Waspada, Selasa 22 November 2011

Page 25

Aceh

WASPADA Selasa 22 November 2011

B11 Pemilik Lahan Pembangunan Bendungan Krueng Pase Mengadu Ke LBH

Air Putih Pangkostrad Ringankan Penyakit Wartawan LHOKSEUMAWE (Waspada) : Boleh percaya atau tidak, seorang wartawan (mantan ketua PWA) Provinsi Aceh, Ibrahim Achmad mengaku beban penyakitnya menjadi ringan setelah minum air putih kiriman Pangkostrad Letjen TNI AY Nasution. “Semuanya atas pertolongan Allah dan air putih yang dikirimkan AY Nasution itu juga didoakannya usai shalat tahajjud, sesuai surat Pangkostrad kepada saya, 14 November 2011 yang dikirimnya bersama air putih,” kata Ibrahim Achmad di Lhokseumawe, Senin (21/11). Dalam surat itu Pangkostrad Letjen TNI AY Nasution menampaikan doa berikut sebotol air putih kepada yang sedang menderita sakit yang ketika itu sedang dirawat pada salah satu rumah sakit di Medan. “Air putih ini khusus kami doakan dalam shalat tahajjud buat sobatku Bapak Ibrahim, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan yang terbaik buat Pak Ibrahim dan segera sembuh,” tuturnya. “Saya dan istri selalu ingat kenangan suka dan duka kita sewaktu bersama di Lhokseumawe,” lanjutnya. (b13)

Puluhan Rumah Korban Tsunami Tak Ditempati LHOKSUKON (Waspada) : Puluhan rumah bantuan untuk korban gempa dan tsunami Aceh 2004 di wilayah pesisir Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara, dilaporkan tidak ditempati. Muspika Seunuddon berencana meminjampakaikan rumah tersebut untuk kaum miskin dan duafa. “Sekarang sedang tahap pendataan untuk memastikan jumlah rumah bantuan itu yang kosong. Taksiran kami jumlahnya puluhan unit,” kata Camat Seunuddon, Aceh Utara Muhammad Dahlan, Minggu (20/11). Dahlan menargetkan, proses pendataan butuh waktu dua bulan. “Setelah proses ini baru kita hubungi pemiliknya, lalu kita bicarakan soal wacana pinjampakai untuk kaum duafa. Harapan kita, wacana ini mendapat respon dari pemilik rumah dan berjalan sesuai rencana,” imbuhnya. (b19)

Wartawan Gadungan Menjamur Di Gayo Lues BLANGKEJEREN (Waspada) : Menjamurnya oknum wartawan tanpa surat kabar dan wartawan gadungan dapat mengancam kebebasan pers. Demikian dikatakan Mustafa, Ketua DPD AWI Gayo Lues, Minggu (20/11) ketika membuat program pengusulan kepada Humas Setdakab Gayo Lues, tentang verifikasi wartawan yang sebenarnya. Ia juga menambahkan, dengan menjamurnya wartawanWTS dan gadungan yang tidak memiliki kompetensi melaksanakan tugas dan fungsi pers, menjadi ancaman serius dalam mewujudkan kemerdekaan pers yang profesional. “Wartawan gadungan memanfaatkan era kebebasan pers untuk mencederai citra pers profesional, guna mengaut keuntungan pribadi dan kelompok. Mereka berpraktik sebagai wartawan, tapi tidak memiliki etika dan idealisme profesi,” kata Mustafa.(cjs)

DPRK Bahas Raqan Dan Pemekaran BLANGKEJEREN (Waspada): Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Gayo Lues, akan segera memparipurnakan perubahan Rancangan Qanun (Raqan) No. 5 Tahun 2007 tentang kelembagaan. Paripurna Pembahasan Raqan Kab. Gayo Lues tentang RAPBK Tahun Anggaran 2012.Yang berlangsung, Sabtu (19/11) pada sidang IV di Gedung Kantor DPRK Gayo Lues. Ketua DPRK Gayo Lues H Amru mengatakan, sidang diundur pada tanggal 29-30 November, mengingat seluruh anggota DPRK akan menghadiri kegiatan pengesahan Tarian Saman yang di akui oleh UNESCO sebagai warisan budaya non benda di Bali pada pertengahan minggu ini.(cjs)

Pendidikan Tingkat Dasar Harus Diprioritaskan BIREUEN (Waspada): Paradigma yang berkembang selama ini seakan-akan pendidikan tingkatkan SLTP dan SLTA harus diperhatikan secara berlebihan oleh pemerintah daripada pendidikan tingkat SD/MI. Karenanya, ada kebijakan pemerintah yang harus dibenahi menyangkut terutama menyangkut pendidikan tingkat dasar. Demikian antara lain disampaikan Dekan FKIP Universitas Almuslim (Unimus) Peusangan, Bireuen, Dra Zahara, MPd pada acara Workshop Kegiatan Penyesuaian Kurikulum PGSD Berbasis MBS Terhadap Kurikulum Sekolah Dasar, Minggu (19/11), di aula kampus setempat. “Penilaian seperti itu, yang mengutamakan SLTA dari SD/ MI adalah hal yang keliru. Semestinya sekolah dasar yang perlu mendapat prioritas dari pemerintah sebab apabila di dasar tidak beres maka imbasnya ke tingkat lanjutan,” kata Zahara.(b17)

Zaldi AP, Camat Juli BANDAR JULI (Waspada) : Bupati Bireuen Nurdin Abdul Rahman mengatakan, camat adalah ujung tombak perpanjangan tangan Pemerintah Kabupaten dalam menjalanlan tugas pemerintah kecamatam. Demikian dikatakan Bupati Bireuen Nurdin Abdul Rahman dalam kata sambutan pengantar tugas serah trima jabatan Camat Juli dari pejabat lama Murdani kepada pejabat baru Zaldi AP, Senin (21/11). Camat lama Murdani berterima kasih kepada segenap unsur masyarakat di Kecamatan Juli kendati bertugas sebagai Camat Juli dalam waktu singkat banyak memberikan bantuan dukungan dalam pelaksanaan tugasnya. Sementara Camat yang baru Zaldi AP, alumni DTPN 1998 sebelumnya melanglang buana bertugas selama lima tahun di Sumbar sebagai Kasubbag EkonomiWalikota Bukiet Tinggi, kantor Bupati Bukit Tinggi dan staf Kecamatan Mando Angin Koto Selaya. Tahun 2002 – 2011 kembali bertugas di Kepegawaian Kantor Bupati Bireuen, Bagian Pemerintahan, Sekcam Peusangan, Kabid Catatan Sipil dan sekarang kembali ke kampung halaman sebagai Camat Juli. Abdul Hadi Juli mewakili masyarakat Juli berterima kasih kepada Baupati Bireuen yang telah memberikan kepercayaan Zaldi AP, putra asal Juli Keude Dua sebagai Camat Juli yang baru. (b12)

Penerbangan Di Bandara SIM Banda Aceh Tiba (flight, asal, waktu) Garuda Indonesia

Berangkat (flight, tujuan, waktu)

GA 142 Jakarta/Medan GA 146 Jakarta/Medan

10:40 15:50

GA 143 Medan/Jakarta GA 147 Medan/Jakarta

11:25 16:45

Y6 555 Jakarta * Y6 537 Jakarta/Medan

19:05 12:30

Y6 556 Jakarta** Y6 538 Medan/Jakarta

07:05 12:30

JT 304 Jakarta JT 396 Jakarta/Medan

11:35 20:00

JT 397 Medan/Jakarta JT 307 Jakarta

06:40 12:15

SJ 010 Jakarta/Medan

12:55

SJ 011 Medan/Jakarta

13:25

Batavia Air Lion Air

Sriwijaya Air Air Asia

AK 305 Kuala Lumpur *** 12:20

AK 306 Kuala Lumpur*** 12:45

FY 3401 Penang ****

FY3400 Penang ****

Fire Fly

14:10

* Setiap Selasa, Kamis, Minggu. ** Setiap Senin, Rabu, Jumat. *** Setiap Senin, Rabu , Jumat dan Minggu. **** Setiap Selasa, Kamis dan Minggu.

14:30

Waspada/Musyawir

TRUK Tronton BK 8999 EC, yang mengangkut tandan buah sawit segar (TBS) dari arah Lhoksukon menuju arah Langsa, tergelincir, lalu terbalik di lokasi perbaikan jembatan jalan nasional, kawasan Desa Reudep, Lhoksukon, Aceh Utara, Senin (21/11) sekira pukul 13:00. Tak ada korban jiwa. Namun salah satu sisi truk rusak dan TBS terpaksa dilansir dengan truk lain.

Abu Ibrahim Panton

Pemerintah Anak Tirikan Pendidikan Agama PANTONLABU (Waspada): Abu Ibrahim Bardan atau yang akrab disapa Abu Panton, Ulama Kharismatik Aceh menilai, pemerintah telah menganaktirikan pendidikan agama. Hal itu terbukti, dari minimnya bantuan yang diberikan, baik untuk bantuan fisik maupun bantuan honor guru pengajian. Hal itu disampaikan Abu Ibrahim Bardan pada acara peletakan batu pertama Masjid Pesantren di Gampong Samakurok, Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Senin (21/11). Sekarang ini, di dayah itu telah berhasil dibuka satu unit SMP terpadu dan direncanakan tahun depan akan didirikan SMA terpadu. Namun, kondisi hari ini, jangankan untuk membangun SMA terpadu, SMP terpadu yang telah ada saja sangat susah untuk dijalankan akibat kurangnya perhatian untuk sekolah agama, urai Abu Panton. Drs Muhammad Alibasyah, Pj Bupati Aceh Utara yang hadir dalam kesempatan itu mendukung apa yang disampaikan Abu Panton. Kata Alibasyah, karena minimnya perhatian pemerintah, banyak santri harus tidur berdesak-desakan dalam

satu kamar, honor guru ngaji hanya Rp250 ribu per bulan. Jumlah ini tertinggal jauh dengan honor guru di lembaga pendidikan umum. Lembaga pendidikan agama tampak seperti bukan lembaga pendidikan. Padahal, pendidikan dayah mampu menciptakan generasi yang berbudi pekerti. “Ke depan pendidikan dayah harus lebih maju dan harus setara dengan pendidikan lainnya. Bila perlu lebih istimewa. Program ini sudah kita masukkan dalam program tahun 2012. Selama saya menjadi Pj Bupati di Aceh Utara, saya akan merancang pembangunan untuk lima tahun mendatang. Semoga nantinya, rancangan program dapat dijalankan oleh bupati dan wakil bupati terpilih dalam pemilukada mendatang,” harap Drs Muhammad Alibasyah. Banyak Diduduki Masyarakat Halus Pada kesempatan itu Abu Panton juga menyebutkan, masjid yang akan dibangun itu bukan digunakan untuk shalat jumat, namun digunakan untuk kebutuhan shalat berjamaah dan tempat beriitiqaf para santri dayah Samakurok. Kalau untuk shalat Jumat, masyarakat masih dapat menggunakan Masjid Pase. Namun, jika Masjid Pase nantinya sudah tidak muat, maka sah-sah saja Masjid Dayah Samakurok dijadikan se-

bagai masjid untuk shalat Jumat. Namun, kondisi yang ada sekarang, hampir setiap hari Jumat, Masjid Pase sepi dari para jamaah. Masih banyak ruang yang bisa diduduki oleh masyarakat halus. Karena itu, para pemuda diminta untuk mengusir masyarakat halus dengan cara ruang yang kosong diisi oleh para pemuda baik dari Gampong Rawang Itek maupun dari Samakurok dan Keude Pantonlabu. “Semoga pemuda yang baru gedek banyak yang sadar, sehingga mereka bisa mengusir masyarakat halus yang ada di Masjid Pase,” kata Abu Panton. Disebutkan, Masjid Pesantren Samakurok ini dibangun dengan modal tanah wakaf dari Sulaiman, salah seorang putra Samakurok yang telah sukses di Banda Aceh dengan luas areal 1,5 Ha. Selain tanah, Sulaiman juga menyumbang uang senilai Rp500 juta yang akan diberikan secara bertahap. tahap pertama diberikan Rp100 juta. Kemudian, seorang dermawan dari PU Banda Aceh Rp100 juta dan baru diberikan Rp.40 juta. “Ini merupakan modal dasar pembangunan Masjid Pesantren Samakurok. Insya Allah, mesjid ini dapat dibangun dengan gampang dari hasil zakat Bapak Sulaiman. begitupun, kita tidak menutup kesempatan bagi masyarakat lainnya yang berkeinginan untuk menyumbangkan hartanya di jalan Allah,” kata Abu. (b18)

Ibu Pembuang Bayi Diamankan, Suami Diduga Dalang BIREUEN ( Waspada) : Aparat Polsek Pandrah, Bireuen akhirnya mengungkap kasus bayi yang ditemukan di sebuah kios jual bandrek di Desa Gampong Blang, Jumat (18/11). Ibu dari bayi diamankan. Sedangkan pelakunya diduga kuat suaminya sendiri yang dibantu seorang temannya. Kapolres Bireuen AKBPYuri Karsono melalui Kapolsek Pandrah Ipda M Husin Hamid dan

Kanit Reskrim Briptu Rudi Arianto, Minggu (20/11) mengungkapkan, setelah warga menemukan bayi malang itu, pihaknya terus menyelidiki dan akhirnya menemukan ibu kandung bayi, N,36, asal Pidie Jaya. Dia diamankan Sabtu (19/ 11) di kediamannya. “N masih saksi, namun dia mengaku tidak tahu kalau bayi yang baru dilahirkannya itu sudah dibuang oleh suaminya, suaminya

sedang kami cari,” kata Ipda M Husen. Menurut Kapolsek, otomatis bayi harus dikembalikan kepada si penemu, namun pihak keluarga, harus membuat surat pernyataannya bila bayi itu diserahkan pihak penemu. Sementara itu, N mengaku dirinya menikah dengan M, 29, suami keduanya, setelah 8 tahun suami pertamanya meninggal dunia. (cb02)

Santri Paloh Dayah Doakan Kemenangan Lampuki LHOKSEUMAWE (Waspada) : Seratusan lebih santri balai pengajian Darussalam Paloh Dayah, Muara Satu, Lhokseumawe mendoakan kemenangan Lampuki. Mereka menggelar syukuran untuk menyambut kemenangan besar novel itu yang dianggap sebagai kemenangan rakyat Aceh dalam melawan ketidakadilan pemerintah. Kemenangan novel Lampuki yang meraih dua juara paling bergengsi sekaligus, yaitu unggulan sayembara Dewan Kesenian Jakarta 2010 dan peraih anugerah Khatulistiwa Literary Award 2011 sudah sepatutnya disyukuri. “Ini bukan kejadian biasa. Ini perubahan ke arah kemajuan Aceh dari segi pemikiran. Bagi saya ini sangat luar biasa,” ucap pimpinan balai pengajian Darussalam, Tgk Nazar, Minggu (21/11). Acara syukuran itu diisi dengan wirid dan doa yang dipimpin Tgk Fajri, dihadiri Ketua Balai Sastra Samudra Pasai Zoel Fadli Kawom; novelis Aceh Thaib Loh Angen; dan penyanyi Aceh Said Jaya. Didukung pula oleh

sejumlah pemuda Paloh Dayah yang amat mendukung atas munculnya tokoh sastra Aceh. Dalam ceramahnya, pimpinan balai Darussalam, Teungku Nazar mengatakan, merupakan kewajibannya melakukan perhelatan ini sekalipun amat sederhana. Hal ini sebagai bentuk penghargaan kepada penulis dan novelnya. Tgk Nazar merasa terharu manakala membaca kemenangan Lampuki di media massa. Begitu berjumpa dengan Arafat Nur, penulis novel ini, yang terjadi secara tak sengaja, dia langsung menyalami dan mengucapkan selamat. “Saya akan membuat acara syukuran untuk kemenangan ini,” ujarnya. Rakyat Aceh saat ini sudah bisa membuka matanya lebarlebar untuk melihat suatu kenyataan. Aceh tidak akan bisa dibangun tanpa ada pikiran maju dan kritis. Lampuki, katanya, mengandung banyak nilai tinggi dari kisah yang demikian rumit dan dekat dengan kenyataan. Novel yang mendapat pengakuan luas di kancah sastra

nasional ini adalah upaya melawan ketidakadilan pemerintah terhadap rakyat. “Kalau soal isi dan mutunya, saya tidak meragukan lagi. Cuma saja Pemerintah Aceh bukan orang yang cerdas. Jadi, sungguh sangat disayangkan,” ujarnya. Arafat Nur dalam sambutannya merasa terharu atas kepedulian anak-anak mengaji yang begitu luar biasa terhadap karyanya. Dia menguraikan sedikit tentang proses menulis yang dilaluinya secara tak mudah dan banyak mengalami tantangan. Apa yang dicapainya sekarang adalah sebuah tahapan panjang yang penuh dengan cobaan dan perjuangan. Menulis juga bagian dari perjuangan yang tak kalah berat seperti pertempuran di medan perang. “Hidup itu selalu penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Untuk perubahan, semua orang harus pandai dan rajin belajar. Belajar ilmu apa saja; agama maupun ilmu dunia. Dengan cara beginilah manusia akan bermakna dan hidupnya menjadi bahagia,” ujarnya. (cmk/b14)

LHOKSEUMAWE (Waspada) : Belasan warga pemilik tanah di lokasi pembangunan bendungan irigasi Krueng Pase, Gampong Pulo Blang, Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara mengadu ke LBH Banda Aceh, Senin (21/11). Mereka menilai warga pemilik kebun rugi karena pemerintah hanya membebaskan lahan, tidak termasuk isinya. Di Kantor LBH Banda Aceh, Pos Lhokseumawe warga menyerahkan seluruh data-data lahan milik mereka yang dibebaskan Pemkab Aceh Utara. “Kami hanya ingin keputusan pemerintah yang hanya membebaskan lahan, tanpa membebaskan isi di dalamnya agar ditinjau ulang,” jelas Ketua Pemuda Pulo Blang, Zulfikar di kantor LBH. Selain menyerahkan surat tanah sebagai bukti kepemilikan lahan, mereka juga menyerahkan fotokopi KTP. Baihaqi, 48, pemilik kebun kelapa sawit siap panen mengaku sebelumnya telah melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan Pemkab Aceh Utara. “Namun tidak ada hasil, mereka tetap tidak membayar isi kebun,” jelasnya. Sehingga pemilik lahan kebun seluas 9,4 hektare

tersebut terpaksa menempuh jalur hukum bersama warga lainnya. Selain kebun kelapa sawit Baihaqi, menurut pengaduan warga di LBH, masih banyak kebun warga lain terancam tidak dibebaskan. Di antaranya, kebun pinang dan kakao (coklat). “Selama ini pemerintah memutuskan membayar pembebasan kebun senilai Rp10.000 per meter,” jelas Zulfikar. Jumlah tersebut dinilai terlalu rendah untuk lahan yang berada di kawasan jalan kabupaten. “Apalagi untuk isi kebun, mereka tidak menghargai sama sekali,” tambahnya. Selain menuntut harga lahan yang layak, warga juga meminta panitia pembebasan lahan melibatkan pihak agraria untuk menaksir harga kebun warga. Panitia jangan menentukan sendiri pembebasan lahan karena dapat menzhalimi pemilik kebun. “Untuk menanam dan merawat kebun, warga banyak menghabiskan dana, sehingga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah ketika kawasan tersebut dibebaskan,”papar Zulfikar. (b15)

Komunitas Warga Bireuen Gelar Malam Keakraban BIREUEN (Waspada) : Untuk meningkatkan tali silaturrahmi antar masyarakat Bireuen perantauan khususnya di kota Medan, komunitas warga Bireuen yang tinggal dari daerah Keude Geurugok hingga Samalanga menggelar Malam Keakraban dan Pementasan Seudati dari Bireuen. Diharapkan pertemuan tersebut dapat mempererat tali persaudaraan antar masyarakat Aceh khususnya Bireuen yang selama ini mulai renggang akibat semakin padatnya aktivitas bisnis di kota ketiga terbesar di Indonesia. “Dari puluhan ribu masyarakat Aceh yang tinggal di kota Medan lebih dari dua ribu diantaranya warga Bireuen. Sehingga untuk mengenang kembali tempat asal masing-masing dan mempereat tali persaudaraan pagelaran pertemuan antar warga sangat diperlukan,” ujar Ketua Umum Panitia Malam Keakraban dan Pementasan Seudati, Lukmanul Hakim kepada wartawan, Senin (21/11). Acara, lanjutnya, digelar di Gedung Aceh Sepakat, Jl. Mengkara No. 2 Medan pada Rabu (23/11) dimana dihibur dengan menampilkan budaya Bireuen seperti pementasan Seudati, tari-tarian Bireuen, dan penyanyi solo yang berasal dari Bireuen juga. “Dalam hal ini kita meminta SyehYahya dan Syeh Leugenta dimana keduanya berasal dari Bireuen dan telah menjadi maestro yang melanglang dunia, kemudian Abubakar AR penyanyi yang ternama di Bireuen,” ujarnya didampingi Wakil Ketua Panitia, Mahyani Muhammad dan sekretaris panitia, Ridwan Yusuf. Mahyani Muhammad melanjutkan bahwa di Medan banyak warga Bireuen baik menetap

maupun hanya sementara namun diantara mereka mulai melupakan adat budayanya. “Sehingga dengan menggelar malam keakraban lagi mereka akan mengenalnya kembali,” ujarnya. “Tentunya pertemuan ini adalah untuk menjalin kasih sayang antar warga Bireuen dan kita mengundang lebih dari dua ribu masyarakat Aceh tidak terkecuali etnis lainnya,” lanjutnya. Dalam hal ini, lanjut Mahyani, telah disebar dua ratus undangan terbuka yang terpasang di seluruh simpang-simpang jalan besar, lima ratus undangan yang diharapkan hal ini dapat dibaca oleh warga Bireuen. “Insya Allah acara dibuka oleh Walikota Medan dan dihadiri para tokoh dari Aceh, pengurus Aceh Sepakat, Bupati Bireuen, Ketua DPRD Bireuen, dan beberapa tokoh lainnya,” lanjutnya kembali. Dalam hal itu Ridwan Yusuf melanjutkan bahwa undangan terbuka tersebut adalah untuk hasrat kebersamaan masyarakat Bireuen dan beberapa etnis lainnya yang ada di Kota Medan. “Hal ini juga mengenalkan ataupun membudayakan tari-tarian dari Bireuen kepada seluruh masyarakat kota Medan,” ujarnya. Ketika disinggung apakah pertemuan ini di luar naungan Aceh Sepakat, Ridwan Yusuf menyatakan, Aceh Sepakat merupakan induk dari seluruh perkumpulan masyarakat Aceh tidak hanya dari Bireuen, Banda Aceh, Sigli, dan lainnya. “Jadi tidak ada unsur politik didalam malam keakraban ini melainkan hanya menyambung tali silaturrahmi antar masyarakat Bireuen saja,” ujarnya kembali. (m38)

Polisi Didesak Tindak Provokator Blang Seunong LHOKNIBONG (Waspada) : Kalangan anggota DPRK Aceh Timur dan elemen sipil mendesak polisi menindak tegas provokator yang terbukti memecah-belah persaudaraan dan persatuan warga Desa Blang Seunong, Kecamatan Pantee Bidari, Aceh Timur, terkait isu sengketa tapal batas dengan Bener Meriah. “Sengketa batas sudah tuntas. Gubernur melalui SK 126/429/2011 dan Surat Nomor 126/ 24398 menyatakan dusun yang diklaim sebagai wilayah Bener Meriah adalah wilayah sah Aceh Timur. Sementara Perbup Bener Meriah No.3/ 2010 tentang pendefinitifan dusun itu menjadi desa di wilayah Bener meriah, bertentangan dengan hukum,” kata Fadhil Muhammad (foto), anggota Komisi C DPRK Aceh Timur, kemarin. Itu sebabnya, politisi muda dari Partai Aceh ini mendesak polisi menindak tegas siapapun yang melawan keputusan gubernur itu, termasuk oknum elit di Kabupaten Bener Meriah. “Jika dulu polisi tidak mengambil tindakan tegas, itu bisa dimaklumi karena perselisihan batas masih dalam proses mediasi. Sekarang, SK sudah turun. Siapapun yang mengangkangi atau melawan SK itu, harus diproses secara hukum,” imbuhnya. Fadhil juga mengingatkan Bupati Bener

Meriah segera memberitahukan warga Blang Seunong, terutama mereka yang sudah diangkat menjadi mukim dan apatur desa, proses penetapan sejumlah dusun di Desa Blang Seunong menjadi desa defenitif, ilegal karena wilayah itu bukan wilayah Bener Meriah. “Ini penting supaya masyarakat awam tidak bingung, resah, bahkan bermusuhan dengan sesama. Bupati Bener Meriah tidak boleh melangkahi SK gubernur,” tandasnya. Hal senada disampaikan Auzir Fahlevi (foto), Ketua LSM Gerakan Masyarakat Partisipatif Aceh atau GeMPAR-ACEH. Dia minta Pemkab Bener Meriah tidak memaksakan kehendak dan bertindak asal- asalan lagi dengan mengklaim sebagian wilayah Desa Blang Seunong, Kecamatan Pantee Bidari merupakan bagian dari Kecamatan Syiah Utama, Kabupaten Bener Meriah. “Jangan korbankan masyarakat demi kepentingan terselubung. Kami menilai, motif asal klaim wilayah yang dilakukan Pemkab Bener Meriah terhadap wilayah Aceh Timur lebih didorong oleh motif ekonomi. Beberapa wilayah yang diklaim itu masuk dalam areal eksplorasi Migas di bawah perusahaan Triangle Pasee dan masuk kawasan wacana proyek PLTA,” ucap dia. (b19)

DPRK Gayo Lues Diminta Jangan Tebang Pilih Anggaran BLANGKEJEREN (Waspada): Kalangan LSM kalau Bappeda mengusulkan Anggaran dalam di Kabupaten Gayo Lues meminta kepada RKA nya Rp5 miliar, Distan Rp1.5 miliar dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) BPM Rp1.5 miliar. Hal ini sangat keliru dan salah Gayo Lues, agar benar-benar mengkaji ulang sasaran. Sambung Hamsani, seperti diketahui, usulan anggaran pada instansi yang berada di pada BPM sangat membutuhkan kantor gecik Gayo Lues. Agar tidak terjadi pengesahan angga- sebagai sarana vital bagi kelancaran urusan ran yang sifatnya tebang pilih. masyarakat di seluruh kampung, mengapa “Misalnya seperti Bappeda, karena badan bukan program ini saja yang seharusnya digaitu kegiatannya tidak langsung menyentuh lakkan dengan pembangunan secara bertahap, masyarakat, saya rasa untuk instansi ini tidak tambah Hamsani harus terlalu banyak anggarannya, DPRK harus Sementara Kepala BPM Gayo Lues Drs. menyikapi lebih profesional dan arif tanpa harus Ridwan mengakui kalau pembangunan kantor menunggu iming-iming lain,” ujar Hamsani, gecik sangat dibutuhkan pada setiap desa. SE, selaku Kadiv Investigasi LSM – Asara, Sabtu Diakuinya, setiap musrenbang BPM selalu (19/11). mengusulkan pembangunan kantor gecik. Ketika pembukaan rapat paripurna ranca“Hingga saat ini kantor gecik hanya 25 unit, ngan qanun Kabupaten Gayo Lues tentang artinya masih banyak yang belum memiliki RAPBK Gayo Lues. Lanjutnya, ia memperkirakan kantor, padahal kami telah kerja keras mengusulkalau RKA Bappeda disetujui Rp5 miliar, DPRK kan pembangunan itu hingga ke pusat, namun dianggap telah keliru dalam menyikapi ke- tidak berhasil. Sekarang kami telah mengusulkan pentingan rakyat. Pasalnya, pada Bappeda ke Provinsi Aceh agar dibebankan ke anggaran hanya kegiatan berupa program dan rancangan- otsus, ini nanti kita tunggu kepastiannya, semoga rancangan yang sifatnya tidak langsung me- berhasil,” kata Ridwan, sambil mengatakan kalau nyentuh masyarakat. dari dana DAU tidak mungkin.(cjs) Namun, pada Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), instansi ini yang seharusnya lebih diutamakan, karena ketiga PENGINAPAN NELIS ACEH Pasang Iklan instansi tersebut langsung Murah & Nyaman. 150 rb/mlm, 3 jt/bln. menyentuh masyarakat luas, Telp. 4528431 Fas. Springbed, TV, AC, Meja, Dispenser, Lemari, Kmr Mandi. Jl. T. Muda Rayeuk HP. 081370328259 sebagai upaya keberhasilan No. 20 Kp. Pineung, Banda Aceh (dkt Ktr Email: pembangunan daerah. Gubernur Aceh). Hub. 081377312206. iklan_waspada@yahoo.co.id Apalagi tedengar kabar, Wajib buku nikah bg pasangan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.