Waspada, Rabu 5 Oktober 2011

Page 19

Ekonomi & Bisnis

WASPADA Rabu 5 Oktober 2011

B5

Bank Dunia: 2012, Indonesia Tumbuh 6,3 Persen JAKARTA (Waspada): Bank Dunia memperkirakan Indonesia akan tumbuh 6,3 persen pada 2012 atau lebih rendah dari target Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2012 sebesar 6,7 persen. Namun, tahun ini Bank Dunia optimistis pertumbuhan Indonesia akan mencapai 6,4 persen atau sama dengan target APBN. “Penurunan pertumbuhan ini mencerminkan berkurangnya permintaan eksternal dan melemahnya harga komoditas internasional,” ujar Ekonom Utama Bank Dunia di Indonesia, Shubham Chaudhuri, di Jakarta, Selasa, (4/10). Dia menilai meski ada krisis global dan timbul gejolak di pasar keuangan, Indonesia dinilai masih kuat menghadapi masalah ekonomi internasional. Se-

perti negara dengan pasar yang sedang berkembang (emerging market) lainnya, penurunan outlook pertumbuhan global dan perkembangan pasar keuangan internasional itu menyebabkan aliran keluar modal dalam bentuk portofolio dan turunnya pasar saham secara signifikan di Indonesia selama dua bulan terakhir. Menurut dia, pasar keuangan internasional kemungkinan akan tetap bergejolak dalam jangka pendek. Namun, pertumbuhan Indonesia yang didorong permintaan domestik, kuatnya posisi fiskal, akumulasi cadangan devisa, dan kinerja pasar keuangan membuat Indonesia berada pada posisi kuat untuk menghadapi guncangan eksternal. “Pasar keuangan Indonesia tidak kebal terhadap guncangan eksternal dan banyak negara mengalami penurunan tajam pada posisi fiskal serta neraca

BPK Waspadai ‘Bocornya’ APBN Akhir Tahun JAKARTA (Waspada): Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mewaspadai serapan anggaran Kementerian Lembaga (K/L) pada akhir tahun. Pasalnya serapan anggaran K/L hingga pertengahan semester dua ini masih sangat rendah. “Serapan awal rendah kami melihat pasti ada masalah kayanya, bagaimana dia bisa mengeluarkan 40 persen dalam dua bulan dalam anggaran yang mereka miliki,” ungkap Wakil Ketua BPK Hasan Bisri ketika konferensi pers, di Kantor BPK, Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (4/10). Lebih lanjut dia mengatakan BPK akan terus mengawasi belanja kementerian dan lembaga yang disinyalir akan menggenjot belanja mereka di akhir 2011 ini. “Ada indikasi sendiri, di mana kami akan waspada mengenai transaksi di ujung,” pungkasnya. Sebelumnya Komisi IV DPR mendapati realisasi anggaran dari kementerian yang menjadi mitranya masih rendah pada September 2011 ini. Anggota Komisi IV DPR, Mamur Hasanuddin mengatakan, meskipun serapan anggaran dibanding tahun lalu di periode sama, mengalami peningkatan, namun serapan anggaran yang telah direncanakan meleset. “Tidak satupun kementerian di Komisi IV yang telah mencapai serapan anggaran hingga 80 persen. Kementerian Kehutanan 42,28 persen, Kementerian Kelautan dan Perikanan 36,07 persen dan Kementerian Pertanian 41,73 persen,” jelas Mamur. Serapan anggaran hanya menyisakan waktu tiga bulan lagi, namun dana yang di serap lebih dari setengah anggaran yang ditetapkan akan menimbulkan banyak penyimpangan dan kebocoran. (okz)

keuangan sektor swasta pada 2008. Namun, Indonesia tetap menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat,” tuturnya. Shubham menjelaskan, investasi dan konsumsi domestik Indonesia mendukung pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 6,5 persen pada kuartal I-2011 dan turunnya inflasi pangan sepanjang tahun. Kuatnya permintaan domestik merupakan salah satu faktor untuk menarik penanaman modal asing dan portofolio dalam jumlah cukup besar selama 2010 dan semester I-2011. Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Stefan Koeberle menambahkan, eksposur perdagangan langsung di Indonesia terhadap penurunan dialami pasar-pasar di AS dan Uni

Eropa relatif terbatas dibandingkan negara-negara sekawasan. Namun, aliran masuk modal ke Indonesia tetap terpengaruh oleh perubahan sentimen investor. “Yang benar-benar mampu menempatkan Indonesia pada posisi lebih kuat pada masa-masa gejolak dunia saat ini adalah kualitas dari respons kebijakannya,” papar Stefan. Stefan menjelaskan, kemajuan reformasi struktural yang penting, seperti reformasi subsidi energi dan pembebasan tanah, serta peningkatan infrastruktur, tidak hanya akan membantu mengangkat prospek pertumbuhan Indonesia menjadi lebih tinggi, tetapi juga dapat mendorong kepercayaan investor dalam jangka pendek. (vvn)

Pengolahan Kelapa Sawit Di Malaysia Lebih Unggul JAKARTA (Waspada): Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) meski lahan sawit di Indonesia terbesar di dunia, namun untuk kinerja pengolahan kelapa sawit Malaysia ternyata lebih unggul, dibandingkan Indonesia. “Karena sistem peralatan industri sawit kita terbilang tertinggal dari yang ada di Malaysia. Bahkan di kita masih banyak yang nenggunakan sistem manual,” kata Kepala Subdit IHPNPI Kementerian Perindustrian, Sri Hadisetyana di Jakarta, Selasa (4/10). Menurutnya, industri pengelolaan crude palm oil (CPO) dan crude palm Karnel Oil (CPKO) adalah salah satu prioritas untuk mencapai nilai tambah, mengingat Indonesia produksen minyak sawit terbesar dunia dengan produksi sekitar 22 juta ton tahun 2010. “CPO yang di ekspor mencapai 50 persen dan ekspor

CPKO mencapai 85 persen,” kata Sri di sela-sela menjelang pameran industri minyak sawit ketiga kalinya yang akan digelar di Griya Done Convention Center, Medan tanggal 12-14 Oktober 2011. Pihaknya berharap dalam pameran ini dapat mendukung pertumbuhan industri sawit, khususnya di produk hilir yang bernilai tambah. “Karena pemerintah berencana dalam waktu dekat penjualan minyak curah sudah harus menggunakan kemasan agar tidak terkontaminasi,” ujar Sri. Di samping itu, sistem teknologi yang maju dapat menciptakan integrasi antara produk minyak sawit mulai dari hulu hingga hilir. “Dari 22 juta ton produksi 2010, sebanyak 9n1 juta ton dimanfaatkan industri dalam negeri untuk berbagai jenis produk pangan, oleokimia, kosmetik, sampai biodiesel,” jelasnya. (j03)

Medan Green And Clean

Waspada/Khairul Akhyar

SEORANG petani kopi menjemur kopi di depan pabrik penggilingan di Kampung Belang Panas, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Harga kopi terus menurun, disebabkan kurangnya permintaan eksportir dan cuaca tidak menentu mengakibatkan kualitas kopi terganggu.

Harga Kopi Arabika Kembali Merosot REDELONG (Waspada): Memasuki bulan oktober ini, harga kopi arabika berjangka di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah merosot di pasaran. Hal ini menurut para pedagang kopi disebabkan harga beli eksportir juga melemah. Imbasnya, mulai dari eksportir besar, hingga agen kopi tingkat kabupaten dan harga beli di tingkat petani otomatis menurun. Hal ini seperti dikatakan Rizal seorang pedagang kopi dan pemilik penggilingan kopi di Kampung Blang Panas, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Senin (3/10). Rizal merincikan, harga beli kopi oleh agen pada petani di bulan November, kopi arabika jenis gabah Rp 28.000 per kg sedangkan pada Oktober saat ini menurun menjadi Rp25.000 per kg. Begitu juga dengan jenis arabika labu super pada bulan lalu Rp29.000 per kg dan saat ini menurun menjadi Rp27.000 per kg. “ Pada tingkat petani dan agen jual beli kopi masih dalam tahapan jenis gabah dan labu, setelah itu di olah menjadi kopi bersih dengan kadar air telah ditentukan sesuai permintaan eksportir ,” kata Rizal. Mengenai turunnya harga kopi itu senada dengan dikatakan H. Syukar salah seorang pe-

dagang besar kopi di Kampung Simpang Tiga Redelong, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah. Dia mengatakan harga kopi pada bulan ini menurun. Seperti kopi arabika kering dengan kadar air 12 hingga 18 persen saat ini Rp48.000 per kg padahal sebelumnya mencapai Rp50.000 per kg. Sedangkangkan kopi yang sudah dibersihkan dan siap ekspor di atas Rp50.000 per kg dan kopi asalan menurun di bawah Rp50.000 per kg. Begitu juga dengan Rahmah Ketiara, eksportir kopi yang memiliki gudang kopi di Kampung Umang, KecamatanBebesen Kabupaten Aceh Tengah. Dia menyebutkan harga kopi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah sama, kalaupun berbeda hanya sedikit, Itupun karena beban transportasi. “ Untuk harga gabah kopi saat ini Rp22.000 per kg, sedangkan asalan Rp45.000 per kg dan yang sudah bersih atau siap di eksport turun pada angka Rp54.000 per kg. Turunnya harga tersebut kemungkinan akibat kualitas kopi yang belum baik dan pengaruh ekonomi global saat ini ,” ungkap Rahmah. Seperti yang dihimpun Waspada dari beberapa sumber, pada penutupan perdagangan di bursa ICE Futures pada bulan

Pilot NBA Dapat Santunan Rp2,8 M

TIM Relawan Medan Green and Clean (MdGC) melakukan foto bersama warga di Kampoeng Terapung Lingk.VI Pertamina, Kel.Bagan Deli, Kec.Belawan, Minggu (18/9).

Kampung Terapung Bagan Deli Menghijau MEDAN (Waspada): Tim Relawan Medan Green and Clean (MDGC) yang dipimpin Dewi Budiati Teruna Jasa Said disambut meriah oleh warga dan fasilitator MDGC Siti Aisyah di Kampung Terapung Lingk.VI Pertamina, Kel. Bagan Deli Kec. Medan Belawan, Minggu (18/9). Sesuai dengan namanya

WARGA Kampoeng Terapung Lingk.VI Pertamina, Kel.Bagan Deli, Kec.Belawan, Minggu (18/9)

Kampung Terapung, daerah ini berada di atas air, di mana rumah penduduk dan jalan hanya dihubungkan oleh titi yang terbuat dari papan. Dalam keterangannya Siti Aisyah menyampaikan dia dan warga terus melakukan pembedahan lingkungan, yang mencakup pengelolaan sampah, penghijauan, kebersihan yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dari remaja sampai ibu rumah tangga untuk ikut kompetisi MDGC. Dengan segala keterbatasannya saat ini warga Kampung Terapung telah mampu mengubah daerah yang awalnya terkesan gersang dan kumuh menjadi daerah yang terlihat mulai hijau, bersih dan asri. Dalam kesempatan itu Ketua Tim Relawan MdGC Dewi Teruna Jasa Said menyampaikan pengarahannya kepada warga setempat agar senantiasa melakukan

PEMANDANGAN salah satu gang di Kampung Terapung Kel.Bagan Deli yang sudah mulai terlihat hijau, bersih dan asri bedah lingkungan dan gotong royong. Selain itu Dewi juga menyarankan kepada warga akan pentingnya menanam pohon di daerah pinggiran laut, terutama pohon trembesi dan cemara udang yang bermanfaat untuk memecah ombak dan angin serta membuat suasana sejuk dan rindang. (m06)

MEDAN (Waspada) : PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) mengeluarkan dana santunan kematian untuk pilot dan mekanik PT Nusantara Buana Air (NBA) sebesar Rp2,8 miliar lebih. Secara rinci, untuk Famal Ishak pilot yang mengalami kecelakaan di Bahorok, Langkat mendapatkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari PT Jamsostek (Persero) sebesar Rp2.040.000.000 miliar. Sedangkan crew lainnya, Nico Matulessi (mekanik) dan B Sutopo masing-masing akan mendapatkan santunan kecelakaan kerja sebesar Rp552 juta dan Rp288 juta. “Berdasarkan database di Jamsostek yang kita punya, mereka tercatat sebagai peserta jamsostek. Karena mereka meninggal saat bertugas, maka santunan kepesertaan mereka akan segera diberikan dan menjadi tanggungjawab PT Jamsostek selaku badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja,” demikian disampaikan Kepala PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan Pengarapen Sinulingga,

di ruang kerjanya, Selasa (4/10). Dikatakan Pengarapen, masih berdasarkan data almarhum Famal baru terdaftar sebagai peserta Jamsostek melalui kantor cabang Gatot Subroto 1 Jakarta, tepatnya Juni 2011. “Santunan untuk ahli waris keluarga almarhum Famal begitu pula Nico dan Sutopo menjadi prioritas Jamsostek untuk diserahkan,” kata Pengarapen, turut didampingi Kabid Pelayanan Parlaungan Siregar dan Kabid Pemasaran Bambang Utama seraya menyebutkan berdasarkan laporan upah almarhum Famal tercatat di Jamsostek perbulannya sebesar Rp42.500.000. Di kesempatan itu, Pengarapen mengingatkan kepada seluruh perusahaan melaporkan upah pekerjanya dengan sebenarnya. Jika tidak benar, kekurangannya akan tetap menjadi tanggungjawab pengusaha. Kejadian seperti ini memang tidak ada mengharapkan terjadi, namun risiko pekerjaan selalu ada dan tidak diduga kapan datangnya. (m35)

Moratorium PNS Hemat Anggaran Miliaran Rupiah JAKARTA (Waspada): Pemerintah menyatakan moratorium atau penghentian sementara penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru dapat menghemat anggaran negara cukup signifikan. Menurut Menteri Pendayaguna Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, EE Mangindaan, jika pemerintah menunda penerimaan dan melepas pegawai memasuki masa pensiun, potensi penghematan cukup besar. Sebab, gaji pegawai lama tergolong tinggi. Gajinya (pegawai yang ingin pensiun), rata-rata lima hingga enam juta rupiah,” ujarnya, saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10).

Mangindaan memperkirakan, jika pegawai pensiun berkisar 1.000 orang dan pemerintah tidak melakukan pengeluaran dengan penerimaan pegawai baru, berpotensi menghemat anggaran negara sekitar Rp5-6 miliar. “Kalau nol (penerimaan pegawai) saja, sudah berapa itu menghemat yang masuk ini kita tahan,” tuturnya. Moratorium PNS ini, tambahnya, juga dalam rangka tata kelola kebutuhan organisasi jangka panjang yakni lima tahun. “Jadi, kita tata organisasinya dulu, kebutuhan setiap instansi dilaporkan ke kita, nanti kita buat rencana lima tahun sistemnya,” ujar Mangindaan. (vvn)

Juni lalu, harga Kopi arabika berjangka tampak mengalami penurunan signifikan. Penurunan itu didorong oleh kekhawatiran mengenai kondisi ekonomi global. Melemahnya sebagian besar harga komoditas turut menjadi sentimen pasar terhadap lemahnya harga Kopi arabika. Harga Kopi berjangka di pasaran internasional untuk penyerahan Juli 2011 lalu ditutup pada level harga 2,579 dolar AS per pounds atau melemah sebesar 0,0475 dari harga sebelumnya. Perkembangan harga Kopi sangat tergantung dengan harga pasaran luar negeri, bila harga pada pasaran internasional naik otomatis berdampak ke pedagang pengumpul dan petani demikian juga sebaliknya. Analis Vibiz Research dari

Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika akan cenderung dipengaruhi oleh kondisi fundamental dari sisi permintaan dan penawaran. Sementara itu kondisi ekonomi global secara umum juga turut memegang peranan penting dalam penentuan pergerakan harga komoditas ini. Sementara itu kinerja ekspor kopi Indonesia pada April 2011 kurang menggembirakan. Berdasarkan data International Coffee Organization (ICO), volume ekspor Kopi Indonesia sepanjang April kemarin sebanyak 420.000 ton. Jumlah ini turun 25 persen ketimbang volume ekspor bulan sebelumnya yang sebanyak 560.000 ton akibat berkurangnya pasokan. (b33)

Banda Aceh Deflasi BANDA ACEH (Waspada): Dari 16 kota di Sumatera yang dipantau harganya dan dihitung Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan September 2011 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hanya Kota Banda Aceh satu-satunya yang mengalami deflasi sebesar 1,01 persen. Inflasi tertinggi terjadi di Padangsidimpuan sebesar 1,43 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sibolga yakni sebesar 0,21 persen. “Sementara untuk Kota Lhokseumawe terjadi juga inflasi sebesar 0,28 persen,” ungkap Syech Suhaimi, Senin (3/10) di Banda Aceh. Kepala BPS Aceh ini menambahkan secara agregat untuk Aceh pada bulan September 2011 terjadi deflasi sebesar 0,38 persen. “Deflasi di Kota Banda Aceh secara umum disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok bahan makanan,” sebut Suhaimi menjelaskan lebih rinci. Kemudian juga terjadi penurunan harga pada kelompok transpor, telekomunikasi dan jasa keuangan, serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga. Sementara inflasi terjadi pada kelompok sandang, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau. Berikutnya, ungkap Suhaimi, inflasi juga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar. Dan satu kelompok lainnya yakni kelompok kesehatan tidak terjadi perubahan harga atau stabil dalam bulan September 2011 ini. Menurut Kepala BPS Aceh ini, dampak terjadinya deflasi pada bulan September 2011 di Banda Aceh, daya beli masyarakat untuk bahan konsumsi lebih besar. “Kalau harga turun atau deflasi daya beli masyarakat tinggi, sebaliknya kalau inflasi daya beli turun,” ujarnya. Secara nasional, tambah Suhaimi, dengan terjadi deflasi atau inflasi dapat terkendali maka sektor perekonomian akan berajalan stabil. “Artinya sektor ekonomi tidak menimbulkan gejolak dan bisa menurunkan BI rate, ini manfaat bagi pemerintah secara makro,” cetusnya. (b06)

Kadistan Sergai Panen Perdana Gunakan Pupuk Organik BSB TANJUNGBERINGIN (Waspada): Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kab.Serdang Bedagai (Kadistanak Sergai), Setyarno.SP, menyaksikan panen perdana sawah demplot (percontohan) pengunaan pupuk organik Bintang Sumatra Bersinar (BSB) seluas satu hektar berlokasi di Dusun I Desa Tebing Tinggi, Kec. Tanjung Beringin, Selasa (4/10) dengan produksi 9,6 ton per hektarnya. Panen perdana juga dihadiri Direktur CV BSB Nizaruddin, Direktur Pengembangan CV BSB Suhatat Canaga, Kabid Kelembagaan BP2PK Sergai, Sergai Rizal dan Suprihartono. Kadistanak Sergai Setiyarno dihadapan petani mengatakan hasil panen yang baru dilaksanan cukup bagus dan kedepan dapat dipertahankan juga meningkatkannya dan dalam waktu dekat , pihaknya akan menjalankan program demplot penanaman padi yang menggunakan pupuk organik di 13 kecamatan se Sergai, Kadistanak Sergai juga berharap kiranya pihak perusahaan BSB berkenan ikut berpartisipasi, harapnya.

Menurut Setyarno, pola tanam yang dilaksanakan petani ini sudah baik, tapi disarankan dapat meningkatkan pola tanam yang lebih baik lagi, dengan penuh harapan dapat menghasilkan panen padi yang lebih baik lagi. “ Kondisi tanah 17 Kecamatan di Sergai , strukturnya kurang baik, swehingga untuk mengambalikan struktur tanah agar baik seperti kondisi sepuluh tahun lalu, maka diharapkan petani Sergai dapat menggunakan pupuk organik granul seperti BSB yang telah teruji hasilnya dibeberapa daerah,” imbuh Setyarno. Sementara Kepala BP2KP sergai Safaruddin diwakili Kabid Kelembagaan Rizal mengatakan jika melihat dari jumlah rumpun dan batang padi yang telah dihitung menunjukan pola tanam yang dilakukan petani masih diperlu lebih ditingkatkan, namun hasil panen padi dengan menggunakan pupuk organic BSB hasilnya cukup luar biasa kirannya dapat diikuti petani lainnya, ungkapnya. (c03)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.