Waspada, Senin 23 Agustus 2010

Page 20

Sumatera Utara

B6 Ambara Nilai H Syukran Tandjung Layak Pimpin Tapteng TAPTENG (Waspada) : Aliansi Masyarakat Barus Raya (Ambara) menilai H Syukran JTandjung layak dan pantas memimpin Kabupaten Tapteng periode mendatang guna percepatan pembangunan di daerah ini. Hal itu dikatakan Ketua Ambara Tapteng H Jamaludin Tanjung kepada wartawan, Rabu (18/8). Dia mengakui sosok Syukran Tandjung sudah dikenal di kalangan masyarakat Tapteng. Dikatakan Jamaludin, Syukran merupakan ahli ekonom berasal dari kalangan usahawan di perkebunan sawit PTPN, hal itu sesuai dengan kondisi tofografi Kabupaten Tapteng masyarakatnya yang rata-rata menggantungkan hidup dari pertanian, perkebunan dan nelayan. “Saat ini masyarakat Tapteng membutuhkan figur yang tepat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan Syukran dikenal orangnya merakyat selalu dekat dengan masyarakat khususnya kalangan bawah,” jelas Jamaludin. Jamaludin meminta Syukran Tandjung pulang ke kampung halaman mengabdikan diri dengan mencalonkan diri pada Pilkada nanti dan ini merupakan gerakan hati nurani masyarakat. Ketua PK Golkar Sorkam Barat Aidan Hutagalung mendukung Syukran Tandjung yang merupakan salah satu kader Golkar yang selama ini sudah banyak berbuat bagi masyarakat Tapteng. (a34)

Nasional Demokrat Bertekad Bawa Perubahan BINJAI (Waspada) : Nasional Demokrat (Nasdem) Sumut bertekad membawa perubahan untuk masyarakat, khususnya dalam berjuang untuk kesejahteraan masyarakat.. Nasional Demokrat bukanlah partai politik, jadi sesuai dengan visi dan misinya ormas ini akan berada di tengah masyarakat lapisan bawah dengan aksi pedulinya. Hal ini ditegaskan Inisiator Nasional Demokrat HM Ali Umri SH,MKn yang juga Ketua OKK DPD Nasdem Provinsi Sumut, saat menyerahkan bantuan bahan baju dan uang tali kasih untuk 120 anak yatim piatu putra/putri di Panti Asuhan Putri Al Wasliyah, Binjai, Jumat (20/8). Ditegaskan Ali Umri, Nasional Demokrat lahir dengan tujuan untuk membawa perubahan dengan restorasinya, sehingga gerakan perubahan yang dilakukan adalah bertujuan mensejahterakan masyarakat dalam perekonomiannya. “Untuk itu Nasdem hadir dengan kegiatan aksi sosialnya bukan mencari popularitas, namun lebih ditekankan dalam kebersamaan baik di kala senang maupun di kala susah,” papar Ali Umri . Dengan bantuan kepada anak yatim piatu ini,Nasdem setidaknya telah berbuat dan peduli, karena anak yatim piatu ini bukan susah sekali. Tapi mereka perlu diperhatikan dan mereka butuh uluran kasih sayang sesama kita yang mampu,” papar Ali Umri yang didampingi Sekretaris Umum Nasdem Sumut Drs H Anhar Monel MAP,dan kader Nasdem lainnya seperti Hidayat, Amril Niko Lubis, Nirwan David, H Abdul Hamid, mantan Ketua DPRD Binjai Syarifudin dan Humas Nasdem Sumut Refwandi Sanan. Sementara itu Ketua Yayasan Panti Asuhan Al Wasliyah H Nizamudin, SH didampingi Sekretarisnya Drs H Permadi Kadim, mantan Ketua Partai Persatuan Pembangunan Binjai menyampaikan rasa terimakasihnya yang sangat mendalam atas kepedulian sosok Ali Umri selaku Ketua OKK Nasdem Sumut. (a04)

Jalan Lintas Airjoman Rusak Parah AIRJOMAN (Waspada) : Kondisi Jalan lintas utama Desa Airjoman, Kec Airjoman, yang menghubungkan Kabupaten Asahan dengan Kota Tanjungbalai, masih banyak rusak parah. Kerusakan paling parah diperkirakan mencapai puluhan kilometer mulai dari ibukota Kec Airjoman sampai dengan perbatasan Kota Tanjungbalai. Pantauan Waspada, Rabu (18/8), untuk melintasi jalan rusak itu, pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Jika tidak, dikhawatirkan akan menimbulkan kecelakaan, sebab badan jalan nyaris penuh dengan lubang besar. Akibat lainnya, jarak tempuh dari Kisaran Asahan menuju Kota Tanjungbalai yang biasanya hanya 30 menit, kini menjadi 60 menit. “ Lumayanlah, badan pegal-pegal dan pinggang pun sakit jika melintasi jalan Airjoman,” ketus penarik becak bermotor, Amir, warga Kel Siumbut-umbut, Kec Kisaran Timur. Menurut Amir, jalan rusak ini sudah sering mengambil korban, terutama pengendera sepedamotor dan truk pengangkut sayuran, baik dari Asahan maupun Tanjungbalai. Kejadian Waspada/Rasudin Sihotang

HINDARI LUBANG : Pengguna Jalan lintas utama Desa Airjoman, Kec Airjoman, Kab Asahan, terpaksa ekstra hati-hati menghindari lubang-lubang yang mirip kubangan kerbau, Rabu (18/8). Perlu perhatian serius Pemkab Asahan untuk memperbaiki jalan tersebut.

DPRD Desak Polres Madina Usut Pidana Pilkada PANYABUNGAN(Waspada): Anggota DPRD Kabupaten Mandailing Natal dari Partai Pelopor, Dodi Martua, S.Pi, mendesak Polresmenindaklanjutipersoalan pidana hukum, termasuk persoalanyangterungkapdalampersidangan, dan yang berhimpitan denganpidanaumumtetapsupayadiperosesberdasarkanKUHAP. Itu dijelaskannya kepada Waspada, Minggu (22/8), di Panyabungan, terkait MoU antara MK dan Polri tanggal 10 Agustus 2010lalu,yangintinyapenuntasan pelanggaran pidana pemilukada di Indonesia, termasuk di Kabupaten Madina yang pelanggarannyatelahterbuktidengandiulangnya pemungutan suara putaran ke dua akibat kasus money politics pasangan calon no 6, HidayatDahlan. Katanya, Polres Madina sangat diharapkan, dan didesak supaya menindaklanjuti MOU tersebut agar terciptanya rasa

keadailan, kepastian hukum, sekaligus untuk menyelesaikan polemikpilkadaditengah-tengah masyarakat. DPRD Desak Pansus Pilkada Gate Sementara tuntutan masyarakat tentang pembentukan panitia khusus (Pansus) Pilkada Gate Madina Tahun 2010, merupakan aspirasi yang harus dipertimbangkan dan ditindak lanjuti DPRD Madina sebagai perwujudan aspirasi, sekaligus pertanggung-jawaban anggota dewan kepada konstituen. Atas dasar itu, pimpinan DPRD Madina termasuk Komisi I yang membidangi pilkada, didesak secepatnya membentuk pansus. Itu ditegaskan Anggota DPRD Madina dapem IV dari PDI Perjuangan, Iskandar Hasibuan, SE, pada Waspada (22/8) di Panyabungan. Katanya, pembentukan pansussekaranginisangatdiperlukan

GURU PGSD Madina Harus Dikemalikan Pada Habitatnya BERBICARA tentang guru pasti identik dengan dunia pendidikan. Bicara tentang pendidikan pasti identik dengan kwalitas dan kwalifikasi guru yang ditempatkan. Intinya kedua hal tersebut harus sejalan, tapi juga harus sesuai dengan tingkatan irama. Artinya, seorang guru haruslah ditempatkan pada termpatnya berdasarkan porsi dan besic ilmu.

Tujuannya, supaya guru lebih mudah mengaflikasikan dan mengaktualisasikan serta mentransformasi ilmu pelajaran terhadap siswa. Sehingga tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa dapat terwujud. Itulah salah satu alasan dari

sekian alasan kenapa penulis membuat judul “ Guru PGSD Madina Harus Dikembalikan Pada Habitatnya “ . Alsannya, saat ini dunia pendidikan di Madina terutama masalah penempatan guru-guru sekolah sudah tidak lagi mengedepankan propesionalitas yang proporsional. Melainkan sudah mulai melenceng dan kesannya seperti istilah LIKE OR NOT LIKE (suka atau tidak suka). Kalau di istilah kampung kami disana disebut marsamburetan (semraut). Dikatakan demikian bukan tidak punya alasan yang detail. Banyak hal aneh dalam tatanan penempatan tenaga pengajar di sekolah-sekolah di Madina. Ada guru yang baru hitungan bulan bertugas dalam satu sekolah sudah dipindahkan menempati jabatan yang lumayan bagus. Ada lagi guru yang sudah belasan tahun menjadi guru dan terus guru kelas padahal sudah pantas diangkat jadi kepala

WASPADA Senin 23 Agustus 2010

sekolah. Kemudian, di salah satu sekolah gurunya menumpuk, dan disekolah lain kekurangan guru. Yang paling aneh lagi, guru PGSD yang memang sudah harus mengajar di tingkat SD, justeru ditempatkan di sekolah tingkat SLTA. Kalau mau bukti pak kadis dan pak bupati, silahkan jalan-jalan ke SMK Negeri I Panyabungan. Dari penelusuran, SK penempatan guru PGSD ke SMK tersebut tidak pernah ditanda tangani kepala dinas (Kadis) melainkan hanya sekretaris. Bagi yang berfikir normal, hal itu tentunya menjadi tanda tanya besar, apakah kadis yang dimanfaatkan sekretaris atau sebaliknya kadis berlindung bertopengkan sekrtearis?, atau mungkin kadis dalam lingkaran penghianat? Penomena penempatan guru yang tidak pas itu bisa kita lihat karena masih dalam siklus di ibu kota. Tapi kalau ‘kamera’

kita gerakkan ke arah Pantai Barat dan daerah pelosok terpencilnya, mungkin akan banyak lagi korban ketidak adilan yang menimpa para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut, yang tidak bisa bersuara karena keterbatasan harta dan khasta. Hal itu tentunya menjadi cermin dan cambuk bagi penanggungjawab dunia pendidikan. Dan diharapakan mampu mengetuk nurani paling dasar pemimpin, sehingga ketidakadilan dan penyimpangan dalam dunia pendidikan tersebut bisa dihancurkan lewat peroses pembenaran kebenaran. Jika pembodohan dalam birokrasi penempatan guru tidak segera diamputasi, dunia pendidiakan di madina akan terancam, seiring itupula masa depan generasi bangsa akan buram, dan yang tersisa hanyalah penyesalan yang kelam. Sarmin Harahap

untuk memberikan penjelasakn kepada masyarakat Madina tentang peroses pilkada, dan semua persoalan hukum didalamnya. Karena, persoalan sengketa pilkada Madina sekarang bukan saja berpotensi menimbulkan konflik ditengah masyarakat, tapi juga di internal partai yang didalamnya terdiri dari anggota dewan dengan berbagai karakter, yang nota bene merupakan pendukungsalahsatupasangancalon bupati pada pemilu yang lalu. Kondisiyangdemikianbukan tidak mungkin dapat mengganggu instabilitas di gedung DPRD, yang nantinya akan berujung pro dan kotra antara sesama anggota dewandalamsetiappengambilan kebijakan untuk kepentingan rakyat dan pembangunan. Katanya, dulu dia menolak pansus karena pertimbangan stabilitas di internal dewan. Namun karena perkembangan politik, pansus merupakan tuntutan masyarakat yang memang saat ini paling tepat, makanya sebagai anggota DPRD yang merupakan penjelman rakyat, harus berani tampil kedepan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dialam demokrasi. Ia berharap semua anggota DPRD Madina dapat mengerti, memahami, dan menerima kehadiran pansus pilkada Madina, dan mengesampingkan perbedan pendapat. Karena pembentukan pansus juga dinilai sangat bersinergis dengan adanya nota kesepahaman(Mou) antara MK, Polri, Kejaksaan, Bawaslu, dan lembaga terkait lainnya. (csh)

terakhir, kata Amir, salah satu truk pengangkut kelapa terbalik bersama muatannya ketika melintasi lubang-lubang di jalan. “ Bagus kalilah kalau jalan rusak ini dimasukkan ke koran, supaya tahu pemerintah memperbaikinya. Bayangkanlah, pajak tetapnya kami bayar, tapi jalan kok tak pernah bagus,” ketus Amir. Pengakuan Amir, jalan rusak itu memang pernah diperbaiki Pemerintah, namun hanya dengan mengandalkan timbunan tanah merah sehingga tidak bertahan lama, terutama jika diguyur hujan. “ Seharusnya diperbaiki dengan material aspal atau hotmix, ini malah hanya ditimbun pakai tanah liat, manalah tahan, apalagi kalau hujan, hancur dan hampir tidak bisa dilintasi jalan ini,” kata Amir. Parahnya lagi, lanjut Amir, jalan rusak itu sering dimanfaatkan masyarakat untuk mengutip sumbangan. Hanya bermodalkan tanah liat dan pecahan batu ala kadarnya, kata Amir, warga menutup lubang di badan jalan sambil mengutip uang kepada pengguna jalan. (a37/crs)

Hari Pertama Ngantor, Bupati Dan Wabup L. Batu Rakorja dan Sidak RANTAUPRAPAT (Waspada): Hari pertama ngantor setelah dilantik, Bupati danWakil Bupati Labuhanbatu Dr H Tigor Panusunan Siregar SpPD dan Suhari Pane, SIP melakukan rapat kordinasi kerja (Rakorja) dengan para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan inspeksi mendadak, Jumat (20/8) pagi. Pada rakor yang dihadiri para kepala SKPD tersebut,empatdiantaranyatidakdapatmengikuti rakor karena datang terlambat sesuai jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Akhirnya ke empat pejabat yang terlambat tersebut hanya berdiri di depan pintu ruangan rapat bupati menunggu rekan mereka selesai mengikuti rapat. Seusai rakor, bupati dan wabup yang baru dilantik kemudian melakukan inpeksi mendadak (sidak) dengan meninjau sejumlah ruangan kerja di lingkungan Setdakab L.Batu. “Hari pertama ini kami masih melakukan rapat kordinasi kerja dengan SKPD,” ungkapTigor yang diamini Suhari kepada wartawan usai rakor. Sementara saat sidak ke sejumlah ruangan di Setdakab, Tigor sempat mengingatkan agar bawahannya tidak membiasakan merokok dalam ruangan karena dinilai akan mempearuhi kesehatan. “Tolong jangan dibiasakan ada asbak rokok di dalam ruangan kerja, supaya orang yang mau merokok menjadi segan. Karena merokok dapat merusak kesehatan,” kata Tigor mengingatkan karena hampir seluruh ruangan yang dikunjunginya terdapat puntung dan asbak rokok. Tigor juga kaget ketika melihat kondisi lemari yang berisi arsip di Bagian Pembinaan Masyarakat

Setdakab L.Batu karena sudah mulai lapuk, sehingga dia berharap agar kepala bagian yang bersangkutan dapat mengganti dan memperbaiki lemari yang sudah lapuk berisi arsip penting. Selanjutnya, Tigor dan Suhari meninjau salah satu ruangan yang berada di pojok belakang kantor bupati sebagai tempat lalulintas surat dan penyimpanan arsip selama ini. Setelah melihat penataan arsip itu, menurut Tigor kondisinya masih tradisional karena belum memakai filing cabinet sebagaimana biasanya digunakanuntukpenyimpananarsipsaatini.Malah dia menilai penyimpanan arsip yang ada tepatnya bertugas sebagai kepala Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat sebelum menjadi bupati jauh lebih bagus daripada yang ada di Setdakab L.Batu. “Filing kabinet medical record ada di rumah sakit (RSUD Rantauprapat), contoh arsip seperti itu. Menurut saya hanya perlu 4 filing cabinet,” ujarnya kepada pegawai di bagian arsip tersebut. Selain itu, letak ruangan sebagai tempat penyimpananarsipmenjadisorotanbupatikarena lokasinya dinilai tidak tepat berada di pojok belakang kantor Bupati. Sebab, ruangan itu banyak menyimpan arsip penting tetantang Pemkab L.Batu. Karena itu, Tigor merencanakan akan memindahkan lokasi ruangan bagian arsip pada tahun 2011 ini ke bagian depan kantor bupati agar data yang tersimpan di dalamnya lebih terjamin. Sementara itu, seusai shalat Jumat, Tigor dan Suhari kembali melanjutkan peninjauan ke rumah dinasbupatidanwakilbupatididampingisejumlah pejabat Pemkab L.Batu. (a27/c01)

KPUD Madina Diminta Sosialisasikan Kegagalan Pemilu PANYABUNGAN ( Waspada): KPUD Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sebagai penyelenggara pilkada di daerah, diminta mensosialisasikan terjadinya kegagalan pilkada putaranpertama,sehinggaterjadinyapemungutan suara ulang kepada masyarakat Madina secara menyeluruh akibat money politics. Itu dikatakan salah seorang tokoh pemuda Madina, Alimusa Manto Lubis, kepada Waspada, minggu (22/8) di Panyabungan. Katanya, hal itu dianggap sangat perlu supaya elit politik dan juga masyarakat jangan saling menjebak, dan terjebak dalam hal-hal yang menjurus pada terjadinya

pelanggaran pemilu. Masyarakat dari semua elemen harus belajar dari pengalaman pilkada putaran pertama yang telah menghabiskan dana belasan milliar, dan juga berekses pada penyelengaaraan pelayanan di pemerintahan Pemkab Madina. Intinya, masyarakat harus tahu terjadinya pemungutan suara ulang di Madina akibat praktek money politik. Sosialisasi tu harus secepatnya dilakukan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang cenderung dengan istilah ‘ manjagit’ (menerima) dalam setiap even demokrasi,baik itu masa pilpres, pilgubsu, pileg, dan pilkada. (csh)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.