anakku edisi desember 2012

Page 30

tidak mau main bersama kakaknya, orangtua sebaiknya menahan diri untuk tidak langsung memarahi anak. Cobalah untuk berempati, misalnya dengan berkata, “Sepertinya kamu sedang ada masalah ya dengan kakak?” Reaksi ini lebih mendorong anak untuk mengekspresikan emosi dan mungkin menyampaikan kekesalannya. Orangtua dapat mencoba untuk lebih banyak mendengarkan dan menyampaikan penerimaan terhadap ekspresi anak misalnya dengan berkata “Ibu ngerti kamu sedang kesal. Nanti kalau sudah tidak kesal main lagi, ya”. Hal yang perlu diingat dalam mendengar aktif ini orangtua sebaiknya tidak sembarangan menebak maksud dan emosi anak. Cobalah mengklarifikasi dengan bertanya “Maksudnya bagaimana?” Manfaat mendengar aktif menurut Brooks (2005): 1. Mendorong anak mengekspresikan perasaan secara efektif dan langsung. Ketika perasaannya diterima, anak merasa dipahami dan belajar kesamaan mereka dengan orang lain.

28

Desember 2012 www.anakku.net

2. Orangtua dan anak belajar bersama bahwa terkadang masalah yang tampak tak selalu masalah yang nyata. Anak belajar mengenali reaksi emosinya dan dengan bimbingan orangtua melihat masalah yang nyata serta mencari alternatif solusi.

kan perasaan tersebut; dan menyatakan alasan perilaku anak membuat orangtua terganggu. Misalnya “Ibu merasa kesal kalau kamu tidak bereskan mainan kamu karena Ibu jadi tidak bisa menyapu”.

3. Cara untuk memahami. Terkadang mendengarkan ekspresi perasaan anak sudah cukup untuk menyelesai-kan masalahnya karena mungkin anak hanya perlu dipahami dan mendapat pembenaran terhadap emosinya.

Brooks menambahkan cara I-Message juga dapat digunakan untuk menyampaikan apresiasi, misalnya “Ibu senang kamu mau bereskan mainan jadi kita ada waktu tambahan untuk pergi bersama”. Ketika menggunakan cara ini, orangtua juga jadi memperhatikan kebutuhan pribadinya yang terkadang lupa terperhatikan dan anak belajar tentang reaksi orangtua yang sering kali tidak didapat bila orangtua hanya memarahi anak. Melalui cara ini, anak juga mendapat kesempatan melatih pemecahan masalah untuk merespons I-Messages orangtua. Pada balita, cara ini membantu anak melatih kepekaan pada kebutuhan orang lain.

Menggunakan I-Messages Ketika orangtua merasa terganggu dengan perilaku anak, tak jarang marah atau membentak, atau juga mendiamkan. Orangtua dapat mencoba I-Messages yaitu menyampaikan pesan dan perasaan pribadi sebagai orangtua (“Ibu mau”/“Ibu perlu”/ “Ibu merasa”). Gordon (dalam Brooks, 2005) menjelaskan cara ini terbagi atas 3 bagian: menyatakan secara jelas tentang perasaan orangtua, menyatakan bagaimana perilaku anak menyebab-

Menyesuaikan komunikasi dengan usia anak Kemampuan bahasa dan keterampilan sosial anak berkembang seiring bertambahnya usia dan pengalaman, dan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.