Waspada, Kamis 6 Mei 2010

Page 28

Kreasi

C8

WASPADA

Kamis 6 Mei 2010

‘Mengudara’ Bersama STIK-P

Kampus STIK-P terus melahirkan lulusan-lulusan ilmu komunikasi yang siap pakai dan terjun ke dunia jurnalistik maupun public relations. -Waspada/Khairil Umri Batubara-

KALO ada perguruan tinggi yang punya “misi khusus” menyediakan sumber daya manusia di bidang komunikasi, khususnya jurnalistik dan public relations, itulah STIK-P alias Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” Medan. Lembaga pendidikan yang akrab disapa “kampus orange” ini terus berbenah untuk semakin mengukuhkan diri terdepan di bidang ilmu komunikasi. Para mahasiswa yang menimba ilmu di sana tidak saja dibekali teori dan materi ilmu komunikasi, tetapi dituntun memaksimalkan kemampuannya melalui berbagai aplikasi prak-

tik-praktik lapangan. Dari mulai organisasi kemahasiswaan seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang frekuentif melakukan berbagai kegiatan, “buletin OASE” yang bia-

sa diterbitkan di kampus, “Potret” untuk yang hobi fotografi,”Akonak” untuk berinteraksi dengan lingkungan atau pecinta alam, “Sakka” untuk ajang seni musik, “Tirai” yang menyukai

Wartawan Itu Profesi Membanggakan PRODUK akhir dari jurnalistik adalah wartawan. Selama ini masyarakat menilai wartawan itu miring, padahal kalo ditelaah lagi profesi kuli tinta tersebut termasuk profesi yang membanggakan. Artinya “kita harus bangga ketika menjatuhkan pilihan bergelut di dunia jurnalistik karena merupakan ratu dunia yang memberikan informasi kepada khalayak dari yang tidak tahu menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahu,” ujar Ketua PWI Sumut Drs M Syahrir kepada Kreasi. Dikatakan, dengan kita memasuki dunia jurnalistik, kita dapat menambah pergaulan, relasi dan informasi yang selangkah lebih maju dari orang lain. Di era reformasi yang bebas informasi ini, justru lebih prihatin kita melihat para wartawan. Dengan bebasnya mendirikan media hingga menciptakan wartawan, akhirnya tukang becak, preman dan mantan perampok pun bisa jadi wartawan. Hal ini dapat menjual image murahan dan negatif

Waspada/Khairil Umri Batubara

daripada sosok jurnalis. Terkait itu, Syahrir berharap ke depannya pemerintah membuat aturan jelas. Jadi komposisi wartawan yang baru gol pada Kongres PWI di Palembang beberapa waktu lalu menjadi langkah untuk mengacu kepada jurnalis yang berkualitas dan berbobot. STIK-P Di Mata Syahrir Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan itu satu-satunya dan sekolah jurnalistik pertama di Sumatera Utara. “Ini merupakan

aset penting bagi pemerintah, jadi kita harus bangga dengan sekolah yang didirikan Alm Hj Ani Idrus karena STIK-P merupakan dasar dan awal cikal bakal menjadikan wartawan-wartawan profesional dan handal di bidangnya,” jelas Syahrir. “Setahu saya, lulusan STIKP tidak ada yang jadi wartawan bodrek. Saya juga bangga STIKP memiliki kekhususan ilmu di bidang jurnalistik walau secara global berbasis ilmu komunikasi,” tambahnya seraya berharap pendirian sekolah jurnalistik PWI di Palembang dapat mengacu pada STIK-P khususnya dalam hal kurikulum. “Jangan kita menutup mata terhadap keberadaan STIK-P yang didirikan Hj Ani Idrus. STIK-P merupakan aset penting bagi Sumatera Utara secara khusus dan Sumatera pada umumnya. Hal ini tak boleh diabaikan pemerintah yang justru harus lebih memperhatikan aset tersebut,” tegas Syahrir menutup pembicaraan dengan Kreasi. *Hajrul Azhari Ritonga

Semua Berawal Dari Komunikasi Rika Yoesz KEMAMPUAN berkomunikasi dengan baik (komunikatif ) merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Sering kali kita melakukan kesalahan dalam mengutarakan sesuatu, sehingga kemudian hasilnya tidak seperti yang diinginkan. Dalam dunia jurnalistik sendiri, komunikasi yang baik sangat penting terutama dalam berinteraksi antar personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik. Bukan hanya dapat menyusun sebuah kata atau kalimat dengan baik, seorang jurnalis yang baik juga harus cakap dalam berkomunikasi apalagi saat wawancara dengan narasumber. Pada dasarnya, ilmu komunikasi sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam menekuni profesi sebagai jurnalis. Sangat tepat kalo siapapun yang bercita-cita menjadi jurnalis memilih Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi

Waspada/Khairil Umri Batubara

“Pembangunan” (STIK-P) Medan untuk lebih memperdalam ilmu komunikasi sehingga nantinya terjun ke dalam dunia jurnalistik atau public relations. Kepada Kreasi, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan Rika Suartiningsih SSos atau akrab dipanggil Rika Yoesz mengatakan, banyak keuntungan yang dapat diambil dari dunia jurnalistik. Selain mendapat sumber ilmu pengetahuan, jurnalis juga dapat menjadi sosok yang kritis sehingga memiliki fungsi sosial kontrol. “Seorang jurnalis yang kritis selalu memiliki lawan dan kerap mendapatkan intimidasi baik

secara psikologis maupun psikis. Namun hal itu merupakan konsekuensi yang harus diambil oleh seorang jurnalis,” tambahnya. Disinggung masalah eksistensi STIK-P, Rika mengatakan bahwa STIK-P merupakan salah satu perguruan tinggi yang terbaik karena merupakan lembaga pendidikan yang menghasilkan produk jurnalis berpotensi dan siap pakai di lapangan dalam segala media baik cetak maupun elektronik. “Aku berharap STIK-P terus melahirkan jurnalis yang kuat agar nantinya berpeluang memilih perusahaan pers yang kuat pula hingga dapat berkembang serta lebih menguatkan praktik jurnalistik tidak hanya di media cetak tapi juga di tv, radio dan online,” tutup Rika. So, hal yang perlu kita ingat bahwa menjadi seorang jurnalis tidak hanya harus pintar menulis tapi juga harus cakap dalam berkomunikasi, kritis, jujur, selalu up to date dan selalu membela kepentingan masyarakat.*Arianda Tanjung

seni peran/teater dan Olahraga. Kalo aplikasi jurnalistik cetak melalui berbagai pelatihan dan juga buletin, maka materi jurnalistik televisi sering dipraktikkan melalui berbagai kegiatan, di samping dalam praktik mata kuliah tersebut. STIK-P juga kerap mengundang jurnalis dari berbagai media seperti MetroTV, Harian Waspada serta kalangan Dewan Pers demi pengayaan wawasan para mahasiswa. Di STIK-P telah tersedia lab bahasa yang sejak lama menjadi tempat bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan berbahasa asingnya. “Kita menyadari

betapa pentingnya kemampuan berbahasa asing dan lab bahasa ini memberi manfaatnya yang sangat dirasakan,” ujar Novrizal, mahasiswa PR semester VI. Tidak cepat merasa puas, sekarang ini, kampus yang beralamat di Jl SM Raja Medan ini sedang mempersiapkan beroperasinya lab radio dan multimedia. Jika tidak ada aral melintang, dalam beberapa bulan ke depan, kedua lab sudah dapat beroperasi. “Ini semua untuk tempat praktik para mahasiswa,” ujar Ketua STIK-P Hj Ida Tumengkol BComm MHum.

Jika nanti radio lab STIK-P mengudara, maka mereka yang aktif di dalamnya adalah mahasiswa. Radio lab rencananya akan dijalankan dengan konsep news radio atau radio berita di mana mahasiswa bisa langsung terjun bak reporter ataupun penyiar. Dengan demikian, teori yang didapatkan di bangku kuliah bisa langsung dipraktikkan secara terus menerus dan terprogram. STIK-P pun membuka diri kepada generasi muda bangsa, khususnya masyarakat kota Medan, Sumatera Utara dan Aceh untuk “mengudara” ber-

sama. Karena semua ini dilakukan demi tujuan pendidikan berkualitas di bidang komunikasi seperti yang dicita-citakan pendirinya, Almh Hj Ani Idrus. Untuk lab multimedia, akan lebih fokus pada jurnalistik televisi. Di lab ini, para mahasiswa akan mempratikkan teknik membuat gambar untuk jurnalistik televisi seperti video streaming dan sebagainya. Jadi bisa dipastikan, lulusan STIK-P siap pakai terjun menjadi jurnalis baik itu jurnalis radio, televisi maupun cetak. Ke depan STIK-P akan menjadi satu-satunya sekolah tinggi

yang menyediakan fresh graduate unggul dan siap diterjunkan ke dunia kerja. Faktanya selama ini para lulusan STIK-P bahkan sejak mahasiswa telah banyak berkiprah menjadi jurnalis di hampir semua media televisi, radio dan cetak di negeri ini. Kini dengan fasilitas yang semakin lengkap dan lulusan yang semakin terjamin mutunya, tidak berlebihan jika disebutkan STIK-P adalah sekolah tinggi komunikasi yang paling unggul di Sumatera. *Dedi Sahputra

12 Peserta Bersaing Menuju STIK-P Idol DALAM rangka merayakan DiesNataliske23,SekolahTinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan mengadakan aneka ragam lomba khusus untuk civitas akademika kampus tersebut. Tahun ini, perlombaan itu terdiri dari menulis feature, pidato, futsal, live report, fotografi, cerdas cermat dan karaoke. Tak seperti tahun lalu, lomba karaoke yang biasanya dilaksanakandiaulakampuskaliinidiadakan di K2 Karaoke Keluarga yang terletak di kompleks Multatuli Medan. Antusias mahasiswa terlihat begitu besar mengikuti perlombaan yang satu ini dan terlihat hampir seluruh stambuk mengutus wakil-wakilnya termasuk dosen. Biasanya mahasiswa membawakan lagu andalannya dari band-band yang lagi hits, mulai lagu-lagu Padi, Drive, Samson, Kerispatih dan lainnya. Dari total 32 kontestan yang tampil pada 29-30 April lalu, empat dewan juri yang terdiri dari Dra Indra Mulya MA, Dr Iskandar Zulkarnain MSi (keduanya staf pengajar STIK-P), M Agus Utama SSos (alumni) dan Erwinsyah (Waspada) memangkas peserta menjadi 12 finalis yang bertarung lagi pada 13 Mei mendatang. “Untuk meramaikan dan

Waspada/Khairil Umri Batubara

Para juri dan beberapa peserta foto bersama dalam suasana akrab usai lomba karaoke di K2 Karaoke Keluarga Medan barubaru ini. menghidupkan hari jadinya kampus tercinta dan karena aku emang hobi nyanyi menjadi alasan ikut lomba karaoke tahun ini,” ungkap Andi Arispati, salah satu peserta sekaligus mahasiswa semester akhir STIK-P.

Selain Andi yang juga terpilih sebagai finalis, kategori pria turut meloloskan Dwi Wahyu (2005), PranWH (2005), Syahrial Siregar (2005), Dio Utama (2008) dan Austin Antariksa SSos (dosen). Di kelompok putri, finalis terdiri

dari Nurul Novianti, Fauzan Nisa (2007), Erni Soraya, Intan Jamiah (2008),MayaNstdanMelati(2009). Terlepas dari itu, hadiah memang bukan tujuan utama mereka ikut lomba namun lebih kepada suasana kebersamaan

yang menjadi alasan pokok para mahasiswa maupun dosen berlomba dan memeriahkan hari jadi kampus mereka. Mantap kalo gitu…. Ayo dukung the next STIK-P Idol!!! *Syahrial Siregar

Sastrawan Bicara Siswa Bertanya BELAKANGAN ini minat siswa mencintai sastra Indonesia sangat rendah dan karenanya hal inilah menjadi faktor penting Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah membentuk kegiatan yang mengajak kembali siswa menggemari seni sastra tersebut. “Sastrawan Bicara Siswa Bertanya” pun dibentuk menjadi tema yang akan diusung siswasiswi SMAN 3 Medan alias SMANTig pada Selasa (11/5) mendatang di sekolah tersebut. Tujuan kegiatan tersebut tak lain untuk meningkatkan apresiasi siswa terhadap budaya seni sastra sekaligus mendorong siswa agar mencintaisastraIndonesiadalam rangka menggali potensi siswa.

“Karena keperihatinannya atas masalah bahasa dan sastra yang kurang diminati oleh remaja hinggaberimbaskepadahasilUN, Dirjen Pendidikan menggelar kegiatan ini di sekolah-sekolah yang berpotensi seperti SMANTig,” tutur utusan Dirjen Mendiknasmen Singgih saat dikonfimasiKreasi di Medan, Selasa (4/5). “Kami merasa bangga telah dipercayai sebagai tuan rumah di dalam acara nasional yang sangatlangkasebabnantinyaakan hadir sastrawan ternama di tanah air,” kata Kepala SMAN 3 Medan, Drs Sahlan Daulay MPd. Sahlan sendiri rencananya juga akan membaca puisi pada acara tersebut guna membuk-

tikan kecintaannya terhadap seni sastra dan menghimbau seluruh pecinta sastra turut memanfaatkan acara itu. “Kegiatan ini sangat spesial dan memiliki skup nasional. Sekiranya ini dapat dilaksanakan denganbaikdanparasiswamembudayakan sastra Indonesia,” tambah Koordinator Panitia Drs Emiruddin Harahap MM. Dikatakan di antara para sastrawan terkenal yang akan hadir terdapat Dr Taufiq Ismail, Imam Soleh, Agus R Sarjono dan Jamal D Rahman. Selain puisi, acara yang diketuai M Nauval Satasi dan didukung Harian Waspada, LP3i dan Anak Kampung ini juga akan menghadirkan hiburan musik, tanya

Waspada/Khairil Umri Batubara

Utusan Dirjen Mendiknasmen Singgih (tengah), Kepala SMAN 3 Medan Drs. Sahlan Daulay MPd (kiri) dan Wakasek Bidang Kesiswaan Drs Emiruddin Harahap, Selasa (4/5). jawab dan pentas seni lainnya. Semua hanya untuk seni. Dengan Ilmu Hidup Mudah, Dengan Agama Hidup Beriman

danTerarah, Dengan Seni Hidup Menjadi Indah. Art Is My Life…. * Hajrul Azhari


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.