Waspada, Kamis 13 Maret 2012

Page 18

Ekonomi 2012: Memenuhi Harapan ? (2)

Opini

B4 TAJUK RENCANA

Islamic Centre Jangan Lagi Sekadar Janji-Janji Kosong

P

emerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sudah menyiapkan dana Rp60 miliar untuk pembangunan Islamic Center. Dana itu sudah disediakan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2012. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menilai keberadaan Islamic Center sangat penting bagi masyarakat muslim di Sumut. Sudah barang tentu umat Islam khususnya di Sumut sangat gembira mendengar kembali upaya pembangunan Islamic Centre modern yang sudah lama didambakan umat. Jauh sebelumnya kita pun sudah mengetahui keinginan dari pejabat Pemprovsu, pejabat di Kemenagsu, juga dari para ulama yang tergabung dalam MUI Sumut dan MUI Medan beserta pakar intelektual Muslim, Pemko Medan juga sudah mengutaran hal serupa dengan dana awal Rp30 miliar. Sayangnya wujud dari pembangunannya masih nol besar. Mudah-mudahan saja kali ini janji tersebut dapat dijalankan. Tidak lagi sekadar janji-janji kosong. Tidak pun langsung siap, tapi sudah terlihat lokasinya di mana, sudah peletakan batu pertama dan bergeliat tahapan pembangunannya, Insya Allah masalah dana pembangunan berapa pun besarnya, akan mengalir dari umat Islam Sumut dan warga Kota Medan. Sebab, sudah lama mereka mendambakan tempat ibadah yang representatif dan sekaligus berfungsi sebagai pusat pemberdayaan bagi masyarakat muslim, seperti di kota-kota besar lainnya. Kemarin kembali pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, MUI Medan beserta pimpinan Ormas Islam yang tergabung dalam PW Al Washliyah, PW Nahdlatul Ulama, PW Muhammadiyah, PW Al Ittihadiyah beserta tokoh tokoh Islam mendukung rencana Pemprovsu dan Pemko Medan membangun Islamic Centre di dua lokasi. Dua lokasi dimaksud yakni di Kecamatan Tanjungmorawa sekitar Bandara Kualanamu dan Kecamatan Martubung Kota Medan yang akan dimulai tahun ini juga. Hemat kita, pembentukan panitia pembangunan Islamic Centre di dekat Bandara baru Kualanamu dan Kecamatan Martubung Kota Medan yang dijadwalkan dimulai tahun ini menjadi penting. Perlu diingatkan, jangan asal memilih panitia asal-asalan karena akan fatal akibatnya nanti. Tapi bentuklah panitia yang Intisari benar-benar mau bekerja, mau mengorbankan harta dan waktunya serta pemikirannya, seperti diutarakan Ketua Majelis Pakar KAHMI Sumut Dengan dibangunnya Is- Drs H Sofyan Raz bahwa umat Islam perlu mekebersamaan melihat persaingan lamicCantremodernmen- ningkatkan dan tuntutan globalisasi yang bisa tertinggal dari jadi wadah pembinaan perkembangan dan kemajuan peradaban. Untuk itu kehadiran Islamic Centre sangat strategis di Iptek dan gerakan amar dalam meningkatkan kualitas umat, baik akidah pendidikan yang lebih bermutu. makruf nahi munkar me- maupun Kita imbau pengusaha Muslim di Sumut dan nuju kesejahteraan umat Kota Medan untuk segera mengulurkan tangannya, memberikan sumbangan dalam bentuk Islam derma dan wakaf maupun zakat hartanya. Walaupun dikatakan ‘’tangan kanan memberi tangan kiri tidak melihat’’ agar tak dinilai ria, pamer, namun untuk mewujudkan pembangunan Islamic Centre kiranya umat Islam harus proaktif beramai-ramai memperlihatkan kepeduliannya. Yang penting niatnya harus ikhlas, biarlah kali ini para pengusaha Muslim memperlihatkan jumlah sumbangannya untuk memotivasi pengusaha lainnya ikut berlomba-lomba mengulurkan sumbangannya guna terwujudnya pembangunan Islamic Centre modern, tempat beribadah di jalan Allah SWT. Berbunga-bunga harapan dan kegembiraan kita seputar mencuatnya kembali rencana bakal dibangunnya dua Islamic Centre sekaligus. Tapi, lagi-lagi hendaknya rencana yang positif itu tidak tinggal rencana dan angan-angan belaka. Sebab, beberapa tahun lalu pun wacana serupa sudah terdengar, dan bahkan sebagian dananya sudah dianggarkan dalam APBD, namun akhirnya harus dikembalikan ke kas negara karena panitia konon belum siap. Masih ada perbedaan menentukan lokasi dan pembentukan panitia. Kalau menentukan lokasi saja terjadi tarik-menarik kepentingan. Tentunya hal itu sangat disesalkan. Sebab, kalau pembangunannya sudah dimulai sejak 2006 seharusnya sudah membuahkan hasil, sudah terbangun, dan sudah dapat dimanfaatkan untuk kegiatan umat, seperti ibadah, seminar dll. Untuk mewujudkan kawasan Islamic Center yang fenomenal diperlukan arsitek yang profesional untuk merancang sejumlah bangunan yang menarik dan layak untuk disinggahi karena memiliki keistimewaan dan manfaatnya tersendiri. Tentunya harus ada bangunan masjid yang megah, dilengkapi dengan fasilitas pendukung, sehingga tidak membosankan komunitas Islam datang berkunjung. Harus beda dengan bangunan masjid yang sudah ada di Sumut. Kalau di Surabaya, Makasar, Bandung dll sudah lama terbangun Islamic Centre kita di Sumut dan Kota Medan harusnya tidak ketinggalan. Dengan dibangunnya Islamic Cantre modern nantinya masyarakat, khususnya umat Islam dapat membawa keluarganya melihatlihat bangunan Islamic Centre, baik yang dibangun Pemprovsu maupun yang dibangun Pemko Medan, bisa berwisata religi dan sumber inspirasi bagi kemajuan umat Islam, termasuk pengembangan aspek pendidikan, ekonomi, budaya dll. Di sana keluarga Muslim tidak hanya bisa belajar seputar Alquran dan mengikuti berbagai kegiatan yang positif bagi generasi muda agar terhindar dari narkoba dan kriminallitas, tapi juga kompleks Islamic Centre itu menjadi wadah pembinaan keimanan dan akhlak, pengembangan keilmuan maupu gerakan amar makruf nahi munkar menuju kesejahteraan umat Islam.+

APA KOMENTAR ANDA SMS 08974718101

Faks 061 4510025

Facebook Smswaspada

+6283197907058 Ass,kepada yth dr. Arifin S. Siregar tolong dong dikupas tuntas bagaimana hikumnya jika lebih memilih untnk sholat dirumah daripada dimasjid untuk menghindari praktik bid’ah yang telah berlangsung disuatu masjid...dan bagaimna solusi terbaiknya... +6285765177048 Mohon maaf bos, lebih unggul liga jerman dari liga Prancis, kenapa klasmen, atau topskor liga Jerman tidak di beritakan. +6285763196160 Banyak orang mengusulkan nama bandara Kuala Namu menjadi bandara Sultan Sulaiman. menurut hemat penulis yang lebih cocok . bandara Sumatra Utara .karena disini banyak etnis ada Nias ada Batak ada Melayu ada Karo ada Melayu.lebih cocok lagi bandara M Syafii pane pilot yang jatuh waktu latihan di thn 66 atau lebih cocok Kuala Namu aja.dari lb katorong di pndk nan langang tembung. +6281533707770 Sebaiknya bandara kualanamau diberinama BANDARA INTERNASIONAL ADAM MALIK....semoga masyarakat Sumatera Utara bangga.....(y) +6283199244400 Kita; dalam sehari kt mnghirup 2.888 ltr oksigen, 11.376 ltr nitrogen. jk dihargai dgn uang maka mencapai 170 jutaan/hr/orang. jika Dalam sebulan 5,1 M/orang. siapa pun dia, Sekaya Macam Mana Pun tdk ada yg bisa bayar. Namun Allah berikan kpd kita secara gratis. Masihkah kata belum bersyukur?? +6283199572197 TIDAK DI UBAH * Setelah resmi Merdeka hingga kini ; Bandar Uda a POLONIA tetap bernama Polonia • Semenjak diresmikan hingga kini ; Universitas Sumatera Utara == U.S.U. tetap disebut USU • Semenjak menerima Mahasiswa Stambuk perdana hingga kini ; Institute Agama Islam Negeri == I.A.I.N. tetap memiliki nama I.A.I.N.Sumut. Semenjak Insitute Keguruan & Ilmu Pen didi kan Negeri berdiri dan berubah menjadi Universitas Negeri Medan == UNIMED memiliki nama de mikian juga hingga detik ini • Semenjak di patok kan sebagai Kawasan Hut n Lindung yang disebut Taman Hutan Raya Bukit Barisan == TA.HU.RA.Bukit Barisan ; Memiliki Nama yang demikian hingga detik ini • Semenjak Kenderaan golongan Tractor meratakan-mengeraskan demi Landasan Kapal Terbang di areal Perkebunan KUALA NAMU hingga detik ini dan seterusnya tetap memiliki Nama ; KUALA NAMU • demi stabilitas emotion multi etnis di sumut #dari Ra^yat Sumut. untuk Presiden R.I. dan Menteri* +6283199572197 INI ZAMAN DEMOKRASI-HABIS-HABISAN * Mutlaq harus berjuang dibawah atap Par.Pol.nya ; “Wahai Ndro GKR. Hemas !” Kalau dahulu di masa Re.Pe.Li.Ta. ; “Yaaaa enak betol jadi Wanita Istri Pejabat ini Pejabat itu untuk menjadi Anggauta D.P.R. Fraksi GOLKAR ! ” Sedangkan dimasa sekarang ini ; “Para Wanita Istri para Pejabat dan semua wanita yang berambisi masuk ke Parliement ; Yaaa harus berjuang habishabisan sesuai Jud ul diatas • Itupun belum pasti untuk mendapat Cukup Suara Target one the chair ! ” Oleh karena banyak yang bergelimpangan maka sedikit sajalah RekanR kan Sejenis • “Begitu lho , wahai Ndro GKR.Hemas ! ” dan wajib diharomkan rok

WASPADA Selasa 13 Maret 2012

Entrepreneur: Untuk Pedagang Pemula Oleh Bachtiar Hassan Miraza Di sini sudah terlihat pentingnya pengaturan (management and organization).

E

ntrepreneur bisa bergerak pada kegiatan distribusi (perdagangan) dan bisa bergerak pada kegiatan produksi (menghasilkan barang atau jasa). Tentu yang terakhir ini lebih berat karena memerlukan pemikiran yang dalam, tenaga kerja ahli dan modal usaha. Di samping itu risiko juga lebih besar walau kesempatan untuk berkembang lebihterbuka.Olehsebabitupadaawalusaha disarankan kepada pengusaha pemula bergerak pada kegiatan distribusi (perdagangan). Dengan mempergunakan pengalaman yang didapat nanti bisa diperluas dengan kegiatan produksi. Ilmu berusaha itu ditemukan banyak dilapangan.Operasionalusahadilapangan banyakmemberikanpengajaranpadapara pengusaha yang tidak pernah diajarkan di kelas oleh para instruktur. Pemikiran kita diasah dalam berbagai hal yang terkait dengan teknik/cara berusaha sehingga bisa menciptakan pemikiran baru yang lebih tepat baik pada bidang produksi maupun pada bidang distribusi. Strategi usaha yang diberikan para instruktur dipadukan teknik berusaha yang ditemukan di lapangan memberikan pemikiran baru yang lebih efisien dan efektif. Seperti biasa, awal usaha dimulai dengan perdagangan berskala kecil. Istilah sekarangmacam-macam,adausahamikro, kecilataumenengah.Takmenjadipersoalan karenasemuanyamerupakankegiatanusaha dan tujuannya juga sama yaitu mendapatkan laba. Cara kerjanya juga sama. Perbedaannya terletak pada bobot pekerjaan dan tanggung jawab. Dalam berusaha diperlukankesungguhan.Takadaistilahcobacoba. Ini menunjukan orang tersebut memiliki keraguan sebagai sebab awal datangnyakegagalan.Berusahaadalahsebuah profesi dan harus dilakukan secara profesional. Sungguh-sungguh dan berkeahlian. Apakah pada awal berusaha tidak bisa langsungpadakegiatanproduksi.Jawabannya bisa saja asal sudah memiliki keyakinan

kegiatan usaha tersebut pasti berhasil. Keyakinanituperlukarenaituadalahmodal pendorong semangat kerja. Ada rasa percaya diri (self confidence). Bahkan pada kegiatan usaha kuliner keduanya dijalankan sekaligus produksi dan distribusi (menghasilkan dan langsung dijual). Bobot pekerjaannya lebih luas dengan tanggung jawab yang lebih besar. Di sini sudah terlihat pentingnya pengaturan (management and organization). Namun apa yang hendak dibicarakan dalam tulisan ini adalah kegiatan pedagang pemula berskala kecil. Banyak orang tidak melihat kemampuan usaha kecil. Usaha berskala kecil jika dilola dengan baik akan memberikan hasil cukup besar. Oleh sebab itu perlu dijaga ketersediaan barang (stok) agar setiap waktu ada, mutu pelayanan terjagadanhargaterjangkau.Tidakmenjadi masalah laba perpotong (unit) adalah tipis tapi jika penjualan berjumlah besar maka hasilnya (laba) juga besar. Pada dunia usaha (perdagangan) yang dilihat adalah total penjualan bukan dari besarnya skala usaha atau besarnya modal saja. Jikamaumembukausaha(perdagangan) perlu diperhatikan di wilayah mana Anda berada. Ini menyangkut pada tempat usaha. Anda juga perlu tahu jumlah penduduk yang bermukim di wilayah itu sebagai basis pembeli walau diketahui pembeli bisa datang dari daerah mana saja. Di samping itu anda telusuri kemampuan daya beli masyarakat setempat. Apakah daya beli masyarakat dibatasi oleh pendapatannyaatautidak.Jikadibatasiolehpendapatan maka daya belinya juga terbatas. Jika komunitas masyarakatnya adalah komunitas pegawai atau buruh harian tentu berbeda dengan komunitas pengusaha atau komunitaspenerimapendapatanbebas(profesional). Daya beli merupakan benang merah keberhasilan usaha anda karena tak adayangbisadijualjikamasyarakatnyatidak mempunyai daya beli. Daya beli merupakan faktor kelanjutan usaha anda.

Langkah berikutnya adalah mencermati kebutuhan rata-rata akan barang oleh masyarakatdiwilayahitu.Apayangmenjadi kebutuhan harian masyarakat setempat dan apakah barang mudah habis (terpakai) sehingga perputaran permintaannya berlangsung cepat dan terus menerus. Tentu ini dikaitkan dengan daya beli agar Anda bisa menentukan jenis dan kualitas barang yang disiapkan. Jenis barang itu banyak dan kualitasnya juga beragam. Oleh sebab itu sesuaikan dengan daya beli masyarakat setempat. Jangan Anda menjual barang yang pasarnya tidak sesuai keberadaan masyarakat sekitar. Artinya Anda tidak disarankan menjual barang berkualitas tinggi ditengahmasyarakatberpendapatanterbatas (pas-pasan). Anda juga tidak disarankan menjualbarangberkualitasrendahditengah masyarakat berpendapatan bebas (tinggi). Lihat pula apakah pedagang yang beroperasi di wilayah itu masih terbatas sehingga memungkin anda masuk berusaha.Carilahperdaganganyangpelakunya masih belum banyak untuk mencari aman posisi Anda. Masalah perdagangan adalah masalah persaingan antar sesama pedagang.Jangandisamakandenganpengusaha besar walau persaingan ketat mereka masih bisa masuk karena mereka memiliki laba perunityanglumayan.Tidakdemikianpada usaha kecil yang labanya tipis. Jika persaingan ketat tentu tak ada laba yang akan diperoleh nantinya. Jumlah pelaku menentukan tingkat persaingan karena barang yang dijual adalah sama baik jenis maupun kualitas dan sama sama kelompok barang yang berharga murah. Umumnya perusahaan kecil menghadapi dua masalah yaitu laba yang tipis dan persaingan yang ketat. Persaingan ketat muncul karena banyak orang yang menggantungkan hidup dari perusahaan kecil. Laba juga tipis karena perusahaan kecil biasanya melayani masyarakat yang berpendapatan terbatas dan menjual barang yang berharga murah. Tapi ini semua tidak menutup kemungkinan masuknya pemain baru asal mampu memberikan pelayanan yang prima. Pelayanan prima mampu memberikan rasa nyaman bagi pembeli karena harga tidak dipermainkan, mutu barang terjaga dan pelayanan ramah dan

cepat. Pembeli merasa sungguh dilayani sebagai pemiliki uang. Dengan pelayanan prima anda secara tidak sadar sudah memperluas pasar dalam arti semakin besarnya nilai penjualan yang anda lakukan. Dengan sendirinya laba total yang anda terima juga menjadi besar.Yang penting diperhatikan jaga kepercayaan pelanggan. Demikian anda membikin pelanggan kecewa maka anda harus memulai lagi usaha anda dari semula/bawah dan sulit untuk bangkit. Dalam dunia apapun apalagi dalam kegiatan usaha faktor kepercayaan adalah nomor wahid. Jangan lakukan kesalahan apapun dan sekecil apapun yang bisa merugikan pelanggan. Pelanggan tidak melihat dari kerugian nilai uang yang diberikannya kepada anda tapi merasadirinyaterlecehkan.Perasaanseperti ini sangat berat. Jika terjadi kesilafan yang tidak disengaja cepat meminta maaf atas kesilafan tersebut. Pekerjaan sebagai pedagang bukan sekadar membeli dan menjual barang. Ia harus tahu apa yang ia beli untuk ia jual kembali dan mendapatkan imbalan. Dan ia juga harus tahu cara penjualannya sehingga memikat pembeli. Kerja seperti ini mengharuskan pedagang mempergunakan pikirannya dan tidak pasif menunggu sebagaimana pelayanan penjualan yang mempergunakan mesin. Menjadi pedagang tidak saja wajib jujur (seperti penjualan yang mempergunakan mesin) tapi juga harus aktif melakukan pendekatan dengan pelanggan. Itu berarti jujur saja tidak cukup tapi harus aktif. Jikainidapatdilakukanmakaandaakan mendapatkan kepuasan dalam perdagangan. Memang kecil tapi menjanjikan. Big is powerful but small is beautiful. Begitulah ungkapan yang selalu kita dengar dari para ahli. Anda pasti bisa melakukannya dan memperolehmanfaatdarinya.Andajangan terlalu khawatir dengan kehidupan ini karena nasib Anda ditentukan oleh Anda sendiri. Optimis dengan rasa percaya diri dan disertai kerja keras akan membawa Anda ke jenjang keberhasilan. Berdoa dan percayalah. Penulis adalah Guru Besar Emeritus USU, Pemerhati Ekonomi.

Ketika Penguasa Merangkap Pengusaha Oleh Prof Usman Pelly, Ph.D ...maka UUD-45 pasal 33 ayat 3 akan berbunyi:“Bumi, air,ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya tidak dapat lagi digunakan untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat.”

D

alam Antropologi Sosial, tidak ada hubungan yang lebih kompleks dan krusial dari hubungan antara manusia dengan tanah. Bukankah asal usul manusia, setidaknya menurut agama-agamasamawi(Yahudi,KristendanIslam)adalah dari tanah. Berbagai ungkapan kata dan kalimat, seperti tanah air, tanah tumpah darah, tanah leluhur, tanah kelahiran, pusat tanah, tanah keramat sampai kepada tanah yangdijanjikan(thepromishedland),punya arti yang menunjukkan ketapa krusialnya hubungan manusia dengan tanah. Perang”abadi”antaraIsraeldanPalestina pada hakekatnya adalah perang memperebutkan the promish land Nabi Daud. Memang tanah tampaknya tidak mungkin absen dari kehidupan manusia. Sebab itu pula kalau kita membicarakanempat pilar kehidupan bernegarasebagai upaya memperkokoh ketahanan nasional yang melingkupi—Pancasila,UUD-45,NKRIdanBhinekaTunggal Ika—maka hubungan fungsional keempat pilar itu dengan tanah dalam arti yang luas, sangat relevan dan signifikan. Karena itu, dapat dipahami apabila baik buruk hubungan antara manusia dengan tanah, dalam kehidupan rakyat Indonesia, dapat dilihat sebagai barometer terhadap hubungan fungsional keempat pilar itu.Dengancarapandangsepertiitu,semua tindakan atau rangkaian tindakan yang diambil pemerintah (negara) dalam bidang pertanahanatauagrariaharuslah“konfirm” (terkait erat) dengan isi mukaddimah konstitusi (UUD-45). Lahirnya UUPA Pengertian agraria lebih luas dari tanah. Agraria meliputi bumi, air, kekayaan alam yang ada didalamnya dan juga ruang angkasa yang ada diatas bumi. Karena itu objek yang diatur dalam UUPA disesuaikan dengan pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Selain dasar penyusunan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) ini merupakan manifestasi dari hukum adat, maka pedoman penyusunan UUPAinipasal-pasalnyadidasarkankepada limasilaPancasila.Mayarakatadatdimaknai sebagai sekelompok masyarakat yang memiliki asal usul leluhur (secara turun temurun), di wilayah geografis tertentu—serta memiliki sistem nilai, ideologi, ekonomi dan politik, budaya sosial dan wilayah sendiri (Kongres Masyarakat Adat Nusantara 1999). Dalam peanjelasan UUPA dinyatakan bahwa hak menguasai dari negara ini“merupakan semacam hubungan hak ulayat yang diangkat pada tingkatan yang paling atas, yaitu pada tingkatan yang mengenai seluruh wilayah negara.” ”Hak menguasai inipadatingkatpelaksanaannyadikuasakan kepada daerah swatantra dan masyarakat hukum adat.” Landreformyangdimulai1Januari1961 dengan landasan UUPA 1960, ternyata berjalan tidak lancar. Berbagai faktor tehnis dan material seperti kesiapan organisasi yang tidak matang (terutama didaerah-daerah),personilyangtidakcakapdanmenyadari bagaimana pentingnya untuk membendung pengaruh PKI (1961) yang nyatanyata malah menyabot pelaksanaannya. Sementara itu partai-partai lainnya kurang gigih,ragu-raguatautakutsehinggaterkesan membiarkan aksi sepihak PKI dan BTI (Ba-

tanah 5 ha per KK. Kekacauan ini membuat citra UUPA telah gagal melaksanakan landreform. Sampai dengan 1965 (G30S/PKI), seakan UUPA diambil alih PKI, sedang pelaksanaannya dilapangan dengan caranyanya sendiri. UUPA adalah hukum dalam keadaan tidak bergerak(net recht in rust)yang hanya membuat pokok-pokoknya saja dari hukum agraria baru.Yang dapat menggerakkannya adalah peraturan-peraturan pelaksanaannya(hetrechtinbeweging).Peraturan pelaksanaannya dalam kurun waktu 19651978, keluarnya sangat lambat, sementara perubahan politik dan ekonomi pada masa Orde Baru, menyebabkan para petani tidak mampu menghadapi incaran tanah dari kelompok ekonomi kuat, maka berbagai akses menumpuk. Pejabat-pejabat mengeluarkanperaturansendiriyangtidaksinkron dengan peraturan pusat. Bahkan pemerintah pusat sendiri tidak jarang pula memaksakan kebijakan yang bertentangan dengan jiwa UUPA, karena desakan investasi asing yang rakus tanah. Kontraversi ini menyebabkan UUPA selalu dijadikan kambing hitam. Pejabat-pejabat pemerintah karena ketiadaan aturan pelaksana UUPA dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, banyak yang kemudian menggunakan Agraria Wet, undang-undang agraria kolonialyangsangatmerugikanrakyat.Konflik pertanahan yang terus menumpuk, menyebabkan pengadilan kewalahan. Di Sumatra Barat misalnya sampai sekarang tercacat 1.400 kasus persengketaan tanah tidakterselesaikan,sedangdiSumatraUtara lebihdari400kasus,sehinggauntukseluruh Indonesia kasus senketa tanah mencapai puluhan ribuan. Dalam dua tahun ini (2009-2010) Komisi II DPR RI telah menerima 167 kasuskasus besar dari sejumlah warga di daerah (seperti pengaduan wargaTulang Bawang, Lampung. Yaitu sengketa lahan dengan perusahaan gula, PT Sugar Group Company dan PT Garuda Panca Artha. Konflik yang tidak berkesudahan ini telah banyak memakan korban yaitu rakyat (penggarapanhutan,perampasantanahulayat,pengusiran dan korban jiwa seperti dalam peristiwa Mesuji di Sumatra Selatan). Keadaan ini menyebabkan telah terjadi pergeseran implementasi politik agraria dari yang digaris semula oleh UUPA: bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnyadigunakansebesar-besarnyauntuk kemakmuran rakyat. Ternyata sebagian besar kemakmuran itu hanya dinikmati segelintir orang, terutama kelompok pemilikmodalkuat,termasukpenguasa(pejabat) yang merangkap pengusaha. Unjuk rasa Dalam bulan Januari-Februari 2012 ini, beberapamediamassanasionaltelahberapa kali menyiarkan berita unjuk rasa ribuan

danwargaberunjukrasadisejumlahdaerah. Mereka mendesak pemerintah memulihkan hak rakyat, terutama terkait hak atas tanah, dan merivisi undang-undang yang merugikanrakyat.Berbagaiaksiini,menurut Henry Saragih dari Sekretariat Bersama Pemulihan Hak-hak Rakyat Indonesia dilakukan serentak di 27 provinsi (13 Januari 2012). AksiyangdilakukandiJakartasajadiikuti oleh 77 organisasi petani, nelayan, aparat desa, pekerja dan organisasi kemasyarakatan lainnya, yang diwarnai dengan penjebolan pagar depan komplek gedung DPR/ DPD/MPR oleh ribuan orang. Massa menyerukan reformasi di bidang pertanahan dengan memberikan hak-hak rakyat yang dijamin oleh UUPA 1960, segera mewujudkan UU tentang desa. Massa juga meminta agarTNI dan POLRI segera menghentikan kekerasan dalam konflik agraria. Gencarnya pemilik modal luar dan dalam negeri untuk menguasai lahan, baik untukperkebunan,pertambangan,industri dan proyek-proyek hiburan berskala internasional, menyebabkan berbagai pihak (penguasa dan politisi DPR) enggan untuk sesegeramungkinmerivisiUUPAataumelahirkan berbagai UU pelaksana yang baru dari UUPA. Setidaknya ada tujuh Rancangan Undang-undang (RUU) sektoral yang masuk Prolegnas tahun 2012. Di antaranya, RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, RUU tentang pan g a n , RU U tentang Pertanahan, RUU tentang perobahan atas UU No.22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, RUU tentang pengakuan dan Perlindungan Hak-Hak Masyarakat Adat, RUU Desa, dan RUUKawasanPariwisataKhusus.Sejumlah UU lainnya juga telah masuk Prolegnas (2010-2014) diantaranya RUU Perkebunan, RUU Pertanian, RUU Pertambangan, Mineral, dan Batubara (Minerba), RUU Kehutanan danWilayah Pesisir. Pertanyaan yang muncul, mengapa baru sekarang (setelah lima puluh tahun munculnya UUPA) dipikirkanperlunyaUUsektoralinidiselesaikan. Selama ini apa yang dipedomani para pejabat; setelah mineral dan minyak bumi hampirhabisterkuras,setelahtanahhampirsirna dirampas dari rakyat, setelah hutan hampir rata dibabat, setelah kekayaan laut hampir tidaktersisalagiuntuknelayan?Jawabannya, ketika itu sebagian besar penguasa sedang menggebu-gebu jadi pengusaha! BeberapaUUsektoralyangtelahdibuat ternyatajugatidakcukupkuatmenghadang arus manipulasi dan spekulasi para pejabat pemerintah kita. Seperti UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, berbagai data menampilkan besarnya kebobolan negara sehingga masyarakat tidak pernah merasa minyak dan gas bumi yang disedot dari tanah airnya itu memang dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Begitu juta UU Nomor 41 tahun 1999, tentang kehutanan. Tidak ada definisiillegal loging (pembalakan liar) dan tidak ada difinisi kejahatan kehutanan dalam UU itu. Lain lagi sejumlah UU yang terkait dengan hak atas tanah, dimana soal pendistribusian tanah untuk rakyat tidak pernah terselesaikan, sementara pemerintah sekarang lebih mendahulukan RUU tentang Pengadaan Tanah untuk Pemba-

hak rakyat atas tanah (Litbang Kompas, 2011). Dariuraiandiatasjelasbahwasejumlah peraturan sektoral agraria yang telah ada pun,justrumengingkarijiwaUUPAtersebut. Kontradiksi ini harus dimaklumi karena UU yang lahir itu mengejar pertumbuhan ekonomi,sedangkanUUPAitusebenarnyabernafaskan keadilan dan pemerataan, Jadi ada Si Malin Kundang ”anak durhaka” yang dilahirkan dari ibu kandungnya. Begitu juga monitoringdanevaluasipenggunaantanah atas hak yang diberikan serta kerusakannya tidak dapat dievaluasi lagi. Persoalan menjadi lebih rumit dan rawan ketika hukumlebihmudahdiaksesolehelitpenguasa atau pemilik modal yang mampu membayar penegak hukum, seperti oknum polisi atau jaksa. Memang ketika penguasa merangkap jadi pengusaha, hukum justru memproduksi ketidakadilan, karena rakyat bawah yang miskin kalah dan ditindas atas nama hukum. Kondisi seperti ini sayangnya telah berlangsung hampir setengah abad, sejak UUPA dilahirkan, sehingga pergeseran implimentasi sosial politik agraria dari yang digariskan UUPA nyaris sempurna. Bunyi UUD-45 pasal 33 ayat 3 itu, nyaris pula tidak mungkin diperdengarkan lagi, atau sudah berobah menjadi ...”bumi dan air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya tidak dapat lagi digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Rakyat tragisnya masih berharap, akan muncul kesadaran baru dari para pemimpin dan pejabat, agar segera siuman dari kedurhakaan mereka, sebelum segala sesuatunya telah terlambat, Insya Allah. Penulis adalah Guru Besar Antropologi Di Unimed Dan UISU Medan.

Pengumuman Redaksi menerima kiriman karya tulis berupa artikel/opini, surat pembaca. Kirim ke alamat redaksi dengan tujuan ‘Redaktur Opini Waspada’ dengan disertai CD atau melalui email: opiniwaspada@yahoo. com. Panjang artikel 5.000-10.000 karakter dengan dilengkapi biodata penulis dan kartu pengenal (KTP). Naskah yang dikirim adalah karya orisinil, belum/tidak diterbitkan di Media manapun.Tulisan menjadi milik Waspada dan isi tulisan menjadi tanggungjawab penulis.

SUDUT BATUAH * Menko Ekuin: BUMN jangan hanya kejar deviden - Apalagi kejar setoran * Pensiunan PTPN II tolak penutupan RS Tembakau Deli - Pertahankan terus! * Sentimen kedaerahan tidak berdampak di Pilgubsu - Satu nusa, satu bangsa!

oel


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.