Waspada, Sabtu 28 januari 2012

Page 18

Aceh

B4

Warga Transmigrasi Lokal Aceh Utara Diserang Malaria

Desa Blang Cot Baroh Dipimpin Ghazali Adamy BIREUEN (Waspada) : Desa Blang Cot Baroh di Kecamatan Jeumpa, Bireuen yang pernah dipimpin Keuchiek H Zulfikri Jamil pada periode lalu yang kini menjabat Imum Mukim Geulumpang Payong, untuk periode mendatang akan dipimpin Ghazali Adamy. Dalam pemilihan kepala desa yang diselenggarakan di meunasah desa setempat, Kamis (26/1) diikuti tiga calon mendapatkan 169 suara. Sedangkan dua calon lainnya yaitu H Kahirul Bahri dan M Yusuf Thaib masing-masing hanya memperoleh 113 dan 57 suara. Camat Jeumpa Jailani yang ikut hadir bersama Danramil setempat mengharapkan kepada Ghazali Adamy meneruskan program Keuchik periode lalu bersama semua perangkat gampong dan mampu melaksanakan tugas dengan baik untuk kepentingan masyarakat. “Kita juga mengharapkan kepada Keuchiek baru ini mampu melaksanakan tugas pemerintahan gampong serta bekerjasama dengan mukim, sehingga proses pembangunan berjalan maksimal di desa ini,” paparnya. Sementara itu, Camat Kuala Mawardi kembali melantik Mahdi Abdullah sebagai Keuchik Desa Geulumpang Baroh, Kecamatan Kuala, Rabu (25/1). (cb02)

SAWANG (Waspada) : Warga transmigrasi lokal (translok) di Kecamatan Sawang, Aceh Utara kerap diserang penyakit malaria. Terakhir, seorang bocah terpaksa dilarikan ke RSUD Cut Mutia akibat menderita penyakit itu. Anggota DPRK Aceh Utara DP-Sawang, M Hasan, Jumat (27/1) mengatakan, seorang bocah bernama Nadiaturahmi, 3,5, kembali terjangkit malaria. Sekitar 50 kepala keluarga yang menetap di kawasan perkebunan itu, sering menderita penyakit itu. “Kehidupan warga memprihatinkan. Selain jalan yang rusak, fasilitas lainnya juga tidak memadai,” tutur M Hasan. Oleh sebab itu dia mengharapkan, pemerintah daerah memperhatikan kehidupan warga translok. Termasuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. “Sumur di Puskesmas saja belum ada

Warga Tanah Luas 11 Hari Adakan Baksos LHOKSUKON (Waspada) :Warga Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara yang tergabung dalam Relawan Pemuda Kerja Sosial (RPKS), menggelar bakti sosial selama 11 hari sejak 25 Januari hingga 4 Februari mendatang di 13 desa dalam kecamatan itu. Kegiatan ini kerjasama pihak BP Migas dan ExxonMobil Oil. Kegiatan bakti sosial di antaranya melakukan penghijauan, gotong royong massal, dan juga pengecetan meunasah. “Tujuannya untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong yang telah lama pudar dalam masyarakat,” kata Ketua RPKS Aceh Utara, Saiful Bahri, Jumat (27/1). Ketiga belas desa bakti sosial itu, Desa Ujong Baroh, Desa Meunasah Trieng, Desa Cibrek, Keutapang, Desa Rayeuk Kuta, Desa Serbajaman, Tanjong Mesjid, Desa Paya, Desa Rangkaya, Rayeuk Minje, Desa Blang Jrueng, Desa Kuede Blang Jruen dan Desa Ampeh. (cmk)

Pembuatan e-KTP Kota Juang Rampung Awal Maret BIREUEN (Waspada) : Hingga 27 Januari 2012 pembuatan e-KTP warga Kecamatan Kota Juang sudah rampung sebanyak 22.150 orang dan sisanya 11.300 warga masih dalam proses pembuatan. Dijdawalkan pembuatan e-KTP warga Kecamatan Kota Juang sebanyak 33.350 warga yang sudah wajib KTP akan rampung awal Maret 2012. Camat Kota Juang Dahlan,SE didamping Kasi Pemerintahan Zahara Mutia menjawab Waspada Jumat (27/1). Keterlambatan proses pembuatan e-KTP di Kecamatan Kota Juang bukan dari petugas kecamatan akan tetapi kelalaian dari warga sendiri yang tidak memenuhi undangan bagi mereka untuk membuat e-KTP. Selama ini petugas Kecamatan Kota Juang kerja keras hingga Dikatakan, sebagian warga yang tidak memenuhi undangan berasal dari Desa Glanggang Baro dan Geulanggang Teungah. Padahal kedua desa ini sangat berdekatan dengan Kantor Camat Kota Juang, tapi kelihatan masih lalai membuat KTPnya sendiri. Sumber lain yang diperoleh dari beberapa warga masyarakat Glanggang menyebutkan, mereka tidak datang membuat e-KTP ke kantor Camat Kota Juang lantaran pihak Kantor Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Bireuen sudah menurunkan petugas ke Desa Glanggang Baro da Geulanggang Teungoh untuk memproses e-KTP, sehingga mereka enggan datang ke kantor camat. (b12)

Pembuatan Akte Kelahiran Di Bireuen Lambat BIREUEN (Waspada) : Proses pembuatan akte kelahiran di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bireuen dilaporkan terlambat. Bahkan, beberapa hari terakhir blanko akte juga kehabisan stok. Sejumlah warga yang hendak mengambil akte kelahiran di dinas dimaksud, Jumat (27/1) mengaku kecewa terhadap kondisi ini. “Kami sudah lama mendaftarkan pembuatan akte kelahiran, tapi hingga kini belum selesai,” kata warga. Kabid Pencatatan Akte Kelahiran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Bireuen Sulaiman menjelaskan, kendala utama terlambatnya pembuatan akte kelahiran karena minimnya tenaga operator serta masih kekurangan fasilitas pendukung. “Keterlambatan pembuatan akte karena kita masih terkendala fasilitas yang tak mencukupi termasuk operator dan petugas pencatat register,” jelas Sulaiman. Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Bireuen Muzakkir Azis membenarkan blanko untuk pembuatan akte kelahiran telah kehabisan stok. Menanggulangi hal ini, dia telah mengirim permohonan penambahan blanko akte. (b17)

Pemko Lhokseumawe Gelar Pameran Pendidikan Di KP3 LHOKSEUMAWE (Waspada) : Untuk menggalakkan dan memajukan pendidikan, Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga akan menggelar pameran pendidikan dilaksanakan 29 Januari-2 Februari 2012 di KP3. Para peserta dalam pameran itu melibatkan seluruh siswa dari semua jenjang pendidikan di Kota Lhokseumawe, mulai SD hingga SMA sederajat. Dengan rincian SD 68 unit, SMP 20 unit, SMK 7 unit, MTs 7 unit dan MA 5 unit. “Semua sekolah wajib ikut menjadi peserta dalam pameran,” kata Syafruddin, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Lhokseumawe, kemarin. Para siswa nantinya menampilkan berbagai hasil produksinya masing-masing, seperti SMKN 1 menampilkan proyektor rakitan, SMKN 7 permesinan. Begitu juga dengan SMA, SMP dan MTsN dan MA. “Kita ingin menggalakkan dan memajukan pendidikan di Lhokseumawe,” kata Syafruddin. (b18)

Waspada/Muhammad H Ishak

LAYANI RAKYAT: Gubernur Aceh Irwandi Yusuf tampak sedang melayani warga yang tiba-tiba muncul ketika hendak menyampaikan sambutan di acara peresmian Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Idi, Aceh Timur, Kamis (26/1).

Wanita Paruh Baya Korban Hipnotis, Rp58 Juta Raib L A N G S A ( Wa s p a d a ) : Khadijah, 47, warga Kecamatan Peureulak Barat, Kabupaten Aceh Timur, ditemukan dalam pingsan di pinggir jalan negara Medan – Banda Aceh, persisnya di kawasan Gampong Birem Puntong, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa sekira pukul 20:00, Kamis (26/1). Setelah sadar, dia mengaku kehilangan uang senilai Rp58 juta yang baru diambil dari Bank BNI Cabang Langsa. Khadijah kemudian pingsan, namun warga yang menemukannya menduga ada tindak kekerasan karena di bagian wajah dan lengan kirinya ada bekas memar seperti bekas pukulan. Ketika ditemui wartawan di RSU Langsa, Jumat (27/1), Khadijah antara ingat dan tidak kronologis kejadian yang menimpanya. Diakuinya, kejadian itu bermula saat dirinya pergi dari rumah menuju Bank BNI Cabang Langsa untuk mengambil uang abangnya yang ditransfer melalui rekening miliknya. “Jumlah uang yang saya ambil Rp58 juta, punya abang saya sebesar Rp 45 juta yang rencananya akan digunakan untuk membeli tambak dan sisanya punya saya,” katanya. Kemudian, setelah penarikan uang selesai dia langsung keluar bank untuk kembali ke rumah dan berjalan beberapa meter menunggu angkutan umum. Saat dia menunggu, ada seorang ibu yang juga baru keluar dari bank yang sama. Setelah angkutan umum tiba

mereka berdua langsung naik. Tapi, setelah mereka naik tiba-tiba sopir angkutan bertanya kepada ibu tersebut dengan kata-kata pas, dan dijawab ibu itu pas. Kemudian sopir itupun kembali melanjutkan perjalanannya. “Saya tidak tahu maksud mereka, dengan kata pas itu,” ujarnya sembari mengatakan di dalam angkutan, ibu itu menawarkan bedak. Baru berjalan beberapa meter angkutanumum yang mereka tumpangi berhenti, naik seorang laki-laki. Begitu duduk laki-laki itu menepuk pundak Khadijah tiga kali sambil berkata,” beli aja bu bedaknya,”

kata korban menirukan perkataan laki-laki dimaksud. Setelah pundaknya ditepuk, Khadijah mengaku langsung merasakan antara sadar dan tidak, dan dalam kondisi itu, sepertinya dia dibawa ke toko mas untuk membeli emas dan ibu itupun juga membeli emas. Lalu setelah itu dia tak ingat lagi begitu sadar dia sudah berada di rumah sakit. Kapolsek Langsa Barat AKP Alwin Aldro kepada wartawan mengatakan, dugaan sementara Khadijah menjadi korban tindak kekerasan, namun motifnya belum diketahui karena masih dalam proses penyelidikan. (b20)

Kasus Narkoba Menonjol Di Peusangan PEUSANGAN (Waspada) : Dari 15 kasus yang masuk di Polsek Perusangan tahun 2011, dua belas kasus narkoba dan tiga kasus lainnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan untuk diadili di pengadilan. Kapolsek Peusangan Ipda Syarifuddin menjelaskan hal itu, Kamis (26/1). Dikatakan, masalah Kamtibmas di Kecamatan Peusangan terkendali dalam keadaan aman. Konon lagi masyarakat Peusangan di 69 desa sejak Januari 2012 sudah melaksanakan Siskamling setiap malam di desanya. Partisipasi masyarakat Peusangan melaksanakan Siskamling sangat membantu tugas-tugas kepolisian untuk bersama-sama menciptakan Kamtibmas yang kondusif. Polsek Peusangan akan terus memberantas kasus-kasus yang masih menonjol di Peusangan, terutama narkoba, pencurian sepedamotor dan kasus judi toto gelap yang masih terselubung di kalangan masyarakat Peusangan. Para tersangka narkoba yang diringkus Polsek Peusangan terdiri dari kurir dan pengguna narkoba. Keberhasilan Polri dalam menangani berbagai kasus di Peusangan tidak lepas dari peran masyarakat memberikan informasi. (b12)

Sejumlah Warga Laporkan Keluarganya Hilang Ke Polisi BIREUEN (Waspada): Pasca ditemukan satu mayat yang telah membusuk di kawasan semak-semak di Desa Buket Teukueh, Kota Juang, Bireuen, Selasa (17/1) sekira pukul 17:00, dalam dua hari ini sejumlah warga melapor anggota keluarganya yang hilang ke Mapolsek kecamatan setempat. Demikian dikatakan, Kapolres Bireuen, AKBP Yuri Karsono melalui Kapolsek Kota Juang, Iptu Syamsul, SH, Jumat (27/1). Menurutnya, dalam dua hari terakhir ini ada beberapa warga Bireuen melapor ada

anggota keluarganya hilang beberapa waktu lalu. Laporan langsung kita telusuri sambil menunggu hasil otopsi dan uji forensik mayat yang ditemukan telah membusuk beberapa waktu lalu di Buket Teukueh,” katanya yang tidak menyebut jumlahnya dan identitas keluarga yang melaporkan anggota keluarganya ada yang hilang itu. Dikatakan, keluarganya yang melaporkan itu, tujuannya supaya selain untuk mencarinya juga sambil menunggu hasil otopsi atau uji forensik mayat

yang ditemukan belum lama ini. Ditanya, kapan hasil otopsi mayat yang ditemukan belum lama ini dapat diketahuinya?, Syamsul mengatakan, rencananya Minggu (29/1) pihaknya akan ke ke Banda Aceh untuk mengambil hasilnya dan Senin (30/1) akan diketahui jenis kelaminnya. “Setelah diketahui jenis kelaminnya baru kita kembangkan kasusnya, sehingga nanti akan diketahui identitasnya dan pelakunya,” jelasnya. (cb02)

Wali Kota Langsa Bentuk Organisasi Imum Gampong LANGSA (Waspada) : Untuk pertama kali dalam sejarah Pemerintah Kota Langsa, Wali Kota Langsa Zulkifli Zainon membentuk organisasi sosial keagamaan, Pengurus Persatuan Imum Kota Langsa periode tahun 2012-2017. Organisasi ini melibatkan 87 personil yang terdiri dari delapan orang sebagai Dewan Pengurus Harian (DPH) dan selebihnya menempati posisi Dewan Pengurus Bidang (DPB) yang meliputi enam bidang. Dalam kaitan ini, Wali Kota menetapkan Tgk. Ibrahim By (Imum Gampong Tualang Teungoh) sebagai ketua, Tgk. AbdulWahab (Imum Gampong Peukan Langsa) sebagai sekretaris dan Tgk. Hasbi Kaoy (Imum Gampong Blang) sebagai bendahara.Wali Kota Langsa Zulkifli Zainon telah melantik dan mengambil sumpah para pengurus imum dalam suatu acara resmi di aula Pemko Langsa, Rabu (25/ 1). Seiring dengan pelantikan tersebut, Wali Kota Langsa juga melantik Pengurus Persatuan

Da’i masa bhakti periode kedua 2011-2016. Organisasi yang jumlahnya cukup membengkak ini masih dipimpin H Ibrahim Latief yang sehari-hari bertugas sebagai Kepala Dinas Syari’at Islam Kota Langsa. Sedangkan Sekretaris Tgk Marzuki dan Bendahara Tgk Jailani. Format organisasi juga tidak jauh beda dengan organisasi para imum. Bahkan sebagian personilnya terlihat ikut dalam dua organisasi keagamaan itu. Tugas organisasi Persatuan Imum maupun Persatuan Da’i seperti tertera dalam Surat KeputusanWali Kota Langsa, selain membina umat dan meningkatkan pendidikan agama untuk anak-anak, remaja dan masyarakat juga untuk menyemarakkan Syiar Islam demi kelancaran seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kemakmuran masjid, meunasah, mushalla dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan Syari’at Islam dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Langsa. Kedua organisasi bersifat

WASPADA Sabtu 28 Januari 2012

independen yang merupakan mitra kerja pemerintahan daerah, tetapi bukan unsur pelaksana pemeritahan daerah. Namun demikian, tegas Wali Kota Zulkifli Zainon, dalam pelaksanaan tugas kedua organisasi ini tetap bertanggung jawab kepada Wali Kota Langsa. Organisasi Persatuan Imum Kota Langsa, dilengkapi enam Dewan Pengurus Bidang terdiri dari Bidang Organisasi/Kaderisasi diketuai Tgk Nasruddin, Bidang Pendidikan/Pengajian diketuai Tgk. H. Mahfuddin, Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Umat diketuai Tgk. H. M. Salem, Bidang Penanggulangan Maksiat diketuai Tgk. Khairuddin Nasution, Bidang Humas/Publikasi diketuai Tgk. M. Syarif dan Bidang Umum/ Sosial diketuai Tgk Ngalimun. Sedangkan pengurus Persatuan Da’i yang juga dilengkapi enam bidang masing-masing Tgk Muzakir Samidan sebagai Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi, Tgk H M Tabri sebagai Ketua Bidang Pendidikan/ Pengajian, Tgk H M Suhaili

Waspada/Syahrul Karim

WALI KOTA Langsa Zulkifli Zainon saat melantik organisasi Persatuan Imum dan Persatuan Da’i Kota Langsa di aula Pemko Langsa, Rabu (25/1). Acara pelantikan tersebut turut dihadiriWakil Ketua DPRK Langsa Syahyuzar AKA. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Langsa H M Yunus Ibrahim. sebagai Ketua Bidang Pembinaan dan Pemberdayaan Umat, Tgk. Ismail Daud sebagai Ketua Bidang Penanggulangan Mak-

siat, Tgk. Juanda sebagai Ketua Bidang Humas/Publikasi dan Tgk. Sulaiman sebagai Ketua Bidang Umum/Sosial. (b21)

sampai sekarang,” tambahnya. Penyakit malaria, kata Hasan, sudah sering dialami warga setempat. Bahkan akhir tahun 2011, seorang penderita meninggal dunia. Kepala Puskesmas Sawang dr Yuniar mengakui, kawasan translok Sawang merupakan endemis malaria. “Akhir tahun lalu kita melakukan pemberantasan. Sekarang muncul lagi,” kata Yuniar. Beberapa waktu lalu juga telah dilakukan pembagian kelambu untuk melindungi warga dari serangan nyamuk penyebar malaria itu. Korban terakhir Nadiaturami, juga telah dirujuk ke RSUD Cut Mutia setelah mendapat perawatan di Puskesmas tersebut. Penyebab malaria, menurut dia, karena lokasi translok Sawang berada di kawasan pinggiran hutan. (b15)

Peringatan Maulid Nabi, Menunjukkan Kecintaan Umat LHOKSEUMAWE, (Waspada): Peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW, merupakan bid’ah hasanah. Artinya suatu kegiatan yang tidak pernah ada di masa nabi, namun mengandung syi’ar yang menunjukkan kecintaan umat terhadap rasul. “Para pengikut Wahabi di Timur Tengah, mengklaim peringatan maulid itu haram. Malah, melarang umat agar tidak memperingati apapun hari besar Islam. Nah, inilah salah satu titik sehingga pengikutWahabi itu dikecam oleh pengikut mazhab Syafi’i,” kata ketua umum (Ketum) Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Islamic Centre Lhokseumawe, Tgk H Ramli Amin, SAg kepadaWaspada, sebelum menyampaikan khutbah Jumat di masjid agung Islamic Centre ini, Jumat (27/1). Apa yang disampaikan itu, ketua BKM tersebut menyampaikan kembali, ketika menyampaikan khutbah di mimbar masjid ini, Jumat kemarin. “Ada tiga golongan manusia (umat Islam) yang saling berbeda pendapat terhadap peringatan maulid,” seraya menjabarkan satu per satu. Golongan I, kata dia, masyarakat biasa pengikut mazhab Syafi’i yang setiap bulan Rabiul Awal memperingati maulid, dengan mengadakan kenduri, membaca marhaban dan barzanji, berceramah serta berbagaikegiatan lain sesuai syari’at Islam. “Hal ini intensif dilaksanakan oleh masyarakat di Aceh, karena pada

umunya masyarakat Aceh adalah pengikut mazhab Syafi’i, ujarnya. Golongan II, masyarakat semi modern yang memperingati maulid tanpa menyelenggarakan kenduri. Tapi, hanya dengan ceramah-ceramah agama, mengupas biografi Nabi Muhammad SAW dan hal-hal lain dari aktivitas nabi semasa hayatnya yang menjadi suri teladan kepada umat, sebut Tgk H Ramli Amin. Cuma golongan III (Wahabi) yang tidak ada pengikutnya di Aceh dan tidak mungkin berkembang di tanah serambi Mekah. Sebab, tandas ketua BKM Islamic Centre tersebut peringatan maulid di Aceh, selain merujuk ke mazhab Syafi’i yang sudah mengakar, juga sudah menjadi adat pula yang telah tertanam dalam kultur masyarakat masyarakat Aceh yang Islami. Bid’ah, merupakan suatu hal yang belum pernah ada di masa nabi Muhammad SAW. Tidak hanya peringatan maulid, tapi juga membangun gedung-gedung sekolah, dayah/pasantren dan mengarang buku-buku agama. Dalam hal ini, menurut Tgk H ramli Amin, Imam Sayuti (ulama besar mazhab Syafi’i), dalam kitabnya mengatagorikan bid’ah itu dalam beberapa macam. Antaranya, bid’ah hasanah semisal memperingati maulid dan syi’ar-syi’ar lainnya, sangat dianjurkan. Malah, bid’ah hasanah itu merupakan ibadah yang besar pahalanya di sisi Allah SWT, katanya. (b13)

PNS Tak Ikuti Pengajian Syariat Dikenakan Sanksi BIREUEN (Waspada) : Bupati Bireuen Nurdin Abdul Rahman membuka pengajian Jumat penguatan Syariat Islam bagi PNS eselon IV di lingkungan Sekretariat dan Dinas-dinas Pemkab di aula Setdakab setempat, Jumat (27/1). Pembukaan pengajian itu turut dihadiri unsur Muspida, pada asisten, Kadis, Ketua MPU, Ketua MPD, para Kabag di lingkungan Pemkab setempat. Dalam pengarahannya bupati menegaskan, penyelenggaraan pengajian Jumat penguatan Syariat bagi PNS eselon IV yang pertama kali dilaksanakan Pemkab Bireuen melalui Dinas Syariat Islam sebagai upaya untuk menselaraskan penegakan Syariat Islam secara kaffah tidak hanya bagi kalangan masyarakat perlu diselaraskan secara menyeluruh di kalangan aparatur

pemerintah. Bupati menegaskan, pengajian penguatan Syariat Islam bagi PNS eselon IV yang masih muda baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan sangat penting untuk diikuti segenap PNS sebagai upaya penguatan aqidah dan akhlak agar menjadi teladan dan panutan masyarakat dalam pelaksanaan penegakan Syariat Islam maupun dalam melaksanakan tugas memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ketua panitia H Jufliwan mengatakan, dari 213 PNS eselon IV peserta pengajian penguatan Syariat Islam yang sudah terdaftar sebanyak 20 persen di antaranya tidak hadir. Hal ini akan dilaporkan ke atasannya untuk diberi peringatan agar jangan sampai para PNS terkena sanksi yang dapat mempengaruhi karirnya. (b12)

Pembenahan Pasar Geudong Dipermainkan Wakil Rakyat SAMUDERA (Waspada) : Keluhan warga dan pedagang toko terhadap kondisi Pasar Geudong di Kecamatan Samudera, Aceh Utara belum mendapat tanggapan serius dari Pemkab Aceh Utara. Hasil penelusuran Fokus Toko, pembenahan pasar itu ternyata dipermainkan para wakil rakyat di DPRK aceh Utara. “Kami mengetahuinya setelah menelusuri seluruh dokumen di Dinas Pasar. Ternyata Dinas Pasar sudah melakukan berbagai tahapan untuk penataan Pasar Geudong,” jelas Ketua Forum Komunikasi Saudagar Toko (Fokus Toko), Bakhtiar, Jumat (27/1). Sambil memperlihatkan dokumen dia menunjukkan beberapa tahapan proses pembenahan pasar yang telah dilakukan. Di antaranya, eksekutif mengharapkan kepada dewan, penataan pasar dapat segera dilakukan. Para pedagang kaki lima bisa direlokasi ke pusat terminal baru yang memiliki

lokasi cukup luas. “Ironisnya, dewan seperti sengaja tidak menggubris permintaan eksekutif, sehingga proses penataan gagal,” jelas Bakhtiar. Sebelumnya Muspika Samudera telah menyediakan tempat khusus untuk pedagang di kawasan pasar sayur. Namun lokasi itu dibiarkan terlantar, sekarang dewan membangun tempat baru yang menyerap banyak anggaran. “Seharusnya dengan kondisi keuangan daerah yang minim, legislatif dapat berhemat,” kata dia. Sekretaris Komisi D DPRK Aceh Utara Tgk Abdul Hadi Zainal Abidin mengakui telah dianggarkan anggaran untuk penataan Pasar Geudong. Dia juga mengakui dana yang dianggarkan senilai Rp675 juta. Namun belum bisa dipastikan kapan anggaran itu bisa direalisasikan. Sehingga dia meminta para pedagang tidak khawatir, karena pihak DPRK akan mengawasi penggunaan anggaran itu. (b15)

Gara-gara Mutasi, Alibasyah Dimosi Tak Percaya HANYA gara-gara memutasi 121 pejabat eselon II, III dan IV, Kamis (26/1), Pj Bupati Aceh Utara dimosi tak percaya oleh pimpinan DPRK Aceh Utara dengan menyurati Kemendagri. Pimpinan dewan menuding, penjabat bupati telah melanggar peraturan perundang-undangan khususnya ketentuan Pasal 132A ayat (1) huruf a Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 49 tahun 2008, tentang perubahan ketiga PP Nomor 6 tahun 2005. Dalam mosi tak percaya tersebut, pimpinan DPRK Aceh Utara meminta Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Aceh untuk mencopot HM Alibasyah dari Penjabat Bupati Aceh Utara. Padahal, sebelum mutasi dilakukan, Penjabat Bupati Aceh Utara telah lebih dulu meminta persetujuan pelaksanaan mutasi dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, pada 20 Januari 2012. Kementerian Dalam Negeri membolehkan Pj Bupati melakukan mutasi, asalkan mutasi tidak melanggar lima ketentuan yang berlaku yakni: hanya mengisi kekosongan jabatan yang lowong, tidak boleh memberhentikan pejabat struktural, tidak boleh melakukan penurunan eselon, tidak boleh memindahkan pejabat struktural menjadi pejabat fungsional dan tidak

boleh merugikan PNS. “Dalam mutasi kemarin tidak ada satupun poin yang kita langgar. Tanpa izin Kemendagri, saya tidak mungkin berani memutasi orang. Saya ini orang birokrat murni. Saya orang taat hukum. Sejengkal pun saya tidak mau melanggar aturan,” kata Alibasyah di hadapan 450 peserta pelatihan PNPM-Mpd di Pendopo Kantor Bupati Aceh Utara. Menurutnya, kalau memang mutasi yang dilakukan menyalahi aturan, Alibasyah mengaku siap dicopot dari jabatannya, dan dia mengaku siap kembali ke Banda Aceh untuk menjalankan perannya sebagai Kepala Dinas PMBS Provinsi Aceh untuk menjalankan program PNPM Mandiri. Anehnya, para anggota DPRK Aceh Utara yang jumlahnya puluhan orang hingga saat ini belum yang dilakukan bisa membuahkan hasil maksimal untuk masyarakat. Yang ada, uang dua perak di sana menjadi rebutan. Saat orang lain bekerja dinilai negatif. Mutasi yang dilaksanakan bukan karena suka atau tidak suka dan bukan karena dibayar atau tidak dibayar, tapi karena untuk perbaikan kinerja pemerintahan ke depan. Ali Basyah mengaku mau menjadi Penjabat Bupati Aceh Utara hanya karena ingin memperbaiki kondisi Aceh Utara yang dinilai sudah amburadul, karena diyakini, tanpa ada orang yang bekerja tanpa pamrih dan pintar Aceh Utara tidak akan bangkit. Maimun Asnawi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.