Harian Andalas

Page 3

MEDAN KITA

Senin 18 Oktober 2010

KILAS

Dewan Diminta Perjuangkan Perbaikan Jalan Medan-andalas Anggota DPRD Sumut diminta ikut memperjuangkan perbaikan jalan. Sebab, tanpa infrastruktur yang memadai tujuan pembangunan tidak mungkin tercapai. “Bagaimana mungkin suatu daerah akan maju jika infrastrukturnya, terutama jalan, dalam keadaan rusak. Untuk itu, saya minta anggota DPRD Sumut memperhatikan betul upaya perbaikan jalan,” pinta Sekretaris Fitra Sumut, Elfenda Ananda, menanggapi pembahasan RAPBD 2011 yang saat ini tengah digodok di panitia anggaran DPRD Sumut dengan Pemprovsu, Minggu (17/10). Elfenda menceritakan saat beberapa waktu lalu ke luar kota, ia merasakan sendiri betapa parahnya kondisi jalan di sana, terutama banyaknya lubang di sepanjang ruas jalan tersebut. “Banyak jalan rusak. Lebih baik memperbaiki infrastruktur daripada memikirkan belanja beli helikopter, mobil dinas dan penghamburan uang APBD,” ujarnya. Ia melanjutkan, pembangunan bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara menciptakan lapangan kerja baru seluas-luasnya. Untuk membuka lapangan kerja baru harus didukung dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai. “Infrastruktur menjadi prioritas dalam politik anggaran sebab infrastruktur yang buruk akan melestarikan kemiskinan,” katanya. Senada, anggota DPRD Sumut Syamsul Hilal juga mengajak masyarakat untuk mengubah paradigma pembangunan dengan memanfaatkan potensi lokal. “Melihat keberhasilan pembangunan tidak cukup hanya melihat kota-kota besar. Paradigma ini harus diubah. Apalagi dengan adanya otonomi, pembangunan daerah harus diutamakan,” kata anggota Fraksi PDI perjuangan ini. Syamsul Hilal membenarkan struktur APBD saat ini masih belum berimbang antara belanja rutin dengan belanja pembangunan. Belanja pegawai 75 persen dan belanja publik cuma 25 persen. Hal ini juga terjadi di kabupaten/kota. Menurut dia, komposisi yang paling baik adalah belanja pegawai 49 persen dan belanja publik 51 persen “Tahun 2011, ketimpangan ini harus diperbaiki, belanja publik harus diperbesar,” katanya. Dia menyebutkan pada belanja publik APBD 2011 untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur direncanakan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur ini meliputi jalan, jembatan, irigasi, dan gedung-gedung sekolah. “Belanja publik akan banyak dialokasikan untuk kesehatan dan pendidikan,” kata politisi PDIP ini. (FEL)

DPR Tinjau Program In Health di Medan Medan-andalas Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI meninjau Rumah Sakit (RS) Santa Elisabeth dan RS Colombia Asia Medan terkait kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa In health Indonesia Medan, kemarin. Ketua Tim DPR RI Pius Lustrilanang mengatakan, kunjungan ini dalam rangka evaluasi terhadap pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehaan bagi anggota DPR RI beserta anggota keluarganya. “Program ini telah berlangsung sejak tahun 1994 antara Sekretariat Jenderal DPR RI degan PT Askes (Persero),” ujarnya. Dijelaskannya, tahun 2010 penyelenggaaan program jaminan pemeliharaan kesehatan tidak lagi berdasarkan penunjukan langsung, tetapi melalui mekanisme lelang umum dengan mengacu pada Keppres 80 tahun 2003. Maka, pada 1 Januari 2010, kerjasama dilakukan dengan PT Asuransi Jiwa In health Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT Askes. “Dengan adanya kejasama ini, PT Asuransi Jiwa In health Indonesia diharapkan akan semakin meningkatkan pelayanan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan bagi anggota DPR RI beserta anggota keluarganya,” ujarnya. Sementara General Manager PT Asuransi Jiwa In health Indonesia Medan, Suriana Dewi mengatakan, fasilitas pemeliharaan kesehatan untuk anggota DPR RI di Medan ditunjuk RS Santa Elisabeth dan RS Colombia Asia Medan. “Fasilitasnya dapat digunakan hingga berobat ke luar negeri,” jelas Suriana. Sedangkan untuk pembayaran klaim, menurutnya, PT Asuransi Jiwa In health Indonesia Medan sejauh ini belum ada kendala. Pihaknya juga menempati pekerja asuransi di RS yang berkoordinasi selama jam kerja. “Jika dalam keadaan emergensi, peserta atau pihak rumah sakit dapat menghubungi langsung agar peserta dapat cepat ditangani oleh para medis RS yang dirujuk PT Asuransi Jiwa In health,” pungkasnya. (YN)

Mamre Runggun Delitua Liturgi Kebaktian Padang Delitua-andalas Mamre (kaum bapak-red) Rungun Delitua Kelompok II dan V Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Gang Rela melaksanakan Liturgi Kebaktian Padang di Taman Wisata Iman Sidikalang, Sabtu (16/10). Mamre yang mengambil titik kumpul di Primary Delitua berangkat pukul 05.30 WIB, dan sarapan pagi di Perceren Berastagi dan sampai di Taman Iman sekira pukul 10.30 wib. Didampingi Emeritus Serta Ginting dan Emeritus JM Tarigan, Pt Emeritus P Ginting menyebutkan, salah satu contoh bila Moria tidak berada selama seminggu saja, maka para Mamre Runggun Delitua dipastikan sudah bertemu di rumah makan dan pakaianpun sudah pasti tidak karuan karena tidak ada lagi yang mempersiapkannya. “Kita tidak bisa memungkirinya bahwa Moria kita sangat berperan untuk mewarnai kehidupan di keluarga dan anak-anak. Jadi, mari kita memberi perhatian yang cukup dan menghargai Moria kita, sebab awalnya Tuhan menjadikan mereka berasal dari tulang rusuk Adam (laki-laki-red),” ujar Emeritus Palem Ginting. Di sini, para Mamre mengungkapkan pengalamannya dalam menghadapi Morian-nya di keluarga dan mendiskusikannya bagaimana cara dan solusi yang harus diambil khususnya dalam mendidik anak, tanpa mencederai firman Tuhan yang ada di Alkitab. Setelah itu, dilanjutkan dengan makan bersama di rerumputan yang hijau dengan udara yang begitu sangat sejuk. Terakhir, para Mamre berjalan menyusuri gambar prosesi penyaliban Yesus dan foto bersama. (WAN)

harian andalas | Hal.

3

Gadis Penderita Kanker Tulang Bertolak ke Penang

andalas/asril tanjung

BERTOLAK KE PENANG-Sebelum bertolak ke Penang, Sheila diabadikan bersama kedua orangtuanya dan dr Darwin Kangdra dan Eric Winata di Bandara Polonia.

Medan-andalas Ditemani kedua orangtua dan Dr Darwin Kangdra serta Eric Winata salah seorang donatur, Sheila (14) penderita kanker tulang atau ostio sarcoma, Sabtu (16/10) bertolak ke Rumah Sakit Gleanagles Pulau Penang, Malaysia menggunakan maskapai Sriwijaya Air melalui Bandara Internasional Polonia Medan. “Seharusnya Sheila sudah bisa bertolak pada Kamis lalu, namun karena paspor dan surat-surat lainnya belum siap terpaksa keberangkatannya ditunda hingga Sabtu. Kita harapkan tim dokter di RS Gleanagles bisa berbuat yang terbaik untuk Sheila,” ucap Eric Winata, dermawan yang membiayai perobatan Sheila, di Terminal Keberangkatan Internasinal. Menurut Eric, keberangkatan Sheila juga tidak terlepas dari bantuan para donatur yang simpati kepada penderitaan siswa kelas 2 SMP Muhammadiyah 57 Jalan Mustafa Medan itu. Eric menambahkan, bahwa kondisi Sheila juga tidak bisa dibiarkan terlalu lama, mengingat Sheila

Pengadaan Alkes Senilai Rp 4 M di Samosir Diprotes Medan-andalas Setelah proses tender pembangunan RSU Hadrianus Sinaga mendapat protes lelang dari rekanan beberapa waktu lalu, kali ini giliran proses lelang alat kesehatan di rumah sakit yang berlokasi di Pangururan tersebut yang mendapat sanggahan. Bahkan dari sanggahan yang dikutip wartawan terungkap, bahwa tanpa diprotes pun, pemenang lelang pengadaan alat kesehatan dimaksud, berpeluang untuk terjerumus melakukan tindakan melanggar hukum nantinya. “Berdasarkan yang dibuat panitia, kami mempertanyakan apakah hanya dengan surat izin penyalur alat kesehatan bisa dibenarkan untuk menyalurkan obat “epineprin/adrenalin inj’ 1 (satu) box/100 amp? Apabila hal ini dibenarkan, maka kami mohon hal tersebut dapat disosialisasikan kepada seluruh PBF (pedagang besar farmasi) dan apotik di Indonesia,” kata kuasa hukum sejumlah PBF, D Hendry Manurung SH, kepada wartawan, Minggu (17/10), menjelaskan isi sanggahan yang dibuat oleh CV Guna Mandiri dan PT Masarinda Abadi tersebut. Selain hal di atas, sanggahan juga memuat indikasi KKN meliputi empat modus. Pertama, sikap panitia yang terkesan tak memberi kesempatan

kepada rekanan untuk bersaing menawarkan beberapa merek alat kesehatan. Sehingga, pihak panitia jadi leluasa mengarahkan produk tertentu saja. Kedua, upaya panitia untuk meloloskan rekanan (penyedia jasa) pengadaan obat yang sama sekali tak memiliki izin dari PBF dengan dalih peraturan sendiri di luar SK Menkes atau Permenkes RI. Ketiga, gelagat oknum panitia yang ‘mengarahkan’ penyedia jasa (rekanan) tertentu untuk ‘menyesuaikan’ nomor registrasi produk (No.ART) seperti tercantum pada dokumen lelang dengan kriteria harga perhitungan sendiri (HPS), padahal HPS dari panitia bersifat rahasia. Dan keempat, tindakan panitia yang menempatkan pejabat yang tidak memiliki APBJB sebagai ketua panitia lelang sehingga terindikasi peranan ketua panitia hanya sebagai ‘boneka’ belaka yang sepenuhnya dikendalikan oleh oknum panitia lain yang memang memiliki APBJB. Proyek pengadaan Alkes di RSU Dr Hadrianus Sinaga di Pangururan Samosir itu meliputi alat-alat kesehatan untuk Program Ponek senilai Rp2 miliar lebih, alat-alat transfusi darah senilai Rp1,8 miliar, dan pengadaan fasilitas tempat tidur (bed pasien) kelas III RSU senilai Rp230-an juta. Ketiga paket proyek itu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor kesehatan untuk Pemkab Samosir tahun anggaran 2010. Panitia lelang yang berjumlah 5 orang itu dipimpin Berlin Hutajulu, yang namanya tak tercantum pada daftar APBJB di LKPP Bappenas

untuk kelompok instansi Pemkab Samosir. Kesilapan Panitia Sementara itu, pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Drs Dahlan Pandiangan menyebutkan, terjadinya perubahan spesifikasi dalam tender itu semata-mata merupakan kesilapan panita, dalam menguraikan spesifikasi teknis barang atau alat-alat kesehatan tersebut. “Spesifikasi teknis barang telah diubah menjadi seperti yang dicantumkan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa waktu pengiriman barang yang ditawarkan peserta lelang, adalah yang disetujui perusahaan pemberi dukungan,” katanya dalam rilis yang juga diteken Sekretaris Panitia Doresmin Sinaga. Sementara itu Ketua Panitia Lelang Pengadaan Alkes RSU Samosir Berlin Hutajulu ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan, CV Marluga Artha Mulia yang memenangkan lelang proyek tersebut dengan alasan bahwa perusahaan tersebut mengajukan penawaran terendah. “Perusahaan yang memenangkan lelang ini, adalah yang mengajukan penawaran terendah,” kata Hutajulu Hutajulu juga membantah bahwa dirinya sebagai Ketua Panitia Lelang tidak memiliki sertifikasi (APBJB) sebagaimana diatur Lembaga Kebijakan Pengaturan Paket (LKPP) di Bappenas RI, seperti yang dimuat di harian terbitan Medan. “Saya sudah memiliki sertifikat itu dan terdaftar di Depkes Sumut,” kata hutajulu. (RPS)

Siswa Kehilangan Jati Diri

Perlu, Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi dan budaya, siswa zaman sekarang kehilangan jati diri sebagai masyarakat intelektual. Jati diri siswa diperkirakan turun beberapa level lebih rendah derajatnya karena dikaburkan oleh tingkah laku yang tidak sesuai secara norma atau aturan sosial.

T

ingkah laku yang tidak sesuai itu disebabkan bermacammacam faktor lingkungan di antaranya keluarga dan sosial. Karena itu, Ikatan Citra Alumni Taiwan Indonesia (ICATI) Sumut dan Yayasan Kasih Sayang Abadi Medan akan menggelar seminar umum pendidikan moral dan budi pekerti dengan nara sumber Njoto Suhardjojo, seorang pakar budi pekerti.

Njoto Suhardjojo Hal ini dikatakan, Ketua ICATI-Sumut, Matseh Kosasih, didampingi Wakil Ketua ICATI Joko Dharmanadi BSc di kantor ICATI, Jalan Brigjend Katamso Medan, Minggu (17/10). “Perlu dibangkitkan kembali soal moralitas, dan budi pekerti yang merupakan etika dasar kehidupan,” kata Matseh Kosasih. Di dalam seminar Njoto Suhardjojo akan mengupas tentang “Budi Pekerti “ dan menyajikan beberapa contoh dengan cerita menarik selama dua hari pada tanggal 23 -24 Oktober mendatang di Novotel Soechi Medan, Karo Room, pukul 19.00 – 21.30 WIB. Melalui seminar kata Matseh, perilaku atau

watak seseorang diharapkan bisa membedakan hal baik dan buruk sehingga mampu diterapkan dalam kehidupan. Hal senada juga dikatakan, Joko Dharmanadi. Menurutnya, keluarga akan membawa pengaruh besar pada diri

seorang anak sebab keluarga merupakan cerminan kebiasaan anak dalam melakukan tingkah laku yang positif dalam berinteraksi dengan lingkungan. Joko mengatakan, setiap anggota keluarga sebaiknya membiasakan diri berpamitan atau

selalu mengeluh dengan sakit kaki yang dideritanya. “Saat ini kondisinya serba salah. Duduk sebentar, lalu berdiri kembali karena denyutan di kakinya,” ujar Eric. Sementara, pasangan suami istri Ruspandi dan Diana Siska, orangtua Sheila yang juga ikut mendampingi putrinya, mengaku sangat prihatin atas penderitaan yang dialami putrinya. Mereka berharap, tim dokter bisa menyembuhan penyakit putrinya tanpa harus diamputasi. “Sheila anak tunggal kami. Kami ingin dia bisa sembuh tanpa harus diamputasi,” ujar Diana seraya menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh dermawan dan para donatur yang telah memberikan bantuan kepada putrinya. Pantauan di Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Polonia selama proses pemberangkatan, sejumlah penumpang lainnya yang juga ingin bertolak ke luar negeri, secara spontan juga memberikan bantuan kepada Sheila yang sempat menunjukkan kaki kirinya yang sudah membesar tersebut. (RIL)

Zulhendri Hanyut di Sungai Deli Medan-andalas Zulhendri Nababan (12) warga Jalan Jermal Lingkungan VI Simpang Kantor Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan, hanyut di Sungai Deli, saat mandi dikawasan Jalan Young Panah Hijau Kecamatan Medan Marelan, Minggu (17/10). Hingga berita ini diturunkan, siswa kelas 5 SD ini belum ditemukan. Sumber andalas mengatakan, saat itu, Zulhendri ingin membeli jajanan, namun kemudian diajak teman-temannya untuk mandi di sungai. Zulhendri dan kawankawan bermain di atas sampan milik warga. Saat ingin mencuci muka, Zulhenri didorong salah satu temannya sehingga masuk ke dalam sungai. Teman-temannya berusaha menolong, tapi Zulhendri keburu terbawa arus Sungai Deli yang deras dan dalam. Melihat kejadian itu, teman-teman korban mengadukannya ke keluarga korban. Ibu korban, Boru Silitonga (30) menjerit seraya bergegas ke lokasi tempat hanyutnya sang anak. Ibu korban mengatakan, dirinya tidak tahu kalau anaknya mandi-mandi di kawasan Sungai Deli. “Kok maulah dia diajak temannya untuk mandi di sungai. Padahal, dia kan jarang keluar rumah,” ujarnya sambil menangis. Dirinya berharap agar anaknya dapat segera ditemukan.”Saya sudah pasrah, yang penting anak saya ditemukan baik hidup maupun mati,”tandasnya. Kejadian ini menjadi pusat perhatian warga sekitar dan pengguna jalan membuat kawasan sekitar menjadi macet, mereka penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya. Pantauan andalas, Minggu (17/10) tampak keluarga dan warga sekitar serta tim SAR mencari Zulhendri yang hanyut di kawasan sungai. (IKA)

bersalaman saat kembali ke rumah atau saat akan meninggalkan rumah agar anak bisa melakukan hal yang sama sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang akan dilakukan di rumah dengan anggota keluarganya. Njoto Suhardjojo, seorang pakar budi pekerti yang telah berhasil menyosialisasikan pendidikan budi pekerti di Jakarta, Bogor, Bandung,

Sukabumi, Tegal, Yogyakarta, Surabaya, Lampung, Jambi, Pekan Baru dan Banjarmasin. Sejak tahun 2006, beliau mulai membawakan seminar skala kecil hingga seminar skala besar sebanyak hampir 70 kali dengan menggunakan bahasa Indonesia yang mudah di mengerti dan contoh contoh kasus menarik untuk di bahas. (SIONG)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.