Waspada, Minggu 30 Agustus 2009

Page 3

Sumut-Aceh

WASPADA Minggu 30 Agustus 2009

BPK Beri Predikat WTP Untuk Kota Sabang

WASPADA Pemimpin Umum Dr. Hj. Rayati Syafrin Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab H. Prabudi Said Wakil Pemimpin Umum/Wapemred H. Teruna Jasa Said Redaktur Pelaksana H. Azwir Thahir, H. Sofyan Harahap Pemimpin Perusahaan Dr. Hj. Rayati Syafrin Wakil Pemimpin Perusahaan Drs.H.Bahtiar Tanjung

Dewan Redaksi: H. Prabudi Said, H. Teruna Jasa Said, H. Azwir Thahir, H. Sofyan Harahap, H. Akmal Ali Zaini, H. Muhammad Joni, Hendra DS,Edward Thahir, M. Zeini Zen. Redaktur Berita: H. Akmal Ali Zaini. Redaktur Kota Medan: Edward Thahir. Redaktur Sumatera Utara: M. Zeini Zen. Redaktur Nanggroe Aceh Darussalam: Rizaldi Anwar. Redaktur Luar Negeri: H. Muhammad Joni. Redaktur Nusantara dan Features: Gito Agus Pramono. Redaktur Opini: H. Sofyan Harahap. Redaktur Ekonomi: Armin Rahmansyah Nasution. Redaktur Olahraga: Johnny Ramadhan Silalahi. Redaktur Siaraan Minggu: Hendra DS. Redaktur Agama: H. Syarifuddin Elhayat. Asisten Redaktur: Rudi Faliskan (Berita), Zulkifli Harahap, Muhammad Thariq (Kota Medan), Feirizal Purba (Sumatera Utara), T. Donny Paridi (NAD), Syafriwani Harahap (Luar Negeri), Setia Budi Siregar (Olahraga), Hj. Hoyriah Siregar, (Ekonomi) T. Junaidi (Hiburan), Hj. Erma Sujianti Tarigan (Agama), Hj. Neneng Khairiah Zein (Remaja), Austin Antariksa (Kreasi), Armansyah Thahir (Otomotif), David Swayana (Infotainmen), Anum Purba (Wanita), Ayu Kesumaningtyas (Kesehatan), Denny Adil (Pelangi). Sekretaris Redaksi: Hj. Hartati Zein. Humas/Litbang: Hendra DS. Iklan: Hj. Hilda Mulina, Rumondang Siagian (Medan), Lulu (Jakarta). Pemasaran: H. Andi L. Said (Medan), H. Subagio PN (Sumut), S. Manik (NAD). Wartawan Kota Medan (Umum): H. Erwan Effendi, Muhammad Thariq, Zulkifli Harahap, David Swayana, Dedi Sahputra, Amir Syarifuddin, Ismanto Ismail, Rudi Arman, Feirizal Purba, Zulkifli Darwis, H. Abdullah Dadeh, Suyono, Ayu Kesumaningtyas, M. Ferdinan Sembiring, M. Edison Ginting, Surya Effendi, Anum Purba, Sahrizal, Sulaiman Hamzah, Sugiarto, Hasanul Hidayat, Aidi Yursal, Rustam Effendi. Wartawan Kota Medan (bidang khusus): H. Syahputra MS, Setia Budi Siregar, Austin Antariksa, Dedi Riono (Olahraga), Muhammad Faisal, Hang Tuah Jasa Said (Foto), Armansyah Thahir (Otomotif), Dedek Juliadi, Zulfan Efendi, Tetty Rosiana, Handaya Wirayuga (Koran Masuk Sekolah/KMS). Wartawan Jakarta: Hermanto, H. Ramadhan Usman, Hasriwal AS, Nurhilal, Edi Supardi Emon, Agus Sumariyadi, Dian W, Aji K. Wartawan Sumatera Utara: H. Riswan Rika, Nazelian Tanjung (Binjai), H.M. Husni Siregar, Hotma Darwis Pasaribu (Deli Serdang), Eddi Gultom (Serdang Bedagai), H. Ibnu Kasir, Abdul Hakim (Stabat), Chairil Rusli, Asri Rais (Pangkalan Brandan), Dickson Pelawi(Berastagi), Muhammad Idris, Abdul Khalik (Tebing Tinggi), Mulia Siregar, Edoard Sinaga (Pematang Siantar), Ali Bey, Hasuna Damanik, Balas Sirait (Simalungun), Helmy Hasibuan, Agus Diansyah Hasibuan, Sahril, Iwan Hasibuan (Batubara), H. Abu Bakar Nasution, Nurkarim Nehe, Bustami Chie Pit (Asahan), Rahmad Fansur Siregar (Tanjung Balai), Indra Muheri Simatupang (Aek Kanopan), H. Nazran Nazier, Armansyah Abdi, Neirul Nizam (Rantau Prapat), Edison Samosir (Pangururan), Jimmy Sitinjak (Balige), Natar Manalu (Sidikalang), Parlindungan Hutasoit, Marolop Panggabean (Tarutung), Zulfan Nasution, Alam Satriwal Tanjung (Sibolga/Tapanuli Tengah), H. Syarifuddin Nasution, Balyan Kadir Nasution, Mohot Lubis, Sukri Falah Harahap (Padang Sidimpuan), Idaham Butarbutar (Gunung Tua), Iskandar Hasibuan, Munir Lubis (Panyabungan), Bothaniman Jaya Telaumbanua (Gunung Sitoli). Wartawan Nanggroe Aceh Darussalam: H. Adnan NS, Aldin Nainggolan, Muhammad Zairin, Munawardi Ismail, Zafrullah, T. Mansursyah, T. Ardiansyah (Banda Aceh), Iskandarsyah (Aceh Besar), Maimun (Lhoksukon) Bustami Saleh, M. Jakfar Ahmad, Jamali Sulaiman, Arafat Nur, M. Nasir Age, Fakhrurazi Araly, Zainal Abidin (Lhokseumawe), Muhammad Hanafiah (Kuala Simpang), H. Syahrul Karim, H. Ibnu Sa’dan, Agusni AH, H. Samsuar (Langsa), Amiruddin (Idi), H.A.R. Djuli, Zainuddin Abdullah (Bireuen), Bahtiar Gayo (Takengon), Muhammad Riza, H. Rusli Ismail (Sigli), T. Zakaria Al-Bahri (Sabang), Khairul Boang Manalu (Subulussalam), Rusli Idham (Meulaboh), Jaka Rasyid (Blang Pidie), Zamzamy Surya (Tapak Tuan), Ali Amran, Mahadi Pinem (Kutacane), Bustanuddin , Wintoni (Blangkejeren), Khairul Akhyar (Bener Meriah), Tarmizi Ripan, Mansurdin (Singkil), Rahmad (Sinabang).

Hubungi kami KANTOR PUSAT Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel: (061) 4150858, Faks: (061) 4510025 KANTOR PERWAKILAN Bumi Warta Jaya Jalan Kebon Sirih Timur Dalam No. 3 Jakarta 10340 Tel: (021) 31922216, Faks: (021) 3140817. Jalan Ratu Syafiatuddin No. 21 C Banda Aceh 23122 Tel & Faks: (0651) 22385 Jalan Iskandar Muda No. 65 Lhokseumawe Tel: (0645) 4219 Penerbit: PT Penerbitan Harian Waspada Komisaris Utama: Tribuana Said Direktur Utama: dr. Hj. Rayati Syafrin, MBA, MM SIUPP: 065/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/198 tgl. 25 Februari 1988 Anggota SPS No. 13/1947/02/A/2002 Percetakan: PT Prakarsa Abadi Press Jalan Letjen Suprapto/Brigjen Katamso No. 1 Medan 20151 Tel: (061) 6612681 Isi di luar tanggung jawab percetakan Harga iklan per mm kolom: BW Rp. 11.000,- FC Rp. 30.000,Halaman depan BW Rp. 33.000,- Halaman depan FC Rp. 90.000,Ukuran kolom: 40,5 mm

BMC Gelar Aksi Sosial BINJAI (Waspada): Black Motor Community (BMC) memperingati HUT ke-64 RI melakukan bhakti sosial di Binjai. Safety Riding Black Motor Community dan peduli arti kemerdekaan diadakan anggota BMC dengan donor darah, aksi bersih Taman Makam Pahlawan Binjai dan mengkampanyekan tertib lalu lintas diikuti anggota BMC P. Brandan, Stabat, Kuala, Sumut, Kawasaki Motor Club ( KMC), perwakilan PT Djarum dan masyarakat. Kasat Lantas Polresta Binjai diwakili Budiman ketika melepas pawai berharap BMC menjadi tauladan masyarakat dalam melaksanakan tertib lalu lintas. Ketua BMC Binjai Zulkarnain Sembiring dan Sekretaris Yusron Tarigan mengemukakan, komunitas sepeda motor bukan hanya ajang kumpul-kumpul, namun mampu memberi nilai positif kepada anggota BMC, di bidang lalu lintas. Kasat Lantas Polresta Binjai AKP Bilman berharap anggota BMC menjadi contoh teladan berlalu lintas dan kegiatan kampanye berlalu lintas dapat dilaksanakan dua kali dalam setahun. (a03)

Dana ADD Rehab Kantor Lurah P.BRANDAN (Waspada):Pembangunan dapat dipercepat yang saat ini sedang dikerjakan mengingat waktu yang sangat lapang saat musim Ramadhan 1430-H ini, ujar sumber Waspada di Kelurahan Brandan Timur Baru Kecamatan Babalan, Langkat menjelaskan baru-baru ini. Dikatakan, karena adanya penyandang dana merehab teras depan kantor dan Kepala Kelurahan M Nafish dan unsur LPMK telah mensahkan untuk dikerjakan maka proyek rehab dari dana pendahuluan ADD yang dikerjakan Pelaksana Proyek, H Achmad Zar, Selaku konsultan Harris dan pengawas lapangan Andreas. Ketika ditemui Waspada, mereka menjelaskan proyek pendahuluan ini dananya berkisar sekira Rp 35 juta belum dipotong pajak 11,5 persen, ujarnya. Pekerjaan yang dimulai didilaksanakan sejak 11 Agustus itu dan saat ini pekerjaannya telah mencapai 50 persen. (c02)

3

Waspada/Muhammad Riza

TUNGGU BEDUK: Sejumlah pelajar SMA Negeri 1 Sigli, Kab, Pidie, pulang sekolah tidak langsung pulang ke rumah. Mereka lebih memilih berkumpul bersama di Gedung Memorian Tsunami, depan Pendopo bupati Pidie sambil menunggu beduk tanda berbuka puasa. Jumat (28/8),

Sengketa Lahan Masyarakat Dan PT Nauli Sawit Ditangani Komnas HAM PANDAN, Tapteng (Waspada) : Terkait sengketa lahan warga di tiga kecamatan yakni Kecamatan Manduamas, Sirandorung dan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah dengan PT. Nauli Sawit saat ini menjadi permasalahan kompleks. Akibat kompleksnya permasalahan itu seperti sulit diselesaikan hal itu terbukti mulai dari DPRD-SU hingga ke DPR-RI yang sudah menangani masalah itu namun penyelesaiannya sampai dengan saat ini masih kabur. Bahkan saat ini tim Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga turun melihat dan menelaah kasus yang sepertinya benang kusut itu Komnas HAM Jumat (28/ 8) mengadakan pertemuan Pemkab Tapanuli Tengah, unsur Muspida dan plus di ruang Cendrawasih kantor Bupati Tapteng. Bupati Tapanuli Tengah Tuani pada pertemuan itu mengatakan, pada hakekatnya, Kabupaten Tapteng ini sangat miskin dan ingin bangkit membangun dari segala sektor

yang berpotensi. Oleh sebab itu solusi dari itu semua, harus mendatangkan investor untuk menanamkan modalnya di daerah ini. Tetapi, ada segelintir orang yang bukan warga Tapteng mengobok-obok agar pembangunan tidak dapat berjalan baik di daerah ini. Untuk itu, lanjut Bupati, diharapkan semua pihak dan terutama Komnas HAM yang turun ke daerah ini agar benarbenar mencermati dan memahami duduk permasalahan yang sebenarnya, terlebih terkait kelompok masyarakat yang terpecah belah di daerah tersebut akibat terprovokasi oleh kelompok Forum Pembela Tanah Rakyat (FPTR). Dan saat itu, lanjut Tuani, akibat lahan tidak dapat dikelola maka didatangkan investor dan warga rela diganti rugi atas lahan tersebut melalui pesta pembauran antara masyarakat dengan PT Nauli Sawit (investor) untuk dikelola sebagai upaya pembukaan lapangan kerja dan peningkatan perekonomian masyarakat. “Setelah sekian tahun dikelola PT Nauli Sawit hingga lahan mulai menghijau dan sangat menjanjikan. Maka, munculah riak-riak yang mengklaim bahwa perusahaan telah menyerobot lahan warga di tiga kecamatan.

Sementara, Ketua tim penyelesaian sengketa yang dibentuk Pemkab Tapteng, Ir. H. MA Effendy Pohan, MSi menjelaskan bahwa, PT Nauli Sawit dapat mengelola lahan sesuai izin prinsip yang dikantonginya seluas 6000 Ha. Dari 6000 Ha ini, sudah dibebaskan dengan ganti rugi seluas 4138 Ha dan baru dikelola PT Nauli Sawit hanya 3478 Ha. Sementara, 660 Ha yang sudah diganti rugi perusahaan tapi hingga saat ini tidak dapat dikuasai. Menanggapi hal itu Ketua tim dari Komnas HAM, Jhonny Nelson Simanjuntak bersama tim penyidik lainnya, Husendro dan Dyah Nan S, menyatakan, pihaknya akan mengkaji kasus tersebut lebih dalam, sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak manapun. Selain itu, Ia juga mengakui bahwa sejak orde baru Kabupaten Tapteng memang diklaim sebagai daerah tertinggal dan miskin. “Pada hakekatnya, kita sepakat atas pembangunan yang dicetuskan pemerintah. Namun, kehadiran investor tersebut harus dikaji keberadaannya apakah menguntungkan daerah atau tidak. Bila ini telah dilakukan, maka akar permasalahan akan jelas diketahui sebagai upaya mencari jalan keluar,” tegas Jhony.(a18)

Ribu Ekor Ayam Di Sergai Mati Akibat Puting Beliung SEI RAMPAH(Waspada): Sedikitnya 2.000-an ekor ayam jenis Kalasan siap panen milik Sim Kiang Guan alias Abak di Dusun IV, Desa Kota Pari, Kec. Pantai Cermin, Kab. Serdang Bedagai mati akibat kandangnya rusak rata dengan tanah dihantam angin puting beliung , Kamis (27/8) sekira pukul 22:30. Abak, salah seorang peternak usai memindahkan ayam dari kandang, Jumat (28/8) sekira pukul 09:00 menjelaskan, dari lima unit bangunan kandang ayamnya, satu unit kandang ayam sepanjang 70 meter dan lebar 8 meter terbuat dari papan dan atap rumbia yang

dihuni 10 ribu ekor ayam jenis Kalasan itu mati, setelah dilalap angin puting beliung kondisinya rata dengan tanah. Selain rata dengan tanah, lanjut Abak, angin puting beliung itu juga menewaskan 2.000 ekor lebih ayam yang akan di panen lima hari lagi. Dari kejadian ini, ia mengalami kerugian mencapai Rp 200 juta lebih, jelas Abak sembari mengatakan, ada sekitar 5 unit lagi bangunan kandang ayam milik A Cu, Kok Ciang dan Cing Lie juga ikut dilalap angin puting beliung. Bukan kandang ayam saja, juga tiga unit rumah warga rusak parah diterjang angin puting

beliung. Selain itu juga merusak rumahmilik Sariman,49, warga Dusun II, Desa Sementara, Kec. Pantai Cermin, Sergai. Kondisinya, seluruh atap seng rumahnya terbang dan dinding papannya rubuh. Sementara itu, tidak jauh dari rumah Sariman juga terdapat rumah gubuk milik Misrun, 46, warga Dusun III, Desa Sementara kondisinya rata dengan tanah. Sedangkan di Dusun II, Desa Arapayung rumah permanent milik Sakarani,35, juga ikut dihantam Angin puting beliung hingga kondisi atap seng dapurnya terbang beberapa meter. (a07)

BANDA ACEH (Waspada): Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Aceh memberikan predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap pemeriksaan laporan keuangan Pemerintah Kota Sabang tahun 2008. Sabang menjadi daerah kelima yang memperoleh predikat opini WTP di Aceh untuk laporan keuangan tahun 2008. Kepala BPK Perwakilan Aceh Abdul Rifa’i menyebutkan, Pemerintah Kota Sabang berhasil memperbaiki laporan keuangannya sehingga memperoleh opini WTP dari BPK. “Tahun sebelumnya, BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP),” katanya. Rifa’i mengatakan itu saat menyerahkan laporan hasil pemeriksaan kepada Walikota Banda Aceh Munawarliza Zainal, Ketua DPRK Sabang Husaini di Kantor BPK setempat, Jumat (27/8). “Ini untuk daerah kelima. Aceh punya tren positif dalam laporan keuangan,” sebutnya. Dia menyebutkan, Sabang adalah entitas kelima di Aceh yang laporan keuangannya mendapatkan opini WTP setelah Aceh Tengah, Lhokseumawe, Banda Aceh, dan Langsa. Pihak BPK juga berencana segera menyerahkan hasil pemeriksaan kepada Kota Subulussalam dan Pidie Jaya.

Rifai menambahkan, meski pada tahun 2008 Sabang memperoleh predikat WTP, bukan berarti kabupaten kepulauan tersebut bebas dari penyimpangan terhadap ketentuan perundang-undangan maupun dalam kelemahan implementasi sistem pengendalian internal. BPK meminta Pemko Sabang menindaklanjuti beberapa temuan, seperti dana bergulir yang belum dikelola dengan baik; dan pemberian belanja hibah sebesar Rp 800 juta tidak didukung pertanggungjawaban yang lengkap. “Ini temuan yang harus segera ditindaklanjuti Pemko Sabang,” ujarnya. Sementara itu Walikota Sabang Munawarliza Zainal mengaku sangat gembira berhasil meraih predikat WTP terhadap pemeriksaan laporan keuangan tahun 2008. “WTP yang kami peroleh ini akan kami pertahankan, sehingga pemeriksaan laporan keuangan di masa mendatang kembali memperoleh WTP,” katanya. Pemerintah Kota Sabang, sebut Munawar, akan menindaklanjuti dua temuan BPK terhadap pengelolaan keuangan yaitu soal dana hibah dan dana bergulir. “Dalam dua bulan ke depan, temuan BPK yang ada dalam LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) akan kami tindaklanjuti,” tambahnya. (b05/b09)

Bank Penyalur KUR Jangan Persulit Masyarakat RANTAUPRAPAT (Waspada): Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) mengingatkan seluruh bank penyalur dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar tidak mempersulit masyarakat dalam mem-peroleh bantuan lunak dari pemerintah pusat itu. “DPD meminta dan mengingatkan bank BNI, BRI, Bank Mandiri, BSM dan Bank Bukopin yang dipercaya pemerintah mengelola KUR supaya melayani masyarakat dengan baik untuk mendapatkan pinjaman lunak KUR,” ujar Anggota DPD RI asal Sumatera Utara Parlindungan Purba, SH. MM, Senin (24/8) di Rantauprapat, ketika melakukan kunjungan kerja ke Kab. Labusel dan Labura. Dalam kujungan itu, Parlindungan menerima dan mendengar banyak keluhan masyarakat L. Batu kesulitan memperoleh KUR dari BNI, BRI dan Bank Mandiri. Bank itu disebut meminta jaminan/agunan tambahan untuk memperoleh pinjaman KUR Rp 5 juta. “Saya kesal dengar banyak keluhan masya-

rakat dalam memperoleh pinjaman KUR lima juta, pihak bank meminta agunan tambahan. Itu namanya mempersulit. Kita minta bank melayani masyarakat dengan baik karena KUR memang untuk masyarakat kurang mampu,” ungkap Parlindungan yang kembali terpilih jadi anggota DPD pada Pemilu 9 April lalu. Menurutnya, dalam rapat DPD dengan Presiden SBY tanggal 10 Agustus lalu di Senayan, Presiden telah menegaskan, masyarakat dalam memperoleh bantuan kredit KUR tanpa komasi jaminan. Presiden sudah bilang KUR tanpa komasi jaminan. Jadi, bank jangan membuat aturan sendiri yang kesannya mempersulit masyarakat kurang mampu untuk memperoleh KUR itu. “Tolong laporkan kesulitan anda dalam memperoleh KUR agar saya bisa menggedor pimpinan perbankan di Medan dan Jakarta supaya melayani masyarakat pemohon KUR dengan baik tanpa berbelit-belit,” ujarnya pada warga yang menemui kesulitan. (a27)

Siswa/i SMA Negeri 2 Lubuk Pakam sedang mengikuti tadarus Al Quran dalam pelaksanaan PKR di sekolahnya, Jumat (28/8). Waspada/dede

Ratusan Siswa SMAN 2 L. Pakam Ikuti PKR L. PAKAM (Waspada): Menyaramkan bulan suci Ramadhan 1430 H sekaligus mengintesifkan pembinaan kualitas pelajaran, khususnya ilmu agama Islam sebanyak 363 siswa SMA Negeri 2 Lubuk Pakam melaksanakan Pesantren Kilat Ramadhan sejak Kamis hingga Minggu(27-30/ 9)Rabu-Kamis (3-11/9) di sekolahnya. Menurut Kepala SMA Negeri 2 L. Pakam Drs. Ramlan Lubis, MPd, kegiatan ini merupakan program rutin sekolah dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Di mana yang ingin dicapai dalam pelaksanaan PKR ini bagaimana siswa SMAN 2 L. Pakam benar-benar mencintai agamanya dan mampu mereka amalkan dalam kehidupan sehari-harinya. Di samping itu, melalui PKR ini juga dipupuk silaturrahmi dan kebersamaan antar sesama siswa, sehingga mereka memiliki rasa ukhuwah Islamiyah. Apalagi dalam PKR ini mereka dilatih bersama-sama dari tingkatan kelas X, XI, dan XII dalam satu ruangan untuk mendengarkan ceramah agama, berdiskusi dan tadarus Al Quran dan lain-lainnya. Nah, pada akhirnya kita berharap mereka memiliki akhlakulkarimah yang baik dalam kehidupan sehari-hari, sebagai nilai tambah

dari pelajaran agama dan pelajaran lainnya.“Untuk mengefektifkan kegiatan PKR ini, sebagai follow-upnya siswa nantinya kita pantau prilakunya selama di sekolah, baik kehadirannya, ketepatan waktu shalat di mushala dan akhlaknya dalam sehari-hari di dalam kelas dan luar,” katanya. Sementara PKS III Kesiswaan Drs. Ramlan Lumbangaol didampingi guru agama Dra. Latifah Hanum mengatakan, dalam pelaksanaan PKR ini kita lebih menekankan kepada akhlakul karimah siswa, yang di dalamnya ada muatan akhlak berperilaku dan bersikap, akhlak sopan santun terhadap orangtua dan guru, akhlak beribadah kepada Allah SWT yang dibimbing Ustadzah Annisa dari Hizbutahrir dan Ustadz Khairuddin, SAg. Selain itu, diisi juga dengan tadarus Al Quran, diskusi, menyaksikan film bertajuk mu’alaf yang tujuannya untuk mendidik siswa agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Di akhir kegiatan, dilaksanakan kuis berhadiah seputar materi keagamaan yang selama PKR berlangsung, sehingga mereka tertarik untuk belajar. Hadiahnya, kata Latifah berupa Al Quran, kopiah/lebai, jilbab, sirup, gelas, kurma, sirup dan lain-lain.(m43)

Industri Kerajinan Keranjang Butuh Perhatian

Pelajar Gunakan Waktu Libur Membantu Orang Tua Industri kecil padat karya pembuatan keranjang di Sirpang Sigodang, Nagori Sigodang, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun ternyata merupakan usaha kerajinan rumah tangga yang sudah berlangsung secara turun-temurun sejak puluhan tahun silam. Pekerjaan pembuatan keranjang bukan hanya dilakukan kaum lelaki dan perempuan dewasa, tetapi juga banyak dilakukan anak-anak usia pelajar. Dengan kecepatan dan kecekatan tangannya, seorang perajin anyaman bambu itu mampu menghasilkan 20 hingga 30 keranjang setiap hari. Sedangkan keranjang yang ditempa adalah keranjang tempat buah-buahan maupun tempat sayuran yang dijual kepada para agen di Kabanjahe, Kabupaten Karo. Sebagaimana penuturan salah seorang perajin Nora boru Simanjuntak, 17, kepada Waspada, Kamis (27/8), menyatakan, usaha pembuatan keranjang sudah mereka lakukan secara turun temurun dan sudah menjadi sumber nafkah atau mata pencaharian bagi setiap

warga di daerah itu. “ Saya tidak tahu persis sejak kapan pekerjaan itu dimulai, tetapi yang pasti dari saya masih kanak-kanak pembuatan keranjang sudah dilakukan orang tua saya,” cetusnya. Menurut Nora Boru Simanjuntak yang masih berstatus sebagai pelajar kelas 10 di salah satu SMA swasta di Pematangsiantar lebih lanjut menjelaskan, keranjang hasil produksinya itu kebanyakan dijual kepada toke atau agen pembeli di Kabanjahe untuk dijadikan sebagai tempat (kemasan) buah-buahan dan sayur-sayuran. “ Satu keranjang yang sudah siap dianyam lengkap dengan tutupnya dijual seharga Rp 5.000. Sedangkan tanpa tutup hanya Rp 4.500 per satu keranjang,” terang Nora sambil tersenyum sambil melirik adiknya Susan boru Simanjuntak, 12, yang ikut membantu membuat keranjang. Manfaatkan Hari Libur Tanpa sedikitpun merasa sungkan atau malu, Nora dan dua adiknya Susan serta Nita menjawab seluruh pertanyaan Waspada dengan gamblang yang diselingi dengan bahasa Simalungun yang kental. Meskipun mereka memiliki marga berasal dari Batak Toba tetapi mereka sangat fasih berbahasa Simalungun. “ Dong tolu tahapanni mambahen karanjang on.

Anggo i upah khon mamukkah Rp 200, anggo mambayu Rp 700, anggo mambingkai Rp 300. Jadi biaya per sada karanjang sekitar Rp 1.200,” terang Nora dengan bahasa Simalungun yang kental, yang dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya menyatakan pembuatan keranjang itu dilakukan dengan tiga tahapan dan apabila diupahkan maka tahapan pertama (anyaman dasar) upahnya Rp 200, kemudian menjadikan bentuk keranjang upahnya Rp 700, selanjutnya membuat tulangan (membingkai) Rp 300, sehingga upah membuat Rp 1.200 per satu keranjang. Menurut tiga kakak beradik ini, mereka tidak merasa malu bekerja membuat keranjang. Sebab anak-anak lainnya juga seperti mereka, turut bekerja membantu orang tua membuat keranjang terutama disaat hari libur sekolah. “ Mengapa harus malu. Semua anak-anak di kampung ini bekerja membantu orang tuanya membuat keranjang. Pekerjaan ini kami lakukan juga untuk mengisi hari libur,” timpal Nita yang masih duduk dibangku kelas IVSD Negeri Merek Raya. Butuh Perhatian Sementara, para perajin mengakui mereka sulit berkembang mengingat alat dan fasilitas yang mereka gunakan masih sangat tradisional. Demi-

kian halnya menyangkut harga penjualan keranjang yang selalu tidak stabil, tergantung kepada kebutuhan toke. “ Kalau lagi lancar, ya lumayan. Tetapi kalau lagi sepi, terkadang kerajang ini bertumpuk-tumpuk tidak ada yang beli,” sebut salah seorang perajin boru Purba, 40. Keluhan lainnya, para pengerajin juga tidak semua memiliki bambu sendiri, sehingga mereka terpaksa membeli dan butuh modal dasar. Sementara, untuk mencoba meminta bantuan kepada pemerintah mereka belum pernah melakukannya. “ Apa mungkin pemerintah mau membantu kami,” tukas boru Purba dengan nada mengharap. Jika melihat perkembangannya, usaha kerajinan padat karya pembuatan keranjang ini memiliki prospek cerah. Terutama apabila pengelolaan dan penanganannya dilakukan dengan tehknis industri modern. Apalagi bahan bakunya masih cukup banyak karena memang warga sengaja menanam bambu dipekarangannya untuk bahan pembuatan keranjang dimaksud. Meskipun pembuatannya masih dilakukan dengan cara tradisional, namun setiap keluarga mampu menolak (menjual) mencapai 600 keranjang yang sudah siap per minggu. Ini satu hasil yang tidak sedikit, jika

Waspada/Hasuna Damanik

Susan boru Simanjuntak masih pelajar kelas 8 SMP Pamatang Raya beserta adiknya Nita kelas IV SD Merek Raya sedang asyik menganyam keranjang untuk mengisi hari libur sekaligus membantu keuangan keluarga. Foto direkam, Kamis (27/8). perajin punya bahan baku sendiri itu berarti setiap keluarga berpenghasilan 600 dikali Rp 5.000 = Rp 3 juta per minggu. Sedangkan jika satu keluarga perajin membeli bahan baku bambu dengan harga Rp3.500 per batang, sementara satu batang bambu hanya bisa menghasilkan dua keranjang, maka keuntungan atau upah membuat keranjang hanya tinggal Rp3.000 per dua keranjang. Jika keluarga itu mampu menghasilkan 600 buah keranjang maka

hasilnya kira-kira Rp 3.000 dikali 600= Rp 1,8 juta per minggu. Namun tidak semua perajin mampu menghasilkan keranjang sampai 600 per minggu. Mereka yang mampu menghasilkan sebanyak itu, hanya perajin yang memiliki anggota keluarga 6 sampai 8 orang. Sedangkan kebanyakan perajin hanya mampu menghasilkan 300 keranjang per minggu, itu pun kalau keadaanya sedang lancar. Hasuna Damanik


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.