Waspada, Kamis 16 Juni 2011

Page 19

Aceh

WASPADA Kamis 16 Juni 2011

B5

Ratusan Pedagang Protes Ke DPRK Puluhan Sopir Mopen Protes Ke Polisi

Waspada/Musyawir

KBO Reskrim Polres Aceh Utara, Aiptu Rifad menunjukkan truk bermuatan 3 ton kayu ilegal di Mapolres Aceh Utara, Lhoksukon, Selasa (14/6) siang. Truk ini ditemukan di Desa Alue Ie Mirah, Tanah Jambo Aye, Senin (13/6) malam.

Lagi, Polisi Amankan 3 Ton Kayu Ilegal LHOKSUKON, Aceh Utara (Waspada): Aparat Polres Aceh Utara, Senin (13/6) sekitar pukul 23:00 kembali mengamankan satu truk bermuatan 3 ton kayu ilegal. Barang bukti kini diamankan di Mapolres Aceh Utara, Lhoksukon. Sementara identitas sopir, serta pemilik kayu dan pemilik truk, masih dalam proses penyelidikan. Kapolres Aceh Utara AKBP Farid BE, di ruang kerjanya, Selasa (14/6) menyebutkan, truk colt diesel BK 8974 BY itu ditemukan terparkir tanpa awak di jalan Desa Alue Ie Mirah, Kec. Tanah Jambo Aye—Pantonlabu, Aceh Utara. Sopir dan kernet truk diduga lebih dulu mengetahui kedatangan petugas, sehingga sempat kabur. “Malam itu tim khusus dipimpinWakapolres, melakukan patroli di kawasan tersebut. Saat melewati jalan Desa Alue Ie Mirah, mereka

melihat satu unit truk terparkir tanpa awak di pinggir jalan. Setelah diperiksa ternya-ta bermuatan 3 ton kayu ilegal berbagai jenis, termasuk damar,” kata AKBP Farid. Menurut Kapolres, saat ditemukan mesin truk masih dalam posisi hidup. Sopir dan kernet diduga langsung kabur begitu melihat lampu mobil patroli dari jarak jauh. Tak lama kemudian, tim juga sempat menyisir kawasan tersebut guna menemukan awak truk. Namun upaya itu tidak berhasil dan petugas terpaksa pulang tanpa tersangka. “Truk itu baru sampai di Mapolres, Selasa (14/6) sekitar pukul 01:00 dinihari. Proses evakuasi lamban karena ban truk sempat bocor,” tambah Kapolres, seraya menegaskan, pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini hingga identitas semua tersangka terungkap dan tertangkap.(cmus)

Khalwat Dominasi Pelanggaran Hukum Syariat Di Bireuen BIREUEN (Waspada): Kasus khalwat mendominasi dari sejumlah kasus pelanggaran hukum syariat yang terjadi di Bireuen sejak Jannuari-Juni. Sedangkan, kasus lain seperti wanita berpakaian ketat, perjudian dan minuman keras hanya beberapa kasus saja yang ditanganinya. Demikian diungkapkan Kadis Syariat Islam Bireuen, Drs Tgk H Umar Budiman, melalui komandan WH, Tgk Usman Kelana menjawab Waspada, Selasa (14/6) perkembangan jumlah kasus yang ditangani pihaknya dalam lima bulan terakhir ini. Menurutnya, kasus yang melanggar Qanun Nomor 14 tahun 2003 tentang khalwat yang ditanganinya selama lima bulan terakhir ini mencapai 38 kasus dan pelakunya hampir sama, antara kaum remaja dengan pasangan yang pernah menikah. Sedangkan kasus lainnya, yaitu melanggar Qanun Nomor 13 tahun 2002 tentang perjudian dan yang melanggar Qanun Nomor 11 tahun 2002 tentang pelaksanaan syiar dan ibadah (tentang busana muslimah) hanya tujuh kasus dan melanggar qanun Nomor 12

tahun 2003 tentang Minuman Keras (miras) samapi sekarang belum pernah ditemukan di Bireuen. Semua kasus itu, lanjut Usman, diselesaikan secara hukum adat yang berlaku dan belum ada yang digiring dengan hukuman cambuk, meskipun Bireuen merupakan kabupaten pertama yang menerapkan hukuman cambuk. Ditanya mengapa hukum cambuk tidak dilaksanakan lagi di Bireuen, Usman mengatakan, karena belum ada anggaran untuk melaksanakan. Pihaknya juga jarang menggelar razia rutin, seperti razia pakaian ketat, razia perjudian, dan lainnya. Namun pihaknya tetap melakukan patroli di sekitaran kota dan desa untuk mencegah orang-orang yang melanggar syariat. “Kita mengharapkan pelaksanaan hukum syariat di Bireuen terus didukung semua pihak sebagaimana selama ini. Dan kita menghimbau kepada para orang tua supaya senantiasa menjaga dan menjauhkan anak-anaknya dari prilaku yang melanggar Syariat Islam,” ujar Usman. (amh)

Pemerintah Targetkan 2011 Kemiskinan Ditanggulangi BANDA ACEH (Waspada): Pemerintah pusat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, menargetkan mapu menanggulangi kemiskinan di Aceh pada tahun 2015 Program tersebut telah berjalan di Aceh dimulai tahun 2006 dengan wilayah cakupan 400 kelurahan dan 24 kecamatan di 9 kabupaten/kota di Aceh. Kemudian tahun 2011 ini cakupandaerahyangakandikembangkanuntuk program nasional tersebut akan diperluas. “Untuk pelaksanaan PNPM mandiri perkotaan, tahun 2011 ini Aceh mendapat kucuran dana sebesar Rp. 45 miliar lebih,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan Wilayah I Usman Hermanto, Selasa (14/6) kepada wartawan. Usman mengatakan, dalam rentan waktu lebih kurang 4 tahun 2007-2010 secara garis besar pada kegiatan fisik lingkungan program PNPM telah merealisasikan sebesar 72,4%,

KUTACANE (Waspada): Ratusan pedagang yang sehariharinya berjualan di bekas Terminal Kutacane, Rabu (15/6) berdelegasi dan mengadukan nasibkeDPRKAgara,mintaPemkab menunda penggusuran. Sementarapuluhansopirdankernet Mopen melakukan protes di depan Mapolsek Peureulak Kota. Kedatangan pedagang yang sebagian besar berasal dari kaum ibu-ibu itu, diterimaWakil Ketua DPRK, Drs. H. Syahbuddin BP, Sekdakab Drs. H. Hasanuddin Darjo, MM, Kadis Perindag Ir. Syafruddin, Kasatpol PP dan WH, Rahmad Fadli, STTP, Kabid Pendapatan Sunan Ramud, SE. Kepada Wakil Ketua DPRK dan Sekdakab, ratusan pedagang yang datang sambil membawa anak-anak mengatakan, pada prinsipnya mereka setuju pemerintah membangun pajak atau Lods baru di bekas terminal lama yang selama ini digunakan pedagang untuk tempat berjualan. Namun, hendaknya, kata Ibah, pembangunan lods atau pajak baru itu dilakukan setelah bulan Ramadhan, masalahnya lokasi tersebut sangat straegis dan telah diketahui langganan pedagang kecil di bekas termi-

nal lama tersebut. Bila dipidahkan ke lokasi lain, pedagang was-was karena lokasinya sempit dan tak sesuai dengan tempat sebelumnya, akibatnya pasti mengurangi pendapatan bagi pedagang yang telah lama berjualan di bekas terminal lama. Kepada ratusan pedagang yang berasal dari kaum ibu-ibu tersebut, Sekdakab Drs. H. Hasanuddin Darjo, MM mengatakan, dibangunnya lods atau pajak baru tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap pedagang, agar pedagang kecil bisa berjualan di tempat yang layak. Karena itu, Pemkab mengimbau pedagang agar mendukungprogrampemerintahpemerintah pusat tersebut harus dikembalikan,padahalmanfaatnya sangat banyak bagi pedaganag dan pemkab Agara,” ujar Darjo. Demo Sopir Sementara itu, setelah perkelahian antara sopir Mopen jenis L-300 BL 1939 BA dengan sopir/kernet Mopen jenis Jumbo BL 7388 NL, lebih 50 sopir dan kernet ADT jenis Jumbo melakukan protes di depan Mapolsek Peureulak Kota, sekira pukul 12:00. Menurut informasi, keja-

dian pertama berawal dari dua unit Mobil Penumpang Umum (Mopen) Jumbo berebut penumpang di lintasan jalan raya Medan-Banda Aceh kawasan Peureulak Kota. Keributan kecil tersebut ternyata tidak hanya sebatas perang mulut, berlanjut kepada perkelahian antara kernek Jumbo dengan sopir L-300. Kernet Jumbo Asri Feryantara, 22, warga Ranto Selamat, Aceh Timur, disamurai oleh sopir L-300, Sofyan, warga Sigli. Sehari kemudian, Rabu (15/ 6) sekira pukul 11:30 puluhan sopir jumbo melakukan protes di halaman Mapolsek Peureulak Kota. Para awak sopir minta polisi mempertegas aturan dan tatacara mobil jumbo dengan L-300, sebab aksi Mopen L-300 ‘merampas’ hak Mopen Jumbo. Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman melalui Kapolsek Peureulak Kota, Iptu Samsuar AM, S.Ag, membenarkan adanya perkelahian antara sopir L-300 dengan kernek jumbo. “Tapi setelah kita tampung aspirasinya massa yang terdiri sopir dan kernek membubarkan diri dengan tertip,” kata Samsuar seraya menandaskan, pihaknya akan menyelesaikan kasus tersebut.(b27/cmad)

Prof. Hasnudi Rektor Perdana Universitas Gunung Leuser KUTACANE (Waspada): Prof. Dr. Ir. Hasnudi. MS Guru Besar Fakultas Pertanian USU Medan dilantik menjadi pejabat Rektor Perdana Universitas Gunung Leuser Kutacane, barubaru ini. Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan Prof. Dr. Ir. Hasnudi. MS di aula UGL dipimpin Bupati H. Hasanuddin. B sebagai Pembina Yayasan Gunung Leuser Kutacane dan Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut Aceh, Prof. DR. Nawawi dan Muspida Plus serta un-

dangan lainnya. Dalam sambutannya, Pejabat Rektor Universitas Gunung Leuser (UGL), Prof. Dr. Ir. Hasnudi. MS menyampaikan, lahirnya Universitas Gunung Leuser yang berawal dari pendirian 4 Sekolah Tinggi tersebut merupakan sejarah baru dan awal pencapaian cita-cita pembangunan SDM serta pendidikan tinggi di Aceh Tenggara. Visi UGL mewujudkan lulusan seutuhnya, bertaqwa kepada Allah.SWT dan berwawasan lingkungan dan misi menye-

lenggarakan pendidikan dan pengajaran pendidikan tinggi berdasarkan kebudayaan, kebangsaan dan pengabdian kepada masyarakat. Pada kesempatan terpisah Bupati H. Hasanuddin B selaku Pembina Yayasan Gunung Leuser mengatakan, lahirnya UGL dan dilantiknya pejabat Rektor perdana merupakan momen yang sudah lama ditunggutunggu seluruh masyarakat Agara, dan telah direncanakan serta diperjuangkan sejak puluhan tahun lalu.(b27)

Guru Olah Raga Gauli Murid REDELONG (Waspada): Seorang guru olah raga di SMAN Bandar, Kec. Bandar, Kab. Bener Meriah memperkosa muridnya. Pelaku yang mengajar di bidang studi olah raga SMAN Bandar, NI, 30, penduduk Kampung Jongok. Menurut Kapolres Bener Meriah AKBP Hari Apriono, Rabu (15/6), bahkan niat untuk melakukan pelecehan seksual terhadap Bunga, 17, bukan nama sebenarnya sudah lama, setelah menjemput korban dari rumah temannya di Kampung

Ponosari pukul 16:00, pelaku berdalih mengantar korban ke rumahnya. Di tengah perjalanan, pelaku mengatakan kepada korban aka pergi ke rumah temannya di Takengen. Di situlah, korban secara paksa diperkosa meski sempat melawan dan berteriak. “Setelah melampiaska nafsunya, pelaku mengancam korban. Jika menceritakan peristiwa tersebut akan dibunuh dan nilai pelajaran olahraganya diturunkan serta tidak lulus,” sebut

Kapolres. Dijelaskan Hari Apriono, karena dihantui ketakutan, korban menceritakan hal itu kepada temannya, dan temannya mengadukan kepada orang tua korban. Menurut Kapolres, korban mengaku sejak kelas III telah diperkosa tiga kali. “Akibat perbuatannya, pelaku diancam pasal perlindungan anak di bawah umur dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.”(cb04)

kegiatan ekonomi 19,3% dan kegiatan sodial 8,3%, kemudian penerima manfaat tercatat 206,169 kepala keluarga. Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga dan Cipta Karya (BMCK) Aceh, Muhyan Yunan yang juga tergabung dalam program nasional PNPM Mandiri menjelaskan, tugas awal ini pihaknya akan merekrut fasilitator sebanyak 330 satuan kerja, dan kemudian mereka akan mendapingi masyarakat dalam mengelola anggaran PNPM yang disalurkan. Sedangkan Sekretaris Bappeda Aceh Warqah Helmi mengatakan, salah satu program penanggulangan kemiskinan di Aceh terutama dalam bidang individual, setelah itu bidang masyarakat atau kelompok desa, dan kemudian pemberdayaan ekonomi dengan penyaluran bantuan untuk usaha. “Dana yang disalurkan akan dikelola oleh masyarakat desa dan sebagai asset desa untuk perputaran selanjutnya,” katanya. (gto)

Menurut Zainun, pihaknya sedang menghimpun tandatangan masyarakat untuk menggugat class action terhadap Pemkab Aceh Tamiang yang membiarkan developer membangun ruko yang tidak sesuai peraturan. “Rencananya akan kami gugat ke pengadilan,” tegas Zainun. Sementara Wakil Ketua Komisi A dan Sekretaris Komisi A DPRK Aceh Tamiang, Tgk Irsyadul Afkar dan Jafar Ketong di ruang kerjanya menyatakan, seharusnya Pemkab berani menghentikan sekaligus membongkar pembangunan ruko itu. Bukan malah dibiarkan. Menurut Jafar Ketong dan Irsyadul Afkar, padahal peraturan untuk membangun ruko sudah disepakati bersama antara DPRK dan eksekutif Aceh Tamiang, tapi tetap tidak ada tindakan apa pun. Sebelumnya Tim Panitia Khusus Komisi D DPRK Aceh Tamiang sangat merespon persoalan yang terjadi seputar adanya dugaan pembangunan rumah toko (ruko) yang diduga telah mengangkangi Qanun No: 22 tahun 2003 Tentang Ketentuan Bangunan dan Restribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Qanun No: 3 Tahun 2010 Tentang Pajak Sarang BurungWalet. Tim Pansus minta pemilik ruko “memangkas” bangunan bermasalah karena tidak sesuai peraturan.(b24)

Markas Sabu Digerebek, Amankan Agen Dan 10 Paket JULOK, Aceh Timur (Waspada): Sebuah lokasi yang selama ini diduga dijadikan markas transaksi narkoba jenis sabu digerebek polisi di Dusun Blang Kara, Desa Blang Jambee, Kec. Julok, Kab. AcehTimur, Selasa (14/6). Dalam Operasi Khusus (Opsus) itu, seorang pemuda yang menjadi Target Operasi (TO) petugas berhasil diringkus. Dari tangan pengedar sabu tersebut polisi berhasil mengamankan 10 sak (paket—red) sabu siap edar. Tersangka yang kini sedang menjalani pemeriksaan serius di Unit Reskrim Polsek Julok berinisial, MD Bin IT, 27, warga Julok. keberhasilan polisi kali ini berawal dari informasi masyarakat, sehingga petugas menghendus lokasi sejak Jumat (10/6) malam. Demikian Kapolres Aceh Timur, AKBP Drs Ridwan Usman melalui Kasat Narkoba, Iptu Agus Sunandar, kepada Waspada Selasa (14/6). Menurut dia, bandar sabu yang identitasnya telah dikantongi petugas berhasil meloloskan diri ke semak-semak. Dalam pengerebekan tersebut, lanjut Agus Sunandar, petugas meringkus MD Bin IT yang saat itu mengantongi 10 sak (paket— red) sabu dalam saku celananya. “Barang bukti (BB) berupa 10 sak sabu sempat dicoba buang tersangka ke semak-semak. Namun, karena polisi lebih siap, BB tersebut berhasil didapatkan polisi dan tersangka mengaku 10 sabu itu miliknya,” sebut Agus. Dihadapan polisi MD Bin IT mengaku, selain menjual terhadap ‘pelanggan’ di sekitar Julok, ‘barang’ haram tersebut juga dijual ke beberapa kecamatan lainnya. “Sabu dikemas dalam paket besar dan peket kecil mulai dari paket Rp50.000 hingga paket Rp250.000/ paket,” tandas. (cmad)

90 Persen Mopen Di Agara Berplat Hitam KUTACANE (Waspada): Kendati jumlah mopen terus bertambah, namun 90 persen angkutan desa dalam kota di wilayah Aceh Tenggara masih menggunakan plat hitam. Demikian disampaikan Kadis Perhubungan Telinfo, Drs. Samidin Selian, SH melalui Kabid Darat, Zul Fahmi, S.Sos kemarin, usai menggelar razia penegakan hukum perizinan secara nasional di beberapa wilayah Agara. Dari hasil razia gabungan yang dilakukan bersama pihak Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (P2TSP), PT. Jasa Raharja Persero Kutacane, Kantor Seksi Pungutan Pajak, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (PKKD), Kejaksaan, PN Kutacane, Polisi dan POM dan Dinas Pariwisata, diperkirakan 90 persen angkutan desa dalam kota di Kutacane masih menggunakan plat hitam dan bukan plat kuning. Selain masalah plat hitam dan non BL terhadap mopen yang membuka trayek di Agara, pihak Disbuh bersama tim juga melakukan razia keabsahan izin, masa berlaku, penyimpangan izin, pembayaran premi jasa raharja dan kelaikan operasional mopen.(b27)

Aceh Timur Kekurangan Guru Bidang Studi LANGSA (Waspada): Kepala Dinas Pendidikan Kab. Aceh Timur, H. Agussalim, SH, MH mengatakan, salah satu masalah pendidikan yang masih melilit Aceh Timur yakni kurangnya guru bidang studi. “Sekarang di Aceh Timur masih banyak guru yang harus mengajar tidak sesuai disiplin ilmu yang dimiliki,” kata Agussalim di kantornya, kemarin. Artinya, ada guru yang seharusnya mengajarkan bidang studi sesuai pendidikannya, namun harus mengajarkan bidang studi lain seperti guru bidang studi Matematika harus mengajarkan Geografi atau pelajaran lainnya. Menurut Agussalim, kendati guru yang bersangkutan dianggap mampu mengajarkannya, namun tidaklah sempurna hasilnya, kalau tidak dilakukan terobosan-terobosan dengan membuat program pelatihan kompetensi guru, karena ada seorang guru yang besiknya guru Matematika namun harus juga mengajarkan pelajaran Geografi, itu sangat mustahil bisa maksimal. Agussalim juga mengakui, mengenai nasib tenaga guru yang berada di kawasan pedalaman belum sebanding tingkat kesejahteraan yang mereka dapatkan. “Mengingat apa yang telah mereka berikan untuk memberikan yang terbaik dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama di daerah pedalaman jauh lebih besar tanggungjawabnya,” katanya lagi.(b22)

Warga Kebun Ireng Keluhkan Kondisi Jalan LANGSA (Waspada):Warga Kebun Ireng dan sekitarnya mengeluh akibat kondisi jalan ke desa mereka banyak yang rusak. Hampir sebagian besar badan jalan utama Gampoeng Sukajadi Kebun Ireng, Langsa Lama mulai amblas ke parit akibat kikisan air saat hujan dan getaran kendaraan berat pengangkut sampah yang melintas setiap hari. Bahkan akibat kerusakan jalan utama, warga yang manyoritas petani sawit dan getah merasa terganggu dengan kondisi jalan yang hancur itu. Karena warga tidak bisa mengeluarkan hasil pertanian mereka dengan nyaman ke ibukota Langsa. “Selain menyulitkan warga untuk menurunkan hasil pertanian mereka, kerusakan jalan utama gampoeng itu juga mengancam keselamatan warga yang melintas, terutama malam hari,” kata Salman, 30, warga setempat kemarin sambil menambahkan, sampai sekarang belum ada tanda-tanda dari Pemko Langsa akan memperbaiki jalan.(b22)

Pembangunan Ruko Walet Harus Dibongkar KUALASIMPANG (Waspada): Komisi A DPRK Aceh Tamiang dan masyarakat Kota Kualasimpang minta Pemkab Aceh Tamiang harus membongkar pembangunan rumah toko yang digunakan untuk penangkaran sarang burung walet dan pembangunan ruko yang tidak sesuai peraturan di Kota Kualasimpang, Kab. Aceh Tamiang. “Kami sebagai warga Kota Kualasimpang menilai di Jl. Iskandar Muda-simpang Jl. Cut Nyak Dhien sangat tidak pantas dibangun sarang walet dan lokasi ruko juga persis ditepi jalan raya dan di tikungan, sehingga sangat membahayakan pemakai jalan,” ungkap tokoh pemuda kota Kualasimpang, Zainun, kemarin. Zainun menilai, Ka. Satpol PP Kabupaten Aceh Tamiang, Amir Hamzah, S.Sos sudah tidak layak lagi diberi kepercayaan sebagai Kadis Satpol PP karena tidak punya keberanian menertibkan pembangunan ruko yang tidak sesuai peraturan. “Seharusnya Kadis Satpol PP berani bertindak, bukan sebaliknya hanya berdiam diri tidak punya nyali dan terkesan seperti macan ompong. Mereka hanya berani menindak orang miskin yang berjualan di tepi jalan yang mencari beras sebambu, sementara penjahat gedongan yang melanggar qanun tidak ditindak,” ungkap Zainun.

Waspada/Muhammad H. Ishak

WAKAPOLSEK Julok, Ipda M. Jamil, S.Sos (kanan) memperlihatkan sabu bersama uang tunai yang berhasil diamankan dari tangan tersangka MD Bin IT, Selasa (14/6).

Waspada/Abdul Mukthi Hasan

Kondisi abrasi pinggir sungai Simpang Mulia, Juli, Bireuen, Selasa (14/6).

Abrasi Sungai Teupien Mane Kian Ancam Warga BIREUEN (Waspada): Ganasnya abrasi aliran sungai Teupien Mane, Juli, Bireuen yang terjadi beberapa bulan terakhir ini kian mengancam penduduk di kawasan itu, terutama yang terjadi di kawasan Desa Simpang Mulia. Slain sudah puluhan hektar kebun warga yang menjadi korbannya, sekarang ini pemukiman juga kian terancam dengan amukan abrasi. Menurut keterangan warga, abrasi sungai Teupien Mane sudah cukup parah, sejak banyaknya batu diambil di pinggir sungai itu. “Abrasi ini sudah ber

langsung lama. Penyebab utamanya adalah banyaknya pegambilan batu sungai oleh warga sekitar, sehingga tebing sungai ambruk dihantam air pasang,” kata Ketua Dusun Geut Jeue, Gampong Simpang Mulai Juli. Mahdi Ismail Selasa (14/6). Geuchik Gampong Simpang Mulia,Tajaddin yang ditanya terpisah, mengatakan, abrasi ditebing sungai kawasan desanya itu sudah mencapai 250 meter lebih. Bahkan sebagian besar kebun warga sudah amblas sekitar 200 meter ke sungai. “Bila hal ini tidak segera di-

tangani, areal komplek meunasah dan pemukiman warga akan ikut amblas, “ katanya. Tajuddin tidak membantah bahwa abrasi sungai itu menggila setelah maraknya diambil batu sungai di sungai itu. “Sekarang ini, kalau air sungai banyak ,kebun warga dipinggirnya terus dikikis. Makanya, kami memohon kepedulian pemerintah untuk menangani masalah ini sebelum banyak harta warga yang jadi korban atau juga sebelum ancaman pemukiman warga menjadi kenyataan,” ujarnya. (amh)

Terkait Hasil UN Simeulue Jangan Salahkan Siswa Dan Guru BANDA ACEH (Waspada): Mantan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Mohd Ilyas, SE, MM minta pejabat Dinas Pendidikan Aceh dan tim investigasi hasil UN SMA 3 Simeulue melakukan penelitian ulang segala aspek. Karena menurutnya ketidaklulusan bisa terjadi disebabkan penggunaanpinsil2ByangtidaktepatsehinggaketikahasilUNdiperiksa di komputer tidak tampak hasil pilihan jawaban para siswa. Jadi kesimpulannya bukan langsung menyalahkan guru dan siswa yang bodoh. Atau menyalahkan manajemen sekolah dalam mengelola proses belajar mengajar. “Harus dilakukan penelitian ulang, jangan langsung salahkan siswa, guru atau kepala sekolah,” ungkap Ilyas kepada Waspada, kemarin. 32 Siswa kelas tiga SMA Negeri 3 Simeulue dinyatakan tidak lulus UN tahun 2011. Dinas Pendidikan Aceh menyebut proses belajar mengajar di sekolah tersebut tidak berjalan normal. Selain juga soal kehadiran guru dan siswa, hal lain adalah kepala sekolah tersebut tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Karenanyalah Ilyas berpendapat Dinas Pendidikan selain harus melakukan penelitian ulang masalah tersebut, dan harus juga mengirimkan surat ke Mendiknas agar dilakukan ujian ulang dengan peralatan yang disyaratkan dalam UN.(b32)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.