Dunia Roh

Page 55

Lalu saya sedang mulai argumentasi ketiga tentang ketidakcocokan nubuat saat saya diinterupsi lagi seperti rapar DPR. “Mungkin Anda benar tentang konteks ilahi dari sudut pandang perempuan petenung di En-Dor, berarti sesuatu tentang berhala-berhala, tentang roh-roh setan. Tapi yang ketiga, bukannya nubuatnya tergenapi? besok engkau serta anak-anakmu sudah ada bersama-sama dengan daku. Juga tentara Israel. Iya kan? Bukankah nubuat dari Tuhan, ya dan amin, Pak Daud?” “Iya.” “Ini buktinya nubuatnya terjadi!” katanya dengan nada kemenangan. “Pak, nanti dulu, Pal. Mari Saudara, kita bangkit berdiri lagi, mari memuji dan menyembah Tuhan.” Saudara sudah tahu mengapa saya melakukan itu bukan? Saya berdoa lagi dan dijawabNya langsung, “Nubuatnya tidak tergenapi. Buktinya apa? Mikhal, istrinya Daud masih hidup waktu itu. Betul, Saudara? Tapi tidak punya anak.” Kali ini tidak tanggung-tanggung . Langsung dibantah, Doktor theologi dari Fuller. Rupanya ia lebih suka mengetes saya daripada menolong saya yang tidak bergelar ini. Tetapi tidak apa-apalah. Saya dilatih Tuhan bukan saja menghadapi santet tetapi juga menghadapi serangan pikiran. Suatu pendidikan non-gelar yang sangat baik. “Tapi, Pak Daud,” tukasnya dengan cepat, “Konteks Israel yang ditulis tentang ‘anak’ adalah anak laki-laki. Tolong bantah nubuat ini sesuai dengan konteksnya.” Waduh, saya hampir semaput, seperti kena skak atau smes. Saya langsung berseru kepada Tuhan karena belum berpengalaman, Tuhan matilah aku Tuhan. Tidak bisa berkata apa-apa lagi. Masa’ aku harus meminta mereka melakukan pujian dan penyembahan terus. Rasanya ini yang awal dan yang terkahir aku berkhotbah. Kalau Engkau ingin aku berkhotbah lagi, tolong tunjukkan jawabannya!! Ternyata, Tuhan masih perlu saya untuk berkhotbah! Di saat-saat genting ini Tuhan menunjukkan langsung ayatnya! Bahwa masih ada anak kandung Saul, laki-laki, yang masih hidup. Mari kita buka 2 Samuel 2:8-10, Abner bin Ner, panglima Saul, telah mengambil Isyboset, anak Saul, dan membawanya ke Mahanaim serta menjadikannya raja atas Gilead, atas orang Asyuri, atas Yizreel, atas Efraim dan atas Benyamin, bahkan atas seluruh Israel. Isyboset bin Saul berumur empat puluh tahun pada waktu ia menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua tahun lamanya. Hanyalah kaum Yehuda yang mengikuti Daud. Haleluya! Masih ada anak kandung Saul, siapa namanya? Isyboset bin Saul. Wah, langsung saya tunjukkan kepada seluruh penanya dan peserta yang kelihatannya menikmati perdebatan ini sementara saya kebingungan setengah mati, “Bagaimana, Pak, nubuatnya digenapi atau tidak?” Mereka menggeleng-geleng menyetujui dengan rasa setengah tidak percaya dan takjub, “Tidak digenapi.” Kenyataannya, ada anak kandung Saul yang masih hidup. Saya bertanya kepada seluruh peserta, “Digenapi tidak, Saudara-saudara?” Suara yang mantap bergaung dari seluruh penjuru kelas, “Tidak digenapi.”


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.