Waspada, Minggu 30 Agustus 2009

Page 15

Kesehatan

WASPADA

Minggu 30 Agustus 2009

15

Puasa Dan Energi Cadangan Tubuh MEMASUKI bulan puasa, ada tindakan ekstra yang harus dilakukan dalam penjagaan kesehatan. Walau kita sudah tahu melalui banyak publikasi kesehatan resmi bahwa puasa merupakan salah satu terapi untuk menjaga kesehatan itu sendiri dari banyak manfaat yang diberikannya, namun salah satu sasaran yang ada pada hal kebugaran fisik tetap perlu dijaga, karena perubahan jadwal makan yang terjadi, yang berbeda dari biasanya, tetap memiliki resiko bagi kesehatan tubuh, salah satunya agar tubuh tidak lantas menjadi lemas, kurang energi atau tak bertenaga. Bertolak dari hal ini, ada satu sisi yang harus benarbenar dipahami dari mekanisme tubuh dalam mengcounter perubahan tersebut. Penggunaan energi cadangan tubuh, dalam waktu-waktu ini merupakan sebuah hal penting yang sangat perlu untuk dimengerti. Glikogen dan Energi Cadangan Tak hanya ketika puasa, ketika tubuh manusia tidak diisi oleh makanan dan selama kurang lebih dua minggu, selama masih ada konsumsi minuman, tubuh akan menggunakan energi cadangan yang ada di dalam tubuh setiap orang untuk menggantikan posisi pasokan makanan yang biasanya dikonsumsi setiap hari. Cadangan energi ini berasal dari konsumsi karbohidrat yang sebelumnya dimakan, dan bila tak mencukupi, masih ada cadangan lain yang berasal dari zat lain seperti lemak dan protein. Cadangan yang berasal dari karbohidrat tersebut biasanya dikenal dalam bentuk yang disebut dengan glikogen.

Jadi sebenarnya kita tak perlu takut terhadap aktifitas makan dan minum yang terhenti kurang lebih 14 jam sewaktu berpuasa, karena tubuh masih memiliki cadangan energi untuk mempertahankan aktifitasnya. Energi cadangan ini disimpan dalam otot sebagai glikogen otot, dalam hati sebagai glikogen hati dan sebagian lagi dalam bentuk lemak. Energi cadangan yang pertama sekali digunakan biasanya berasal dari glikogen otot, dan dapat bertahan dari 24 hingga 48 jam. Pasokan karbohidrat itu sendiri diperoleh pada saat kita makan sahur atau berbuka, dan ini menjadi hal penting untuk diperhatikan demi menjaga kelangsungan cadangan energi tersebut. Salah satu hal lain dalam menjaga pasokan energi cadangan ini adalah dengan membatasi aktifitas agar tak kelewat berlebih mempergunakan tenaga. Aktifitas berlebihan, selain dapat mengurangi penggunaan cadangan energi tadi secara drastis, juga akan membuat tubuh kehilangan cairannya. Bila terlalu banyak cairan tubuh yang hilang, maka tubuh akan mengalami dehidrasi, dan ini tentu tak bisa langsung diganti saat kita berpuasa, akibatnya akan dapat mengganggu kerja organ tubuh yang lain. Sebagian ahli berpendapat bahwa olahraga sekali pun, tidak lantas menjadi patokan aktifitas berlebih asalkan dilakukan tak terlalu berat dan tak terlalu jauh dari jam berbuka puasa, sekitar 1-2 jam sebelumnya. Satu manfaat lain dalam penggunaan energi cadangan ini adalah mengurangi kadar gula darah yang terkait secara tak langsung

dalam hal metabolisme keseluruhannya, terlebih pada orang-orang yang menderita penyakit-penyakit tertentu seperti diabetes. Proses Peremajaan Tubuh Keuntungan lain yang terkait pada penggunaan energi cadangan tubuh ini adalah suatu proses peremajaan sel dan jaringan-jaringan tubuh, dimana dari riset yang ada, peremajaan ini diawali dengan penggunaan cadangan energi dalam bentuk glikogen tersebut. Glikogen sebagai cadangan energi yang terusmenerus tertumpuk saat kita makan seperti biasa, tidak pada saat berpuasa, biasanya jarang terpakai akibat kontinuitas suplai makanan yang kita konsumsi. Efek penggunaan energi cadangan tadi akan membuat tubuh berikut organ-organnya akan sedikit bisa bernafas bebas, sehingga proses peremajaan sel dapat berjalan dengan baik. Dengan proses ini, kekebalan dan daya tahan tubuh akan meningkat. Di beberapa negara luar, terapi puasa lebih ditujukan pada proses peremajaan sel ini. Energi Cadangan dan Racun Tubuh Sebaliknya, dari manfaat penggunaan energi cadangan tadi bagi proses peremajaan sel dan jaringan organ tubuh lainnya, proses penggunaan energi cadangan juga bisa mengeliminasi racun di dalam sirkulasi tubuh kita. Selain mendapat zat-zat berguna dari makanan dan minuman yang kita konsumsi, tubuh juga kerap diserang oleh toksin atau racun yang datang bersama makanan dan minuman tersebut. Di saat

kadarnya sudah melampaui batas normal, racun-racun diantaranya radikal bebas yang kita peroleh dari lingkungan luar maupun dalam tubuh tadi akan dapat mengganggu kesehatan. Dengan penggunaan energi cadangan, racun-racun tadi akan dapat ikut dikeluarkan. Selain itu, proses mengistirahatkan saluran pencernaan akan membuat organorgan di sekitarnya dapat membersihkan diri dari toksin-toksin tersebut, dan ini yang lebih dikenal dengan istilah detoksifikasi. Agar energi cadangan tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, pola pemilihan makanan tentu merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Menu makanan seimbang dengan pengawasan terhadap higienisme merupakan hal penting yang harus dijaga untuk kepentingan metabolisme tubuh yang baik. Membatasi aktifitas berlebih tadi dengan tidur terlalu lama sama sekali bukan suatu solusi karena akan berdampak sebaliknya, membuat tubuh menjadi semakin lemas karena ada resiko terjadinya penurunan kadar gula dan penumpukan lemak secara drastis. Karena itu juga, memilih menu yang manis di saat berbuka sangat perlu diperhatikan. Sebaliknya, pada saat sahur, makanan-makanan manis ini tidak menjadi pilihan yang tepat karena terlalu banyak gula akan membuat perut cepat merasa kenyang sehingga pasokan konsumsi zat lain bisa tidak terpenuhi secara optimal. Selamat Menunaikan Ibadah Puasa. * dr. Daniel Irawan

Perokok Berpotensi Dua Kali Lipat Terjangkit TB Aktif SADARKAH anda para perokok? Ternyata kaum perokok lebih berpotensi terkena penyakit tuberkulosis (TB), seperti dituturkan lewat penelitian di yang dilakukan di Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan para perokok berpotensi dua kali lipat terkena tuberkulosis aktif dibandikan mereka yang tidak merokok, hal ini memunculkan desakan untuk membuat undangundang lebih ketat untuk masalah rokok di negara tersebut. Penelitian ini mendata hampir 18.000 orang di Taiwan yang mewakili populasi umum selama lebih dari tiga tahun terakhir. “Kami menemukan peningkatan dua kali lipat resiko TB aktif pada perokok dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah merokok,” tulis ketua peneliti Hsien-Ho Lin. Satu dari tiga orang di dunia terinfeksi TB, namun 90 persen dari mereka akan tetap menjadi pengidap laten terinfeksi virus ini. Dan 10 persen sisanya akan terjangkit TB aktif dan akan jatuh sakit pada waktu hidup mereka akibat lemahnya sistem kekebalan tubuh. Sebagai contoh, banyak orang yang terinfeksi virus HIV/AIDS akan jatuh sakit dan meninggal akibat TB. Sebanyak 17.699 partisipan yang ikut dalam penelitian di Taiwan, 3.893 diantaranya adalah perokok, 552 mantan perokok dan 13.254 orang yang tidak merokok. Dan pada akhir penelitian yang berlangsung tiga tahun itu, terdapat 57 kasus baru penjakitan TB aktif. Setelah mengaitkan dengan kehidupan seks, umur, kondisi hidup, status perkawinan, penggunaan alkohol dan lainnya, para peneliti tetap menemukan resiko lebih besar pengidap TB aktif diantara kaum perokok. “Berdasarkan analisi kami, 17 persen kasus TB pada populasi ini berasal dari kebiasaan merokok.” Para perokok mungkin telah mengurangi kemampuan untuk melawan virus dan bakteria berbahaya, seperti TB, pada paru-paru mereka, para peneliti menulis dalam jurnal American Journal of

Respiratory and Critical Care Medicine. Hal ini merujuk pada kebiasaan merokok yang menjadi kunci dalam penyebaran virus TB. TB tercatat merupakan penyebab tertinggi kematian di dunia. Tercatat ada 9,3 juta kasus baru penjangkitan TB tahun 2007 dan 1,8 juta angka kematian. Oraganisasi Kesehatan Dunia WHO menargetkan untuk menurunkan angka penyakit TB menjadi 1 per 1 juta orang setiap tahunnya hingga 2050. Tewaskan 1 Miliar Orang Abad Ini Sementara itu, menurut penelitian yang juga belum lama ini mengatakan, rokok dapat menewaskan 1 miliar orang pada abad ini jika kecenderungan sekarang berlangsung terus. Hal itu dikatakan beberapa ahli global dalam satu laporan yang dikeluarkan belum lama ini. Berikut adalah sebagian temuan utama di dalam Tobacco Atlas oleh World Lung Foundation and American Cancer Society. Pemakaian tembakau menelan biaya secara global sebanyak 500 miliar dollar AS per tahun. Biaya itu dalam bentuk biaya medis langsung, kehilangan produktivitas, dan kerusakan lingkungan hidup. Tembakau mengambil tempat potensi produksi makanan di atas lahan pertanian seluas hampir 4 juta hektar di planet ini, sama dengan luas perkebunan jeruk atau pisang. Sebanyak 100 juta orang tewas akibat tembakau pada abad ke-20. Tembakau bertanggung jawab atas satu dari 10 kematian di seluruh dunia. Demikian dikatakan kedua badan tersebut, dilansir Reuters. Perokok, katanya, meninggal rata-rata 15 tahun lebih dini dibandingkan orang yang tidak merokok. Penggunaan tembakau akan menewaskan 6 juta orang pada 2010 akibat penyakit kanker, jantung, bengkak pada paru-paru karena pembuluh darah kemasukan udara, dan penyakit lain. Tembakau menewaskan sepertiga sampai separuh orang yang merokok. Risiko kematian akibat kanker paru-paru 23 kali lebih besar terjadi pada pria yang merokok dibandingkan dengan yang tidak merokok, dan 13 kali lebih tinggi pada perempuan yang merokok. Penggunaan tembakau, katanya, akhirnya akan menewaskan 250 juta remaja dan anakanak saat ini. Hampir seperempat pemuda yang merokok mencicipi rokok pertama mereka sebelum usia 10 tahun. Sebanyak 50 juta anak di China, kebanyakan laki-laki, akan meninggal pradini akibat penyakit yang berkaitan dengan tembakau. (rtr//rizal)

Waspada/Hang Tuah J Said

KONSUMSI BUAH-BUAHAN SELAMA RAMADHAN : Seorang pedagang buah buahan sedang menantikan konsumen di sebuah pasar. Buah-buahan sangat baik untuk dikonsumsi untuk menambah vitamin sekaligus melancarkan pencernaan, khususnya selama bulan Ramadhan.

Tips Sehat

Jangan Berbuka Puasa Dengan Gorengan Dan Es SETELAH seharian berpuasa, waktu berbuka puasa tentu menjadi saat yang ditunggutunggu. Hmmm, enaknya makan apa ya saat berbuka? Biasanya, saat awal berbuka, orang-orang lebih memilih menyantap makanan kecil. Gorengan pun sering menjadi pilihan favorit. Rasanya yang gurih memang selalu enak dilidah, apalagi ditambah segelas es, menu berbuka ini kian sempurna. Namun, berbuka dengan gorengan dan es tidak dianjurkan. Mengapa? “Saat berbuka memang sebaiknya tidak makan makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan,” ujar seorang dokter ahli dalam sebuah simposium mini, di Jakarta pada beberapa waktu lalu. Makanan yang tinggi lemak akan membuat seseorang rentan terserang batuk dan memperlambat pengosongan lambung. “Kue tart, keju, itu tinggi lemak. Begitu juga dengan coklat,” imbuh pria berkumis ini. Sedangkan minum es dapat menahan rasa lapar karena menimbukkan efek kenyang. Padahal saat berbuka, adalah waktu yang tepat untuk memberi nutrisi pada tubuh. “Setelah puasa, tubuh perlu asupan makanan, jadi jangan dibikin kenyang,” tambah Ari. (wordpress/rzl)

Atasi Radang Sendi Dengan Langkah Sederhana RADANG sendi atau Arthritis merupakan istilah dari rematik artikuler (mengenai sendi), dikenal dalam berbagai bentuk, diantaranya yang paling umum yaitu Arthritis Reumatiod, Osteoarthritis, dan Gout (arthritis pirai). Semua bentuk Arthritis bermula dengan teradangnya jaringan-jaringan halus seperti jaringan ikat, ligamen, dan tendo dekat tulang sendi. Dapat dikatakan pula bahwa Arthritis merupakan keluhan penyakit rematik yang umum pada segala usia, gejala yang sering dirasakan seseorang selama kehidupannya. Arthritis mengakibatkan rasa sakit dan membatasi gerakan penderita. Gejala radang sendi tidak selalu dapat dicegah. Namun, anda dapat mengambil langkah-langkah untuk membuat tulang kuat dan tubuh selalu merasa bugar agar dapat melakukan aktifitas secara bebas. Gejala atau tanda-tanda serangan artritis secara umum yaitu : - persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakan - adanya pembengkakan pada salah satu atau beberapa persendian - pada persendian yang sakit akan berwarna kemerah-merahan - demam, dan kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian. Beberikut beberapa tips yang ditawarkan: * Lakukan garak badan secara teratur, 30 menit sehari setidaknya 3 kali seminggu. * Jaga berat badan agar tetap ideal, karena jika terlalu gemuk dapat meningkatkan resiko terkena arthritis. * Jika anda mengalami gejala arthritis, segera hubungi dokter dan mulailah menjalani perawatan awal. * Hindari aktifitas yang dapat membuat tulang cedera, hindari gerakan membungkuk berulang kali dan berhati-hati saat sedang melakukan kegiatan olahraga. (HealthDay/rzl)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.