Waspada, Kamis 29 September 2011

Page 5

WASPADA Kamis 29 September 2011

Medan Metropolitan A3 P2TL Dan OPAL Superbody Mereka Jadi Polisi, Jaksa Dan Hakim MEDAN (Waspada): Anggota DPRDSU mengecam cara kerja petugas Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) dan Operasi Pemutusan Aliran Listrik (OPALl) PT PLN Sumut. Keduanya dinilai telah menjadi lembaga superbody, yang tidak bisa dilawan. Waspada/Surya Efendi

KEPALA Kantor Imigrasi Kelas I Polonia, Drs Lilik Bambang Lestari bersama Kepala Tata Usaha, H Chairil Luthfi, MSi (kiri) diabadikan di depan spanduk pembuatan paspor lewat internet di kantor Imigrasi tersebut, Rabu (28/9).

Pemohon Paspor Lewat Internet Masih Minim MEDAN (Waspada): Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Polonia, Drs Lilik Bambang Lestari mengatakan masyarakat pemohon paspor dengan menggunakan layanan online di Medan masih minim. Padahal, jika membuat paspor lewat internet itu sangat mudah dan efisien serta tidak perlu antre berlama-lama. Hal itu disampaikan Lilik didampingi Kepala Tata Usaha Imigrasi Kelas I Polonia, H Chairil Luthfi, MSi kepada Waspada ketika menerima kun-

jungan silaturrahmi Pemimpin Redaksi Harian Waspada, H Prabudi Said, Rabu (28/9). ‘’Lewat internet, masyarakat hanya tinggal menunggu waktu untuk foto saja lalu bayar dan tidak perlu berlama-lama antre mendaftar, mengisi formulir, dan sebagainya,’’ terangnya. Lilik mengakui para pemohon pembuatan paspor lewat internet di Medan masih sangat minim. ‘’Pemohon paspor lewat internet di kota ini (Imigrasi Polonia) tidak sampai 1 persen,

padahal kita sudah lama mensosialisasikannya,’’ tuturnya. Lilik menjelaskan, para pemohon cukup mengakses situs www.imigrasi.go.id dari rumah atau kantor, lalu ikuti petunjuknya dengan mengisi data-data sesuai KTP. Untuk informasi atau pertanyaan yang tidak dimengerti, masyarakat b i s a m e n g i r im e m a i l k e kanim.polonia@yahoo.com atau sms ke nomor 082168803339. Lilik menambahkan, Imigrasi Kelas I Polonia ini selalu

ramai melayani para pemohon paspor. Mayoritas para pembuat paspor tersebut menggunakan paspornya untuk keperluan berobat ke negara tetangga, yakni Penang, Malaysia. ‘’Begitu pun, pelayanan yang baik kepada masyarakat pemohon paspor akan terus kami tingkatkan,’’ tutur Lilik seraya mengatakan kesiapan Imigrasi Kelas I Polonia mendukung pemberangkatan para jamaah calon haji embarkasi Polonia Medan mulai awal Oktober mendatang.(m46)

Anggota Fraksi PDI Perjuangan Brilian Moktar, berbicara kepada wartawan di gedung dewan, Rabu (28/9). Dia mengaku sangat banyak menerima keluhan masyarakat menyangkut cara kerja petugas P2TL dan OPAL PT PLN Sumut. Menurut Brilian, petugas PLN ini bertindak sangat luar biasa. Ibarat aparat penegak hukum, kekuasaan mereka merangkap tiga instansi sekaligus, yakni sebagai polisi, jaksa dan hakim. “Masyarakat tidak bisa protes,” katanya. Banyak pengaduan masuk ke Brilian Moktar, umumnya mengeluhkan tentang cara kerja petugas P2TL yang tidak bisa dibantah. Setelah menemui segel listrik rusak di satu rumah, misalnya, petugas P2TL maupun OPAL langsung membuat

PTPN IV Berangkatkan 135 Calhaj MEDAN (Waspada): Keluarga Besar PTPN IV memberangkatkan 135 jamaah calon haji (calhaj) berasal dari karyawan, pensiunan, dan keluarga, Senin (26/9) malam. Dirut Dahlan Harahap merasa bangga kepada calon dhuyufurrahman, karena sampai dengan tahun ini dari keluarga besar PTPN IV masih ada yang dipilih Allah SWT untuk menjadi tamuNya di Baitullah. Diimbau kepada jamaah calon haji keluarga besar PTPN IV, untuk menggunakan kesempatan berhaji ini dengan sebaikbaiknya,dan laksanakan semata-mata karena Allah SWT. Jangan khawatir meninggalkan keluarga selama sebulan lebih, serahkan semuanya kepada Allah SWT. Apalagi peluang berhaji untuk tahuntahun berikutnya sudah semakin lama, mengingat sampai dengan tahun 2017 untuk Provinsi Sumatera Utara sudah ada 52.227 jamaah calon haji yang masuk waiting list. “Mari berdoa semoga jamaah calon haji keluarga besar PTPN IV diberikan keselamatan, kemudahan dalam melaksanakan rukun dan wajib haji dengan optimal, sehingga dapat meraih haji mabrur, haji yang berterima di sisi Allah SWT dengan imbalan surga,” sebut Dahlan Harahap. Kepada masing-masing jamaah calon haji diberikan bingkisan, sebagai bentuk rasa kebersamaan di antara keluarga besar PTPN IV, berupa mukena/baju koko, uang riyal, paket obat-obatan dan ceramah kesehatan tentang upaya menjaga kesehatan di tanah suci. Acara diakhiri dengan doa dan bersalaman untuk saling memaafkan. Hadir dalam acara itu Direnbang Ahmad Haslan Saragih, Ketua Umum MTSI Pusat H Taufiqqurrachman, Ketua SP Bun H Syahruddin Ali SH, MSi, Kepala Bagian, Manajer Grup, Pengurus dan Anggota MTSI Pengurus Pusat dan Komisariat Unit Usaha, serta undangan lainnya. (m03)

Waspada/ist

CALHAJ keluarga besar PTPN IV menerima ucapan selamat menunaikan ibadah haji dari Dirut Dahlan Harahap, Direnbang Ahmad Haslan Saragih dll dalam suatu acara di halaman Kanpus PTPN IV Medan, Senin malam.

tuduhan kepada pemilik rumah. Jika masyarakat yang dianggap bersalah itu tidak menjalankan putusan (denda) yang ditetapkan PLN, maka proses selanjutnya mereka memutuskan aliran listrik ke rumah tersebut. Dalam proses ini, kata Brilian Moktar, sedikitpun masyarakat tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan. Padahal belum tentu pemilik rumah yang merusak segel tersebut. Putusan diambil sangat sepihak, tanpa melalui proses persidangan. “Jadi PLN sudah bertindak sebagai polisi, jaksa dan hakim sekaligus. Ini sangat luar biasa,” ujarnya. Hal paling aneh dalam operasi penertiban ini, menurut dia, adalah kehadiran polisi di dalam tim itu. Kesannya hanya sebagai “pengawal” petugas PLN saja. Karena polisi hanya dilibatkan saat operasi di lapangan saja. Pengusutan selanjutnya polisi tidak ikut lagi. Cara kerja petugas PLN seperti ini harus segera dihentikan. Negara ini adalah negara hukum. Karena segala sesuatunya harus mengacu kepada hukum. “Artinya petugas P2TL boleh saja menemukan pelanggaran. Tapi

proses selanjutnya juga harus melalui lembaga hukum. Bukan main tetapkan sendiri saja, tanpa memberikan kesempatan masyarakat membela diri,” tutur Brilian Moktar. PLN Menyayangkan Menanggapi banyaknya desakan pembubaran tim (P2TL) dari berbagai kalangan baik LSM maupun anggota dewan. Humas PLNWilayah Sumut Raidir Sigalingging mengatakan, tim P2TL merupakan petugas lapangan yang melakukan penertiban penyaluran tenaga listrik yang dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah melalui Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia. “Takut saya, kalau tidak dijalankan P2TL akan banyak penyalahgunaan aliran listrik. Jadi itu mekanismenya sudah diatur semua oleh pemerintah,” ujarnya. Pihaknya sangat menyayangkan seruan meminta agar P2TL dibubarkan. Artinya, lanjut Sigalingging, bagaimana mau membubarkan P2TL sementara ituadalahaturandaripemerintah. Sigalingging mengakui, kemungkinan memang ada petugas P2TL yang bersikap kurang menyenangkan di lapangan disebabkan alasan tertentu. Pihak PLN akan terus melakukan perbaikan dan pembinaan agar ke depannya petugas di lapangan menjadi profesional menjalankan tugasnya. “Kalau ada tindakan tata

krama tim P2TL di lapangan yang kurang menyenangkan, atas nama manajemen kami mohon maaf. Dan kalau ada petugas di lapangan mencoba melakukan kecurangan atau tindakan di luar aturan, silahkan laporkan ke manajemen PLN dan kita akan menindaknya,” ujarnya. Dia mengatakan, tim P2TL hanya pelaksana di lapangan, sedangkan yang menetapkan keputusan ada yang namanya tim analisa dan evaluasi yang bertanggung jawab kepada tim dan general manajer. Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) P2TL Cabang Medan Khairuddin saat dikonfirmasi menyebutkan, tim P2TL merupakan petugas di lapangan yang bekerja sesuai dengan surat perintah dari manajer cabang untuk melaksanakan tugas rutin dari rumah ke rumah maupun industri sesuai dengan target operasi yang telah ditentukan. Selain itu dalam melaksanakan tugas selalu didampingi petugas pengamanan personel seperti dari pihak kepolisian maupun polisi militer. Khairuddin menyebutkan, tim P2TL juga diperintahkan untuk melakukan tindakan pemutusan aliran listrik sementara kepada pelanggan jika ditemukan terjadinya pelanggaran. Pemutusan tersebut hanya sementara selama kasus tersebut masih dalam proses penyelesaian. (m12/m41)

Peningkatan Kesadaran PHBS Harus Dimulai Sejak Dini Ratusan Pelajar Ikut Jambore UKS

Waspada/Abdullah Dadeh

PESAWAT Corsair dicarter penerbangan Garuda Indonesia saat take off melalui landasan pacu 05 Bandara Polonia Medan saat musim haji tahun 2010.

Pesawat Haji Tiba Hari Ini MEDAN (Waspada) : Garuda Indonesia nyatakan siap menerbangkan tamu-tamu Allah ke tanah suci Makkah melalui Embarkasi Polonia Medan, sejak 2 Oktober 2011. “Pesawat yang akan membawa para jamaah calon haji dari Bandara Polonia ke tanah suci rencananya tiba hari ini Kamis (29/9),” kata General Manajer (GM) Garuda Indonesia cabang Medan Muchwendi Harahap ketika dikonfirmasi Waspada via telpon di Medan, Selasa (27/9). Menurut Harahap, pesawat haji itu jenis Boeing 747-400 berkapasitas 480 penumpang, buatan tahun 1994 itu akan tiba

dari Perancis 29 September 2011. Pesawat haji Embarkasi Medan tergolong pesawat baru yang dicarter Garuda dari perusahaan penerbangan Pullman Tour asal Spanyol. Selama ini jenis pesawat itu banyak digunakan di negara Perancis. Dikatakannya, pesawat haji tersebut tidak jauh beda dengan penerbangan haji Corsair asal Perancis yang digunakan untuk mengangkut jamaah haji pada musim haji tahun 2009 dan 2010 melalui Bandara Polonia Medan. Sementara itu, Otoritas Bandara Polonia Medan juga menyatakan, pihak keamanan Bandara sudah siap membe-

rangkatkan 8.234 jamaah haji asal Embarkasi Medan pada tahun 2011 yang tergabung dalam 19 kelompok terbang (Kloter). “Pihak bandara mengacu kepada prosedur tetap (protap) keamanan jamaah maupun pesawat saat pemberangkatan maupun pemulangan melalui Bandara Polonia Medan,” kata Kepala Divisi Keselamatan Bandara Johanes Gaffar ketika dikonfirma secara terpisah, Selasa. Disebutkannya, keamanan terhadap jamaah fase berangkat maupun fase pemulangan tidak jauh berbeda. Sejak 2 Oktober hingga 21 Oktober pemberangkatan, sementara 11 Nopember hingga 2 D esember fase pemulangan. Sedangkan pesawat haji B747-400 nantinya akan diparkir di bagian utara dekat ujung landasan pacu (runway) 023 bandara itu. (m32)

MEDAN (Waspada): Peningkatan kesadaran untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus dimulai sejak usia dini. Karenanya, Dinas Kesehatan Kota Medan berupaya melahirkan kader-kader penyuluh kesehatan dari lingkungan sekolah melalui berbagai kegiatan seperti Jambore Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2011. Hal itu dikatakan Kadis Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi, MSc kepada Waspada saat meninjau pelaksanaan Jambore UKS di Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan, Rabu (28/9). Acara yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Medan itu diikuti ratusan pelajar dari tingkat SD hingga SMA. Menurut Edwin, tujuan pelaksanaan Jambore

UKS 2011 untuk memotivasi para pelajar agar berkompetisi dalam upaya peningkatan kesadaran kesehatan sejak dini. Dengan demikian, diharapkan para pelajar tersebut menjadi kader penyuluh ke-sehatan di sekolah masing-masing dan mengajak teman-temannya untuk menerapkan PHBS. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada Jambore UKS 2011 antara lain lomba Mars UKS, penyuluhan kesehatan oleh dokter kecil dan dokter remaja, perlombaan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan karya tulis. “Para pemenang Jambore UKS 2011 tingkat Kota Medan ini akan diikutsertakan pada Jambore UKS di tingkat Provinsi Sumatera Utara,” demikian Edwin. (m50)

Waspada/Edison Ginting

Kadis Kesehatan Kota Medan dr. Edwin Effendi, MSc ketika berdialog dengan sejumlah dokter kecil yang menjadi peserta Jambore UKS 2011 di Asrama Haji Pangkalan Masyhur Medan, Rabu (28/9).

Bayi Tanpa Tempurung Kepala Dirawat Di RSUP HAM MEDAN (Waspada): Bayi berumur enam bulan Syahrani, warga Sutoyo Desa Sei Tamiang Padang sidempuan, terpaksa dibawa ke RSUP H Adam Malik Medan, Rabu (28/9), karena tidak memiliki tempurung kepala sejak lahir. Syahrani lahir melalui operasi cesar di P. Sidimpuan dengan berat badan 4 Kg. Dia merupakan anak pertama dari pasangan Sutrisno, 25, dan Elyana, 25. Ibunya mengaku, tidak tahu penyebab tempurung kepala anaknya tidak ada. “Udah enam bulan yang lalu lahir, tapi sampai saat ini kami tidak tahu penyebabnya. Saya tidak pernah mengonsumsi obat-obatan saat mengandung,” kata Elyana. Saat pertama mengetahui anaknya lahir tanpa batok kepala, kata Elyana, dia dan suaminya hanya bias pasrah. “Sewaktu usianya dua bulan, ubun-ubun kepalanya sempat

pecah dan keluar cairan seperti nanah dan itu sempat mengempes, namun ketika lukanya tertutup lagi maka ubun-ubun-

nya langsung menjadi besar kembali,” sambung suaminya Sutrisno. Pantauan Waspada, bayi

Waspada/Mursal AI

BAYI berumur enam bulan, Syahrani terbaring di Ruang Rindu A4 Bedah Syaraf RSUP H. Adam Malik Medan, Rabu (28/9).

perempuan tersebut kini dirawat di Ruang Rindu A4 Bedah Syaraf. Di RS tersebut, bocah malang itu sedang menjalani pemeriksaan foto toraks dan scanning pada bagian kepalanya. Kasubbag Humas dan Pemasaran RSUP HAM Sairi M Saragih menerangkan, Syahrani saat ini sedang menjalani perawatan medis. “Bayi bernama Syahrani ini memiliki kelainan bawaan lahir atau multiple anomaly,” tuturnya. Sairi menambahkan, Syahrani masih menjalani pemeriksaan intensif dibawah penangganan dokter ahli. Sejumlah pemeriksaan akan dijalaninya atas kelainan pada kepala bayi malang itu. “Syahrani sudah menjalani pemeriksan scanning dan photo thorax. Hasil pemeriksaannya akan diketahu besok dan dari hasil itu dokter akan melihat tindakan medis selanjutnya,” katanya. (csf/h02)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.