Waspada, Selasa 8 November 2011

Page 18

Ekonomi & Bisnis

C8

WASPADA Selasa 8 November 2011

Kemendag Ingin Batasi Konsumsi Beras JAKARTA (Waspada): Kementerian Perdagangan (Kemendag) targetkan Indonesia berkontribusi dalam ketahanan pangan global. Pasalnya,isu ketahanan pangan menjadi isu penting dalam pertemuan anggota G-20 di Cannes, Perancis, beberapa waktu lalu. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjelaskan ketahanan pangan merupakan isu penting, di mana Indonesia dapat berperan besar ke depan. Dengan kenyataan penduduk dunia mencapai tujuh miliar, dan diperkirakan 30 tahun ke depan mungkin akan meningkat 9-10 miliar atau meningkat 60-70 persen. “Maka perlu disikapi secara kolektif oleh perekonomian dunia. Anggota G20 ini mewakili 80-85 persen total perekonomian dunia, dimana dibutuhkan cara penyikapan pangan ini penting sekali untuk dilakukan apalagi dilakukan secara kolektif oleh seluruh negara anggota,”

ungkap Gita dalam acara penyembelihan hewaan kurban di Jakarta, Senin (7/11). Menurut Gita, hal yang harus dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan tersebut adalah memperkuat pasar domestik. Selain itu, Indonesia juga harus menjaga sisi supply dan demand. “Kalau suplai adalah bagaimana kita bisa tingkatkan pasokan, di mana pasokan bisa meningkat kalau produksi meningkat ataupun produktivitas per unit bisa meningkat. Kalau kita lihat, beberapa hal yang kita bisa lakukan untuk meningkatkan produktivitas per hektarenya itu dari sisi pasokan,”

BANDA ACEH (Waspada): Pertumbuhan ekonomi Aceh, sepanjang 2011 (Januari - September), tanpa minyak bumi dan gas (migas) mencapai 6,21 persen. Sedangkan Pemerintah Aceh menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 sebesar 6,5 persen. “Angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh tersebut terjadi kenaikan 1,41 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010,” ujar Syech Suhaimi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Senin (7/11) di aula BPS Banda Aceh. Sementara pertumbuhan ekonomi Aceh dengan migas Januari-September 2011 (kumulatif triwulan I, II dan III) mencapai 5,37 persen atau terjadi kenaikan sebesar 3,81 persen dibandingkan dengan

kumulatif triwulan I, II dan III tahun 2010 lalu. “Kondisi perekonomian Aceh hingga triwulan III tahun 2011, menunjukkan pergerakan yang membaik dengan laju pertumbuhan mencapai 1,55 persen tanpa migas dan mencapai 1,43 persen dengan migas,” ungkap Syech Suhaimi. Kata dia, hampir semua sektor di Aceh mengalami pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara triwulanan. Pertumbuhan tertinggi pada triwulan III (Juli-September 2011) pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan yang mencapai 2,46 persen. Diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami pertumbuhan terendah hanya sebesar 0,91

paparnya. Lebih jauh dia menjelaskan, guna menjaga sisi demand, maka harus ada penanggulangan dalam pengunaan beras. Pasalnya, Orang Indonesia, kata dia, terkenal mengkonsumsi beras paling banyak di dunia, yaitu 130-140 kilogram (kg) orang per tahun, dibandingkan negara tetangga yang hanya mengkonsumsi 60-70 kg “Itu kan drastis, saya rasa harus dilakukan penyikapanpenyikapan untuk mengalterasi atau menyesuaikan pasokan ya supaya pasokannya bisa meningkat dan demandnya bisa lebih terjaga,” pungkasnya. Tukar kentang Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyarankan agar masyarakat Indonesia mulai mengurangi konsumsi beras guna menjaga laju inflasi dan mengatasi permasalahan impor beras. “Kalau mulai hari ini makan kentang lebih banyak, apapun

lah selain beras. Ini akan meningkatkan kapasitas kita untuk mengembangkan antara pasokan dan demand,” ungkapnya. Menurut dia, dengan menyeimbangkan antara pasokan dan permintaan, maka akan membantu menjaga Indeks Harga Konsumen (IHK) atau dikenal dengan istilah inflasi. “Karena semakin banyak demand untuk beras, akan semakin mendorong inflasi,” tambah Gita. Hal ini menyangkut tingginya konsumsi beras masyarakat Indonesia di dunia, yaitu sebesar 130-140 kilogram (kg) orang per tahun, dibandingkan negara tetangga hanya mengkonsumsi 60-70 kg “Itu kan drastis, saya rasa harus dilakukan penyikapanpenyikapan untuk mengalterasi atau menyesuaikan pasokan ya supaya pasokannya bisa meningkat dan demand-nya bisa lebih terjaga,” pungkasnya. (okz)

Antara

PENEGASAN SINERGI PERUSAHAAN

Managing Officer Toyota Motor Coorporation Jepang Hiroji Onishi (kiri), Menteri Perdagangan GitaWiryawan (kedua kiri), Presdir Astra Internasional Prijono Sugiarto (tengah), Dirjen Kementerian Perindustrian Budi Darmadi (kedua kanan) dan Presiden Daihatsu Motor Company Jepang Konichi Ina (kanan) foto bersama saat penegasan sinergi tiga perusahaan di Jakarta, Senin (7/ 11). Pertemuan tersebut dalam rangka penegasan sinergi tiga perusahaan Toyota Jepang, Daihatsu Jepang dan Astra Internasional Indonesia jelang peluncuran produk All New Avanza dan Xenia.

Banyak Perusahaan Tak Jujur Ekonomi Aceh Tumbuh 6,21 Persen Laporkan Gaji Karyawan

Kopkar Walet Kembangkan Bisnis Baru MEDAN (Waspada): Koperasi karyawan (Kopkar) Walet anak perusahaan PT Telkom mengembangkan bisnis baru di sejumlah lokasi di Kota Medan. Kopkar Walet yang hadir 2 tahun lalu ini telah membentuk Walet Solusindo yang membuka tiga bisnis baru yakni penjualan tiket pesawat, games online dan gym fitnes center. ‘’Bisnis koperasi ini harus dikelola dengan baik, professional sehingga target akan tercapai,’’ tutur Syamsir Lubis, komisaris Kopkar Walet dalam sambutannya ketika meres-

mikan Walet Bombastic Gym Fitnes Center di Jln. Bukit Barisan Medan, Jumat (4/11). Hadir disitu, Ketua Kopkar Walet, Salim Rangkuti, Bendahara Kopkar Walet Yusuf Lubis, Direktur Kopkar, Sumardi, Direktur Walet Solusindo, Taruna dan undangan. Syamsir juga mengatakan, menciptakan bisnis-bisnis baru hendaknya terus dilakukan dengan inovasi-inovasi terbaru. ‘’Jangan hanya berhenti pada 3 bisnis ini. Kembangkan dan buat langkah atau terobosan baru,’’ pintanya.(m46)

Waspada/ist

PANITIA Idul Adha dari Millennium Plaza mendatangi rumah penduduk untuk membagikan sumbangan dalam menyambut hari besar keagamaan tersebut.

Millennium Plaza Serahkan Sumbangan M E D A N ( Wa s p a d a ) : Menyambut Idul Adha 1432H, Plaza Millennium memberikan sumbangan kepada masyarakat di sekitar Plaza Millennium. Sumbangan diberikan kepada panitia kurban di empat Mesjid seputaran Plaza Millennium. Keempat Masjid tersebut adalah Masjid Amaliyah Pasar 1, Masjid Al Hidayah pasar 2, Masjid Ikhlasiyah pasar 3 dan Masjid Ar-Ridho pasar 4. Sumbangan kurban yang diberikan berupa satu kambing yang diserahkan dalam bentuk uang tunai. Ini diberikan langsung Pimpinan Plaza Millennium Herri Zulkarnain yang diwakili HRD Manager Fery D Pardede. Dalam kesempatan terp i s a h , He r r i Z u l k a r n a i n menyampaikan setiap tahun menjelang Idul Adha, Plaza Millennium selalu menggelar kegiatan serupa kepada kepada

masyarakat yang pengelolaan dan pembagiannya diserahkan ke BKM Masjid yang ditunjuk di seputaran Plaza Millennium. Kegiatan ini merupakan salah satu tanggung jawab sosial Plaza Millennium kepada masyarakat sekitar dan telah terprogram di corporate social responsibilty (CSR) PT Perkasa Internusa Mandiri (PT.PIM) selaku pengelola Plaza Millennium. Lebih lanjut, menurut dia, dengan pemberian ini diharapkan masyarakat sekitar Plaza Millennium dapat merayakan Idul Adha penuh suka cita. “Momentum ini harus kita manfaatkan untuk menjadi manusia yang semakin tahu dan mengerti arti berkorban yang sebenarnya. Serta memahami kesabaran sesungguhnya hingga akhirnya kita menjadi manusia yang lebih baik,” tuturnya.(rel)

persen. “Struktur PDRB Aceh dengan migas menunjukkan dua sektor memberikan peranan terbesar bagi perekonomian Aceh, yakni sektor pertanian serta sektor perdagangan, hotel dan restoran,” tandasnya. Berdasarkan data BPS Aceh, nilai Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh atas dasar harga berlaku dengan migas triwulan III 2011 sebesar Rp21,65 triliun dan tanpa migas sebesar Rp 18,10 triliun. Sedangkan berdasarkan harga konstan 2000 triwulan yang sama dengan migas Rp8,76 triliun dan tanpa migas Rp7,75 triliun.

pengaruh tingkat inflasi yakni dengan nilai indeks sebesar 111.48 dan tingkat konsumsi konsumen baik terhadap komoditi makanan maupun nonmakanan dengan nilai indeks sebesar 103,12. Pada sisi lain, Suhaimi mengatakan persepsi konsumen di Aceh terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada triwulan IV (September-November) 2011 semakin baik dengan indeks sebesar 105,19. (b06)

M E D A N ( Wa s p a d a ) : Banyak perusahaan tak jujur melaporkan gaji pekerjanya secara riil ke PT Jamsostek. Selain merugikan pekerja karena tidak mendapatkan sesuai hak juga terhadap ahli warisnya, kata pejabat Jamsostek. “Pada dasarnya perusahaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja memberikan hak pekerja sesuai dengan upah yang dilaporkan perusahaan terhadap PT Jam-

sostek. Dengan hitungan upah tersebut dapat ditentukan berupa jumlah besaran yang diterima pekerja,” ujar Wakil Kepala Kantor Wilayah I PT Jamsostek Bandjar Aseli DS didampingi Kepala Cabang PT Jamsostek Belawan Panji Wibisana di kantor Musimas, Senin (7/11). Jika yang dilaporkan sesuai standar upah minimum provinsi (UMP) ataupun upah minimum regional (UMR), lan-

Minimal Gaji Pemilik Kartu Kredit Rp3 Juta

ITK terendah Selain itu persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada triwulan III (Juli - Agustus) 2011 di Aceh lebih baik dari triwulan II (Mai-Juni) 2011 yang ditunjukkan dengan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) sebesar 107,44. Syech Suhaimi mengatakan ITK triwulan III meningkat disemua provinsi di Sumatera maupun tingkat nasional. Namun ITK sebagian besar provinsi di Sumatera pada triwulan III 2011 masih berada dibawah nilai rata-rata nasional 110,24. “ITK Aceh sebesar 107,44 tersebut berada pada posisi ketiga terbawah secara nasional dan terendah di Sumatera,” ungkap Syech Suhaimi, Senin (7/11) di aula BPS Banda Aceh. Peningkatan persepsi atas kondisi ekonomi di Aceh itu, sebut Suhaimi, didorong oleh

JAKARTA (Waspada): Aturan baru soal pendapatan minimal pemilik kartu kredit sebesar Rp3 juta ternyata tidak mengejutkan manajemen Bank Central Asia. Selama ini BCA sudah menerapkan aturan sama. General Manager Kartu Kredit BCA Santoso mengatakan kebijakan minimal pendapatan calon pemilik kartu kredit Rp3 juta per bulan itu berdasarkan standar hidup di Jakarta dengan pengeluaran yang besar.“Hal ini untuk menghindari kredit macet,” ujar dia, Senin (7/11). Pemegang kartu kredit BCA sendiri sebesar 2 juta orang. Sementara volume transaksi tercatat Rp21 triliun per September 2011. Bunga yang ditetapkan BCA sebesar 3,25 persen per bulan. Menurutnya hampir

semua nasabah BCA memiliki pendapatan di atas Rp3 juta. “Hampir semua pemegang kartu kredit BCA berpenghasilan di atas Rp3 juta,” tambahnya. Dihubungi secara terpisah, Senior Vice President-Consumer Cards Group PT Bank Mandiri Handayani menjelaskan Bank Mandiri memiliki kebijakan batas minimal pendapatan pemegang kartu kredit Bank Mandiri Rp2,5 juta. Untuk mencegah timbulnya risiko, Bank Mandiri ketat melakukan pengecekan melalui Sistem Informasi Debitur (SID) Bank Indonesia. “Akan mudah diketahui nasabah memiliki jumlah kartu kredit,” ujarnya. Total kartu kredit Bank Mandiri saat ini sebesar 2,4 juta, dengan transaksi dari Januari hingga September 2011, sebesar

Rp11 triliun. Untuk kredit bermasalah di level 2,4 persen. Mandiri menerapkan bunga berdasarkan risk best pricing, atau nasabah yang memiliki kinerja baik dibawah 3 persen. Sementara nasabah yang memiliki risiko tinggi di atas 3 persen. “Rata-rata bunga 3 persen per bulan,” tambahnya. Sedangkan BNI, seperti tercantum dalam BNI Card Center, menetapkan persyaratan penghasilan Rp25 juta setahun untuk calon pemegang BNI VISA/MasterCard Biru. Ini berarti rata-rata minimal penghasilan per bulan Rp2.083.333. Sementara untuk calon pemegang BNI VISA/MasterCard Emas minimal penghasilan setahun Rp45 juta atau Rp3,75 juta per bulan. Sedangkan kisaran bunga antara 2,95 persen sampai 4 persen. (vvn)

MEDAN (Waspada): Jumlah pengangguran di Sumut hingga Agustus 2011 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu. Tercatat sebanyak 402 ribu orang di Sumatera Utara dalam usia angkatan kerja masih menganggur atau tidak bekerja. Jumlah ini tersebar di 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara. “Tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2011 sebesar 6,37 persen, mengalami penurunan bila dibandingan dengan kondisi Agustus 2010 sebesar 7,43 persen. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja dapat terserap pada lapangan pekerjaan yang tersedia,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Drs. Suharno, MSc, di kantornya, Jl. Kapten Muslim, Senin (7/11). Jika dilihat tingkat pengangguran terbuka pada masingmasing kabupaten/kota, tingkat pengangguran terbuka terendah terjadi di Kabupaten Dairi yakni sebesar 2,60 persen, sedangkan yang tertinggi di Kota Tanjungbalai sebesar 10,88 persen. Namun, jika dilihat dari banyaknya jumlah orang yang menganggur terbesar terdapat di Kota Medan yakni sebanyak 99,9 ribu orang sedangkan jumlah orang yang bekerja sebanyak 902,1 ribu orang, sedangkan tingkat pengangguran terbuka di Medan hanya 9,97 persen di bawah Tanjungbalai. Suharno menyampaikan, jumlah angkatan kerja di Sumut saat ini sebanyak 6,31 juta orang, terdiri dari 5,91 juta orang bekerja dan 402 ribu orang menganggur. Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2011 sebesar 72,09 persen dan pada Agustus 2010 sebesar 69,51 persen. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2011 menunjukkan, 43,90 persen penduduk Sumatera Utara bekerja di sektor pertanian. Namun komposisi tersebut berkurang bila dibandingkan kondisi Agustus 2010 yang sebesar 46,94 persen. Sektor lain yang banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan, rumah makan, dan akomodasi sebesar 20,45 persen. Serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan menyerap sebanyak 14,96 persen. Mengenai status pekerjaan, Surhano menyebutkan, secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasukpekerja informal. “Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2011, penduduk yang bekerja pada kegiatan formal sebesar 38,51 persen danyang bekerja pada kegiatan informal sebesar 61,49 persen. Persentase pekerja formal tersebut meningkat 6,42 persen dari Agustus 2010 sebesar 32,09 persen,” ujarnya. Persentase pekerja formal terendah berada di Kabupaten Nias (2,11 persen), kemudian Kabupaten Nias Selatan (5,21

persen), dan Nias Barat (5,30 persen). Sedangkan persentase pekerja formal tertinggi di Kabupaten Labuhanbatu (60,33 persen), kemudian Kota Medan (58,11persen), dan Kota Binjai (58,05 persen). Dari 5.91 juta orang yang bekerja di Sumut pada Agustus 2011, status pekerjaan utama yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan sebesar 35,09 persen, diikuti pekerja dengan status berusaha sendiri sebesar 18,20 persen, dan pekerja keluarga sebesar 18,00persen. Sedangkan yang terkecil adalah berusaha dibantu buruh tetap sebesar 3,41 persen. Ekonomi Sumut Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara yang diukur berdasarkan kenaikan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000, pada triwulan III tahun 2011 bila dibandingkan dengan triwulan II tahun 2011 quartal to quartal (q-to-q) meningkat 3,55 persen. Pertumbuhan ini terjadi pada semua sektor perekonomian dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor bangunan sebesar 5,73 persen. “Besaran PDRB Sumatera Utara pada triwulan III tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp.82,99 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp.32,07 triliun,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Drs. Suharno, MSc didampingi Kabid NeracaWilayah dan Analisis Statistik Khaerul Agus, Kabid Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik Didik Koebianto,

Kasi Neraca Produksi Sabar A. Harianja, Kasi Analisis Statistik Lintas Sektor Alfian Yusri, Kasi Diseminasi Layanan Statistik Pendi Dewanto, di kantornya Jl. Kapten Muslim Medan, Senin (7/11). Suharno menyebutkan, pada triwulan III tahun 2011, berdasarkan pencapaian nilai PDRB atas dasar harga berlaku, sektor industri pengolahan masih memiliki peran terbesar terhadap struktur PDRB Sumatera Utara dengan 22,72 persen, diikuti sektor pertanian sebesar 22,58 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 19,25 persen, sektor jasa-jasa 10,90 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi 9,18 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 6,76 persen, sektor bangunan 6,32 persen, sektor pertambangan dan penggalian 1,36 persen dan sektor listrik, gas dan air bersih 0,93 persen. Pengamat ekonomi USU Jhon Tafbu Ritonga menyebutkan, triwulan III tumbuh lebih baik dari triwulan II menunjukkan adanya esfektasi prospek pertumbuhan ekonomi di Sumut pada triwulan IV juga akan lebih baik. Ini juga diharapkan akan menjadi modal untuk memasuki pada 2012. “Pertumbuhan ekonomi Sumut pada triwulan III ini sudah cukup baik dan diharapkan akan berlanjut di triwulan IV, sehingga saat masuk 2012 prospek ekonomi kita juga lebih baik. Oleh karena itu nanti, ekonomi Sumut pada 2012 akan tetap bertahan lebih baik dari ratarata nasional,” ujarnya. (m41)

jutnya, maka besaran jaminan hari tua yang diterima oleh karyawan juga standar bahkan yang menyedihkan ketika pekerja mengalami kecelakaan kerja maka yang diterima ahli waris juga standard. “Padahal perusahaan yang tidak jujur menyampaikan gaji pekerjanya kepada Jamsostek sudah melanggar sebagian upah tenaga kerja (PDS-upah) yang sudah diatur dalam undang-undang,” ujarnya usai m e n ye ra h k a n s a n t u n a n kematian dalam hubungan kerja sebesar Rp466.704.690 kepada ahli waris almarhum Pantas Hutagalung, Rosmia Silitonga yang merupakan nakhoda kapal di PT Musimas. Untuk itu, mereka mendesak pemerintah daerah aktif menindak perusahaan-perusahaan yang tak melaporkan upah sebenarnya kepada Jamsostek karena hal ini telah menzalimi pekerja maupun ahli warisnya. “Pemberian santunan ini merupakan bukti nyata perusahaan jaminan sosial kita memberikan hak pekerja yang upahnya benar-benar dilaporkan dengan sebenarnya. Meski santunan ini bukan pengganti yang telah pergi, namun hal ini

dapat bermanfaat yang besar terhadap keluarga yang telah ditinggalkan,” lanjutnya. Kepala Cabang PT Jamsostek Belawan Panji Wibisana berharap agar perusahaan dapat melaporkan seluruh pekerjanya tidak hanya karyawan melainkan honorer pun didaftarkan karena resiko tidak dapat diprediksi dan dapat datang kapan saja. “Seperti yang dilakukan PT Musimas dimana perusahaan melaporkan gaji karyawannya, salah satunya almarhum Pantas Hutagalung dengan upah sebenarnya, yakni sebesar Rp 8.619.135,” ujarnya. Sehingga, lanjutnya, santunan diterima oleh ahli waris almarhum berupa santunan kematian sebesar Rp 415.718.480, Jaminan Hari Tua Rp 50.986.210, dan santunan berkala Rp 4.800.000 yang akan diberikan selama 2 tahun. Penyerahan tersebut turut dihadiri Kabid Pemasaran Jamsostek Belawan Normansyah, Account Officer Nova, Pejabat Pengganti Sementara Bidang Jaminan M Sulaiman Nasution didampingi HRD Musimas Huiniati, Personal Admin Angel. (m35)

Pengangguran Di Sumut 402 Ribu Orang

Sapi Kurban Karyawan XL Diberikan Kepada Masyarakat Sekitar Kurban di hari raya Idul Adha 1431 H adalah mengajarkan agar lebih ikhlas dalam bersedekah dan beribadah. Hal itu diungkapkan Manager Management Service West Region PT XL Axiata Tbk, Firman AJ, disela-sela pemotongan hewan qurban di pelataran parkir GrahaXL Jalan Diponegoro No 5 Medan. Menurutnya, berkurban di Idul Adha 1431 H mengajarkan ikhlas dalam bersedekah, karena mengorbankan sedikit rezeki dan menyerahkannya kepada orang yang membutuhkan.”Mudahmudahan kurban kita di tahun ini mendapat berkah dan bermanfaat bagi orang yang membutuhkannya. Kita lakukan pemotongan hewan kurban di pelataran parker, setelah masing-masing sholat di rumahnya, karyawan datang ke kantor untuk menyaksikan pemotongan,” terangnya. Firman menambahkan, tahun ini XL kurban sebanyak empat sapi dan lima kambing, masing-maing diserahkan kepada warga Kelurahan Kampung Hamdan Kecamatan Medan Maimun dan Kelurahan Kampung Kubur Kecamatan Medan Petisah. “Kurban ini kita laksanakna setiap tahunnya, merupakan hal rutin yang menjadi bagian dalam pengorbanan, dan harus diperjuangkan serta diikhlaskan sehinga perintah terakhir rukun Islam tersebut dapat diwujudkan,” jelasnya. Firman menjelaskan kurban yang diadakan karyawan XL setiap tahunnya ini sudah menjadi agenda rutin kepada sebagian warga Kota Medan.”Kita menyerahkan sebagian rejeki yang kita sisihkan agar dapat berkurban di setiap tahunnya. Hari Raya Idul Adha ini merupakan momen penting dalam islam, selain kita bisa melaksanakan ibadah haji yang merupakan salah satu rukun Islam kelima ,” katanya. Menurut Firman, kurban juga mengandung makna pengokohan ikatan sosial, tulus ikhlas, dan amalan baik yang mencerminkan ketaqwaan.”Mudah-mudahan di tahun depan kita tetap dapat berkurban agar terus bisa berbagi dengan sesama. Karena dengan kurban, kita banyak membantu sesama dan warga sekitar,” ungkapnya.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.