Waspada, Rabu 15 Februari 2012

Page 25

Aceh

WASPADA Rabu 15 Februari 2012

B11

Senjata Ilegal Akan Dirazia Waspada/ Bahtiar Gayo

KAPOLRES Aceh Tengah AKBP Ricky Sandoni, Dandim 0106 Letkol Sarwoyadi, Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, Ketua Pramuka, Syukur Kobath danWakil Ketua DRPK, Nazar, Selasa(14/2) berdialog dengan masyarakat yang setia membela merah putih saat konflik. Organisasi front ini saat konflik Aceh pernah memiliki senjata api, walau kemudian dimusnahkan.

IKWI Aceh Gelar Lomba Anak Wartawan BANDA ACEH (Waspada) : Ikatan KeluargaWartawan Indonesia (IKWI) Cabang Provinsi Aceh menggelar aneka lomba keagamaan dalam rangka menyambut dan menyemarakkan Hari Pers Nasional (HPN) ke-66 tingkat PWI Cabang Aceh. Penanggungjawab kegiatan dan perlombaan Ny Norma Basri, Selasa (14/2) mengatakan, lomba yang dilaksanakan dikhususkan untuk anak-anak wartawan baik putra maupun putri Taman Kanakkanak (TK) dan Sekolah Dasar. Disebutkan Norma, kegiatan yang digerakkan para istri wartawan di Aceh yang tergabung dalam IKWI-PWI dimaksudkan menyongsong HPN ke-66 sekaligus menambah ikatan silaturrahmi antar sesama anak wartawan dan istri wartawan.(b09)

Pengemis Masih Berkeliaran Di Kawasan Simpang IV BIREUEN (Waspada) : Meskipun warga dan pedagang di Bireuen baru-baru ini mengaku kewalahan menghadapi para pengemis atau peminta-minta yang berkeliaran di wilayah kota setempat, namun sepertinya aksi para pencari sumbangan tersebut masih juga berkeliaran di wilayah kota tersebut, bahkan terlihat semakin terang-terangan mereka berdiri di pinggir jalan nasional khususnya di kawasan Simpang IV. Pantauan, Selasa (14/2), seorang pengemis lelaki berdiri bersama seorang wanita di sebelah timur Simpang IV dan setiap pengendara yang berhenti di lampu merah langsung didekatinya meminta belas kasihan. Seorang lagi duduk di sebelah jalan sebelah selatan juga beraksi dengan cara yang sama. Sehingga warga menilai aksi dua pengemis tersebut, bukan saja merusak pemandangan kota juga mengganggu ketertiban lalulintas. Sejumlah warga Bireuen dan para pengguna jalan mengaku prihatin dengan aksi pengemis yang kesannya tidak mau peduli imbauan Kadis Sosial Bireuen belum lama ini, supaya mereka tidak mengganggu ketertiban umum dalam menjalankan aksi mengemisnya. “Bila seperti ini pemerintah harus segera menertibkan mereka, supaya Bireuen jangan jadi kota pengemis,” kata Syamsul Bahri, seorang pengguna jalan. (cb02)

Waspada/Abdul Mukthi Hasan

SEORANG pengemis dituntun seorang wanita mencari sumbangan pada pengguna jalan di kawasan Simpang IV, Kota Bireuen, Selasa (14/2).

Kantor Camat Kota Jantho Dan Ingin Jaya Diresmikan KOTA JANTHO (Waspada): Bupati Aceh Besar DR. H. Bukhari Daud, MEd., Senin (13/2), meresmikan penggunaan Kantor Camat Kota Jantho dan Ingin Jaya. Peresmian kediaman kantor camat dipusatkan di Kota Jantho. Peresmian dua kantor camat sekaligus yang dibangun dengan dana APBN itu turut hadiri Sekdakab Aceh Besar Drs H Zulkifli Ahmad, MM, para asisten Setdakab, kepala SKPD, para camat, unsur Muspika Kota Jantho dan Ingin Jaya, para geusyik, mukim, dan tokoh masyarakat setempat. H Bukhari Daud mengharapkan agar bangunan kantor yang telah dibangun dapat dijaga dan dipelihara secara baik, sehingga kehadirannya senantiasa bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan pelayanan. “Jadi, pelayanan untuk publik harus lebih baik dan bagus serta diutamakan,” pintanya. Secara khusus, kepada para PNS (Pegawai Negeri Sipil-red) yang bertugas di Sekretariat Kecamatan, Bupati Aceh Besar meminta untuk terus meningkatkan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di wilayahnya masing-masing. “Jadikan contoh teladan dalam memberikan pelayanan, sehingga masyarakat terpuaskan dengan pelayanan pemerintah sebagai abdi negara,” ujarnya.(b05)

TAKENGEN (Waspada): Tim gabungan dari Polres Aceh Tengah dan Kodim 0106 akan melakukan razia senjata api ilegal di perumahan penduduk yang dicurigai menyimpan berbagai jenis senjata api. Razia senjata api dari tangan yang tidak berhak itu, ditegaskan dua petinggi militer di negeri dingin ini, ketika menyampaikan amanat saat dilangsungkan apel bersama, Selasa (14/2) di halaman Setdakab Aceh Tengah. Apel diikuti personil TNI-Polri, elemen masyarakat, serta tidak ketinggalan para kandidat bupati dan wakil bupati di sana. “ Sejak apel bersama ini, sampai dengan tanggal 20 Februari 2012, bila ada masyarakat yang menyimpan, memiliki senjata ilegal tolong diserahkan secara baik-baik. Tidak akan dikenakan sanksi,” sebut Kapolres Aceh Tengah AKBP. Dicky

Sondani, yang baru menjabat Kapolres Aceh Tengah. Usai apel bersama itu, di teras Kantor Bupati Aceh Tengah, berlangsung dialog kecil antara Dandim 0106 Aceh Tengah, Letkol. Sarwoyadi, Kapolres, Bupati Ir Nasaruddin dan Syukur Kobath ketua pramuka serta personil front. Syukur Kobath yang saat konflik merupakan ketua front di negeri dingin itu, di hadapan Muspida menanyakan kepada anggotanya. “ Apakah masih ada senjata yang belum diserahkan?” Mendapat pertanyaan itu anggota front ini menjawab, “ Mungkin masih ada pak?” “Ya kalau ada diserahkan baik-baik. Bila Aceh Tengah bersih dari senjata ilegal, kita dapat mengantisipasi kemungkinan. Bila ada yang menggunakan senjata ilegal di sini, bisa jadi datangnya dari Bireuen, Aceh Utara atau Pidie, “ sebut Kapolres. “Kita ingin memelihara perdamaian. Percayakanlah kepada TNI dan Polri yang berhak mempergunakan senjata.

Kami akan menjaga perdamaian. Serahkanlah urusan keamanan kepada TNI dan Polri,” tambah Letkol Sarwoyadi. Catatan Waspada, ketika konflik Aceh senjata ilegal banyak beredar di Aceh Tengah ( Bener Meriah). Sebagian masyarakat di sana yang tergabung dalam front membuat senjata rakitan, untuk mengamankan diri. Senjata ilegal sempat dimusnahkan di Makodim Aceh Tengah, mencapai 1.244 pucuk. Namun walau telah dimusnahkan, paska perdamaian Aceh, masih ditemukan senjata ilegal. Di SD Rusip Antara, misalnya, ada 11 pucuk senjata rakitan yang dimasukkan dalam karung plastik. Senjata telah diserahkan pihak Polres Aceh Tengah ke Mapolda Aceh. Kini, pihak keamanan mempridiksikan senjata ilegal masih beredar di Aceh. Untuk itu dua kekuatan militer di sana setelah menurunkan intel. Data intel ini dilanjutkan dengan razia senjata di perumahan penduduk. (b32)

Kodam IM Ajak Insan Pers Kawal Stabilitas Keamanan BANDA ACEH (Waspada): Panglima Kodam Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Adi Mulyono mengajak insan pers di Aceh untuk mengawal stabilitas keamanan yang baik di daerah itu. Menurut Pangdam IM, pers bisa memberikan kontribusi terhadap stabilitas keamanan di Aceh melalui pemberitaannya yang disajikan, sehingga masyarakat bisa paham dan mengerti tentang kondisi Aceh. “Selama ini hubungan insan pers dan TNI, khususnya Kodam IM sudah terjalin dengan baik. Wartawan memberikan dan memberikan porsi yang seimbang kepada semua pihak di Aceh, sehingga masyarakat memahami semua dinamika yang berkembang. “Karenanya kami yakin, peranan pers itu sangat besar

dalam mengawal stabilitas keamanan di Aceh yang sudah semakin membaik,“ ujar Pangdam IM Mayjen TNI Adi Mulyono saat menerima pengurus PWI Cabang Aceh yang bersilaturahmi ke Makodam IM, Senin (13/2). Di sisi lain Pangdam juga mengutarakan program jajarannya berperan dalam penghijauan di Aceh. Disebutkannya, saat ini Kodam IM sedang menyemai ribuan bibit pohon yang nantinya akan didistribusikan pihak yang mau menanam pohon tersebut dalam rangka penghijauan. Direncanakan akan melakukan penghijauan dengan hutan buatan di sekitar pegunungan Indrapuri. Begitu pun, kata Pangdam IM, rencana menghijaukan sebagian kawasan Indrapuri dengan hutan

buatan, Pemkab Aceh Besar menyambut baik serta mendukung penuh dengan penyediaan lahan seluas 500 hektare. Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman menyambut positif dan menyatakan PWI siap mendukung terwujudnya hutan buatan yang bermanfaat bagi masyarakat. “Kami selaku insan pers, PWI khususnya siap mendukung wacana tersebut hingga bisa terwujud di seluruh Aceh,“ ujar Tarmilin Usman. Di samping itu,Tarmilin menyampaikan perkembangan dunia pers di Aceh akhir-akhir ini semakin membaik. Meski diakui masih ada wartawan yang kurang beretika, namun perkembangannya secara umum semakin baik dan diharapkan ke depan juga bertambah profesional. (b09)

Di tempat itu sudah menunggu Asisten II Setdakab Aceh Besar H. Zulkifli Hasan, Kapolres Aceh Besar AKBP Sigit Kusmardjoko, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Aceh Besar Asnawi, Pimpinan Pesantren Ar-Rubuah Ustadz H. Ridwan dan para pejabat dan pengurus yayasan, staf pengajar serta santriwansantriwati Pesantren Ar-Rubuah. Kunjungan Kapolda Aceh di pesantren itu, Senin (13/2), untuk penanaman Pohon Naga sebagai pengganti tanaman Ganja yang tumbuh subur di Aceh dan memiliki kualitas dunia. Pohon Naga merupakan

tanaman produktif yang buahnya bermanfaat bagi metabolisme darah, mencegah kolesterol dan pencernaan. Di Pesantren Ar-Rubuah, tanaman yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan itu ditanami di lingkungan pesantren dengan melibatkan para santri dan pengajar di pesantren itu. Kapolda Irjen Pol. Iskandar Hasan mengatakan, pohon Naga sudah bisa dipanen buahnya pada umur satu tahun. Untuk perawatan pohon itu sendiri tidak merepotkan manusia, karena tidak terlalu membutuhkan air. “Perawatannya sangat gampang, pupuknya bisa diberikan dua bulan sekali dan cukup menggunakan kotoran sapi. Selain itu juga tidak perlu dicangkul-cangkul lagi setelah ditanam, karena kalau dicangkul akan merusak batangnya,” jelas Irjen Pol. Iskandar Hasan. Irjen Pol. Iskandar Hasan juga mengisahkan, tiga bulan bertugas sebagai Kapolda Aceh, ia beserta staf Mapolda Aceh telah menanam sekira 500-an pohon naga di lahan kosong sekitar Mapolda Aceh. Pada kesempatan itu, Iskan-

10 Ruko Di Aceh Selatan Terbakar TAPAKTUAN (Waspada) : Sepuluh pintu rumah toko (Ruko) di Gampong Kuta Buloh II, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan hangus terbakar, Senin (13/2) malam. Tak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi sekira pukul 20:30 itu, namun sebanyak 38 jiwa dari sebelas kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. Mereka saat ini ditampung di rumah-rumah famili dan keluarga terdekat. Kebakaran di kawasan jalan rayaTapaktuanBanda Aceh itu, sempat membuat arus lalu lintas macet total selama dua jam. Para korban tak dapat menyelamatkan barang-barang dan harta benda kecuali pakaian yang ada di badan karena amukan api begitu cepat merambat dan menghanguskan bangunan semi permanen itu. Warga yang berhamburan bersama unsur Muspika setempat mendatangi lokasi guna memberi bantuan. Tetapi mereka sangat kewalahan membantu memadamkan api. Mobil

pemadam kebakaran tidak bisa berbuat banyak karena semprotan airnya mengalami kerusakan. Kobaran api semakin parah, akibat hembusan angin. Sebagian warga terlihat memfokuskan bantuannya guna mencegah rembetan api menjilat bangunan deretannya. Api baru berhasil dijinakkan satu jam kemudian, setelah mendapat bantuan sejumlah mobil pemadam kebakaran dari Tapaktuan dan Labuhanhaji, setelah sepuluh ruko tersebut nyaris rata dengan tanah. Camat Meukek Fakhruddin di lokasi mengaku prihatin dengan musibah tersebut. Api diduga berasal dari arus pendek dan kerugian materil diperkirakan mencapai Rp2 miliar karena semua barang elektronik dan perbengkelan tak dapat diselamatkan. Bupati Aceh Selatan HusinYusuf didampingi Muspida, Selasa (14/2) pagi meninjau lokasi kebakaran. Selain menyatakan keprihatinannya, bupati juga menyerahkan bantuan masa panik berupa beras, mi dan peralatan dapur serta uang tunai sebesar Rp15 juta. (b30)

Tim Survei Jalan Bina Marga Aceh Barat Tersesat Di Hutan MEULABOH (Waspada) : Sebanyak 16 anggota tim survei jalan dari Dinas Bina Marga Aceh Barat dilaporkan tersesat di perbukitan Kecamatan Kaway XVI. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, korban hanya terlihat lemah karena terpaksa bermalam di hutan sebelum akhirnya ditemukan tim pencari, Selasa (14/ 2) siang. “Alhamdulillah semuanya baik, hanya sedikit kelelahan dan masih lemah,” kata Ifta Azmi, Kabid Jalan Dinas Bina Marga Aceh Barat, Selasa (14/2). Ifta mengatakan, jalan yang disurvei tersebut merupakan ruas jalan Planteu Suak Nie yang berada di Kecamatan Kaway dan Samatiga. Rencananya jalan dimaksud akan dibuka dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD). “Nanti setelah disurvei baru dimasukkan alat,” kata Ifta yang mengaku tidak mengetahui

panjang jalan tersebut. Menurut Ifta, keenam belas orang tersebut berangkat Senin pagi dan masuk melalui Desa Leuken di Kecamatan Bubon dan harusnya telah kembali pada Senin sore. Namun hingga Senin malam, mereka tak kunjung kembali, sehingga menimbulkan kepanikan keluarga. “Karena menerima laporan mereka belum kembali, akhirnya kami dibantu Kodim akhirnya melakukan pencarian Selasa pagi. Penyebabnya mungkin karena kabut tebal, sehingga menghalangi pandangan mereka,” kata Ifta. Dijelaskan Iftah, pencarian yang juga melibatkan 10 warga desa dibagi dalam dua tim. Tim pertama masuk melalui jalur Penia di Kecamatan Kaway dan Tim kedua masuk melalui Leuken di Kecamatan Bubon. “Dua lokasi ini (Leuken dan Penia) tembus. Dan pukul 14:30 Selasa siang semua sudah kita temukan dengan selamat,” ujar Ifta. (cb06)

Disharmoni Pj Bupati–DPRK Aceh Utara, Tarmizi Godok Calon Pj Wali Kota Pj Gubernur Diminta Turun Tangan Banda Aceh Dan Bupati Aceh Jaya BANDA ACEH (Waspada): Pj. Gubernur Aceh Tarmizi A. Karim menyatakan sedang mempersiapkan penjabat Wali Kota Banda Aceh dan Bupati Aceh Jaya yang akan berakhir masa tugasnya pada 19 dan 20 Februari 2012 mendatang. “Dua-duanya sedang saya persiapkan dan tepat pada waktunya saya akan melantik pejabat baru untuk melanjutkan di Kota Banda Aceh dan Aceh Jaya,” ujar Tarmizi A. Karim kepada wartawan, Selasa (14/ 2) di Banda Aceh. Usai memimpin rapat pimpinan SKPA dan tertutup untuk wartawan di gedung serbaguna Setda Aceh, Tarmizi menyebutkan hari ini dan besok pihaknya

akan menggodok siapa-siapa pejabat yang diusulkan dengan Sekda T Setia Budi. “Hari ini saya mulai godok dengan Sekda. Mungkin dua hari itu juga saya usulkan dan Senin sudah ada Sk-nya,” tutur Tarmizi yang dalam pengusulan nama-nama pejabat itu tidak memandang apakan dia pejabat provinsi atau kabupaten/ kota. Bagi Tarmizi, calon pejabat Wali Kota Banda Aceh dan Bupati Aceh Jaya tersebut akan dievaluasi sebaik-baiknya, tanpa memandang apakah dia pejabat yang diusulkan dari provinsi atau kabupaten kota. “Yang penting bagi saya adalah pertama sekali, di sam-

ping mempunyai kemampuan teknis, tapi mempunyai leadership yang bagus. Kedua dia harus benar-benar tegak di atas semua golongan dan netral,” tegas Tarmizi. Terkait Rapim SKPA, Tarmizi pada kesempatan itu menekankan pentingnya proses kontrol pembangunan yang baik. “Jangan ada cita-cita untuk menyelewengkandanmempermainkan dana pembangunan,” cetusnya. Pj Gubernur Aceh ini menyatakan dirinya tidak akan membela siapapun kalau mereka melakukan pekerjaan yang tidak lurus. “Saya akan di depan kalau yang dijalankan itu benar dan sesuai aturan yang berlaku,” tandasnya. (b06)

Kapolda, Ganja Dan Buah Naga MATAHARI tidak begitu terik ketika iring-iringan kendaraan bermotor yang mengangkut Kapolda Aceh Irjen Pol. Iskandar Hasan dan sejumlah pejabat utama Polda Aceh tiba di halaman Pesantren Ar-Rubuah, Indrapuri, Aceh Besar, sekitar 20 kilometer arah Timur Kota Banda Aceh.

Waspada/Zamzamy

WARGA melempar pasir dan batu ke tengah kobaran api yang membubung ke udara sebagai upaya memadamkan kobaran api, Senin (13/2) malam di Gampong Kuta Buloh II.

dar Hasan juga sempat menceritakan, sebelum ditugaskan sebagai Kapolda di Aceh, dirinya juga sempat menanam pohon naga di kawasan Bogor, Jawa Barat dan hasilnya sangat memuaskan.Warna buah Naga ada yang kuning, merah, putih dan hitam. “Yang paling diminati itu buah yang merah karena rasanya manis,” sebut Kapolda. Ide menanam pohon naga itu muncul saat pemusnahan barang bukti ganja hasil di Mapolda Aceh beberapa waktu lalu. “Tujuannya ingin mengubah pola fikir masyarakat dari menanam ganja ke tanaman lain yang memiliki manfaat ekonominya,” kata Kapolda. Menyangkut pemilihan lokasi penanaman Pesantren Ar-Rubuah, Indrapuri, menurut Iskandar Hasan, selain untuk memanfaatkan lahan kosong juga untuk membina dan mendidik para santri di pesantren tersebut yang jumlahnya lebih kurang seratus orang, sehingga para santri selain mendapat ilmu agama mereka juga memiliki ketrampilan yang dapat digunakan untuk bercocok tanaman sebagai bekal hidup setelah pendidikan nanti. “Saya minta, setiap santri

Waspada/Iskandarsyah

KAPOLDA Aceh Irjen Pol. Iskandar Hasan didampingi Pimpinan Pesantren Ar-Rubuah Ustadz H Ridwan dan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Besar Asnawi sedang menanam pohon Naga di lahan milik Pesantren Ar-Rubuwah, Indrapuri Senin (13/ 2). Penanaman pohon Naga secara simbolis itu merupakan program pengalihan pohon ganja kepada pohon yang lebih produktif. nantinya bisa merawat masingmasing satu batang pohon Naga. Sambil belajar juga sambil berkreasi. Kita akan membuat pesantren ini sebagai contoh untuk Aceh Besar,” ungkap Kapolda. Kapolda juga berharap tanaman itu bisa menjadi tanaman rakyat. “Kita berharap

tanaman ini menjadi tanaman rakyat, saya rasa tanaman ini cocok di Aceh, saya lihat pupuk kandangnya dimana-mana,” ungkapnya lagi. Di lahan kosong Pesantren Ar-Rubuah yang terletak di sisi kiri bangunan kantor pesantren telah disiapkan 150 cagak untuk ditanami Pohon Naga. (b05)

LHOKSEUMAWE (Waspada): Direktur LSM Pasai Institute (PI) Aceh Utara Muntasir Pase meminta Pj Gubernur Aceh Tarmizi A Karim segera turun tangan terkait disharmoni Pj Bupati Bupati Aceh Utara dengan DPRK yang tak kunjung selesai. Disharmoni dinilai Muntasir akan menghambat pembangunan Aceh Utara yang terancam ambruk. Pernyataan yang disampaikan Muntasir melalui pers rilis yang diterima Waspada, Selasa (14/2) itu mendesak Pj Gubernur Aceh Ir. Tarmizi A Karim, MSc, segera menfasilitasi dan mencari jalan keluar terhadap kisruh antara Pj. Bupati HM Alibasyah, MM dengan DPRK Aceh

Utara yang kemudian melahirkan mosi tidak percaya DPRK terhahap Pj Bupati. “Kami optimis permasalah disharmoni Pj Bupati dengan dewan dapat diselesaikan melalui musyawarah dan mufakat dengan melibatkan stakeholder di Aceh Utara. Toh, Tarmizi A Karim putra dan mantan Bupati Aceh Utara (2004-2008). Sedikit banyaknya ia sudah paham dengan watak birokrat Aceh Utara,” tukas mantan Ketua BEM Unimal ini. Muntasir mengkhawatirkan, apabila konflik antar elit tersebut dibiarkan berlarut-larut, tanpa penyelesaian dengan cepat dan komprehensif serta bermartabat. (cmk)

PWA Desak Polda Aceh Usut Tuntas Kematian Wartawan Di Agara L H O K S E U M AW E (Waspada): Tim Advokasi Persatuan Wartawan Aceh (PWA) kemarin melakukan penelusuran atas kasus kematian Darma Sahlan, 43, wartawan mingguan yang juga anggota PWA Aceh Tenggara. Dalam penelusuran itu tidak ditemukan adanya bukti atau tanda korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas dan diduga kuat Darma meninggal karena dibunuh. Hal itu disampaikan H. Muhammad AH, Ketua Waspada/Maimun Asnawi DPP-PWA dibenarkan Erwin MUHAMMAD AH, Ketua DPP-PWA dan Erwin J, Wakil Ketua J, Wakil Ketua Bidang Advokasi, Selasa (14/2) memperlihatkan foto-foto jenazah Darma Advokasi. Sahlan. “Sabtu kemarin kita satu tim turun ke Agara untuk menelusuri kasus itu. warga yang tinggal hanya tiga meter dari TKP Setelah kita datangi keluarga korban dan me- mengatakan, pada malam itu dia terbangun nanyakan ke orang-orang yang tinggal ber- pada pukul 21:30, karena mendengar suara kendekatan dengan TKP, tidak ada yang membuk- daraan di depan rumah. Setengah jam kemutikan, Darma meninggal karena kecelakaan, dian, Sulaiman keluar rumah. Namun sebelumkarena itu kita menduga, Darma dibunuh. Ka- nya dia mengaku tidak mengetahui adanya rena itu, Polda Aceh kita minta untuk mengusut suara benturan. Sementara Muhammad Rusdi, keluarga tuntas kasus tersebut,” kata Muhammad AH. Dikatakan, mayat korban ditemukan dalam korban mengatakan, peristiwa kematian Darma parit Jalan Dusun 45, Gampong Lawe Dua, telah dilaporkan ke Mapolres Aceh Tenggara, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Mi- Senin (6/2). Dia mengatakan, kondisi luka di nggu (5/2) dinihari. Di lokasi itu juga ditemukan bagian wajah dan belakang leher dapat disimsepedamotor BL 4815 HC milik korban. Sepe- pulkan adanya indikasi pembunuhan. “Kalau damotor korban saat ditemukan dalam kondisi terjatuh karena kecelakaan, tentu ada bekasbekas yang dapat diyakini itu kecelakaan, tapi baik dan bahkan tidak ada goresan. Handoyo, 43, warga Gampong Lawe Dua, anehnya tidak ada tanda-tanda itu. Posisi mayat mengatakan, pada malam kejadian dia bangun ditemukand alam kondisi telungkup, pada parit pukul 01:50 untuk nonton bola Liga Spanyol. ada goresan, tapi rumput tidak ada yang rusak Begitu keluar rumah dia melihat orang-orang dan tidak ada setetes darahpun,” kata Muhamsudah ramai mengangkat jenazah. Sebelumnya mad Rusdi. Karena itu, Muhammad AH dalam waktu saya tidak sempat mendengar adanya suara benturan. Belum lama ini, ada kecelakaan di dekat segera mengirimkan laporan ke Polda dekat TKP, tapi suara benturan sepedamotor Aceh meminta pengusutan kasus itu hingga tuntas, laporan tersebut juga ditembuskan ke dengan aspal sangat keras. Hal sama juga disampaikan Sulaiman, 37, Dewan Pers. (b18/ b04)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.