Khittah & khidmah nu 1 5 2014

Page 52

Khittah dan Khidmah Nahdlatul Ulama

lain dari kutukan dan maki-makian serta ejekan-ejekan, dan penjelmaannya ini pendirian keluar adalah berupa sikap masa bodoh dan pasif, serta malas bekerja. Kemudian sampailah saat proklamasi yang membangkitkan seluruh rakyat Indonesia dengan hebat dan kuat. Segala lapisan rakyat bergerak dan berjuang, mulai kanak-kanak umur sepuluh tahun hingga kakek-kakek umur 70 tahun, tidak peduli laki-laki atau perempuan, hartawan atau miskin, terpelajar atau buta huruf, mereka itu bergerak sekaliannya. Di atas rasa kebangsaan itu menggelora semangat Ketuhanan yang Maha Esa dengan dahsyatnya. Dengungan ‘Allahu Akbarâ€? dan Allah memberkati menghilangkan ragu-ragu pemuda-pemuda dalam menghadapi maut. Berkat perjuangan dan pengorbanan rakyat itu, tegaklah republik Indonesia. Politik berunding dan berdiplomasi adalah saluran yang sewajarnya dari kerasnya tekanan rakyat dengan pengorbanannya. Dan akhirnya tercapailah kedaulatan, walaupun masih kurang sepotong dari Tanah Air kita (Irian). Orang mengatakan bahwa taraf (periode) bertempur telah lalu dan datanglah kini taraf membangun baik. Kami setuju. Kita sudah tujuh tahun merdeka dan berdaulat. Akan tetapi, selama tujuh tahun ini adakah kita bertambah maju atau bertam­ bah surut? Kata pihak yang pesimistis: kita bertambah mundur; politik kita sudah tidak berdasarkan kepentingan umum lagi, tetapi berdasarkan kepentingan pemimpin-pemimpin; ekonomi kita sekarang lebih diejek daripada di zaman feodal, upamanya; kebudayaan kita telah diinternasionalkan (bacalah: sudah hilang sifat-sifat nasionalnya); ukuran akhlak kita sebagai bangsa sudah kehilangan bentuk dan pedoman. Kata pihak optimis: Memang banyak kemunduran-kemun­ duran, tetapi ini adalah akibat yang sewajarnya dari kepayahan jiwa dipeas selama lima tahun bergejolak; ukuran-ukuran dunia 38


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.