Waspada, Selasa 6 Juli 2010

Page 9

Piala Dunia 2010

WASPADA Selasa 6 Juli 2010

A7

URUGUAY Vs BELANDA

Pretoria

Uruguay bertemu Belanda di semifinal Piala Dunia 2010 di Cape Town, Rabu dinihari. AFRIKA Cape SELATAN Town Pencahayaan Dipasang di sisi dalam cincin guna mendapatkan pencahayaan tinggi secara tradisional.

GREEN POINT STADIUM Punya atap unik Kabel-kabel baja mengitari sisi luar dan dalam bagian atas, guna menahan atap yang terbuat dari 9.000 panel kaca.

Cincin peregangan

Cincin penekanan

ATAP TEMBUS PANDANG

AP

Ribuan fans Argentina menyambut kedatangan pasukan Diego Armando Maradona begitu keluar dari Bandara di Buenos Aires, Minggu malam waktu setempat atau Senin (5/7) pagi WIB.

Fans Tango Tetap Dukung Maradona BUENOS AIRES (Waspada): Kendati mengalami kekalahan memalukan atas Jerman di perempatfinal Piala Dunia 2010, tim nasional Argentina tetap mendapat sambutan hangat ketika tiba di Buenos Aires, Minggu (Senin WIB). Ribuan penggemar dengan mengenakan pakaian nasional berwarna biru cerah dan putih berkumpul di luar Bandar Udara Internasional Ezeiza serta markas Asosiasi Sepakbola Argentina (AFA). Banyak di antara mereka membawa slogan yang mendukung pelatih Diego Armando Maradona. Padahal, Maradona telah mengisyaratkan akan mundur sebagai pelatih setelah kekalahan timnya 0-4 oleh Jerman pada Sabtu lalu. “Saya harus membahasnya dulu dengan keluarga saya dan para pemain,” kata Maradona,

yang mengambil alih posisi pelatih Argentina pada Oktober 2008. Maradona direncanakan segera bertemu dengan Presiden AFA Julio Grondona, guna membahas masa depannya sebagai pelatih Tim Tango. Selain dari publik, dukungan pun mengalir dari para pemain, termasuk kapten Gabriel Heinze. “Sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk membuat keputusan,” jelas Heinze. “Tentu saja akan lebih baik untuk menunggu sampai emosi mereda. Maradona sudah bekerja dengan baik dan baik bagi

dia untuk melanjutkan,” ujarnya lagi seperti dikutip dari Sportinglife, Senin (5/7). Heinze juga membela tim racikan Maradona yang mendapat kritikan. Maradona menyimpan Diego Milito di bangku cadangan dan tidak memasukkan Esteban Cambiasso ke dalam skuad. “Saya akan membela seleksi pemain dan saya akan membela tim ini,” tegas mantan bek Manchester United tersebut. “Kami akan mengambil semua hal positif dari permainan kami di Afrika Selatan. Tetapi, hasil akhir selalu menjadi yang terpenting dan kami mengacaukannya,” tambah pemain berusia 32 tahun itu. Argentina untuk kedua kalinya disingkirkan Jerman di babak perempatfinal. Empat tahun lalu Tango kalah dari tim sama melalui adu penalti di Germany 2006. (h01/ant/ap/sl)

Fasad Tembus pandang

Sisi atas 13.000 kursi akan dibuka usai Piala Dunia

Rampung: Des, 2009 Biaya: AS$600 juta Kapasitas: Piala Dunia 68 000 Kompetisi lain 55,000 VIP: 250

Parkir Menampung 1,170 mobil

Plaza

URUGUAY V Prancis 0 0 3 3 13 20 0 4 2 3 0 0 47 53

DIEGO FORLAN

BELANDA

HASIL SEBELUMNYA V V Afsel Mexico 1 0 3 0 6 3 5 2 10 14 13 20 4 3 7 6 0 2 1 2 0 1 0 0 49 51 41 59

V Korsel 2 1 8 5 12 12 3 3 0 3 0 0 46 54

V Ghana 1 1 14 26 23 23 12 8 3 3 1 0 48 52

Pelatih Oscar Tabarez

Gol Tendangan Pelanggaran Korner Kartu kuning Kartu merah % Bola

V V V Denmark Jepang Kamerun Slovakia 2 1 2 0 1 0 2 1 9 3 7 3 5 3 8 3 13 20 18 11 15 18 17 19 5 2 6 2 4 5 1 6 2 3 2 1 1 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 58 42 61 39 49 51 52 48 Pelatih Ben Van Marwijk

TACTICS

(Penyerang)

Kiper Defender

4-3-3

Gelandang Penyerang

V Brazil 2 1 4 4 20 20 4 8 4 1 0 1 51 49

ARJEN ROBBEN

(Pemain sayap)

4-5-1

REKOR PERTEMUAN Peringkat

1 0 2

16

Menang Seri Gol

Peringkat

1 0 2

4

PARTISIPASI PIALA DUNIA 10 Tampil 0 Runner-up 2 Juara Lahir Tempat Klub

19 Mei, 1979 Montevideo, Uruguay Atl. Madrid (Spanyol)

Sumber: Capetown.gov.za, FIFA

40 15 10 15

Caps Menang Seri Kalah

8 2 0 36 16 10 10

Lahir Tempat Klub

23 Januari,1984 Bedum, Belanda Bayern Munich (Jerman)

Lima Calon Pengganti Dunga

Wayne Rooney dicap sebagai striker paling gagal di Afrika Selatan.

AP

Para Bintang Yang Gagal Bersinar TAK semua pemain bisa menuai hasil manis selama di Afrika Selatan. Padahal sebelumnya mereka digadang-gadang akan tampil mempesona di Piala Dunia 2010. Siapa saja mereka? 1. Wayne Rooney (Inggris) Publik Inggris dan Three Lions begitu banyak berharap kepada striker Manchester United itu bisa tampil sebagaimana di level klub. Akan tetapi, Rooney bermain di luar harapan banyak pihak. Kualitas permainan yang ditunjukkannya tak ubahnya pemain kelas dua atau bahkan kelas Liga Super Indonesia. 2. Ricardo Kaka (Brazil) Tak menunjukkan kemampuan terbaiknya sepanjang Piala Dunia 2010. Dalam duel udara, satu lawan satu atau pergerakan tanpa bola, Ricardo Kaka tak bisa berbuat banyak. Nyaris mencetak gol ke gawang Belanda, Kaka harus puas menjadi pecundang bersama tim Samba dan pulang ke Brazil tanpa cetakan gol. 3. Franck Ribery (Prancis) Kehilangan total sentuhan terbaiknya. Bisa jadi karena masalah di internal tim Prancis yang pelik yang ikut mempengaruhi performanya. Di level klub, Ribery tampil gemilang bersama Bayern Munich tapi di Afsel kemampuannya menghilang. Kreativitas dan penetrasi yang kerap dipamerkan setiap pertandingan sirna. 4. Cristiano Ronaldo (Portugal) Performanya paling menonjol hanya terlihat melawan Korea Utara. Tapi ketika Portugal menghadapi tim yang memiliki level yang sama, Ronaldo tak bisa berkutik sama sekali. Melawan Brazil, Pantai Gading dan Spanyol, Ronaldo banyak menghabiskan waktu hanya berlari-lari tanpa bola. 5. Fernando Torres (Spanyol) Peluang demi peluang yang didapat striker Liverpool itu berlalu begitu saja di depan gawang

lawan. Torres berdalih kualitas bola Jabulani membuatnya tak bisa mencetak gol. Melawan Jerman, isu beredar bahwa Torres akan dicadangkan. 6. Robin Van Persie (Belanda) Mobilitasnya bersama Belanda cukup tinggi, tapi kontribusinya sebagai penyerang yang diukur dengan jumlah gol sangat minim. Sejauh ini, Van Persie belum bisa menunjukkan kemampuannya seperti saat berada di Arsenal.

RIO DE JANEIRO (Waspada): Federasi Sepakbola Brazil (CBF) telah menyusun daftar lima calon untuk menggantikan posisi Carlos Dunga (foto) sebagai pelatih tim Samba. Pelatih yang memenangi Piala Dunia 2002, Luiz Felipe Scolari, berada di urutan teratas daftar tersebut, seperti dikutip dari situs CBF, Senin (5/7). Calon lainnya adalah Mano Menezes dari Corinthians, Muricy Ramalho yang melatih Fluminnense, Ricardo Gomes dari Sao Paulo, dan mantan pelatih AC Milan yang membawa Samba menjuarai Piala Dunia 1994, Leonardo de Araujo. Scolari tetap menjadi calon kuat untuk dilantik kedua kalinya. Sebab menurut sumber, Presiden CBF Ricardo Teixeira menginginkan pelatih berpengalaman “yang dapat tahan terhadap tekanan yang akan terjadi pada putaran final Piala Dunia yang akan digelar Brazil pada 2014”. Dunga, 46, menjadi kapten

Selecao saat memenangi Piala Dunia 1994 dan menjadi pelatih tim nasional sejak 2006. Dia telah mengatakan akan mengundurkan diri setelah empat tahun bertugas, menyusul kekalahan 1-2 juara lima kali itu dari Belanda pada perempatfinal di Port Elizabeth, Jumat lalu. Setibanya di tanah airnya pada Minggu (Senin WIB), Dunga tidak mengabaikan kemungkinan tersebut. “Saya ingin beristirahat sebelum pertemuan. Dalam satu atau dua pekan, Presiden CBF Ricardo Teixeira akan berbicara tentang hal tersebut,” jelas Dunga. Teixeira ternyata langsung mengeluarkan pernyataan resmi kepada masyarakat. Dunga dan asistennya Jorginho, penyelia Americo Faria dan dokter tim Jose Luiz Runco, semuanya dipecat. Seperti pada 2002 dan 2006, CBF akan bertemu guna membuat keputusan bersama me-

(h01/ant/xinhua)

AP

Tevez Ungkap Rahasia Kekalahan Tango

7. Samuel Eto’o (Kamerun) Pengaruh Eto’o di skuad Kamerun sama sekali tak terlihat. Striker Inter Milan itu berdalih karena dia diposisikan di tempat yang salah oleh Paul Le Guen, pelatih Kamerun, yakni sebagai pemain sayap. 8. Nicolas Anelka (Prancis) Perannya sebagai striker dipertanyakan di tim Prancis. Pasalnya, selama dipercaya mengisi posisi line-up, tak satu pun tendangan dilepaskan Anelka ke arah gawang lawan Prancis. 9. Lionel Messi (Argentina) Kendati tidak mencetak gol, Messi masih bisa memberi kontribusi positif dengan umpanumpan matangnya. Namun, sungguh disayangkan pemain terbaik dunia ini tak kunjung mampu menjebol gawang lawan dan puncak kefrustasiannya terlihat kala gagal di tangan Jerman. 10. Roque Santa Cruz (Paraguay) Tampil sejak laga penyisihan hingga perempatfinal kontra Spanyol, Santa Cruz ibarat anak kemarin sore yang baru belajar bermain bola. Kemandulannya di Manchester City ternyata menular di tim La Albiroja. (m33)

ngenai siapa pengganti Dunga. Lembaga itu membocorkan rahasia bahwa keputusan mereka mesti dibuat paling lambat pada penghujung Juli. Scolari kandidat terkuat, tapi dia sudah mengumumkan perhatiannya sekarang hanya tertuju pada klub Palmeiras. Nama Menezes ikut masuk, namun Presiden Corinthians Andres Sanches mengumumkan desas-desus semacam itu tidak benar. Calon lain yang mungkin menggantikan Dunga adalah Vanderlei Luxemburgo, yang saat ini menjadi pelatih AtleticoMG. CBF berharap akan dapat menunjuk secara tepat pelatih baru, karena Samba akan menghadapi dua laga eksibisi pada penghujung tahun ini. Selain itu, pada 2014 Brazil akan menjadi tuan rumah Piala Dunia dan negara tersebut tak ingin dipermalukan di negerinya sendiri.

AP

CAPE TOWN (Antara): Bomber Argentina Carlos Tevez mengungkapkan bahwa penyebab kekalahan Tango dari Jerman adalah karena mereka tidak bermain sebagai satu tim. “Kami tidak bermain sebagai satu tim dan itu masalah terbesar kami,” jelas Tevez, seperti dikutip dari Guardian, Senin (5/7). Berdasarkan statistik, Argentina lebih menguasai bola dan lebih banyak melakukan tembakan ke gawang lawan. NamunTango gagal menceploskan satu gol pun ke gawang yang dikawal Manuel Neuer, bahkan kemudian kalah telak 0-4. Tevez mengakui Argentina kalah karena tidak belajar dari kesalahan tim Inggris saat disingkirkan tim “Panser” di perdelapan final dengan skor 4-1. Baik pemain tim Tiga Singa maupun Tango sama-sama tidak bisa

membendung serangan balik pemain Jerman. “Kami tahu Jerman akan bermain dalam serangan balik, seperti yang mereka lakukan melawan Inggris dan kesalahan kami karena tidak mampu menghentikan mereka. “Itu fakta bahwa kami tidak bermain sebagai satu tim yang harus dibayar mahal. Tentu saja itu yang terjadi, apakah anda bodoh,” sesal Tevez. Dia juga mengatakan Jerman dan Belanda bisa menang meski tidak memiliki pemain hebat. Berbeda dengan Argentina yang diperkuat pemain sepak bola terbaik dunia 2009 Lionel Messi. Menurut Tevez kemenangan itu diperoleh karena ada kerjasama diantara para pemain. “Kami memiliki beberapa pemain hebat dunia. Jerman dan Belanda tidak memiliki pemain hebat, tetapi mereka me-

menangi pertandingan mereka dan membuat itu sebagai satu tim,” tambah penyerang Manchester City itu. Empat tahun lalu Argentina gagal melaju ke babak semifinal karena kalah dari Jerman dalam adu penalti. Tevez menilai kekalahan di Piala Dunia tahun ini lebih menyakitkan dari kekalahan tahun 2006. “Itu bukan kegagalan total bagi kami, sebab sampai Sabtu, kami merupakan salah satu favorit dan saya tidak berpikir hanya karena kami kehilangan pertandingan ini kami harus melupakan semua yang sudah terjadi,” katanya. “Kekalahan dari Jerman kali ini lebih menyakitkan dibanding empat tahun lalu sebab itu 4-0. Dulu melalui penalti, tetapi kalah 4-0 di perempat final sangat menyakitkan,” papar bomber berusia 26 tahun itu.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.