, peran tiga dari tersangka yakni Abdul Gani Siregar alias Gani, M Chair alias Butong, Pautan alias Robi ikut terlibat langsung dalam penyerangan Mapolsek Hamparan Perak yang menewaskan tiga personil. Sedangkan, peran Suriadi alias Adi alias Saad menyembunyikan tersangka dari kejaran polisi, Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu menjelaskan, setelah para tersangka diserahkan ke Kejatisu, kemudian akan dibawa ke Poldasu untuk dilakukan penahanan. “Setelah keempat tersangka

TERSANGKA TERORIS– TERSANGKA TERORISME. Satu dari sembilan orang tersangka terorisme, dikawal pihak kepolisian setibanya di halaman Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, saat penyerahan berkas dan barang bukti oleh pihak kepolisian kepada pihak kejaksaan, di Medan, baru-baru ini. Kesembilan tersangka terorisme tersebut, diantaranya terlibat kasus perampokan bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus lalu. kita serahkan ke Kejatisu, selanjutnya Kejatisu akan menitipkannya di sel tahanan Polda sampai menunggu proses persidangan. Biasanya 14 hari setelah pelimpahan tersebut,” jelasnya. Sementara Direktur Reskrim Polda Sumut, Kombes Agus Andrianto menyebutkan, dalam pemeriksaan itu diketahui aksi perampokan Bank CIMB Niaga Medan itu untuk mengumpulkan dana membeli senjata api, dan bahan peledak. Dalam penyidikan lebih dalam, polisi menemukan aktivitas teroris yang dilakukan keempat tersangka. "Pak Kapoldasu bilang ini hanya kelompok bersenjata atau perampokan biasa, tapi penyidikan meng-

ungkap kalau mereka teroris," tandas Agus. Sementara itu Pasca penyerahan berkas dan sembilan tersangka perampokan Bank CIMB Niaga ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara beberapa waktu membuat kesibukan bagian Pidana Umum Kejatisu, Rabu (26/11). Tim jaksa menginventarisir seluruh berkas yang diserahkan Densus 88. Pantauan andalas, saat itu ada empat tersangka perampok CIMB Niaga yang dihadirkan ke Kejatisu. Keempatnya ditempatkan di ruangan Pidum. Beberapa polisi dari Poldasu ikut serta melakukan penjagaan dan beberapa jaksa pun melakukan pemeriksaan terhadap keempatnya.

Ada beberapa bundelan berkas yang diperiksa tim jaksa Pidum. Sementara barang bukti yang diikut sertakan dalam pemeriksaan saat itu beberapa selongsong peluru, beberapa senjata api berbagai tipe, celana jeans, baju, sarung, helm, topi, uang dan lainnya. Asisten Pidana Umum Kejati Sumatra Utara, Warsa Susanta SH MH, menegaskan jumlah tersangka perampok Bank CIMB Niaga dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak sudah 13 orang yang berkas beserta barang bukti yang diterima Pidum Kejati Sumatara Utara. “Nantinya, setelah berkas dan tersangka sudah diperiksa secara seksama selanjutnya

diserahkan ke Kejari Medan yang selanjutnya segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Medan. Dan mengenai proses pemeriksaan di kejaksaan nantinya berlangsung selama 2 bulan,” ujar Asidum Warsa Sutanta. Mengenai kenapa ke-13 tersangka pelaku perampokan Bank CIMB Niaga di Rutan Poldasu, untuk proses pengamanan dan mempermudah proses penyidikan oleh penuntut umum. Dimana, terhadap para tersangka dikenakan UU terorisme dengan ancaman hukuman mati. Dimana keempat tersangka tersebut diproses selama 4 jam di kejatisu dan kemudian dibawa lagi ke Rutan Poldasu. (FEL/HER)

Terkait Perkara Narkoba

Dua Pelayan dan Hansip Lokalisasi Warung Bubur Disidang Tebing Tinggi-andalas Dua orang pelayan dan seorang hansip penghuni lokalisasi warung bubur di Dusun V, Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Sergai, terdakwa dalam perkara narkoba jenis sabu-sabu, Rabu (26/01) disidang di Pengadilan Negeri (PN) Tebing Tinggi Deli. Ketiga terdakwa masing-masing, Maria alias Ria (28) warga Jalan Melati, Kecamatan Siantar Barat Kota Pematang Siantar dan Santi (27) warga Pasar, VII,

Tembung (pelayan) dan seorang hansip, Hariono alias Bagong (25) warga Dusun VI, Desa Naga Kesiangan, Kecamatan Tebing Tinggi, Sergai. Ketiganya di sidang dengan berkas terpisah. Dalam keterangannya saksi Aldo Harahap dan Jefri Samosir, keduanya personil polisi, tertangkapnya tiga tersangka pengedar sabu-sabu tersebut bermula dari hasil pengembangan informasi masyarakat bahwa tersangka Ria sering menjual narkotika jenis sabu-sabu.

Petugaspun selanjutnya melakukan penyelidikan dan menyaru sebagai pembeli. “Seorang petugas masuk ke dalam barak lokalisasi tempat dimana Ria biasa mangkal, sedangkan beberapa orang petugas lainnya menunggu di luar. Setelah bertemu dengan Ria, petugas yang menyamar memesan sabu-sabu kepada Ria seharga Rp200.000. Mendapat ”orderan” tersangka Ria pun pergi ke barak untuk mengambilkan “pesanan“.

“Begitu tersangka menyerahkan barang haram tersebut petugas langsung menyergapnya. para terdakwa diringkus pada, 19 Oktober 2010 lalu “ Terang saksi. Sementara dalam nota dakwaan JPU, Benny Purba SH dijelaskan terdakwa Ria memperoleh sabu-sabu melalui terdakwa Santi, sementara terdakwa Santi mengaku memperoleh sabu-sabu yang diberikan pada terdakwa Maria didapatkannya dari Hariono alias Bagong. Sedangkan terdakwa Hariono

alias Bagong mengaku memperoleh barang tersebut dari seorang yang dikenalnya dengan panggilan Kidin (DPO) warga Tebing Tinggi. Setelah mendengarkan keterangan saksi, majelis hakim yang diketuai Novarina Manurung SH menunda sidang pekan depan. Dalam perkara tersebut terdakwa dipersangka melanggar pasal 114 ayat 1 sub pasal 112 ayat 1 Yo pasal 132 ayat 1 UU RI N o 3 5 t a h u n 2 0 0 9 t e n t ang narkotika.(MET)

“Saya Pakai Sabu-sabu Karena Suntuk Pak Hakim”

D

ENGAN suara terbata-bata dan menundukkan wajah sedihnya , ibu rumah tangga, Siti Rahmah Lubis (23), warga Jalan Turi Darusalam Medan, mengatakan menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mau lagi mengkonsumsi sabu-sabu. Pernyataannya itu dilontarkannya, di hadapan majelis hakim yang diketuai Jhoni Sitohang, pada persidangan yang digelar di PN Medan, Rabu (26/1). Wanita

cantik tersebut dihadapkan dikursi pesakitan, sebagai terdakwa karena menghisap sabu-sabu, bersama dengan pacar gelapnya Doni (DPO). Jaksa penuntut umum (JPU) Nur Ainun SH, yang menghadirkan terdakwa, dalam dakwaannya, menyebutkan, perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa dikediamannya bersama dengan pacar gelapnya, Doni (DPO) pada medio Oktober 2010, tercium oleh pihak

kepolisian yang mendapat laporan dari masyarakat, bahwa dikediaman terdakwa ada menyimpan sabu-sabu. Dan dari pengintaian yang dilakukan pihak kepolisian, dipastikan bahwa terdakwa dan pacarnya sedang menghisap sabu-sabu. Dan pada saat penggrebekan yang dilakukan, polisi menangkap pelaku sedang menghisap sabu-sabu, dan menemukan sisa sabu didalam rak VCD dekat lemari.

Dan dari pengakuan terdakwa, polisi mengetahui bahwa dilantai II rumah milik terdakwa, pacarnya juga sedang menghisap sabu-sabu. Namun Doni (DPO) berhasil melarikan diri dari penggrebekan yang dilakukan pihak kepolisian. “Dari penggrebekan yang dilakukan pihak kepolisian, ditemukan barang-bukti seberat 0.3 gram sabu-sabu,” tutur JPU, seraya menyebutkan atas

perbuatan yang dilakukan terdakwa, melanggar pasal 127 KUHPidana, tentang narkotika. Hal senada juga dilontarkan saksi dari kepolisian yang dihadirkan JPU, yang mengakui bahwa pihaknya mengetahui bahwa terdakwa sering mengkomsumsi sabu-sabu bersama dengan pacar gelapnya dari informasi masyarakat. Dihadapan majelis, Terdakwa berkilah bahwa dirinya menghisap sabu-sabu, karena

suntuk atas kehidupan rumahtangganya, dan terbeban dengan tanggung jawab atas keluarga dan orangtuanya. “Saya menghisap sabu-sabu sudah setengah tahun lamanya pak hakim.. dan ini saya lakukan karena suntuk dengan kehidupan ini,” keluhnya. Usai mendengarkan dakwaaan dan keterangan saksi, majelis hakim mengundurkan sidang hingga minggu depan, untuk mendengarkan tuntutan dari JPU.(FEL)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.