Waspada, Senin 12 Maret 2012

Page 16

B2

Sumatera Utara

WASPADA Senin 12 Maret 2012

Bersihkan Tumpukan Kayu Di Hulu Sungai Rantopuran PANYABUNGAN (Waspada): Penyebab banjir bandang yang melanda sepuluh desa di Kec. Panyabungan Kab. Mandailing Natal, diperkirakan akibat longsor besar di sebuah bukit membujur di aliran anak sungai Jambur Masak atau sekira 20 km dari Desa Sopo Batu ke arah hulu Sungai (aek) Rantopuran.

Waspada/Muhammad Zeinizen

MAKAN MAKANAN RP1 JUTA PER ORANG: Pemred Waspada dan istri menunjukkan lobster bakar dan ikan kakap di warung Anse Soleiel di pinggir pantai Chez Julien, Afrika, suatu hal biasa tapi biaya makannya jadi luar biasa karena dikenakan Rp 1 juta per orang (baca tulisan di halaman B1). Bisa dibayangkan, tuan rumah menjamu rombongan Indonesia, mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Penghasilan pemilik warung itu berkisar antara Rp.200 juta hingga Rp.300 juta per hari karena tamu-tamu hotel bintang lima Four Seasons di dekatnya makan siang di warung itu. Jika lokasi wisata yang bersih dan aman menjadi tumpuan wisman, pengusaha tinggal mengaut untung besar.

Lanjutan dari hal. B1 Cici Sistiansyah dan Nasri Effas. Kami semua merasakan deburan ombak pantai di bagian belakang Resort Constance Ephelia Resort. Pantai itu sangat bersih, bahkan pasirnya juga terasa bersih tanpa melekat di tubuh usai kita berjemur di pinggirnya. Selain itu, tidak ditemukan sedikitpun sampah di laut seperti bekas jajanan, botol air mineral, kecuali daun-daun kering yang jatuh dari pohon-pohon yang banyak tumbuh di sepanjang pinggiran pantai. Setiap pagi dan sore daun-daunan yang gugur dibersihkan. ’’Pantainya bersih, udaranya alami dan saya bisa tenang duduk sambil membaca dan menyaksikan anak dan cucu saya main di pantai,’’ sebut Helmut, 68, seorang wisatawan asal Jerman yang ditemui penulis saat duduk sendiri di pantai. Diakui pria bertumbuh tambun itu, ketenangan dalam alam yang masih natural serta tidak adanya rasa kekhawatiran dari gangguan orang setempat saat menikmati pantai menjadi daya tarik baginya membawa keluarga ke Seychelles.’’Saya kemari sudah 3 kali, dan nikmat sekali,’’ kata Helmut. Diakuinya kedatangan ke sana, karena mudah mendapatkan sarana transportasinya dan istrinya paling tidak suka dengan kerepotan. Ditanya apakah pernah ke Indonesia, Helmut mengaku sebenarnya tertarik, namun dia lebih suka ke tempat yang tidak membuat dirinya capek mengingat jauhnya penerbangan ke Indonesia. Sepasang turis asal Italia dan Swiss, Alessandro dan Nina yang ditemui saat di pesawat menjelang mendarat di Seychelles juga mengaku tidak terlalu repotnya penerbangan, membuat mereka lebih suka berlibur ke sana.’’Pantainya bagus, dan kotanya juga bagus, kami suka itu,’’ sebut Alessandro yang berasal dari Roma, Italia. Keindahan dan kebersihan pantai menjadi salah satu daya pikat paling kuat mendatangi Seychelles. Walaupun harga kamar yang ditawarkan cukup menyekik leher yakni mencapai ribuan euro semalam, namun tetap saja para wisatawan memilih ke Seychelles.’’Kini dalam kondisi krisis sekalipun, wisatawan Eropa tetap kemari, walau Seychelles sekarang mencoba mengubah haluan ke Asia,’’ terang Nico saat mengenalkan Waspada dengan Jean Francois Debon, GM Ephelia Resort. Ditambahkan Jean dalam ngobrol singkat itu, pihaknya menawarkan natural alamiah di kawasan resort itu untuk menjaring para tamu. Memang seperti yang disaksikan Waspada di hampir sekeliling hotel, tumbuhan bakau dibiarkan liar tanpa diganggu pengembang resort. Pengembang hanya membangun badan jalan di sekitar pohon bakau tanpa banyak merusaknya. Selain itu, juga di sekitar hotel, batu-batuan alamiah dibiarkan tanpa ditambang secara besar namun ditata agar tidak longsor merusak bangunan hotel. Tumbuh-tumbuhan liar seperti rumput gajah dan rerumputan lainnya dibiarkan tumbuh tanpa diganggu dengan babatan dan sayatan pisau penata taman. Penata taman hanya merapikan tumbuhan itu agar tidak merambat ke kamar-kamar resort serta badan jalan yang dibangun. Bahkan anehnya lagi, tumbuh-tumbuhan seperti serai, jahe merah dibiarkan tumbuh untuk menambah semaraknya kawasan itu. Bangunan Tua dan Budaya, serta Makanan Di Seychelles, pariwisata yang ditawarkan kepada turis dunia adalah wisata panorama, penggabungan budaya dengan pengelolaan hutan yang masih alami. Di samping itu, negara tersebut memang memiliki keindahan pantai yang konon disebut terbaik ke empat di dunia lantaran kebersihannya.

Seychelles juga menawarkan sisi natural yang lain kepada para turis. Bangunan tua peninggalan Prancis dan Inggris itu dirawat sedemikian rupa tanpa sedikitpun diubah dari aslinya. Seperti kawasan Jalan utama depan Gedung Museum Nasional dan Kenwyn House, Monumen Nasional, Kota Victoria. Di kanan kiri badan jalan yang berukuran 6 meter plus trotoar 1 meter di kanan dan kiri jalan terdapat puluhan gedung kantor pemerintahan di sana. Bangunan di sana dirawat dengan baik sehingga kembali dapat digunakan. Terawatnya gedung-gedung itu termasuk suasana kebersihannya terlihat saat 3 hari Waspada menyaksikan Carnaval International de Victoria 2012 yang diikuti lebih dari 70 negara di dunia. Karnaval itu sendiri dilaksanakan mulai dari 2-4 Maret 2012. Walau peserta yang datang mencapai ribuan orang berasal dari Afrika, Amerika Tengah di antaranya Karibia, Trinidad Tobago, Asia mulai dari Vietnam, Korea Selatan dan China, negara-negara jazirah Arab, Eropa di antaranya Jerman, Spanyol, Rusia dan Inggris serta dua daerah yang diundang khusus yakni Serdang Bedagai dan Provinsi Bangka Belitung, tidak sedikitpun adanya coretan graffiti yang tertinggal di gedung-gedung di sana. Bahkan sampah-sampah seperti bekas botol air mineral dan bungkusbungkus sisa makanan juga tidak terlihat. Hal inilah yang membuat kebersihan di sana terjaga dengan baik. Dari sisi makanan, Seychelles menawarkan menumenu yang pada umumnya dari alam. Seperti yang rombongan temui di Anse Soleiel di pinggir pantai Chez Julien. Di sana makanan yang ditawarkan berupa lobster yang masih segar dan ikan bakar. Harga satu orang yang makan di sana mencapai Rp 1 juta per orang. Jadi bisa dibayangkan kalau kami yang makan ada 15 orang mencapai Rp15 juta lebih. Di bidang budaya, Seychelles menawarkan pesta karnaval internasional yang disebut dengan Carnaval International de Victoria. Karnaval tahunan itu menampilkan prosesi mengapung penuh warna yang mewakili berbagai peserta karnaval nasional serta rakit kegiatan khusus lainnya yang semuanya akan jatuh di bawah karnaval itu. Karnaval itu juga menunjukkan kepada para undangan yang hadir maupun pemirsa media di dunia yang menangkap siaran langsung kegiatan itu, keragaman budaya dan pariwisata di seluruh dunia. Selain itu, karnaval juga menampilkan berbagai keunikan tersendiri mulai dari tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam bentuk parodi, badut, maupun tiruan seperti Presiden AS Barack Obama, bintang pop star dunia Michael Jackson, jagoan animasi seperti Batman dan Robin. Seychelles harus sekali lagi menjadi titik fokus dari tahunan ‘Carnaval des Carnavals’ - membawa perwakilan dari karnaval terbaik di dunia untuk berpartisipasi dalam 3 hari perayaan bersama kelompok budaya dari komunitas bangsa-bangsa.

Seychelles Internasional Karnaval Victoria diselenggarakan selama tiga hari menjadi titik fokus bagi wakil-wakil dari karnaval dunia yang paling terkenal yang diundang ke pulaupulau untuk mengambil bagian dalam event internasional ini menjadi menarik. Pada hari pertama, Jumat (2/3) merupakan pembukaan resmi karnaval. Dihadiri oleh kedua pejabat lokal (Sergai dan Babel) dan internasional serta Seychellois dari perdagangan pariwisata dan bagian-lintas dari bisnis lokal, itu akan mengatur nada karnaval dengan acara musik dan hiburan serta menampilkan berbagai warung makanan internasional. Terbungkus kalung lampu terang, Victoria indah membentuk latar belakang yang ideal untuk 3 hari karnaval ekstravaganza. Hari kedua Karnaval sekali lagi memamerkan warna dan reputasi sebagai “panci peleburan budaya ‘, dengan prosesi karnaval spektakuler melalui jalan-jalan ibukota. Seperti halnya dengan karnaval pertama, ada diharapkan peserta asing yang bergabung dengan masyarakat setempat dalam kontes penuh warna melalui Victoria. Masyarakat setempat dan para turis menjadikan tontonan menarik, menambah kualitas tampilan dan nilai hiburan secara keseluruhan. Sementara pada hari ketiga yakni Minggu (4/3), sebuah hari yang menyenangkan bagi keluarga. Rencana yang dilakukan untuk membuat hari ketiga dan terakhir karnaval sebagai hari yang sempurna untuk seluruh keluarga - -sebuah kaleidoskop warna, pemandangan dan suara yang dirancang untuk bertahan sepanjang hari dan sebagian malam. Hotel lokal dan katering membuat spesialisasi kuliner mereka tersedia untuk umum melalui berbagai gerai makanan, sementara suksesi live band, baik lokal maupun internasional, akan menetapkan panggung untuk satu hari dan malam yang menyenangkan bagi keluarga. Ini akan menjadi kesempatan yang tak terlupakan bagi publik untuk berinteraksi dengan seluruh peserta dan menikmati suasana karnaval. Sangat Sederhana Bagi saya, acara karnaval itu terlalu sederhana sekali jika dikatakan sebuah karnaval internasional. Hal itu diakui anggota rombongan lainnya. “Bahkan seperti acara kecamatan saja,’’ kata Ny Marliah Soekirman. Memang dilihat dari lokasi sangat sederhana dimana hanya ada panggung pertunjukan di tengah jalan utama yang terdapat jam gadang ukuran kecil, di seberangnya adalah gedung Kementerian Perdagangan atau ditulis di sana Liberty Building, serta kantor pos besar Victoria, dan sebelahnya sebuah supermarket besar milik warga India dan restoran. Teratak sebagaimana di acara resmi kenegaraan di Indonesia, juga tidak ada. Anehnya lagi, saat Waspada melintasi kawasan itu usai shalat Jumat dan menuju restoran untuk santap siang, lokasi pentas juga baru dipasang oleh panitia pelaksana, itupun baru rangkanya. Kesederhanaan lainnya

adalah tempat duduk presiden dan undangan resmi negara. Hanya ada barisan bangku tamu yang beberapa di antaranya sudah mulai kusam warnanya dibariskan di depan dengan jumlah kursi hanya 10 kursi. Di belakang kursi kehormatan merupakan kursi tamu lainnya yang diundang termasuk Dubes China serta mewakili Kementerian Perdagangan China dan negara negara tetangga seperti Zimbabwe, Kenya, Inggris, Sergai dan Babel Indonesia, Vietnam dan Pemred Waspada berupa susunan kursi plastik yang diselimuti kain penutup sebagaimana kain penutup di pesta-pesta hajatan di Indonesia. Selain itu juga kesederhanaan lainnya terlihat dari segi pengamanan presiden yakni tidak ada pasukan pengamanan kepresidenan yang tidak sibuk mengatur para tamu. Yang ada hanya pasukan polisi lokal yang mengarahkan para tamu duduk di lokasi yang sudah disediakan serta para undangan yang memiliki ID card untuk mengambil posisi memoto. ’’Cukup-cukup sederhana,’’ kata Agus Tripriono, Kepala Dinas PPKAD Sergai yang bersama Waspada sempat berkeliling arena sebelum acara dimulai. Keserdehanaan lainnya juga dari cara penyambutan tamu asing yang tidak memerlukan peraturan protokoler ketat, termasuk pakaian para undangan VIP seperti Presiden dan Menteri yang cukup menggunakan kemeja lengan panjang. Namun sebagaimana juga kesimpulan pandangan dari Pemred Waspada, Kadis Pariwisata Babel, yang menjual itu adalah media yang diundang resmi. Jumlah media massa asing mencapai puluhan, termasuk BBC (Inggris) dan CNN (AS). Para pembawa acara karnaval itu seperti Aaron Heslehurst, presenter BBC dan pada tahun 2009 merupakan komentator terbaik tahun 2009 pilihan pemirsa Inggris, kemudian Galen Bresson seorang Dj dan Presenter radio serta menjadi juri panel The KORA Music Awards tahun 1999 di Johannesburg, Afrika Selatan, kemudian Masechaba Lekalake, mantan model, serta presenter sebuah acara hiburan terkenal di Afrika Afro Showbiz dari TV SABC1 yang berpusat di Cape Town, Afrika Selatan dan artis pemenang kontes nyanyi di Seychelles tahun 2006. Merekamereka inilah yang menjadi presenter dan Aaron Heslehurst begitu bersemangat menyampaikan orasi acara di atas pentas. ‘’Kalaulah Pemerintah Indonesia mau serius menjual dan mempromosikan wisata, bukan hanya Bali, kita yakin pariwisata Indonesia akan jauh lebih bisa menjaring wisatawan. Bayangkan Bapak kalau Seychelles yang hanya dihuni 80 ribuan orang, yang datang 300 ribu orang,’’ terang Made, seorang pekerja wisata asal Bali yang kebetulan bekerja di Seychelles, saat ditanya Waspada apa yang menjual di pulau itu. Dan itulah dia jualannya Seychelles ke dunia. Dan memangitulahdia,mengapaSeychelles bisa menjual diri ke luar. Halaman Laporan Khusus ditulis oleh M.Zeini Zen.

Waspada/Muhammad Zeinizen

Para penari Syafira Serdang Bedagai Rozali, Al Khabri, Panji Pratama, Dira Arsani Hasibuan, Sari Handayani Harahap, Wia Anggraini, Maharani, Elmiza serta pelatih tari Baby berfoto bersama Ketua TP PKK Serdang Bedagai Hj Evi Diana Erry Nuradi, Ketua GOPTKI Ny Hj Marliah Soekirman dan Ketua DWP Sergai Ny Hj Imas Harris Fadillah.

“Kebijakan over protektif mutlak dibutuhkan dalam menangani konsentrasi tumpukan kayu yang berada di hulu Sungai Rantopuran yang diakibatkan banjir terjadi pada Minggu (26/ 2) lalu,” ujar Wakil Ketua DPRD Mandailing Natal (Madina) Syafaruddin Ansari Nasution kepadaWaspadadiPanyabungan, Minggu (11/3). Ditegaskannya, konsentrasi tumpukankayuituharussecepatnya disingkirkan, agar arus sungai tidak berubah ekstrem jika kelak terjadi longsor di titik lebih hulu atau sungai meluap di musim penghujan. Tim penjelajah darat yang dikoordinir Wakil Ketua DPRD MadinaSyafaruddinAnsariNasution bergerak ke lokasi, dengan tiga anggota pilihan sudah terbiasa masuk keluar hutan berasal dari Desa Sopo Batu dan Gunungtua Lumban Pasir. Pasca lonsor, material longsoran bukit berupa tanah, batuan dan pohon itu hanyut menuju Sungai (aek) Rantopuran. Kemudian material longsoran tersebut terkonsentrasi menumpuk di titik antara anak Sungai Imbo dengan Sibonggar Bonggar. Konsentrasi tumpukan itu diperkirakan menyebabkan air

terhempang, sehingga menimbulkan kumpalan besar berupa danau yang akhirnya merobohkan konsentasi tumpukan material, sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang. “Timpenjelajahyangdibekali untuk merekam semua yang ada di hulu sungai, berangkat dari titik Sopo Batu sekira pukul 06:00 dan tiba di titik longsor pukul 12:00. Titik longsor berada di wilayah hutan rimba perawan yang belum bertuan,” sebut Syafaruddin. Menurutnya, tim penjelajah

yang turun ke hulu sungai, telah membuktikanbahwakonsentrasi tumpukan kayu, bebatuan dan tanah terdapat di hulu sungai Rantopuran,merupakanbawaan longsoran bukit di anak Sungai Jambur Masak, harus disikapi dengan serius. Untuk itu, dia mendesak Pemkab Madina melalui instansi terkait segera melakukan langkah-langkah konkrit membersihkan tumpukan material ada di hulu sungai itu. “Kami sudah menyerahkanlaporantimpenjelajah darat, termasuk foto dan videonyakeBPBDMadina,untuksegera ditindaklanjuti,” tambahnya. Sementara Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD)MadinaRisfanJuliardi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan peninjauan ke lokasi terkait adanya informasi dari masyarakat bahwa di hulu

Sungai (aek) Rantopuran, ada air mendanau. “PihakPemkabMadinasudah terjun langsung ke lokasi. Ada dua tim yang turun, satu lewat udara dengan menaiki helikopter dan satu lagi lewat jalan darat dipandu masyarakat Desa Sopo Batu. Tim yang turun melihat bahwa air yang disebutkan mendanau sudahmengering,artinyaairtidak ada lagi karena sudah mengalir melaluisela-selatumpukankayu/ pohon yang tumbang,” katanya. Ia menuturkan, tim melihat bahwa penyebab air berbentuk danau, karena adanya tumpukan kayu-kayu tumbang serta longsoran di perbukitan Sopo Batu akibat curah hujan yang tinggi. “Tumpukan kayu tersebut dalam waktu dekat akan dibersihkan memakai chainsaw guna menghindari akan terjadinya banjir susulan,” terangnya. (a28)

Perambahan Hutan Lindung Di Sinar Pagi Terus Mengganas SIDIKALANG(Waspada):Perambahan hutan lindung di Desa Sinar Pagi Kec.Tanah Pinem Kab. Dairi sudah lama terjadi. Hingga kini masih terjadi dan semakin mengganas yang dilakukan warga setempat disponsori oknum warga luar daerah. Sumber Waspada di Tanah Pinem mengatakan, kemarin, perambahan kawasan hutan lindungdidesatersebutterjadisejak duatahunlalu.Kayuhasiltebangan dijadikanbahanbangunanberupa papan, broti dan tiang dengan

menggunakan mesin. Bahan bangunanitudiangkutpadamalam hari dengan menggunakan truk menuju Medan via Kutabuluh. Sumber yang tidak bersedia disebut jati dirinya itu mengatakan,parapelakuperambahhutan tersebut tergolong sangat berani. Mereka tidak segan segan mengusir bahkan memukul jika ada warga memasuki lokasi itu saat mereka beraksi. Kepala Dinas Kehutanan Dairi, Ir. Agus Bukka dikonfirmasi Waspada, mengakui adanya pe-

rambahan hutan lindung di Desa Sinar Pagi. Untuk mengamankan kawasanlindungdaripembalakan liar di Desa Sinar Pagi sangat sulit karena medannya cukup terjal. Menurut Agus dalam waktu dekat akan dibentuk tim terpadu yang melibatkan Polres Dairi, Kodim dan Pemkab dan diturunkan keDesaSinarPagi.Sekarangkendalanyadanabelumtersediadanmobil gerdang dua. “Tentangperambahantersebut kita sudah mendapat informasi,” sebutnya. (a20)

PT ANJ Agri Tuan Rumah MTQN Ke-44 Simangambat SIMANGAMBAT (Waspada): PTAustindoNusantaraJaya(ANJ) Agri kebun Binanga menjadi tuan rumah pelaksanaan Musabaqoh TilawatilQuranNasional(MTQN) ke-44 tingkat Kec. Simangambat, Kab. Padanglawas Utara, SabtuMinggu (10-11/3). MTQ ini diikuti 223 peserta dari delapan cabang perlombaan, dipusatkan di lapangan SD Eka Pendawa Sakti, Desa Simangambat Julu, yang juga kawasan komplek perumahan karyawan PT ANJ Agri kebun Binanga. Ketua Panitia, H. Mahalim Siregar, SPdI dalam laporannya mengatakan,MTQNke-44tingkat Kec. Simangambat diikuti 223 peserta, 38 pendamping, dan 30 dewan juri. Peserta berasal dari 30 kafilah, yakni utusan 15 dari 34 desa sekecamatan itu, ditambah utusan pondok pesantren dan kelompok masyarakat. Cabangdiperlombakanyakni Tartil Quran dengan 38 peserta terdiri 17 putra dan 21 putri. Mujawat tingkat anak-anak 31 orang (14 putra dan 17 putri), tingkat remaja17(8putradan9putri),tingkat dewasa8(4putradan4putri).Hifzil Quranyangdiperlombakanhanya cabang1Juzdenganpeserta8orang (4 putra dan 4 putri). Fahmil Quran diikuti 9 regu dan Syarhil Quran 10 regu. Khottil

Quran cabang Naskah 21 peserta (9 putra dan 12 putri), Hiasan 17 (9 putra dan 8 putri), dekorasi 18 (10putradan8putri).TafsirQuran cabang Bahasa Indonesia 5 orang (3 putra dan 2 putri), Bahasa Arab 3 orang (2 putra dan 1 putri), sedangkan Bahasa Inggris tidak ada peserta. Sementara Makalah Quran pesertanya satu orang saja. General Manager (GM) PT ANJ Agri Kebun Binanga, Ir. Yusrizal, dalam sabutannya

berterimakasih kepada Pemkab Paluta yang telah mempercayakan pihaknya sebagai tuan rumah MTQN ke-44 tingkat Kec. Simangambat ini. Katanya, ini suatupenghormatanyangsangat besar kepada mereka selaku investorperkebunankelapasawit. Koordinator Publik Affair PT ANJ Agri, Tri Hidayat, menyebut MTQN adalah lomba membaca indah Quran. Dia berharap semoga firman Allah yang dilan-

tunkan dengan suara merdu para peserta dapat menjadikan kita semuauntukmenjadiorangyang lebih beriman. Bupati Paluta, Drs. Bachrum Harahap, melalui Asisten I, Drs. Amas Muda Hasibuan, dan Camat Simangambat, Busro Lakum Harahap, S.Sos mengucapkan terimakasih yang sebesarnya atas kesediaan PT ANJ Agri sebagai tuan rumah pelaksanaan MTQN ini. (a27)

Waspada/Sukri Falah Harahap

BUPATI Paluta diwakili Asisten I Drs. Amas Muda Hasibuan, memukul beduk pertanda dibukanya MTQN ke-44 tingkat Kec. Simangambat di lapangan komplek perumahan karyawan PT ANJ Agri kebun Binanga.

Soal Ganti Rugi Lahan Rusunawa, Pemko Sibolga Akan Digugat MEDAN (Waspada): Keluarga ahli waris almarhum Palipus Siregar akan menggugat Pemko Sibolga beserta sejumlah instansi karena memberikan ganti rugi lahan Rusunawa seluas 8.844 M2 di Kelurahan Aek Parombunan Kec. Sibolga Selatan kepada yang dinilai tidak berhak. “Kami juga akan mengadukan masalah ini kepada Kapolri, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) di Jakarta dan Kapolda SumutdiMedan,”katasalahseorang ahli waris keluarga almarhum Palipus Siregar, Basir Siregar di Medan, baru-baru ini. Diperoleh keterangan, masyarakat Aek Parombunan sebenarnya sudah mengetahui sejak lama tanah tersebut merupakan peninggalan Almarhum Palipus Siregar.Namunentahkenapabisa berubah menjadi tanah milik almarhumAlimuddinSinaga,suami dariAlmarhumChalisahbrSiregar. Menyikapihaltersebut,penggiat Hak Asasi Manusia (HAM) di SumutTohap P. Simamora menegaskan, pemerintah harus bertindak arif untuk menyelesaikan permasalahan tanah tersebut sehingga tidak ada pihak yang merasa dizolimi atau dirugikan dalam ganti rugi lahan pembangunan Rusunawa Kota Sibolga yang diperkirakan menelan biaya Rp1,7 miliar. Tohap juga mengecam Notaris/PPAT Kota Sibolga Hj.Nelly Azwarni Sinaga, SH, SpN yang mengeluarkan akta perjanjian pada 1 Desember 2009 antara Ali Zain Sinaga dan JanwarTanjung,

Waspada/Ist

SALAH seorang ahli waris almarhum Palipus Siregar, Basir Siregar sedang berdialog dengan Camat Sibolga Selatan Sahat Simatupang di kantornya, baru-baru ini. tanpa lebih dulu melakukan cross check ke lapangan. Karena dalam pengajuan akte sebelumnya diduga terjadi rekayasa untuk memuluskan langkah penguasaan tanah almarhum Palipus Siregar menjadi milik almarhum keluarga Alimuddin Sinaga. DisebutkanTohap, terjadinya dugaan rekayasa tersebut, sebab Palipus Siregar yang semasa hidupnyamenikahdenganRaijah br Pohan (almarhum) di tahun 1916telahdikaruniai3oranganak masing masing Bahari Siregar, Basaria br Siregar dan Chalisah br Siregar (ketiganya almarhum). Sedangkan Palipus Siregar juga menikahiNaondabrPohansebagai istri kedua pada tahun 1934 dan dikaruniai 3 orang anak, yaitu Sarima br Siregar, Jamilah br Siregar dan Kamisah br Siregar (ketiganya almarhum). Jadi, lanjut Tohap, istri perta-

ma almarhum Palipus Siregar bukan Naonda br Pohan seperti yang dituangkan dalam surat keterangan/pengakuanpernyataan Jamilah br Siregar dan Kamisah br Siregar tertanggal 2 April 1994. Surattersebutdidugatelahdikondisikan untuk maksud-maksud tertentu.Sebab,jikaposisiNaonda br Pohan sebagai isteri pertama almarhum Palipus Siregar, maka keluarga Naonda berhak di atas segala sesuatunya yang berhubungan dengan warisan almarhum Palipus Siregar. MenurutTohap, kejanggalan lainnya adalah isi surat penguasaanfisiktanahkeluargaahliwaris almarhumAlimuddinSinagayang terangkum pada akta perjanjian yang dikeluarkan Notaris/PPAT Kota Sibolga Hj. Nelly Azwarni Sinaga tertanggal 1 Desember 2009 antara Ali Zain Sinaga dengan JanwarTanjung disebutkan,

tanah tersebut telah dikuasai orang tua kami almarhum Alimuddin Sinaga berdasarkan penggarapan tanah negara, yang dikuasaidandiusahaisecaraterus menerus sejak tahun 1994 lalu. Secara terpisah, Camat Sibolga Selatan Sahat Simatupang saat dikonfirmasiwartawanmenegaskan, permasalahan tanah tersebut jadi pekerjaan rumah (PR) bagi institusinya untuk diselesaikan secara kekeluargaan. “Saya baru mengerti dan mengetahui permasalahan yang sebenarnya setelah mendengar langsung tentang silsilah keluarga ahliwarisPalipusSiregardarisalah seorang keluarga ahli warisnya, Basir Siregar,” ujarnya. Pemerintah, tandas Sahat, dalam hal ini sudah jelas kecolongan. Sebab sudah menyalurkan anggaran yang jumlahnya mencapai ratusanjutarupiah.Namun biar bagaimanapun proyek yang mulai berjalan ini tidak mungkin ditunda. Untuk itu pihaknya akan mempertemukan kedua belah pihak guna menyelesaikan permasalahan tanah tersebut. Sementara Basir Siregar mengatakan, pihaknya surat mengirimkan surat permohonan untuk tidak melayani pemindahan hak dalam bentuk apapun atas tanah yang diajukan pihak-pihak yang mengaku tanah sekitar 8.844 M2. Surat permohonan tersebut dikirimkan pada 16 Pebruari 2012 dan ditembuskan kepada Lurah Aek Parombunan, Kejari Kota Sibolga, Polres Kota Sibolga, Kodim Kota Sibolga. (m08)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.