Waspada, Senin 5 November 2012

Page 12

Medan Metropolitan

B2

WASPADA Senin 5 November 2012

Waspada/Surya Efendi

EKS HOTEL DIRGA SURYA: Dua alat berat melakukan penggalian di lokasi eks Hotel Dirga Surya Jln. Imam Bonjol Medan, Kamis (1/11). Lokasi yang semula terdapat bangunan hotel, kini akan berganti menjadi rumah sakit.

Siksa PRT, Majikan Ditangkap MEDAN (Waspada): Diduga menyiksa pembantu rumah tangga (PRT), seorang majikan berinisial LROS, 30-an, warga Jln. Karya Mesjid, Kel Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Minggu (4/11), diamankan petugas Polsek Medan Barat. Sedangkan korbannya Tri Marni, 20, menjalani pemeriksaan. Informasi diperoleh Waspada di kepolisian, terbongkarnya kasus penganiayaan terhadap pembantu rumah tangga tersebut berawal dari kecurigaan warga yang melihat korban dipukul majikannya di depan rumah pada Jumat (2/11) sekira pukul 10:00. Sejumlah warga yang curiga mendengar jeritan Tri Marni tidak bisa berbuat apaapa. Sebab, rumah tersebut memiliki pagar cukup tinggi. Pada Sabtu (3/11) malam, sejumlah warga melihat korban sedang berada di depan rumah majikannya. Saat dihampiri, terlihat wajahnya memar akibat penganiayaan. Sejumlah warga segera berembuk untuk membantu menyelamatkan korban. Akhirnya, petugas Polsek Medan Barat yang mendapatkan informasi tersebut segera mengevakuasi PRT tersebut sekaligus mengamankan sang

majikan berinisial LROS. Kepada petugas, korban Tri Marni mengaku kerap mendapat siksaan sejak dua tahun terakhir. Korban mengaku sering dipukuli pada bagian badan dan kepala. “Terakhir, wajah saya dipukuli pakai senter hingga membiru. Kepala saya dibenturkan ke dinding,” ujar Tri Manri. Menurut korban, penganiayaan tersebut sering dilakukan hanya gara-gara sepele. Misalnya, saat kunci pintu kamar rusak, alas gelas terjatuh dan lain-lain. “Kepala saya dipukul, rambut saya ditarik. Begitulah penganiayaan yang sering saya terima,” cerita korban yang sudah empat tahun bekerja sebagai PRT di rumah majikannya itu. Sementara itu, seorang anggota keluarga majikan mengatakan, selama ini korban sering melakukan kesalahan dalam bekerja. Padahal, pekerjaan

korban sehari-hari tidak berat. “Kami khilaf telah memukul korban,” sebut seorang kerabat sang majikan yang tidak mau disebutkan namanya. Kapolsek Medan Barat Kompol Nasrun Pasaribu mela-

lui Kanit Reskrim Iptu Syarifur Rahman SH, SIK mengatakan, korban masih menjalani pemeriksaan. Sedangkan pelaku penganiayaan langsung diamankan untuk mencegah tindakan main hakim sendiri

yang dilakukan warga. “Setelah korban dan saksi diperiksa,maka sang majikan akan menjalani pemeriksaan. Sepertinya unsur penahanan terhadap pelaku sudah mencukupi,” ujar Iptu Syarifur Rahman. (h04)

Waspada/Andi Aria Tirtayasa

Grand Design Pembangunan Kependudukan Agar Dibuat Perda MEDAN (Waspada): Tim Penyusun Grand Design Pembangunan Kependudukan Provinsi Sumut 2011-2035 dipimpin Ka Perwakilan BKKBN Provsu drg Widwiono, MKes audiensi ke Sekdaprovsu H Nurdin Lubis SH, MM, di kantor Gubsu, Jumat (2/10). Dikatakan Widwiono, tujuan grand design untuk memberikan arah kebijakan pelaksanaan pembangunan kependudukan daerah Provsu 2011-2035 dan pedoman penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (PJPD) dan Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD). Selain itu, memberikan masukan maupun pedoman bagi lintas sektoral, stakeholder, lembaga swasta, akademisi serta pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan. Menurut dia, arah kebijakan dan program grand design ini untuk pengendalian kuantitas kependudukan, pengembangan kualitas melalui peningkatan fasilitas dan aksesibilitas kesehatan, pendidikan, pembangunan keluarga menjadi keluarga berkualitas, sejahtera lahir dan batin dan bermartabat, penataan persebaran dan pengaturan penduduk, serta pembangunan

administrasi dan database kependudukan melalui revitalisasi registrasi kelahiran, kematian dan pindah-datang (LAMPID). Hal itu agar diperoleh sistem database kependudukan yang akurat dan terpercaya. Sementara itu, Sekdaprovsu meminta tim agar mengemban dan menjalankan amanah sebaik-baiknya karena semuanya untuk kepentingan masyarakat Sumut. Dalam kesempatan itu, Nurdin Lubis yang didampingi Kadiskes Provsu Dr Raden Roro Siti Hatati Surjantini MKes, Kadis Nakertrans Provsu Bukit Tambunan, Kepala Biro Pemerintahan Nouval Makhyar dan Karo Pemberdayaan Perempuan, Anak dan KB Setdaprovsu Drg Lis Faizah Hanum, MKes mengatakan, agar grand design itu di Perdakan. Hadir juga Ketua Koalisi Pembangunan Kependudukan Sumut Drs Heru Santosa MS, PhD, Pokja 1 Bidang Pengendalian Kuantitas Penduduk, Pokja 2 Bidang Pengendalian Kualitas Penduduk, Pokja 3 Bidang Mobilitas Penduduk, Pokja 4 Bidang Pembangunan Keluarga, Pokja 5 Bidang kelembagaan dan Database Kependudukan, Bagian Sekretariat Drs. Hamzah, Drs. Fahmi Lubis.(m34)

JURU periksa Polsek Medan Barat Brigadir Gunawan sedang memeriksa Tri Marni, PRT yang menjadi korban penyiksaan majikannya di Jln. Karya Mesjid, LingkunganVIII, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Minggu (4/11).

Dugaan Korupsi Migor Bersubsidi

Mantan Kadisperindag Humbahas Disidangkan MEDAN (Waspada): Mantan Kadisperindag Humbang Hasundutan (Humbahas) Lasman Simamora dan Kumpul Simamora rekanan dari CV Sadeam sebagai penyalur, duduk sebagai terdakwa kasus dugaan korupsi penyaluran minyak goreng (Migor) bersubsidi di Kabupaten Humbahas Tahun 2008, dalam persidangan di Pengadilan Tipikor PN Medan, Kamis (1/11). Jaksa Penuntut Umum (JPU) Netty Silaen dalam dak-

waannya menjerat kedua terdakwa dengan Pasal 2 dan Pasal 3 jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP. Dijelaskannya, selaku Kadisperindag Humbahas dan Ketua TimVerifikasi Penyaluran Migor Subsidi Lasman Simamora dan terdakwa Kumpul Simamora selaku penyalur, menandatangani lima Berita Acara (BA) Verifikasi penyaluran migor

dengan total subsidi Rp1.010. 615.000. Padahal penyaluran migor hanya dilakukan tiga tahap sebesar Rp434.947.500. Dengan demikian terdapat selisih dan menjadi temuan BPKP dengan kerugian negara sebesar Rp575.667.500. Pada persidangan yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Joner Manik, JPU menghadirkan tiga orang saksi, Renta Boru Simamora, Manasor Purba dan Kurdi Kusmanto yang merupa-

kan penyedia migor. Renta membeli migor dari Manasor Purba, sedangkan Manasor Purba membeli migor dari Kurdi Kismanto, Komisaris PT QQ yang beralamat di Komplek Cemara Asri. “Saya membelinya dari Manasor Purba. Tapi saya lupa pak hakim berapa perki-lonya,” ujar Renta Simamora. Senada dengan Renta, dua saksi lainnya juga mengaku lupa berapa harga migor perkilonya. “Saya lupa pak hakim pasti-

nya, tapi sekitar Rp9 ribuan lebih gitu saya belinya kepada PT QQ. Dulu ada pakai bon fakturnya tapi sekarang sudah tidak tahu dimana bonya itu,” kata Manasor. “Saya juga tidak ingat berapa harga perkilonya kepada Manasor. Tapi setahu saya ambil keuntungan Rp150 perkilonya,” sebut Kurdi. Usai memintai keterangan saksi selanjutnya majelis hakim menunda sidang hingga Kamis (8/11) mendatang. (m38)

Waspada/Ist

SEKDAPROVSU H Nurdin L:ubis menerima Tim Penyusun Grand Design Pembangunan Kependudukan 2011 – 2035.

Rotari Club Bantu Bayi Penderita Jantung Bocor

Waspada/Ist

SALAH satu donatur Sofyan Tan menggendong bayi jantung bocor Luthfi Aulia Akbar di kediamannya Jalan Kelambir Lima Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (2/11).

MEDAN (Waspada): Seorang bayi Luthfi Aulia Akbar, 6 bulan, warga Jalan Kelambir Lima, Kel. Tanjung Gusta, Kec. Medan Helvetia, menderita jantung bocor. Diagnosa ini baru diketahui satu bulan yang lalu, ketika anak pertama dari pasangan suami istri Dewi Maharani, 30, dan Muhdiantoro, 35, menjalani rawat inap di RS Sari Mutiara Medan karena batuk dan diare. Namun, berat badannya terus menurun. Dari hasil pemeriksaan dokter anak yang menanganinya, RS tersebut mencurigai

adanya gangguan disekitar jantung, karena Luthfi mengalami sesak nafas. Atas rekomendasi dokter tersebut, Luthfi akhirnya discanning dan diketahui positif menderita jantung bocor dengan lubang sebesar 7 milimeter. “Sebelum diketahui jantung bocor, anak kami ini sudah sebulan lalu sakit batuk dan sesak. Dia susah bernafas. Tidak menyangka kalau itu jantung bocor, kami kira hanya karena batuknya yang membuat dia jadi sesak,” kata Muhdiantoro, ayah bayi, yang sehari-hari bekerja sebagai antar barang perusahaan

percetakan di Kota Medan. Sebelum bekerja di perusahaan percetakan itu, Muhdiantoro pernah menjadi sasaran penembakan perampok saat bertugas menjadi security di CIMB Niaga Medan, beberapa tahun lalu. Akibat peristiwa itu, Muhdiantoro tidak hanya harus dioperasi selama 2 bulan karena koma dan perawatan selama 1 tahun lebih, namun juga kehilangan pekerjaan sehingga membuatnyajadipengangguran. “Alhamdulillah sekarang saya sudah sembuh dan mendapatkan pekerjaan. Tapi kalau

untuk biaya operasi hingga ratusan juta rupiah, kami benarbenar tidak mampu dan berterimakasih kepada Rotari club dan pihak lainnya yang berkenan membantu anak saya ini,” ujarnya. Mendapatkan informasi tentang bayi penderita jantung bocor itu, salah satu donatur Sofyan Tan langsung melihat kondisi Luthfi yang dirawat di rumah karena sudah dapat bernafas tanpa oksigen. Sofyan Tan memberikan bantuan dana Rp10 juta untuk perobatan bayi yang diserahkan langsung ke Rotari Club Medan Deli.

“Inilah saatnya kita saling tolong menolong. Kita harapkan ada donatur lain yang ikut berpartisipasi dalam proses operasi dan penyembuhan bayi ini dan bantuan dapat langsung dikirim ke Rotari Club Medan Deli,” tuturnya. Sementara itu, Rotari Club Medan Deli akan memberangkatkan bayi penderita jantung bocor ke Malaysia. “Kita akan membantu dan kita berharap ada pihak lain yang memberikan bantuan dana nya sehingga bayi dapat sembuh total dari penyakitnya,” ujar pihak dari Rotari Club Tjencana. (h02)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.