Waspada, Rabu 13 Maret 2013

Page 26

Aceh

C8

WASPADA Rabu 13 Maret 2013

Kapal Pesiar MS Silver Whisper Singgah Di Sabang SABANG (Waspada): Kapal pesiar mewah MS. SilverWhisper berbendera Bahamas tiba di teluk Sabang sekira pukul 11:00 dan merapat di dermaga pelabuhan BPKS, Selasa (12/3). Kapal pesiar yang bobotnya mencapai 28.258 DWT dan panjangnya 186 meter itu dinahkodai Porsoro Angelowa warga Italia, setelah merapat di pelabuhan BPKS langsung disambut dengan tari tradisional Aceh Ranub Lampuan dan selanjutnya di kalungi bunga. Tidak ada acara-acara seremoni seperti tahun-tahun lalu, setelah disuguhkan beberapa tarian dan pengalungan bungan, nahkoda kapal diduduk di tenda yang sudah disiapkan. Masyarakat Sabang sangat antusias menyaksikan kapal pesiar mewah itu, meskipun sudah sering kapal pesiar masuk ke Teluk Sabang. Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sabang, M. Ali Taufik kepada Waspada di sela-selakedatangan kapal mengatakan, hotel apung mewah itu sebelum masuk ke Sabang sudah singgah di pelabuhan Phuket Thailand dan selama berada di kota wisata Sabang, 100 turis mancanegara dari 400 penumpang kapal pesiar itu sudah membeli paket wisata untuk meninjau beberapa objek wisata di daerah ini. Selebihnya mereka akan bebas menentukan arah tujuannya, boleh naik beca, kendaraan umum dan boleh berjalan kaki diseputar kota Sabang. Ali Taufik mengatakan, untuk mempermudahkan turis dalam berbelanja barang-barang souvenir atau membeli makanan dan minuman, Bank Mandiri telah menyediakan tempat penukaran uang di pelabuhan BPKS. Sedangkan fasilitas kendaraan angkutan umum sudah dikoordinasikan dengan Organda. Jumlah crew kapal itu seluruhnya 300 orang, sekira pukul 17:00 kapal yang ditumpangi turis berusia lanjut itu akan kembali melanjutkan pelayaran menuju Kolombo, katanya lagi. Ketua Organda Sabang, Ampon Bit mengatakan kepada Waspada, untuk memudahkan para turis menggunakan kenderaan bermotor, pihaknya menyediakan posko pembelian tiket, sehingga sopir mobil penumpang tidak lagi berebut tamu. Sedangkan paket wisata sebanyak 100 orang sudah disiapkan kenderaan yang layak pakai sebanyak 25 unit kendaraan umum untuk melayani tamu mancanegara. (b31)

Masyarakat Masih Takut Ancaman Gajah REDELONG (Waspada): Ancaman Gajah yang terjadi terhadap masyarakat Pantan Lah, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, menyisakan trauma dan masih tetap harus diwaspadai. Karena beberapa informasi yang dikumpulkan Waspada, Selasa (12/3) dari masyarakat yang mendiami Kecamatan Pintu Rime Gayo mengatakan grombolan gajah masih sering melintas, sehingga masyarakat di seputaran Pantan Lah dan sekitarnya enggan melintas ke arah kampung itu. Seorang warga Ulu Naron Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bokhari ,47, mengatakan, dirinya enggan melintas ke sana. “ Nggak usah coba coba kesana, kena tanduk nanti kita,” ungkap Bokhari dengan logat daerah yang khas. Ia mengaku dulu sering ke Pantan Lah karena berprofesi sebagai toke (agen) cabe caplak. “Saya melihat jejaknya saja sudah takut, apa lagi melihat gajahnya ,” menurut Bokhari ancaman gajah ini sudah berjalan kurang lebih sudah 3 bulan. Itupun informasi yang diterima dari masyarakat Pantan Lah, karena Desa Ulu Naron dengan Pantan Lah lebih Kurang berjarak 15-20 Km, terang Bokhari. Seperti diberitakan Waspada, amukan gajah di bulan Februari lalu telah menciptakan konflik manusia dengan gajah. Dalam insiden itu telah merenggut satu orang korban jiwa dan juga merusak tanaman masyarakat.(b33)

Jadwal Tahapan Pilkada Tunggu Pemberitahuan DPRK SUBULUSSALAM (Waspada): Terkait jadwal pentahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)Wali Kota,Wakil Subulussalam 2013, Komisi Independen Pemilihan (KIP) masih menunggu pemberitahuan dari DPRK. Pemberitahuan menyangkut tentang berakhirnya masa jabatanWali Kota,WakilWali Kota Subulussalam. Ketua KIP Subulussalam, M Husen Saran melalui ponselnya, Senin (11/3) mengatakan, pihaknya belum menetapkan jadwal tahap pilkada karena masih menuggu surat DPRK setempat. Wakil Ketua DPRK Karlinus, dikonfirmasi melalui ponselnya, Senin mengatakan, soal surat pemberitahuan itu diakui masih dibicarakan di DPRK. Bahkan tentang jadwal pentahapan Pilkada, Karlinus memastikan masih perlu dibicarakan. “Sesuai Qanun Pilkada Nomor 5 tahun 2012 pasal 7 ayat 4, pemberitahuan dilakukan paling lambat 6 bulan sebelum berakhir masa jabatan wali kota,” pesan singkat Karlinus. Seperti diberitakan, jabatanWali Kota,WakilWali Kota Subulussalam (Merah Sakti dan Affan Alfian Bintang) berakhir, Maret 2014. (b28)

Halangi Tugas Wartawan Sementara itu puluhan wartawan media cetak dan elektronik di Kabupaten Aceh Singkil mengaku kecewa dengan sikap oknum Kepala BKPP setempat. Pasalnya pemberitaan mutasi yang melibatkan ratusan pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang dihadiri Wakil Bupati Dulmusrid urung dikirimkan karena tidak diberi data. Ketua Persatuan Wartawan Aceh Singkil Fadli Hakim kepada Waspada mengecam keras tindakan oknum Kepala BKPP Aceh Singkil yang sengaja menghalangi tugas wartawan. Menurutnya, tindakan oknum kepala BKPP Aceh Singkil itu telah melanggar Undang-undang Pers dan KIP ( Keterbukaan Informasi Publik). Kepala BKPP Aceh Singkil Aidil Zulfadla yang dikonfirmasi Waspada mengatakan tidak diberikannya data kepada wartawan karena masih ada kekeliruan sehingga perlu diperbaiki lagi.” Kita perbaiki dulu karena ada kekeliruan “ sebutnya Bupati Aceh Singkil H Safriadi dalam sambutanya mengajak pejabat yang dilantik untuk bekerja dengan baik dalam membangun Aceh Singkil dan membuka komunikasi antar SKPK . (cdin)

Revisi DPC Dan Bentuk Panitia Rekrut Caleg Partai Hanura 2014 SUBULUSSALAM (Waspada): Jelang Pemilu Legislatif 2014, Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat Kota Subulussalam direvisi sekaligus bentuk panitia rekrutmen calon anggota legislatif (Caleg) 2014 di Sekretariat partai itu, Minggu (10/3). Rapat dipimpin Ketua, H Affan Alfian Bintang didampingi sejumlah wakil ketua dan sekretaris, Tarmizi Sijabat. Hadir anggota DPRK Subulussalam Partai Hanura Hj Mariani Harahap dan H Mukmin. Soal revisi pengurus, Affan minta segenap pengurus DPC, PAC dan simpatisan menyatukan visi dan misi serta membesarkan partai, terutama menghadapi Pemilu 2014. Kepada tim rekrut dan bakal caleg, dia minta bekerja sesuai mekanisme dan mencari sosok yang layak jual sehingga kursi P-Hanura 2014 lebih banyak dari saat ini, dua kursi. (b28)

Waspada/Khairul Boangmanalu

AFFAN Bintang (kiri) Ketua DPC Partai Hanura didampingi Sekretaris, Tarmizi, Mukmin dan Hj Mariani Harahap pada rapat partai, Minggu (10/3)

TAMPAK dalam gambar, kapal pesiar mewah MS. Silver Whisper merapat di pelabuhan BPKS Sabang, Selasa (12/3) pukul 11:00.

Jelang Pilkada, Suhu Politik Di Pijay Memanas PNS Diminta Tidak Terlibat Politik MEUREUDU (Waspada): Panasnya suhu politik jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Pidie Jaya, tidak bisa dipungkiri bakal mempengaruhi berbagai pergerakan di berbagai bidang, khususnya di ranah pemerintahan daerah. Indikasi keterlibatan terhadap pergerakan posisi PNS ditenggarai bakal ramai dipergunjingkan terhadap sikap netralitas mereka dalam berpolitik. Banyak kalangan di daerah itu kini menduga bukan tidak mungkin nantinya, akan ada oknum yang memanfaatkan PNS untuk mendukung bahkan ikut mensosialisasikan calon tertentu. Safwan, 31, warga Kecamatan Ulim yang sehari-hari berprofesi sebagai nelayan dan petani tambak, kepada Waspada, Selasa (12/3) menuturkan, PNS memiliki hak politik yang sama sebagai warga pemilih seperti dirinya, namun diharapkan netralitas mereka harus di jaga. “ Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya atau di daerah lain kita sering membaca di koran, setiap pemilu pasti ada saja PNS yang terlibat dalam politik. Mereka bahkan ada yang mengkampanyekan salah satu calon. Karena itu kami minta kepada para PNS harus netral, dan jangan berpolitik praktis, apalagi sampai mengkampanyekan calon tertentu” kata Safwan. Sebagai rakyat biasa yang berpenghasilan rata-rata Rp 25

Sekda Pijay Ramli Daud (Cek Ram) ribu/hari Safwan berharap Pilkada Pijay kali ini benar-benar berlangsung sukses dan damai sehingga akan lahir sosok pemimpin yang baru yang dapat bekerja dengan baik dalam membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat secara menyeluruh. “ Hebatnya suatu daerah bukan karena pejabatnya jago bicara di berbagai media. Tetapi hebatnya daerah itu dari perbuatan nyata dari sosok pemimpin yang lahir dari hasil Pilkada yang bersih. Kalau pemimpin jago bicara di media, anak-anak juga bisa” katanya. Di tempat terpisah pada acara apel gabungan digelar Senin (11/3) Sekda Pidie Jaya Ramli Daud, SH.MM mengingatkan para PNS baik Asisten,Staf ahli, para Kadis, Kepala Badan dan kantor serta semua tingkatan PNS di daerah itu, tidak melibatkan diri dalam kancah politik yang saat ini sedang dan akan bergulir khususnya Pemilukada Bupati/Wakil Bupati Pijay.

Dalam arahannya Cek Ram sapaan akrab Ramli Daud sangat menekankan para pimpinan SKPK, serta seluruh jajaran PNS tetap fokus bekerja profesional, transparan dengan mengedepankan aturan yang berlaku dan pedoman resmi lainnya. Hal itu penting dilaksanakan dalam upaya mempertahankan prestasi dan kinerja yang baik seperti dilakukan selama ini. Dalam kesempatan itu Sekda Pijay juga mengajak seluruh PNS di Pijay untuk bekerja keras, disipilin dan mengedepankan kekompakan, keharmonisan dan kebersamaan sesama pimpinan SKPK dengan semua Staf di lingkungan masing-masing. Di ujung arahannya Cek Ram dengan nada tegas menekankan khusus kepada semua pimpinan SKPK agar tidak bermain-main atau lalai dalam melaksanakan tugas. Terutama dalam pelaksanaan anggaran atau kegiatan yang telah tertuang dalam DIPA masing-masing SKPK. “Segera merealisasikan seluruh program atau kegiatan yang telah disepakati dalam pembahasan dengan DPRK. Laksanakan semua program secara transparan dengan tetap berpedoman pada rambu-rambu yang benar, dan laksanakan koordinasi sebagaimana mestinya. Mudah-mudahan dengan kerja keras kita semua Pidie Jaya akan mampu bersanding dengan kabupten lainnya di Provinsi Aceh bahkan bisa sejajar dengan kabupaten yang terlebih dahulu lahir. (b10)

Camat Pintu Rime Gayo Diminta Mundur REDELONG (Waspada): Baru satu bulan dilantik menjadi camat, ratusan warga dari perwakilan masyarakat Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah, Senin (11/3) sekira pukul 10:30, meminta camat diganti, karena dianggap arogan. Perwakilan yang terdiri dari Kepala Desa, BPK, Imem, Mukim serta masyarakat itu, mendatangi Kantor DPRK, mereka meminta agar Dewan Bener Meriah meminta Bupati dan Wakil Bupati memberhentikan Camat Pintu Rime Gayo, Muhammad, SPd yang dianggap arogan dan otoriter karena suka memaki dan membentak aparat kampung dan masyarakat. Kesempatan itu dimanfaatkan perwakilan masyarakat Zunaidi, Armada, Suyanto, dan beberapa warga lainnya yang mengaku dari perwakilan Imem Kampung dan Reje Kampung. Inti dari tuntutan para pengunjukrasa agar Bupati bersama DPRK selaku wakil rakyat meninjau kembali keberadaan Muhammad, SPd sebagai Camat Pintu Rime Gayo. Selain meminta memberhentikan Muhammad sebagai Camat, perwakilan masyarakat juga mendesak pemerintah dan DPRK untuk mengaktifkan kembali Drs Abdurrahman sebagai camat. Camat terkesan memaksakan kehendaknya kepada masyarakat dan kepala kampung untuk melaksanakan sejumlah program. Bahkan kalau kepala kampung tidak mampu mengerahkan masyarakatnya maka

silakan mundur, kalimat ini juga sering dilontarkan Muhammad kepada kepala kampung. Ketua DPRK Bener Meriah, M Nasir AK, didampingi wakil pimpinan Fauzan dan Joni Suryawan serta beberapa anggota DPRK setempat seperti Ir Sarkati, Zarmija, SH, Marianto, Ridwan, Adijan, Darwin, Firmansyah, dan Anisah. Menanggapi keluhan dan aspirasi masyarakat Kecamatan PRG itu, ketua DPRK Bener Meriah, M. Nasir, AK mengatakan, keluhan dan aspirasi masyarakat Kecamatan Pintu Rime Gayo itu telah ditampung. Dalam kesempatan tersebut Ketua DPRK Bener Meriah, kepada perwakilan masyarakat sebelum diadakannya pelantikan pejabat Camat dilingkungan Pemkab. Bener Meriah, pernah melayangkan surat kepada Bupati Bener Meriah yang intinya mengingatkan terkait pengangkatan dan pemberhentian pejabat camat. “ Dalam surat disarankan agar pihak eksekutif mengangkat seorang camat harus memenuhi ketentuan seorang pamong, di antaranya berpendidikan STPDN , IIP atau sederajat, atau telah memenuhi persyaratan lain seperti yang bersangkutan telah mengantongi sertifikat pendidikan ilmu kepemerintahan atau terkait dengan pamong,” ungkap Nasir. DPRK Setuju Camat Pintu Rime Gayo Diganti Karena masa tak mau pulang dan mendesak agar camat

segera diganti, akhirnya DPRK Bener Meriah menyetujui agar Camat Pintu Rime Gayo Muhammad, SPd diganti. Desakan tertuang dalam hasil rapat mendadak tiga fraksi yang ada di DPRK Bener Meriah. Nasir AK membacakan surat di hadapan masyarakat yang meminta camat diganti di ruangan sidang DPRK setempat, Senin (11/3) pukul 15:00. Dalam isi surat yang disepakati Fraksi Redelong, Bener Meriah dan Golkar intinya agar dengan segera Bupati mempertimbangkan dan mengevaluasi keberadaan Muhammad, SPd sebagai Camat Pintu Rime Gayo dan segera akan mengirimkan surat kepada Bupati. Wakil Bupati Bener Meriah Drs H Rusli M. Saleh, usai menghadiri Rapimda dengan SKPD, Badan dan Kantor se- Bener Meriah, yang berlangsung di aula Mess Pemda setempat, secara maraton memenuhi undangan Ketua dan Anggota DPRK Bener Meriah untuk menemui rakyat Pintu Rime Gayo. Menanggapi tuntutan masyarakat, Wakil Bupati Bener Meriah Drs Rusli M. Saleh mengatakan sangat memaklumi keluhan masyarakat tersebut dan akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait terutama dengan Bupati Bener Meriah Drs Ruslan Abdul Gani, Dipl SE. Sempat diskusi agak alot akhirnya, dengan hasil kesepakatan bersama, Wakil Bupati menetapkan, kekuasaan Camat Muhammad diambil alih Asisten Satu Armiya. (b33)

Waspada/T.Zakaria Al Bahri

Bupati Singkil Nonjobkan 119 Pejabat SINGKIL (Waspada) : Bupati Aceh Singkil H.Safriadi menonjobkan 119 pejabat eselon II dan III dijajaranya pada acara mutasi dan pengambilan sumpah pejabat yang berlangsung Senin (11/3) sore di Gedung Serbaguna Pulau Sarok Singkil . Mereka yang dinonjobkan di antaranya H Alamsyah mantan Inspektur Inspektorat Aceh Singkil, Hj Fazraini mantan Ka. BPP dan KS , H. Amir Hasan mantan Ka.BPBD Aceh Singkil, Syafaruddin Saraan mantan Ka. Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Rahmi Syukur mantan Kadis Sosial Naker dan Tenaga Kerja , serta Taslim mantan Disperindagkop dan UKM . Selanjutnya Kaharuddin mantan Camat Singkil, Safnil mantan Camat Pulau Banyak, Abdul Manaf mantan Camat Singkil Utara dan Rahmanuddin mantan Camat Gunung Meriah. Pada acara itu Bupati juga melantik dan mengambil sumpah pejabat baru untuk jabatan eselon II dan III masing – masing Azmi dipercaya sebagai Ketua Bappeda dan jabatan lama sebagai Asisten Pemerintahan Setdakab dipercayakan kepada Hermanto yang sebelumnya staf sedangkan Mauiddah pejabat yang lama menduduki posisi sebagai Staf Ahli BupatiAcehSingkil.AbdulGanisebagaiPlt.Inspektur Inspektorat Aceh Singkil dan jabatan sebelum-

nya Sekretaris Inspektorat diisi Nyak Abidin . Nazri sebagai Kepala DKP menggantikan Iswar yang menempati posisi baru sebagai Kadisperindagkop dan UKM , Nasjuddin sebagai Kepala DPKKD menggantikan M Hilal yang mendapat posisi baru sebagai Staf Ahli Bupati dan jabatan lama sebagai Ka. Bapedalda Aceh Singkil dipercayakan kepada Afdaluddin. H Suwan sebagai Plt. Kadis Kependudukan dan Capil jabatan lama sebagai Kabag Administarsi Pembangunan diisi Ali Karya. H Sulaiman sebagai Ka. BPBD Aceh Singkil jabatan lama sebagai Kadis Pekerjaan Umum dipercayakan kepada H Muzni. Ahmad sebagai Plt Kadis Sosial Naker dan Transmigrasi Aceh Singkil jabatan lama sebagai Camat Kuta Baharu dipercayakan kepada Zulhelmi dan jabatan lama sebagai Kabag Ortala Setdakab dipercayakan kepada Ilvi Rahmi Ahmad Rifa’i sebagai Plt Setwan yang sebelumnya Kabag Hukum dan Ham setdakab Aceh Singkil. Jabatan yang ditinggalkan dipercayakan kepada Cuh Hasniati. Seterusnya Deny Oskandar sebagai Camat Singkil jabatan lama sebagai Kabag Humas diisi H Roswin Hakim. Salihin sebagai Camat Singkohor jabatan lama sebagai Kabag Ekonomi diisi Julihardin dan Ridwan sebagai Camat Pulau Banyak.(cdin)

Jelang Libur Hari Raya Nyepi, 165 Pejabat Abdya Dimutasi BLANGPIDIE (Waspada) : Sehari menjelang libur hari raya nyepi, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya menggelar mutasi kepada 165 pejabat eselon, yang berlangsung di masjid komplek perkantoran bupati Aceh Barat Daya di Blangpidie, Senin (11/3). “Mutasi horizontal yakni pergeseran dari suatu jabatan kejabatan lain yang setingkat maupun karena mutasi vertikal yakni pergeseran dari suatu jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi atau promosi,” kata Wakil Bupati Tgk Yusrizal Razali yang mengambil sumpah dalam prosesi pelantikan yang ikut dihadiri Bupati Jufri Hasanuddin, Sekda Ramli Bahar, Ketua DPRK Abdya M. Nasir, Kasdim 0110 Mayor Arm Kusdi serta sejumlah undangan lainnya. Sejumlah pejabat yang di mutasi hari itu terdiri dari dua pejabat eselon II, dimana posisi Sekretaris dewan kini dijabat Salman,SH yang menggantikan Husaini Haji yang kini ‘diperbantukan’ ke Setdakab Abdya. Demikian juga posisi Kepala Badan Inspektorat dijabat Drs Jufridani yang merupakan pejabat ‘impor’ dari Banda Aceh menggantikan Drs Safrian yang juga menduduki posisi ‘kursi panjang’ di Setdakab Abdya. Selain itu, 6 camat juga ikut digeser dalam prosesi mutasi sore itu, yaitu Camat Lembah Sabil Drs Yafrizal yang sempat digadang-gadangkan segera dicopot paska polemik AMP (Asphal Mixing Plant) yang berujung pemecatan Keucik Desa Kaye Aceh, kini digantikan Darmi yang sebelumnya merupakan staf di Kantor Satpol PP,WH dan Pemadam Kebakaran Abdya, sedangkan Camat Manggeng yang sebelumnya dijabat Drs M Shalih digantikan Nasmadi,SE, demikian juga Camat Tangan-Tangan kini dijabat Zulkifli,SP, sedangkan Camat Setia dijabat Ruslan Adly,SP, sedangkan Camat kota Blangpidie kini dipegang oleh Adnan,SH, Camat Su-

soh dipercayakan kepada Mirsal,S.Sos, lalu Camat Jeumpa dijabat oleh Abdul Majid dan terakhir Camat Babahrot diposisikan kepada Jailani. Mantan Kabag Humas Husaini Rahman yang hari itu ikut di geser dan kini diposisikan kepada Usmadi,SPd, kepada Waspada usai pelantikan menyatakan keheranannya terkait prosesi mutasi ratusan pejabat eselon II dan III hari itu. Dirinya berkilah para pejabat yang telah ditetapkan itu terlihat ‘kurang profesional’ dan melalui proses ‘penitipan’ dari orang-orang tertentu yang memiliki hubungan dekat dengan penguasa Abdya sekarang. “Saya tidak permasalahkan dengan pergeseran dan mutasi itu, namun sepertinya rezim pemerintah sekarang jauh dari profesional jika dibandingkan masa kepemimpinan bupati terdahulu. Pejabat sekarang rasanya sangat sulit untuk berbuat banyak jika dengan kondisi (tertekan) seperti ini,” ujar Husaini Rahman sambil memperlihatkan pesan singkat yang dikirimkannya kepada Bupati Jufri Hasanudin. Sejauh ini masih terlihat pro dan kontra di masyarakat dengan kebijakan mutasi yang telah dilakukan oleh Pemkab Abdya pada sore senin (11/3) itu, namun para aktifis LSM dan tokoh kepemudaan di daerah itu masih memandang pesimis akan adanya perubahan yang signifikan di tubuh birokrasi Abdya sekarang yang dinilai masih mengandalkan ‘golongan’ tim sukses. “Kita berharap para pejabat yang telah dilantik dapat bersikap tegas dan berani melawan intervensi dari kelompok tertentu, jika amsih dalam pengaruh dan tidak berani bersikap, maka sulit raanya untuk mengharapkan perubahan yang lebih baik di rezim pemerintah sekarang ini,” ulas M.Syahril, aktifis LSM dari Solidaritas Untuk Demokrasi (SuDe) Abdya. (cb05)

Pelayanan RSU Meureudu Tak Maksimal MEUREUDU (Waspada): Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meureudu, Pidie Jaya, dinilai belum maksimal. Selain minimnya fasilitas tempat tidur dan ruangan. Rumah sakit ini juga belum ada dokter spesialis bedah dan anastesi. Kepala Dinas Kesehatan Pidie Jaya Munawar Ibrahim, Selasa (12/3) kepada Waspada, membenarkan tentang kondisi rumah sakit kebanggaan masyarakat Pidie Jaya itu. Menurut dia, sejak diresmikan beberapa tahun lalu, aktifitas pelayanan di rumah sakit telah difungsikan sebagai sentral pelayanan kesehatan layaknya RSU lainnya, dengan kapasitas pelayanan medis rawat inap 20 hingga 30 ranjang tempat tidur bagi pasien. Dengan minimnya jumlah tempat tidur, tentu saja tidak mencukupi karena RSUD Pijay membutuhkan 100 unit tempat tidur. Karena itu ujar Munawar, dengan kondisi serba keterbatasan kususnya tempat tidur dan ruang inap serta belum adanya dokter bedah dan anatesis,pasien yang status bedah dan dirawat di ICU terpaksa dirujuk ke BLUD Rumah

Sakit Umum Sigli atau RSU dr Fauziah Bireun. Munawar mengungkapkan, dalam waktu dekat ini RSUD Meureudu segera memfungsikan ruang operasi (bedah-red) apabila Kementrian Kesehatan RI segera menempatkan dokter bedah dan anatesi. Menurut dia, segala fasilitas dan sarana pendukung telah disiapkan untuk mendukung kerja dua dokter. “ Kami juga telah mempersiapkan rumah dinas dan dana penunjang khusus bagi tenaga medis Resident yang hendak ditempatkan oleh Kemenkes RI di RSUD Meureudu,”uangkap Munawar. Dijelaskan, pada tahun 2011 Pemkab Pijay melalui Dinas Kesehatan telah pernah mengusulkan penempatan tenaga medis bagi kelangsungan kelengkapan RSUD bertipe C itu denan memenuhi lima dasar kebutuhan utama tenaga spesialis berupa, penyakit dalam, anak, kebidanan, anatesi serta bedah. Namun menyusul masih terbatas sarana dan fasilitas kamar operasi beberapa tenaga medis residen dari Kemenkes RI terpaksa kembali ke Jakarta,demikian Munawar Ibrahim. (b10)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.