Waspada, Sabtu 6 Februari 2010

Page 17

Sumatera Utara

14

WASPADA

Sabtu 6 Februari 2010

Polres Asahan Gagalkan Penggelapan Bio Solar Dari Belawan

DKR Diminta Tingkatkan Derajat Kesehatan Warga Labura AEKKANOPAN (Waspada) : Pj Bupati Labuhanbatu Utara Drs H Asrin Naim meminta Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) ikut peran serta membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Labuhanbatu Utara khususnya bagi masyarakat miskin sebab DKR merupakan mitra Pemerintahan dalam meningkatkan Kesehatan. Hal itu dikatakan ketika menerima audiensi Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Labura, Kamis (4/2). Pj Bupati didampingi Plt Kadis Kesehatan Labura Siti Roilan juga meminta peran serta DKR agar dapat membantu pelaksanaan saat pendataan Jamkesmas untuk masyarakat miskin yang ada di Labuhanbatu Utara.” Saya mengharapkan masukan dari rekan rekan DKR tentang kesehatan yang sifatnya membangun,” ujar Naim selain itu katanya Pemkab Labura khususnya Dinas Kesehatan sangat mendukung program DKR serta peran aktifnya ke depan. Pada kesempatan itu Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) terdiri dari Hendra Yakup (Ketua), M Edy Yamin (Sekretaris) dan Arjemi Almi (Bendahara) memaparkan program program DKR kepada Pj Bupati ke depannya dimana DKR mengusulkan program tentang pendataan Jamkesmas,serta pengaktifan desa siaga se Labuhanbatu Utara demi untuk kesipsiagaan dalam menghadapi bencana alam dan penyakit. DKR juga mengharap hubungan lintas sektor dari berbagai elemen masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat miskin khususnya berupa masukan dan keluhan demi mencapai masyarakat sehat Labura kuat. Plt Kadis Kesehatan Labura Siti Roilan mengharapkan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan DKR untuk meningkatkan masalah kesehatan yang ada di Labuhanbatu Utara. (csi)

Kebun Kelapa Sawit KUD Serba Guna Otonom Barumun Dan Sosa Sudah Dijual RANTAUPRAPAT (Waspada): H.Suyono Pimpinan PT Bagan Nibung mengatakan lahan perkebunan kelapa sawit KUD Serba Guna Kota Pinang otonom Barumun dan Sosa seluas 900 Ha telah dijual sejak tahun 2007 sesuai dengan kesepakatan bersama, penjualan itu diserahkan kepada PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Rantauprapat dengan nilai jual Rp 28 Milliar. “Sejak tahun 2007 kita sepakat menyerahkan penjualan kebun atas nama anggota sebanyak 450 KK kepada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Rantauprapat, karena anggota tidak mampu membayar cicilan, “ ujarnya kepada Waspada, Kamis (4/2) di Rantauprapat. Dijelaskan, isu yang mengatakan dirinya dan mantan Pimpinan PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Rantauprapat telah menipu anggota Nasabab PT BSM yang melakukan akta jual beli tanah seluas 900 hektar di Desa Parsombaan lubuk Barumun dan akad kredit di PT BSM Rantauprapat sama sekali tidak benar dan fitnah belaka, sebab jelasnya lahan tersebut telah dijual dan masing-masing anggota melalui perwakilandengansuratperyataanmenyatakantidaksanggup lagi membayar kewajiban sebagaimana yang tertuang didalam akta Kredit dengan PT BSM Rantauprapat. DitambahkannyaJuga,H.PangaduanHasibuansebagaiPenasehat KUD Serba Guna Kota Pinang pengembangan unit Barumun Sosa merupakan salah satu yang ikut menandatangani surat penyerahan penjualan kebun kelapa sawit itu kepada PT BSM tertanggal 29 September 2007. (c01)

Cabuli Anak Di Bawah Umur Divonis 14 Tahun Penjara RANTAUPRAPAT (Waspada): Majelis Hakim sependapat dengan tuntutan yang dibacakan JPU dalam persidangan sebelumnya dan menjatuhkan vonis 14 tahun penjara kepada Parlindungan Sinaga, karena terbukti bersalah melakukan persetubuhan dengan anak dibawah umur, Senin (2/2) di Pengadilan Negeri (PN) Rantauprapat. Selain dijatuhi hukuman penjara, Majelis Hakim yang diketuai Alex TMH Pasaribu, SH, juga memberi denda kepada terdakwa Rp 60 juta subsidair 6 bulan kurungan. Atas putusan tersebut, terdakwa maupun JPU menerimanya. JPU Emmi br Manurung SH, dalam tuntutan sebelumnya menyebutkan, Parlindungan Sinaga, 19, penduduk Dusun Pasar Bengkuang Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), terbukti bersalah melakukan tindak pidana melakukan tipu muslihat atau membujuk anak melakukan persetubuhan sebagaimana diatur dan diancam dalam dakwaan Primair Pasal 81 ayat (2) UU No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Perbuatan terdakwa bermula, pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2009, sekira pukul 11:00, dimana terdakwa sedang minum ringan di kedai Dusun Pasar Bengkuang, Desa Sialang Taji, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura. Sambil minum terdakwa menghayal sedang mandi dengan seorang gadis di sungai, sehingga nafsu terdakwa memuncak dan selanjutnya terdakwa pulang. Pada saat pulang terdakwa berpapasan dengan saksi korban sebut saja, Mawar, 7, yang sedang pulang sekolah. Kemudian terdakwa memanggil saksi korban dengan bahasa batak “Dek ro jo ho” artinya kemari dulu kau. Saksi korban menjawab “Aha i” sambil mendatangi terdakwa. Setelah saksi korban mendekat, terdakwa mengatakan “Adik ayo marhalet yo” (ayo becewek yo) dan saksi korban menjawab “ah”. Karena saksi korban tidak mau, terdakwa membujuk dengan mengatakan “Annon hulehen hepeng saribu”(nanti kukasih uang seribu),selanjutnya saksikorbanmenjawab“Iya”.Selanjutnyaterdakwa menggendong saksi korban ke areal kebun kelapa sawit dekat pinggir sungai dan mencabulinya. Perbuatan terdakwa yang didampingi Penasihat Hukum (PH) Ghuffron, SH diperkuat dengan Visum et Repertum No.309/ UPTD.15?AK/X/2009tanggal5Oktober2009dariPuskesmas Persiapan Rumah Sakit Aekkanopan yang dibuat dan ditandatangani dr Sumihar Marida Butar-Butar. (a27)

Waspada/Sapriadi

MENCARI HARAPAN : Dua oarang anak asal Desa Simpanggambus membawa bungkusan (goni) yang berisakan barang bekas yang mereka cari seharian di sepanjangan Jalinsum Medan-Rantauprapat. Hasil penjualan sebahagian diberikan kepada orang tuanya untuk menambah uang belanja keluarga. Foto direkam, Kamis (4/2).

Nelayan Batubara Prihatin, Jatah Raskin Ditunda TANJUNGTIRAM (Waspada): Kebijakan Kakan Bulog Sub.Divisi Regional III Kisaran,Muhammad Zaim Majid menun da pendistribusian beras miskin (Raskin) kepada sejumlah desa sebelum melunasi utang menimbulkan keprihatinan masyarakat di Kabupaten Batubara. “Kami warga nelayan tradisional di sekitar kualaTanjungtiram yang saat ini mengalami

musim paceklik ikan di laut sangat mengharapkan penyaluran Raskin bisa secepatnya,” harap Jakaria,56 warga Tanjungtiram, Jumat (5/2). Seandainya oknum Kades belum membayar setoran ke Bulog bukan berarti warga miskin harus jadi korban ditunda penyaluran Raskin Lebih tepat pihak Bulog memanggil oknum Kades yang belum melunasi utang, bila perlu diproses secara hukum. Tidak mungkin warga tidak membayar, kalau tak dibayar tidak dapat beras, bahkan warga toleransi membayar di atas HET Raskin Rp1.600, jadi Rp1.800 per kg. Dalam memenej pendistri-

busian Raskin di desa, masalah uangnya bukan hanya ditangani Kades tetapi ada juga uangnya sangkut di Kadus. Seperti halnya di Desa Pahang Talawi, menurut Kades Pahang Zulkifli, Jumat (5/2) sebanyak Rp.1,2 juta uang Raskin sangkut dipakai Kadusnya. “Utang Rp1,2 juta itu akan dibayar lunas hari ini, mungkin jatah Raskin disalurkan,Senin (8/2),” sebut Zulkifli. Camat Talawi Sukardi, Kamis (4/2) mengakui ada beberapa desa yang setor ke Bulog, jumlahnya sedikit akan dibayar secepatnya. Pendistribusian Raskin sudah berlangsung, Selasa (3/2) untuk warga di

Kelurahan Labuhanruku, tetapi jatahnya berkurang. Sementara itu, menurut sumber untuk desa-desa di Kecamatan Tanjungtiram yang belum melunasi utang Raskin antara lain, Desa Sukamaju Rp28.162.000, Sei Mentaram Rp7.180.000, Baganbaru Rp5. 497.000, Bogak Rp2.403.000, Bagandalam dan Sentang masing-masing Rp1 juta Kades Sukamaju Kusrin, Kamis (4/2) membantah kalau jumlah utang Raskin sampai Rp28 juta lebih, karena dia sudah langsung ke Bulog Kisaran menyelesaikannya, Senin (1/2).”Salah itu,mana mungkin utang sebanyak Rp 28 juta,

karena sudah dibayar dan tinggal Rp106 ribu lagi,” terang Kusrin. Sekdes Bogak Ridwan mengakui utang Raskin Rp1,7 juta bukan Rp2,4 juta dan akan dibayar secepatnya agar penyaluran Raskin untuk warga Bogak bisa,Senin (8/2). CamatTanjungtiram melalui Sekcam M NasirYuhanan, Jumat (5/2) mengetahui beberapa desa belum melunasi utang Raskin di Bulog, tetapi hal itu merupakan tanggungjawab pemerintahan desa dan sampai hari itu pendistribusian Raskin tahap awal ke Tanjungtiram belum ada. (a30)

Sekdako T. Tinggi Khatib Jumat Dan Serahkan Bantuan Rp20 Juta TEBINGTINGGI (Waspada): Sekdako Tebingtinggi H. Irham Taufik Umri, SH, MAP menjadi khatib dan imam shalat Jumat (5/2), di Masjid Taqwa, Kel. Sri Padang, Kec. Rambutan. Kegiatan juga dirankai dengan pemberian bantuan pembangunan masjiditusenilaiRp20jutakepada panitia. Sekdako Irham Taufik Umri dalam khutbahnya mengupas persoalan kepemimpinan dalam pandangan Islam. Dikatakan, kepemimpinan dalam pandangan Islam merupakan ajaran

sangat penting. “Sesungguhnya mengangangkat seorang pemimpinan hukumnya wajib, sesuai pendapat Ibnu Khaldun,” kata Sekdako. Bahkan, dalam perspektif hadist Nabi, kepemimpinan itu disandang setiap orang dan kelak hal itu akan ditanya sebagai bentuk pertanggung jawaban. DenganmengutipQ.sAlMaidah: 57, Allah SWT mengingatkan orang-orang beriman agar tidak memilih pemimpin dari orangirang yang membuat agama menjadi buah ejekan dan per-

mainan. Ibnu Katsir, menafsirkan ayat itu, sebagai peringatan kepada kaum muslimin untuk tidak menjadikan pemimp[in merekadarimusuh-musuhIslam dan sekutunya serta orang-orang musyrik yang menjadikan syariat Islam sebagai bahan olok-olokan. “Soal ini merupakan harga mati dan tidak dapat ditawar-tawar dalam pandangan Islam,” kata Sekdako, dalam khutbahnya. Khatibjugamengutippandangan seorang aktifis dakwah Sayid Hawwa yang mengatakan ada sepuluh tugas pemimpin

berdasarkan ketentuan Islam, yakni menjaga agama, menegakkan keadilan dan melaksanakan hukum dengan benar, menjaga keamanan, mengumpulkan zakat dan sedekah, memilih orangorang amanah serta melaksanakan tugas-tugasnya secara langsung dan meneliti pelaksanaanya dengan seksama. Dalam proses memilih pemimpin Al Quran juga menetapkan berbagai kriteria, misalnya dalam Q.s At Taubah: 23, yang melarang memilih pemimpin yang lebih mengutamakan

kekafiran dari keimanan dan mencap perbuatan yang melanggar larrangan itu sebagai orang zhalim, meski para pemimpin itu bapak dan saudara mereka, kata khatib dihadapan ratusan jamaah shalat Jumat. Usai pelaksanaan shalat, Sekdako menyerahkan bantuan WalikotaT. Tinggi untuk renovasi masjid yang persis berada di JalinsumTebingtinggi-Kisaran itu, senilai Rp20 juta. Bantuan diterima ketuapanitiapelaksanaIr Huriadi Panggabean dan tokoh masyarakat Drs Hazairin, MPd. (a08)

Pj Bupati Labusel Lantik 108 Pejabat KOTAPINANG (Waspada): Pj.Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel) Hj.R.Sabrina mengambil sumpah jabatan dan melantik 108 pejabat terdiri 14 orang pejabat eselon IIb, 25 orang pejabat eselon IIIa dan 21 orang pejabat eselon IIIb serta 48 orang untuk pejabat eselon IVa di Balai Pertemuan Kantor Bupati Labusel Jl.Istana Kotapinang, Kamis (4/2). Menurut bupati, pelantikan ini merupakan tindak lanjut perubahan Peraturan Bupati (Perbup) tentang struktur organisasi pada Pemkab Labusel, karena adanya pengembangan satuan kerja perangkat daerah Kab.Labusel telah disetujui oleh Pemerintah Pusat. Pj.Bupati mengatakan, ada perubahan struktur organisasi

yakni pada Sekretariat Daerah dari dua Asisten menjadi tiga, jumlah bagian bertambah menjadi 11 bagian. Jumlah dinas menjadi 12, terjadi pemekaran dari Dinas yang sudah ada sebelumnya. Pembentukan dinas baru yaitu Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga. Kemudian Dinas Sosial Tenaga Kerja/ Transmigrasi selama ini masih menyatu dengan Dinas Kependudukan, Capil Demikian pula Dinas Pasar/ Kebersihan dimekarkan dari Dinas Perindustrian.Sedangkan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan juga dimekarkan dari Dinas Kehutanan. Hal sama juga terjadi perubahan pada Lembaga Teknis Daerah dengan peningkatan sta-

tus dan penambahan kelembagaan yakni terbentuknya Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Lingkungan Hidup, Badan Ketahanan Pangan Penyuluhan Pertanian, Perikanan. Badan Pemberdayaan Perempuan KB dan Perlindungan Anak serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Jumlah kantor bertambah yaitu Kantor Pelayanan Perizinan terpadu dan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Pejabat eselon IIb dilantik Drs Rahman Harahap menjadi Ass.Pem dan Kesejahteraan menggantikan Ir Muchtar Effendy, sedangkan Muchtar Effendi menjadi Kepala Bappeda. Kemudian Ir H Syarifuddin Nasution sebagai Asisten Ekbang (penambahan struktur organi-

sasi). Drs Naga Parlaungan Lubis menjadi Sekretaris DPRD menggantikan Mahadi, SH diangkat menjadi Kadis Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Selanjutnya IrYarwoto,MM Kadis Kehutanan dan Perkebunan, Drs Amran Utheh, MAP Kadis Kependudukan, Drs M Bahrum Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan,Koperasi dan UKM menggantikan Drs. Rahman Harahap. Drs H Ibrahim Kadis Perhubungan Komunikasi dan Informatika. H Firdaus, SIP menjadi Kadis Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, R Zulfikarsyah, SH.MAP menjadi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Dra Hj.Mimmy Faridah MAP menjadi Kepala Badan KB,Pemberdayaan Perem-

puan dan Perlindungan Anak. Sedangkan Aswad, SE, sebelumnya Ka.Kantor Lingk Hidup berubah menjadi Kepala Badan Lingkungan Hidup. Kemudian 25 orang pejabat eselon IIIa dilantik diantaranya ada 3 Camat dimutasikan, yaitu Tomy Harahap menjadi Camat Torgamba menggantikan Imam Ali Harahap dilantik jadi Kabag Pemerintahan. Adlan Igani jadi Camat Sungai Kanan menggantikan Zulkarnain Siregar jadi Kabag Administrasi Pertanahan, serta Tuahta Ramajaya Saragih menjadi Camat Silangkitang menggantikan Zulkifli Siregar jadi Kabag Administrasi Perekonomian. Kemudian 48 pejabat eselon IV mengisi berbagai jabatan struktural turut dilantik. (c05)

SIMPANGKAWAT, Asahan (Waspada): Polres Asahan melalui Polsek Simpangempat, berhasil menggagalkan penggelapan bio solar dari Belawan, di Dusun II, Desa Pulaumaria, Kecamatan Telukdalam, Asahan, Jumat (5/ 2) sekira pukul 02:30. Penangkapan itu dipimpin langsungKapolsekSimpangkawat AKP Rudy Candra, yang melakukan penyisiran di sepanjang Jalinsum Asahan, berkat informasi warga sekitar, mobil tangki jenis AKR dengan No Pol BK 8132 CA bermuatan bio solar dari Belawan, ditahan beserta pengemudinya SWN,44, warga Jalan Gaharu, LingkunganV, Kecamatan Tandam, Deliserdang, karena diduga melakukan penggelapan ratusan liter. “Truk tangki dan sopirnya kami tahan unutk diperiksa,” ujar Kapolsek Simpang Kawat AKP Rudy Candra. Berdasarkan informasi, kata Rudy, truk tersebut telah melakukan pengelapan ratusan liter bio solar secara ilegal. “Hingga saat ini kami masih melakukan penyelidikanterhadappenggelapan itu, untuk mengetahui penadah dan siapa dalang yang ada di belakangnya,” ujar Rudy. (csap/a37)

Simpan Ganja Dua Pemuda Usia Sekolah Ditahan KISARAN (Waspada); Dua pemuda usia sekolah ditahan Sat Narkoba Polres Asahan, karena kedapatan menyimpan psikotropika jenis ganja. Korban,WL,17, warga Kampungbaru, Kecamatan Aekkanopan, Kabupaten Labuhanbatu ditahan petugas, kareana telah menyimpan dua amplop ganja di saku bajunya, saat tersangka di Lapangan Parasamya, Kota Kisaran, Kamis (4/2) Sementara, ZN,17, warga Lingkungan VII Kelurahan Binjaiserbangan, Kecamatan Airjoman, Asahan beserta rekannya AH,29, warga yang sama ditahan petugas karena tertangkap tangan menyimpan dua amplop ganja di rumah salah satu tersangka. Kapolres Asahan AKBP Mashudi dikonfirmasi Waspada, melalui Kabag Binamitra Kompol Zulfikar membenarkan. (csap)

Salahgunakan Ganja Ditangkap P. SIANTAR (Waspada): Pria BR, 26, ikut orangtua, warga Pasar II, Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun diduga menyalahgunakan narkotika jenis ganja hingga ditangkap Sat Narkoba Polres Simalungun. “Tersangka BR ditangkap di satu persawahan di Pasar II, Nagori Karang Bangun, Kecamatan Siantar, Simalungun, Selasa (2/2) pukul 15:00,” sebut Kapolres Simalungun AKBP Rudi Hartono, SH, SIK saat dikonfirmasi melalui Pahumas Kompol Ramli Sirait dan Kasat Narkoba AKP Nelson Situmorang di Mapolres, Rabu (3/2). Penangkapan terhadap BR dilakukan sesudah adanya informasi dari masyarakat yang menyebutkan BR sering menyalahgunakan narkotika jenis ganja. Pada saat itu, BR baru membeli satu bungkus kecil daun ganja dan pergi ke sawahnya hendak menggunakan daun ganja itu. (a14)

Simpanggambus, Antara Ketergantungan Dan Ketiadaan Waspada/Sapriadi

DIRAWAT: Seorang petugas RSUD Dr T Mansyur sedang merawat Astuti Handayani,24, warga Pasarbaru, Secanggang, Kabupaten Langkat ditemukan warga dalam keadaan dipresi, sehingga dia harus banyak istrirahat untuk memulihkan kesehatannya. Foto direkam, Jumat (5/2).

Wanita Depresi Asal Langkat Ditemukan Di Tanjungbalai TANJUNGBALAI (Waspada): Wanita depresi (gangguan batin) asal kabupaten Langkat ditemukan warga di Wilayah Pelabuhan Teluknibung, Kota Tanjungbalai, besar dugaan wanita tersebut TKI yang dianiaya oleh majikannya, Jumat (5/2) sekira pukul 12:30. Informasi dihimpun Waspada, korban Astuti Handayani,24, warga Pasarbaru, Secanggang, Kabupaten Langkat ditemukan warga sekitar dalam keadaan dipresi, dan melaporkannya kepada Dinas Sosial Tanjungbalai, sehingga wanita dibawa ke RSU Dr T Mansyur, untuk dilakukan pemeriksaan. “Wanita ini depresi berat, sehingga sulit untuk bicara, dan di kakiknya sebelah kanan ditemukan luka bakar akibat puntung rokok,” ujar Humas RSUD DrT MansyurTanjungbalai Cosmas Siagian kepada Waspada. Menurutnya, besar dugaan wanita ini depresi akibat dianiaya oleh majikannya, karena melihat gayanya ia adalah TKI, sehingga dia harus banyak istirahat agar keadaanya setabil. “Hingga saat ini kami masih melakukan pemeriksaan, terhadap wanita itu, dan sampai saat ini kami belum tahu pasti, bagaimana caranya ia bisa sampai ke Tanjungbalai, karena korban tidak mau bicara,” ujar Cosmas. (csap)

DESINGAN kendaraan bermotor lalu lalang dan abu jalanan yang berterbangan, mengotori jendela-jendela kaca, teriknya mentari mengeraskan daun rumbia atap rumah warga, dan sejauh mata memandang sejauh itu pula harapan terhampar di jalan dengan gilasan roda-roda besar truk. “Panas kali hari ini,” celoteh seorang anak pencari barang bekas di tepi Jalinsum Batubara, Arby,11 warga Dusun VIII, Desa Simpanggambus, Kecamatan Limapuluh, Kabupaten Batubara Kedua anak itu menghabiskan waktu hanya untuk mencari barang bekas yang akan dijual kepada tengkulak (pengumpul) dengan harga Rp 2.500 per kg, sedangkan ayahnya bekerja serabutan (penggalas) untuk

membiayai kehidupan keluarga, dibantu ibunya sebagai tukang cuci pakaian. “Lumayan bang, hasil menjual botot bisa beli gula untuk buat teh manis di pagi hari,” kata Arby, yang tidak sekolah lagi. Kehidupan anak itu, adalah sekelumit gambaran kehidupan di Desa Simpanggambus, Batubara, yang cukup strategis karena di tepi Jalinsum MedanRantauprapat. Namun, hal itu tidak menjanjikan kehidupan yang lebih baik bagi warganya. Hal itu dibuktikan munculnya sebagian besar penduduk Desa Simpanggambus yang tergolong miskin, ditambah lagi Kantor Sub Divisi III menunda pengiriman beras miskin (raskin), karena desa tersebut masih terutang akhir pembayaran 2009, sehingga sebagian besar warganya terancam kelaparan. “Kami terutang dua bulan pembayaran raskin 2009 sebesarRp54.627.000,”ujarKepalaDesa Simpanggambus, M. Bakri. Akibatnya, ungkap Bakri, 1.700 KK terancam tidak men-

Waspada/Sapriadi

RUMBIA: Rumah di Desa Simpanggambus beratap rumbia maupun nipah, padahal atap tersebut tidak terlalu kuat menahan air dan panas pada waktu yang cukup lama, namun warga tetap memilih karena tidak ada pilihan lain. Foto direkam Kamis (4/2). dapatkan beras, sehingga ia mengusahakan untuk mengumpulkan uang tersebut untuk membayar tunggakan itu. “Sebenarnya warga telah membayar uang itu langsung saat pengambilan beras, namun

uang itu digunakan untuk membangun desa yang sudah mulai terpuruk ini,” ujar Bakri sambil menarik nafas. Desa ini terdiri dari 12 dusun, katanya, dengan jumlah penduduk sekitar 3.000 jiwa, namun

sebagian besar warganya hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga dibutuhkan perubahan untuk membangun desa ini dari keterpurukan. “Lebih banyak penduduk miskinnya dari warga yang sejahtera,” ungkapnya. Penduduknya, jelas, Bakri, bekerja sebagai tukang upah penjaga kebun, sedangkan sebagian lagi bekerja serabutan, sehingga sulit untuk menghitung pendapatan perkapitanya, disebabkan warga kebanyakan pengangguran dari pada perkerja. “Peluang kerja di sini hanya sedikit, sedangkan penduduknya banyak, dan yang berpendidikan sarjana pun bisa dihitung dengan jari,” katanya dengan mata meilirik ke murid sekolah SD yang berlari pulang sekolah. Pernyataan itu senada dengan tokoh Pendidikan Desa Simpanggambus, Rahmad. Dia menjelaskan mutu pendidikan di Desa Simpanggambus rendah, karena sedikit anak yang melanjut ke perguruan tingggi, bahkan masih ada ditemukan anak putus sekolah. “Mungkin karena pengaruh

ekonomi, sehingga anak tidak bisa melanjutkan pendidikan dan putus sekolah,” ujar Rahmad yang juga Kepala Sekolah Dasar di desa tersebut. Oleh sebab, lanjutnya, masyarakat desa harus bisa mempunyai pendidikan yang cukup, agar mereka bisa mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, dan tidak merasa ketergantungan dengan siapapun, dengan memanfaatkan potensi yang ada di Desa Simpang Gambus. “Warga Simpanggambus mungkin terperangkap dengan ketiadaan, sehingga mereka selalu bergantung pada pemerintah, sehingga sulit untuk keluar dari lobang yang telah menjebak mereka,” kata Rahmad. Tidak ada pilihan lain, katanya, bila kita mau perubahan kita harus hijrah (pindah), sehingga mampu mengandalkan diri kita sendiri, dan menghilangkan ketergantungan itu. “Semua bisa kita lakukan bila kita mau mencobanya,” ujar Rahmad. Sapriadi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.