Waspada, Selasa 29 November 2011

Page 16

Sumatera Utara

WASPADA Selasa 29 November 2011

B3

Polres Tapteng Tangkap Tiga Pelaku Illegal Logging Di P. Mursala TAPIAN NAULI, Tapteng (Waspada): Jajaran Sat Reskrim Polres Tapteng baru-baru ini menggagalkan operasi Illegal Logging dengan menangkap tiga pelaku beserta barang bukti di Kualo Ne’i Pulau Mursala, Desa Tapian Nauli I, Kec. Tapian Nauli Tapteng. Infromasi berhasil dihimpun Waspada di Mapolres Tapteng menyebutkan, tertangkapnya ketiga pelaku yang merupakan warga Kota Sibolga yakni OH, 27, dan AG, 16, warga Kelurahan Aek Parombunan, Kec. Sibolga Selatan, serta AM, 28, warga Jl. Meranti Arah Gunung, Kelurahan Pancuran Dewa, Kec. Sibolga Sambas, setelah petugas menerima informasi dari masyarakat,

yang menyebutkan di lokasi dimaksud telah terjadi pembalakan liar di area hutan. Meendengar hal itu, petugas dari satuan Reskrim Polres Tapteng mencoba mencari tahu kebenaran, dan terbukti ketiga tersangka menyimpan barang bukti meliputi 3 batang kayu jenis balok tim, 4 batang kayu jenis broti, 2 lembar papan, 2 jerigen yang berisikan bahan bakar jenis

Hari Ini Kapolda Di Tarutung TARUTUNG (Waspada): Hari ini Selasa (29/11), Kapolda Sumut Irjen Wisnu Amat Sastro, berada di Tarutung, wilayah hukum Polres Tapanuli Utara (Taput). Demikian dijelaskan Kapolres Taput, AKBP IKG Widjatmika Sik, menjawab Waspada di Tarutung, Senin (28/11). Kata Kapolres, kedatangan Kapolda Sumut, di Tarutung, adalah lanjutan kunjungan kerjanyadarikabupatenTobasa,Senin(28/11)dalamrangkapenanaman pohon. “Kebetulan tadi pagi (Senin 28/11) tanam pohon di Tobasa, jadi besok lanjut jalan-jalan melihat Tapu,” ujarnya, seraya menyebut di Taput Kapolda akan disambut oleh Muspida plus pukul 8.30Wib di rumah dinas Bupati, Jl. SupraptoTarutung, dan selanjutnya Kapolda ke kantor Polres Taput. (c12)

Manajer PTPN IV Gunung Bayu Tewas Terjatuh Di Kamar Mandi PEMATANGSIANTAR (Waspada): Manajer PTPN IV Gunung Bayu, Ir H Amir Syarifuddin Hasibuan, MM, 59, warga Emplasmen PTPN IV Gunung Bayu, Kec. Bosar Maligas, Kab. Simalungun diduga tewas sesudah terjatuh di dalam kamar mandi rumah dinasnya akibat serangan jantung. Keterangan dihimpun dan informasi dari Polres Simalungun menyebutkan korban ditemukan tewas terbaring di dalam kamar mandi rumah dinasnya di emplasmen PTPN IV Gunung Bayu, pada Jumat (25/11) pukul 21:00. “Korban diduga hendak mandi dan terjatuh di dalam kamar mandi akibat serangan jantung,” sebut Kapolres Simalungun AKBP M Agus Fajar H, SIK melalui Kasubbag Humas AKP H Panggabean, SH, Kasat Reskrim AKP M Adenan AS, SH, SIK, MH dan Kapolsek Bosar Maligas AKP Bustami, SH, Minggu (27/11). Informasi tentang tewasnya korban sampai ke pihak Polsek BosarMaligasdanmenindaklanjutinyadenganmelakukanpenyelidikan pada Sabtu (26/11). Namun, ketika hendak dibawa ke rumah sakit untukkeperluanotopsi,pihakkeluargamamohontidakperludilakukan dan menyatakan mereka menerima kematian korban akibat serangan jantung. (a30)

bensinbercampuroli,1unitchain saw, dan 2 bilah parang dan 1 potong tali yang digunakan untuk menarik kayu, tepatnya di sekitar area penebangan kayu ,sekitar 2 Km dari lokasi penginapan para tersangka berupa pondok Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, ketiga tersangka saat ini diamankan di Mapolres Tapteng. KapolresTaptengAKBPDicky PatrianegaraSH,SikmelaluiKasat Reskrim AKP Faisal Rahmad

Simatupang, kepada Waspada Senin (28/11) mengatakan, sebelum penangkapan pihaknya mencoba mendatangi penginapanparatersangkayangtidakjauh dari bibir pantai Pulau Mursala. “Kita berangkat dari Sibolga menuju TKP di Kualo Ne’i Pulau Mursala Desa Tapian Nauli I Kec. Tapian Nauli dengan menggunakan perahu (speed boat), dan sekitar pukul 07. 00 Wib, pergi kepenginapan sekaligus menga-

mankan ketiga tersangka dan barang bukti,” katanya. Menurut Kapolres, dari hasil pemeriksaan petugas, para tersangka mengaku hal tersebut dilakukan karena menerima orderan/pesanan dari pembeli berisinialVP,didugasalahseorang oknum Polri sebanyak 5 meter kubik, dengan uang muka (tanda jadi) sebesar Rp. 1.500.000, dan hal tersebut telang berlangsung pada awal November 2011. (a23)

Sekolah Berbasis Ekonomi Dan Lingkungan MEDAN (Waspada): Kepala DinasPendidikanSumateraUtara (Kadisdiksu) Drs Syaiful Syafri, MM mengungkapkan, kegiatan Sosisalisasi Sekolah Berbasis Ekonomi dan Lingkungan Green School jenjang SMA tahun 2011 adalah salah satu penerapan dari pendidikan karakter serta bentuk kepedulian dan tanggungjawab dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara untuk mendukung program pemerintah di dalam penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup. Demikian Kadisdiksu disampaikan Kepala Bidang PendidikanMenengahdanTinggi (Dikmenti) Dra Hj Latifah Hanum Daulay,MSP, pada acara pembukaan sosialisasi Sekolah Berbasis Ekonomi dan Lingkungan Green School bertempat di Gedung P4TK Jalan Setia Budi Helvetia Medan, Kamis (24/11). Lebih lanjut Kadisdiksu

menyampaikan, tujuan diadakannya sosialisasi ini untuk membangun karakter sekaligus membangun kesadaran setiap orang dalam memelihara lingkungansejak usiadini. Kadisdiksu juga mengatakan, dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan para anak didik dapat lebih mudah untuk melakukan aksi kebersihan dan penghijauan di sekolah maupun di rumah masing-masing,sekaligus sebagai upaya melahirkan kader-kader lingkungan yang peduli dan cinta lingkungan. Untuk melaksanakan pelatihan ini Dinas Pendidikan Sumatera Utara sengaja menggandeng pembicara yang bernaung diWaspadaGreenClub (WGC) sebagai fasilitator dalam pelatihan, mengingat di dalam lembaga ini berkumpul para pakar-pakar lingkungan yang sudahcukupberpengalaman,baik

yang berasal dari kalangan akademisi mapun praktisi. Pelatihan sekolah berbasis ekonomi dan lingkungan ini mencakup pembekalan pembuatan lubang resapan biopori dan penghijauan, yang disampaikan oleh Dr.Rahmawati S.Hut.MSi, pemberdayaan sampah organik oleh Prof.Dr.Ir. Abdul Rauf MP, pemberdayaan sampah an-organiksebagaianeka kerajinan dan prakarya oleh Dewi Teruna J.Said serta membuat kertasdaurulangolehRitaHayati. Pelatihan bagi siswa ini berlangsung dua hari diikuti 200 peserta siswa tingkat SMA utusan berbagaikabupaten/kotadiSumut Medan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Binjai dan Langkat. Selama mengikuti pelatihan, pesertasangatantusiasmengikuti rangkaian acara bahkan mereka mengharapkan kegiatan seperti ini terus berkelanjutan. (m21)

Polres Dairi Tanam Ribuan Pohon SIDIKALANG (Waspada): Dalam kaitan gerakan perempuan tanam dan pemeliharaan pohon 2011,Polres Dairi bekerjasama dengan anggota Bhayangkari,melakukan penanaman ribuan pohon jenis Ingul dan Tembesi, di Kompleks Lapangan Tembak, Jalan Air Bersih Sidikalang, Senin (28/11). Kapolres Dairi,AKBP Yustan Alpiani,SIK,M.Hum mengatakan, kegiatan penanaman pohon itu dilaksanakan secara serentak di seluruh Sumatera Utara.Namun di Dairi, kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sejak,Jumat (25/11),termasuk di seluruh Polsek. Menurut Kapolres, dalam kegiatan tersebut, mereka sengaja membawa seluruh anak TK (Taman Kanak kanak) Bhayangkari ke lokasi penghijauan. Tujuannya, agar anak-anak tahu betapa pentingnyamanfaatpohon,yangdapat menahanangindanmenyerap air.Sehingga di kemudian hari, mereka diharapkan dapat menyayangi pohon dan tanaman. Dikatakan, seluruh kantor Polsek sudah melaksanakan hal yang sama dan mengutamakan lokasi perkantoran untuk penghijauan. Seluruh pohon yang sudah tertanam mencapai 1.000 batang dengan jenis Ingul dan Tembesi. Ketua Bhayangkari Cabang Dairi,Ny.Yustan Alpiani, selaku penanggungjawab kegiatan itu, dalam kata sambutannya menyebut, penanaman pohon itu bukan saja hanya untuk penghijauan yang dapat menjaga erosi.Tetapi juga menuju ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi. Karena itu,sangat diharapkan peranan masyarakat termasuk kaum wanita untuk menanam dan menjaga pohon.(a20)

Waspada/Natar Manalu

KAPOLRES Dairi, AKBP Yustan Alpinani (kanan) dan ketua Bhayangkari Dairi, (kiri) saat melalukan penanaman pohon di lapangan tembak jalan Air Bersih Sidikalang.

ABG Diperkosa Di Kebun Sawit PEMATANGSIANTAR (Waspada): Seorang perempuan yang masih di bawah umur, NS, 17, warga Desa Panambean Marjanji, Kec. Tanah Jawa, Kab. Simalungun diduga diperkosa seorang pria berinisial HT, 49 , di areal kebun kelapa sawit. KeterangandihimpundaninformasidariPolres Simalungun, Senin (28/11), korban yang masih tergolong Anak Baru Gede (ABG) ini diduga diperkosa HT, 49, warga sama dengan korban di dalam areal kebun kelapa sawit di Desa Panambean Marjanji, Minggu (27/11) sore. Perkosaan terjadi ketika korban sedang melintas di areal kebun kelapa sawit. Saat korban melintas, HT yang diduga sudah menunggu korban melintas, tiba-tiba muncul dari dalam areal kebunkelapasawitdanlangsungmemegangtangan korban dan menariknya ke dalam areal kebun. Korban tentu saja sangat terkejut, sembari berusaha berteriak dan meronta. Namun, HS segera menutup mulut korban dengan tangannya dan terus menarik korban ke dalam areal kebun kelapa sawit. Sesudah agak jauh dari jalan umum, HT menidurkan korban secara paksa di tanah. Sambil tetap membekap mulut korban, HT membuka pakaian korban secara paksa dan pakaiannya sendiri dan langsung menyetubuhi korban. Korban tidak berdaya karena kalah tenaga dengan HT, hanya bisa menangis sambil

menahankan rasa sakit. Sesudah melampiaskan nafsusetannya,HTmeninggalkankorbansesudah lebih dulu mengancam akan membunuh korban bila memberitahukan perbuatannya kepada keluarganya atau orang lain. Namun, korban yang pulang dengan kondisi kesakitan dan menangis tidak bisa menutupi perbuatan HT hingga dengan ketakutan menceritakan perbuatan HT terhadapnya serta ancaman akan dibunuh bila memberitahukan perkosaan yang dialaminya. Keluarga korban langsung emosi mendengar cerita korban hingga disertai dengan amarah segera membawa korban untuk membuat pengaduan ke Polsek Tanah Jawa, Polres Simalungun. Kapolres Simalungun AKBP M Agus Fajar H, SIK saat dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas AKP H Panggabean, SH dan Kasat Reskrim AKP M Adenan AS, SH, SIK, MH, Senin (28/11) menyebutkan pengaduan korban sudah diterima dan sedang dalam proses penyelidikan dengan membawa korban mengambil visum ke rumah sakit umum, sedang HT yang diduga melakukan tindak pidana perkosaan terhadap korban dan melanggar Pasal 81 UU RI nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, masih dalam pengejaran. (a30)

Kontraktor Gelapkan Rp300 Juta

Pengendara Sepeda Motor Tewas Digilas Dump Truk PEMATANGSIANTAR (Waspada): Seorang pengendara sepeda motor, korban Rudi Malau, 25, warga Dusun Balna, Desa Pegagan Julu Lima, Kec. Sumbul, Kab. Dairi diduga tewas dengan mengenaskan akibat digilas dump truk. Keterangan dihimpun dan informasi dari Polres Simalungun, Minggu (27/11) menyebutkan korban tewas sesudah digilas satu unit dump truk dengan No. Pol H 1999 BZ yang belum diketahui identitas pengemudinya, karena melarikan diri sesudah kejadian, di jalan umum km 70-71 jurusan Pematangsiantar-Seribudolok, Parbatuan, Kelurahan Seribudolok, Kec. Silimakuta, Kab. Simalungun pada Sabtu (26/11) pukul 11:10. Dump truk itu menggilas tubuh korban hingga tewas ketika sepeda motor Yamaha Jupiter BK 6836 TAA dikemudikan korban melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Seribudolok menuju arah Tanah Karo. Korban saat itu berusaha mendahului mobil dump truk yang satu arah dengannya. Namun, sepeda motor korban yang sudah melewati mobil dump truk, mengambil jalan terlalu ke kanan hingga terberam dan ban sepeda motornya selip. Akibatnya korban terjatuh bersama sepeda motornya. Posisi jatuhnya korban persis di depan ban depan sebelah kanan mobil dump truk hingga langsung tergilas. Kapolres Simalungun AKBP M Agus Fajar H, SIK saat dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas AKP H Panggabean, SH, Kasat Lantas AKP Baginda Sitohang dan Kanit Laka Ipda Alsem Sinaga, Minggu (27/11) menyebutkan tewasnya korban masih dalam penyelidikan dan pengemudi mobil dump truk masih dalam pencarian.(a30)

Waspada/Zulfan Nasution

TIGA warga Kota Sibolga yakni OH, 27, dan AG, 16, warga Kelurahan Aek Parombunan, Kec. Sibolga Selatan, serta AM, 28, warga Jl. Meranti, arah Gunung, Kelurahan Pancuran Dewa, Kec. Sibolga Sambas.

Waspada/Ist

KEPALA Dinas Pendidikan Sumut Drs. Syaiful Syafri, MM yang diwakili Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dra.Hj.Latifah Hanum Daulay,MSP (tengah), didampingi Kasi SMA Agust Sinaga,S.Pd,S.ST, para narasumber dan siswa/I SMA Perwakilan peserta acara pembukaan sosialisasi Sekolah Berbasis Ekonomi dan Lingkungan Green School bertempat di Gedung P4TK Jalan Setia Budi Helvetia Medan, Kamis (24/11).

Mantan Anggota Polres T. Balai Terlibat Narkoba Diserahkan Ke Polda TANJUNGBALAI (Waspada): Mantan anggota Polres Tanjungbalai, FT, dikirim dan diserahkan ke Polda Sumut untuk pemeriksaan lebih lanjut. FT, pangkat terakhir Brigadir, selama ini menjadi buronan Polda Sumut dengan dugaan keterlibatan peredaran narkoba. Dia ditangkap timgabunganPolsekTeluknibung dan Reskrim Polres Tanjungbalai diJalanYosSudarsoKotaTanjungbalai Sabtu (26/11) dinihari lalu. “Sudah diserahkan ke Polda Sumut,” kata Kapolres Tanjungbalai AKBP Edward P Sirait, disela gelar kasus penangkapan 5,2 kg sabu di Mapolresta Tanjungbalai Senin (28/11). Dijelaskan Kapolres, kendati FTburonanPoldaSumut,namun Polres Tanjungbalai akan menyelidikilebihmendalamdugaan keterlibatannya dengan tiga tersangka yang ditangkap karena kedapatan membawa dan menyembunyikan 5,2 kg sabu. “Masih kita kembangkan, apakah ada keterlibatan FT dengan tiga tersangka itu,” ungkap Kapolres didampingiWakapolres Kompol

hingga berjanji akan menyerahkan Rp300 juta. Selanjutnya, korban dan Zar sepakat bertemu di Siantar Hotel pada 24 Desember 2010 pukul 02:30 untuk penyerahan uang. Di salah satu ruangankamaryangsengajadiboking,uangRp300 juta itu diserahkan korban kepada Zar ditandai denganpenandatanganselembarkwitansisebagai tanda penyerahan uang kepada Zar. Bahkan keduanyamembuatsuratperjanjianpengembalian uang yang disepakati pada 30 Maret 2011 berikut dengan keuntungan sebesar Rp 225 juta. Namun, sampai 31 Maret 2011, uang itu tidak dikembalikan Zar maupun keuntungan seperti yang dijanjikan dari awal. Hingga 1 April 2011, korban mencari Zar dan berhasil menemuinya di tempat tinggalnya di Batubara. Tapi, Zar mengaku dana itu belum cair dari pemerintah dan dia meminta waktu untuk pengembalian uang serta keuntungannya. Tapi, korban merasa curiga hingga mencek langsung ke lokasi proyek PNPM yang dimaksud. Ternyata, proyek itu tidak ada alias fiktif. Begitu juga saat dicek ke salah satu dinas Pemkab Batubara, ternyata proyek itu tidak ada. Kapolres Pematangsiantar AKP Alberd TB Sianipar, SIK, MH saat dikonfirmasi melalui Kasubbag Humas AKP Altur Pasaribu dan Kasat Reskrim AKp Azharuddin, Minggu (27/11) menyebutkan jika hasil pemerikasaan mengarah pada pembuktian, Zar akan dijerat dengan Pasal 378 dan Pasal 372 KUH Pidana. (a30)

Wakil Ketua DPRD Tolak Teken KUA Dan PPAS RAPBD

Waspada/Rahmad F Siregar

KAPOLRES Tanjungbalai AKBP Edward P Sirait memberikan keterangan sambil memperlihatkan foto mantan anggota Polri yang ditangkap tim gabungan di Kota Tanjungbalai, Senin (28/11). SF Napitu, KapolsekTeluknibung AKP P Simanullang, Kasat Narkoba AKP D Pinem dan Kasubbag Humas AKP Yani Sinulingga. Tersangka FT, warga Kel. Seimerbau, Kec. Teluknibung, Kota Tanjungbalai, sejak April

2011 lalu sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sumut. Selain di Polres Tanjungbalai,FTpernahbertugasdiPolres Asahan. Dia ditangkap di rumah saat menonton televisi bersama keluarga. (a14)

Pelurusan Sungai Batanggadis Mendesak PANYABUNGAN(Waspada): Pelurusan Sungai Batanggadis sangat mendesak, untuk menyelamatkanjembatanAbdulHakim Ritonga, di Kec. Naga Juang dan jembatan Hutabargot, yang posisinya saat ini sudah semakin terancam akibat banjir. DemikiandisampaikanKetua DPRD Madina, As Imran Khaitamy Daulay, SH kepada Waspada, Senin (28/11) di sela kunjungan kerja ke Kec. Naga Juang dan jembatan Hutabargot, Kec. Hutabargot. Hadir dalam kunjungan kerja itu sekretaris Komisi C DPRD Madina, Arsidin Batubara, SE, serta Irwansyah Nasution dari PartaiDemokrat,dancamatNaga Juang, Edy Sahlan Matondang. Ketua DPRD mengatakan, pelurusan sungai Batanggadis di Naga Juang sangat penting di lakukan secepatnya, guna mengantisipasi ambruknya jembatan. Karena, besi pengaman abondemen jembatan saat ini sudah

PEMATANGSIANTAR (Waspada): Dengan iming-iming keuntungan 20 persen, seorang oknum kontraktor, Zar alias Awi, 43, warga Dusun VI, Sei Balai, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara diduga menggelapkan uang pegawai Asuransi Bumiputra. Korbannya, Suko Hartono, 39,wargaJalanJawa,KelurahanBantan,Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar yang tergiur menanamkan modal Rp300 juta kepada Zar. InformasidihimpundiPolresPematangsiantar, Minggu (27/11) sesuai pengaduan korban pada Sabtu (26/11), Zar diduga menggelapkan uang korban di Siantar Hotel, Pematangsiantar 24 Desember 2010 pukul 02:30. Penggelapanitudiawalidariperkenalankorban dengan Zar awal November 2010 melalui temannya, Legirun, 45 yang memberitahukan pada korban, ada temannya seorang kontraktor yang membutuhkan kerjasama modal dalam pengerjaan suatu proyek. Sesudah korban setuju, ditetapkan pertemuan di tempat korban bekerja di kantor Asuransi Jiwa di Kelurahan Perdagangan, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun pada 15 Nopember 2010. Dalam pertemuan itu, Zar mengaku sedang menangani proyek PNPM senilai Rp3 miliar di DesaSungaiKepayang,KotaTanjungBalai.Dengan alasan butuh modal tambahan, Zar menawarkan kepada korban kerjasama dengan keuntungan 20 persen jika menginvestasikan uangnya. Saat itu, korban yang merasa yakin mengaku tertarik

rusak di terjang banjir. Di Naga Juang, pelurusan sungai di perkirakan mencapai panjang 1 km dengan lebar 50 meter,danPemkabMadinaharus tanggap dengan kondisi ini untuk mencegah kerugian yang lebih fatal “Pemkab Madina jangan lambat bertindak. Jangan sempat ada penafsiran di tengah masyarakat bahwa kerusakan jembatan jika kelak terjadi, sengaja di biarkan pemerintah untuk menciptakan proyek dengan dana yang lebih besar,” ucap ketua dewan dari Partai Golkar ini. Di katakannya juga, selain untukmenyelamatkanjembatan, pelurusan sungai berguna menyelamatkan areal persawahan danperkebunanmasyarakat.Dan terpenting, jangan sempat masyarakat 13 desa di seberang Muara Batanggadis kembali menggunakan alat transportasi tradisional rakit/getek seperti empat tahun lalu. Imran menilai, Pemkab

Madina saat ini sangat lamban dalammelakukanantisipasitanggap darurat di Madina. Padahal, lokasi rawan banjir dan longsor di Madina sudah di ketahui. Camat Naga Juang, Edy Sahlanmengatakan,pelurusansungai Batanggadis memang satusatunya solusi menyelamatkan jembatan Naga Juang dengan panjang290meter,yangdibangun tahun 2008 dengan dana lebih kurang Rp4 miliar. Hanya saja, jika pelurusan sungai di lakukan, pihaknya terkendaladengangantirugilahan masyarakat, karena lahan masyarakatyangakandibebaskanberada di luar Kecamatan Naga Juang. Plt Kadis PU Madina, Samari Pulungan yang dikonfirmasi mengatakanpihaknyasudahmengajukan nota ke Bupati c/q Sekda Madina pasca terjadinya banjir namun balasan surat belum turun. “Mungkin dalam beberapa hariiniakandiketahuijawabannya,” ucap Samari Pulungan. (c14)

GUNUNGSITOLI (Waspada): Kendati salah seorangWakil Ketua DPRD Gunungsitoli menolak memandatangani Nota Kesepakatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Pagu Anggaran Sementara (PPAS) R APBD, tapi KUA danPPASRAPBDKotaGunungsitoli 2012ditandatangani antara Pemerintah Kota Gunungsitoli dengan DPRD Kota Gunungsitoli, Senin (28/11). Penandatangan Nota Kesepkatan KUA dan PPAS R APBD Kota Gunungsitoli dilaksanakan dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Gunungsitoli yang dipimpin Ketua DPRD, Sowa’a Laoli, SE didampingi Wakil Ketua, Armansyah Harefa, SE dan Hadirat ST Gea yang dihadiri seluruh anggota dewan sertaWalikota Gunungsitoli, Drs.Marthinus Lase, MSP dan unsur Muspida. Pada penadatangan Nota Kesepakatan KUA dan PPAS tersebut salah seorang Pimpinan DPRD Kota Gunungitoli yakni Wakil Ketua, Hadirat ST Gea menolak dan tdak bersedia menandatangani notakesepakatandimaksud.PadaSidangParipurna tersebut, Hadirat menyatakan tidak bersedia dan menolakmenadatanganinotakesepakatankarena masih banyak perubahan program dan nomenklatursaatpembahasanbelumdiselaraskan atau disinkronkan kembali oleh T APD dengan DPRDtermasukbelumdilaksanakanpembahasan

pada Anggaran Belanja Tidak Langsung R APBD TA 2012 Kota Gunungsitoli. Walau salah seorang Pimpinan DPRD Kota Gunungsitoli menolak menandatangani KUA dan PPAS dimaksud tidak mempengaruhi penandatangananNotaKesepaatanyangdilakukan Ketua DPRD, Sowa,a Laoli, SE bersama Wakil Ketua, Armansyah Harefa, SE dengan Walikota Gunungsitoli, Drs. Marthinus Lase, MSP. Nota Kesepakatan KUA dan PPAS yang ditandatangani memuat rincian anggaran pada R APBD Kota Gunungsitoli TA 2012 yakni Pendapatan sebesar Rp397.267.600.017, Belanja Rp412.000.000.000 dan Pembiayaan Rp15.000.000.000.Walikota Gunungsitoli, Drs. Marthinus Lase, MSP mengatakan, Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama Pemerintah Kota Gunungitoli dengan DPRD merupakan sebagai dasar program prioritas dalam penyusunan APBD Kota GunungsitoliTahun Anggaran 2012.Walikota mengakui pada KUA dan PPAS masih banyak program yang menjadi prioritas pemerintah daerah namun dengan kemampuan anggaran yang tersedia tidak dapat dilaksanakan secara keseluruhan tetapi harus dilakukan setahap demi setahap.(a25)

Gaji Guru Honor Ponpes Di Palas Memprihatinkan SIBUHUAN (Waspada): Gaji guru honor pesantren dan Madrasah swasta di Padang Lawas (Palas)memprihatinkandanjauhdibawahstandar upah minimum regional (UMR), sementara sebagian besar di antara mereka telah berkeluarga. Hal itu diungkapkan Kepala Madrasyah Tsanawiah Aek Haruaya Sibuhuan, Wildan Hasibuan diacara stadium general penyambutan tahun 1433 H, diselenggarakan Badan Silaturrahmi Pondok Psanteran (BSPP) di Aula Yayasan Syeh Muhammad Dahlan Aek Haruaya dihadiri 315 kepala dan guru ponpes se Palas, Sabtu (25/11). Dikatakan,sekitar530guruhonoryangmenggajar di seluruh ponpes di Padang Lawas rata-rata menerimaantaraRp500.000hinggaRp600.000dan masih ada yang bergaji Rp300.000 per bulan. Bahkan ada sejumlah guru yang mengajar karena Lillahitaala atau karena Allah, artinya kalau diberikan honor alhamdulillah dan jika tidak mereka sabar, sementara guru Pegawai Negeri Sipil(PNS)minimalmenerimagajiRp2jutaperbulan ditambah dana kesejahteraan 3 juta per tahun.

Pihak yayasan maupun sekolah tidak dapat berbuat banyak untuk meningkatkan pendapatan maupun kesejahteraan para gurunya, karena gaji tersebut berasal dari uang sekolah yang dikutip tiap bulannya dari siswa atau dari dana bantuan opersional sekolah (BOS) bagi sekolah penerima. Katanya, walau pun dengan kondisi itu mutu pendidikan di pondok pesantren tidak mengecewakan, hal itu terlihat dari hasil Ujian Akhir Nasional (UAN) tahun tahun lalu yang mencapai angka kelulusan sekitar 90 persen. Acara yang dibuka Bupati Padang Lawas H. Basyrah Lubis SH itu, dihadiri 315 peserta yang terdiri dari Kepala dan guru pondok pesantren dan sejumlah ulama Palas lainnya. Dalam acara yang bertema, ‘Melalui Penyambutan tahun baru 1433 H kita tumbuhkan Peran Pondok Pesantren Dalam membangun Kab. Padang Lawas yang maju berbudaya, Islami’ itu, bupati minta seluruh ponpes bersinergi dan bekerja sama utamanya dibidang pendidikan untuk membangun daerah. (a34)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.