Waspada, Kamis 14 Juli 2011

Page 22

Aceh

WASPADA Kamis 14 Juli 2011

B7 Sejumlah Proyek Irigasi Di Bireuen Dievaluasi

Mbludak Siswa, Kelas Sore Alternatif

BIREUEN (Waspada): Kepala Dinas Pengairan Provinsi Aceh, Ir Slamet Eko Purwadi bersama anggota DPRA Aceh, Samsul Bahri dan kepala UPTD II Pengairan Bireuen, Ir Ahyar ME, Rabu (6/ 7), meninjau sekaligus mengevaluasi sejumlah proyek irigasi yang dibangun pihak provinsi beberapa waktu lalu di Bireuen. Setelah itu juga singgah ke ke UPTD II Pengairan wilayah Bireuen. Slamet Eko Purwadi saat meninjau UPTD II Pengairan Bireuen, berpesan kepada para pegawai di tempat itu untuk tetap menampung keluhan, permasalahan masyarakat, terutama keluhan terhadap saluran irigasi yang perlu perbaikan. “Bireuen akan jadi salah satu kabupaten lumbung pangan Aceh ke depan, maka pegawai yang ditempatkan di Bireuen untuk tetap menujukan kenerja yang baik kedepan,” pesannya. Terkait mengunjungi sejumlah proyek Irigasi, Slamet mengatakan, pihaknya datang untuk melihat langsung, sejauh mana realisasi pembangunan irigasi yang ada di beberapa lokasi, seperti di Kec. Peulimbang dan beberapa bendungan irigasi yang di beberapa kecamatan dalam wilayah kabupaten itu. “Kunjungan kita ini untuk melihat langsung pembangunan saluran irigasi yang ada di Bireuen ini,” katanya singkat. (amh)

PENANGGALAN, Subulussalam (Waspada): Membludaknya calon siswa baru yang mendaftar ke SMKN Penanggalan, Kec. Penanggalan, Subulussalam 2011, wacana dibuka kelas sore menjadi salah satu alternatif. Pasalnya, dari 215 pendaftar, hanya 148 siswa yang bisa diterima dan telah melalui proses testing. Karyanto, Spd, Kepala SMKN Penanggalan di ruang kerjanya, Senin (11/7) mengatakan, alternatif kelas sore masih merupakan wacana dan harapan sejumlah siswa/orang tua siswa pendaftar yang tidak lulus seleksi. Namun kepastian itu masih menunggu keputusan rapat komite sekolah pekan depan. “Secara administrasi, seleksi dan daya tampung sekolah, kita sudah final 148 siswa untuk empat ruang”, terang Karyanto menambahkan, kendala dibuka kelas sore, seperti anggaran dan tenaga pengajar. Menjawab sejumlah pengutipan bagi siswa baru di sana, didampingi Friska Lingga TU dan Abdussomad Ketua Jurusan TPHP, selain satu stel seragam siswa senilai Rp180ribu, pakaian olahraga Rp80ribu dan pakaian jurusan Rp60 ribu putra dan Rp70 ribu putri, Karyanto mengaku tidak ada pengutipan. Dukung Secara terpisah,Wakil Ketua DPRK Subulussalam, Karlinus mendukung kelas sore. Alasannya, cukup banyak siswa lulusan SLTP di sana tidak bisa melanjut ke SLTA Negeri karena keterbatasan ruang. “Terlebih siswa yang sudah mendaftar ke SLTA Negeri (SMKN Penanggalan-red), jika memang alternatif kelas sore menjadi solusi, kita dukung dengan segala konsekuensinya,” tandas Karlinus kepada Waspada kemarin.(b33)

Ekonomi Masyarakat Gayo Kian Membaik BLANGKEJEREN (Waspada): “Seiring meningkatnya pembangunan jalan di Gayo Lues, semakin membaik pula perekonomian masyarakat setempat. Hal itu dapat dibuktikan dengan tingginya jumlah kendaraan roda empat, tiga dan dua. Serta tingginya hasil produksi tanaman rakyat.” Demikian dikatakan Alirsyah, salah seorang pelaku ekonomi, Rabu (6/7) kepada wartawa, menyikapi tentang perekonomian masyarakat Gayo yang di nilai beberapa pihak mengalami penurunan. Dikatakannya, produksi tanaman rakyat yang kian mengkristal di pasar lokal dan luar yakni tembakau, jagung, sere wangidannilam.Namunyangpalingmembanggakanlagi,hampir seluruh lahan tidur sudah diolah masyarakat untuk mengembangkan komoditi baru seperti coklat dan kopi serta pisang. Namun dari sisi peternakan, kata Alirsyah, mengalami penurunan yang signifikan. Pasalnya lahan pakan ternak semakin kecil akibat lahan pakan ternak sudah dijadikan kebun oleh masyarakat. “Sempitnya lahan pakan ternak tersebut ternyata berdampak pada harga ternak jenis sapi. Bahkan satu ekor sapi berukuran tiga kaleng daging di pangsa pasar local hanya dihargai senilai Rp.3,5-5 juta/ekor. Sebelumnya Rp.6-9 juta/ekor,” katanya. Tetapi,untuk ternak kerbau,katanya melanjutkan, masih bertahan pada harga senilai Rp.6-9 juta perekor. (cb01)

Produksi Minyak Nilam Dan Sere Wangi Meningkat BLANGKEJEREN (Waspada): Seiring semakin meningkatnya produksi minyak nilam dan sere wangi, Pemkab Gayo Lues dalam waktu dekat akan mengundang investor berbasis koperasi yang di biaya Bank Dunia. Koperasi ini diharapkan bisa menjaga ketetapan harga minyak nilam dan sere wangi. Soalnya, petani minyak nilam dan sere wangi belakangan ini kerap dirugikan karena tidak menentunya harga pasaran yang ditentukan agen untuk dua komoditi andalan masyarakat gayo tersebut. “Koperasi ini akan membina masyarakat selama enam belas bulan, selanjutnya pembinaan ini akan diserahkan kepada Pemkab Gayo Lues, “ kata Hasby, SE. MAP Rabu (6/ 7) diruangkerjanya kepada Waspada. Tanaman nilam dan sere wangi merupakan salah satu komoditi yang paling diminati masyarakat Gayo selain kemiri, jagung, padi, cabe dan bawang merah. Soalnya harga dua komiditi tersebut terbilang menjanjikan. Buktinya harga minyak nilam akhir-akhir ini dipasaran lokal mencapai senilai Rp280.000per kg dari Rp150.000per kg. demikian halnya dengan minyak sere wangi perkilonya senilai Rp130.000 naik sebesar Rp50.000 dari harga senilai Rp80.000 per kg. “Investor berbasis koperasi ini tidak akan merugi. Pasalnya, petani nilam setiap minggu mampu memproduksi minyak nilam sebanyak satu ton. Sementara minyak sere wangi perminggunya satu ton,” kata Hasby menjelaskan. (cb01)

Panen Pepaya Madu Di Saat Langka SAWANG (Waspada): Seluas satu hektar pepaya madu di Desa Glee Dagang dan Kuta Meuligoe Kec. Sawang, Aceh Utara menuai hasil melimpah. Pasalnya disaat langka produksi pepaya di sejumlah daerah termasuk sentra selama ini di Kec, Peusangan, Bireuen kehabisan stok. Harga jual tetap stabil kendati memasuki bulan Ramadhan nanti. Meskipun puncak panen sudah lewat beberapa bulan lalu, tanaman tersebut masih produktif dan bisa menghasilkan dalam tiga hari dua ribu buah masak. Kondisi ini sedikit menurun. Namun, diperkirakan sampai bulan ramadhan nanti masih sangat produktif. “Harga jual tetap stabil, kalupun naik tidak seberapa, kini kami jual ke pedagang berkisar Rp2.000-Rp2.500, untuk harga pasar mugkin mencapai Rp3.500-Rp4.000,” ucap Boby, pemilik kebun. Biarpun kelangkaan sudah terjadi tiga bulan terakhir, pemasaran tidak dilakukan ke luar daerah, mengingat di lokasi sekitar permintaan masih tinggi. “Permintaan keluar banyak, karena stok kita terbatas terpaksa distop untuk penjualan dalam skala besar, seperti permintaan di pasar Matang Geulumpang Dua, Bireuen bahkan ada yang mau membawanya ke Banda Aceh,” tandasnya. Lokasi kebun yang berada persis di Jalan Elak ini pada mulanya lahan tidur berbukit dan tandus, karena keinginan beberapa petani di desa setempat dan mengingat prospek pasar buah pepaya madu yang tinggi, lahan tersebut dijadikan tempat budidaya. “Lahan tersebut dalam waktu dekat akan dikerok untuk percetakan sawah baru, karena desa kami areal persawahan kurang, kita tetap membudidayakan pepaya lagi” ujar Boby, didampingi Yusri sebagai pekerjanya. (b03)

Tanaman Pisang Tiga Kecamatan Diserang Wereng SAWANG, Aceh Utara (Waspada): Setahun terakhir tanaman pisang di Kec. Sawang, Muara Batu dan Nisam Kab. Aceh Utara di serang penyakit fusarium (wereng-red), sejak beberapa bulan terakhir penyakit tersebut semakin mengganas, dan saat ini banyak diperbincangkan warga. Penyakit tersebut menyerang semua jenis pisang. Abdulllah, warga Lhok Bayu Kec. Sawang kepadaWaspada, Selasa (5/7) mengatakan, akibat mengganas penyakit pisang tersebut masyarakat sudah malas menanam pisang, terutama pisang berprospek tinggi di pasar, sejenis pisang barangan dan pisang kepok. Kendati demikian, pisang mah yang langka ditanami warga malah tidak diserang. Penyakit ini tergolong langka didaerah ini, warga terkejut saat menemukan tanaman pisangnya terserang penyakit tersebut. Penyakit bercirikan batang pisang membusuk bagian dalam, isi buah berbintik-bintik hitam dan keras dan semakin hari terus membusuk. “Apabila sudah diserang tanaman pisang tidak bisa dipelihara lagi, karena batangnya secara pelanpelan roboh, terpaksa kita tebang. Bukan hanya itu anakannya juga terjangkit,” katanya. Sementara itu Kepala PHT Dinas Pertanian Kab. Aceh Utara Saed Hasan saat diminta konfirmasinya mengatakan, pihaknya akan turun ke lapangan untuk memastikan serta menanggulanginya secara dini, dan menurutnya penyakit tersebut penyakit layu fusarium.(b03)

DPRK Diminta Jangan Asbun Dan Gertak

Waspada/Arman Konadi

PETUGAS Mapolres Aceh Barat melihat pecahan kaca mobil milik Samsul Rizal, nasabah Bank Mandiri yang jadi korban perampokan, Rabu (13/7). Uang Rp39 juta yang baru ditarik dibawa kabur pelaku setelah memecah kaca mobil.

Rp 39 Juta Uang Nasabah Bank Mandiri Raib

MEULABOH (Waspada): Nasib sial menimpa Samsul Rizal, nasabah Bank Mandiri Cabang Meulaboh, Kab. Aceh Barat. Uang Rp39 juta yang baru ditarik warga Ujung Baroh, Kec. Johan Pahlawan dari bank itu, raib digondol maling, Rabu (13/ 7) siang sekira pukul 11:45.

Pelaku yang belum teridentifikasi berhasil membawa kabur uang setelah memecah kaca mobil Daihatsu Taruna BK 46

SS milik korban, yang parkir di depan Bank Mandiri. Samsul Rizal kepada wartawan mengatakan, pencurian terjadi begitu cepat saat dia berada di bank. “Saya sekitar 3 menit di dalam bank, karena nasabah yang ingin bertransaksi juga tidak ramai. Uang itu terletak di kursi sebelah kiri dalam kantong kresek,” kata Samsul yang ditemui usai melapor di Mapolres Aceh Barat. Menurut pria yang berprofesi sebagai pedagang itu, uang Rp39 juta itu merupakan hasil penarikannya di Bank Aceh di jalan yang sama, Rp9 juta, selebihnya merupakan uang yang

dibawa korban dari rumah. “Ke Bank Mandiri saya juga mau melakukan penarikan, saya tahu uang hilang pas masuk ke dalam mobil. Mobil saya parkir dekat selokan sehingga tidak kelihatan kaca pecah,” ujar korban. Menurut Samsul, tidak ada tanda-tanda mencurigakan mulai dia keluar dari Bank Aceh hingga ke Bank Mandiri yang hanya‘sepelemparan batu’.“Cuma saya agak curiga dengan pengendara mobil Kijang Innova warna Silver. Karena saat saya parkir dia juga ikut parkir sekitar 15 meter dari mobil saya. Saat itu pengemudinya saya lihat tidak keluar,” ujar korban.

Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto, S.Ik mengatakan telah menindaklanjuti laporan korban, termasuk meminta rekaman kamera CCtv milik Bank Mandiri. Dikatakan polisi sedikit mengalami kesulitan karena saat peristiwa terjadi tidak ada saksi yang melihat. Pantauan Waspada, usai kejadian sejumlah petugas terlihat berjaga di lokasi Bank Mandiri. Kapolres Aceh Barat, AKBP Artanto juga turun ke lokasi dan menemui pihak Bank Mandiri. Namun tidak ada barang bukti yang diamankan petugas karena TKP berada di luar pekarangan bank.(cak)

Korban Konflik Aceh Meninggal Di Malaysia Tiba Di Lhokseumawe LHOKSEUMAWE (Waspada): Jenazah Sulaiman, 48, korban konflik Aceh yang meninggal di Penang, Malaysia akhirnya dimakamkan di pemakaman umum Buloh, Kec. Kuta Makmur, Aceh Utara. Anak-anaknya yang terpisah selama sepuluh tahun, ikut mengantar mantan pedagang yang bangkrut karena ancaman kelompok bersenjata pada masa konflik. Menurut keluarga korban kepada Waspada, Rabu (13/7) sekitar pukul 22.00, Selasa (12/ 7), jenazah tiba di rumah duka, Gampong Pusong Lama, Kec. Banda Sakti, Pemko Lhokseu-

mawe. Dua jam kemudian diantar ke pemakaman umum Buloh. Para kerabat dan keluarga selain mengantar ke tempat peristirahatan terakhir, juga banyak yang berdatangan ke rumah Sulaiman. Istri korban, Fatmawati, 42, selalu meneteskan air mata setiap menceritakan kisah pilu yang mengakibatkan suaminya menderita. Mulai dari penyanderaan barang dagangannya di kawasan perairan Aceh Timur, permintaan tebusan Rp35 juta, sampai ancaman menghabisi seluruh keluarga, masih bisa diceritakan dengan lancar. Na-

BLANGKEJEREN ( Waspada): Satuan Narkoba Polres Gayo Lues mengamankan 47.8 kg ganja kering yang terjaring razia di perbatasan Blangkejeren-Aceh Tenggara ( Mahbuner), Selasa, (12/7) sore sekira pukul 15:30. Menurut Wakapolres Gayo Lues Anwar Bin Saren didampingi Kasat Narkoba Iptu Budi Prasetyo, Rabu (13/7) kepada Waspada, pelaku SB, 36, warga Tanjung Selamat – Sunggal Sumatera Utara, menggunakan kendaraan Kijang Innova warna gold BK 1733 MQ. “Begitu ada informasi dari warga, Komandan Polisi Perbatasan Mahbuner Brigader Samudra langsung memeriksa kendaraan tersangka jenis kijang Innova. Ternyata benar terdapat ganja kering 47.8 kg,” kata

Kasat Narkoba Budi Prasetyo. Barang bukti, yang dikemas rapi dan di press sebanyak 47 bungkus, terdapat dibagian depan mesin, kabin belakang, jok tengah dan lantai mobil. Menurut Dan Pos Mahbuner, Brigadir Samudra, tersangka SB hanya sebagai kurir, yang diupahi 100 ribu per kilogram, sedangkan pemilik barang haram itu Tim (warga Kutacane) dan Dar ( Warga Porang Ayu), mereka sebelumnya telah melewati pos jaga, menggunakan kendaraan roda dua dari Gayo Lues menuju Kutacane (Aceh Tenggara). “Menurut tersangka, barang haram itu di beli dari desa Agusen, sedangkan dua temannya Tim dan Dar, kini masih DPO pihak Polres Gayo Lues, “ ujar Samudra.

mun ketika dia menceritakan tentang anak-anaknya, Fatmawati selalu diam sambil menangis. Muhammad Tori, 11, masih duduk di Kelas V SD, sedangkan Valzian Saputra, 15, masih kelas II SMA. Sedangkan tiga kakaknya terpaksa putus sekolah dan harus bekerja sendiri. Bahkan Rudi, 21, tidak sempat melihat jenazah ayahnya karena masih berkerja di Batam dan tidak punya biaya untuk kembali. Ketika Sulaiman bersama delapan anak buah kapal diculik sekelompok orang bersenjata Agustus 2002, kelima anaknya

masih kecil. Sehingga ketika Sulaiman terpaksa menetap di Malaysia karena takut ancaman penculik, Fatmawati harus mencari uang sendiri untuk biaya makan dan pendidikan mereka. Fatmawati sempat membuat beberapa film dokumenter tentang kondisi Aceh sejak masa konflik sampai terjadi tsunami. Dengan kreativitasnya dia bisa menghidupi anak-anaknya yang menjadi korban pihak-pihak yang terlibat dalam konflik Aceh. Mereka telah merenggut kasih sayang seorang ayah kepada anak-anaknya dengan aksi teror dan ancaman bunuh.(b17)

Polres Gayo Lues Amankan Ganja 47,8 Kg

Waspada/ist

WAKAPOLRES Kompol Anwar Bin Saren didampingi Danpos Mahbuner Brigadir Samudra bersama tersangka Saiful Bahri dan Barang Bukti 47.8 kg ganja kering dan Kijang Innova BK 1733 MQ. Tersangka mengaku sudah dua kali melakukan pekerjaan sebagai kurir ganja Blangkejeren – Medan, pertengahan 2010 tahun lalu. “Saya nekad melakukan pekerjaan ini karena anak

saya empat, pekerjaan seharihari cuma sopir angkot jurusan Tanjung Anum – Belawan. Paling saya dapat sehari Rp35 ribu, enggak cukup lah dengan uang segitu, “ tuturnya. (m21)

PA Desak Polisi Usut Tuntas nyesalkan tindakan sekelompok orang tak dikenal (OTK) yang terus melancarkan aksi teror di wilayah Aceh Timur. Padahal seluruh masyarakat dan elemen sipil diminta menjaga dan melestarikan butir-butir perjanjian damai sebagaimana disepakati Pemerintah RI-GAM di Helsinki 15 Agustur 2005. Belakangan kondisi Aceh sedikit terganggu dengan berbagai aksi senjata api (senpi) lanjut Maimun, seperti kontak-tembak antara OTK dengan Polri di lintasan jalan negara Banda Aceh – Medan, Desa Blang Bitra, Kec. Peureulak Kota. “Kini giliran kediaman anggota dewan dari Fraksi PA diteror. Meski tidak ada korban jiwa, tapi pelaku berani melawan hukum, selain memiliki senjata api juga mengganggu

PTPN III Tanam Ulang 930 Ha Bibit Karet RANTO PEUREULAK, Aceh Timur (Waspada): Kerja Sama Operasi (KSO) PTPN I-PTPN III, Distrik Aceh Timur, tahun 2011 ini kembali melakukan penanaman ulang 930 hektar bibit karet di areal kebun Karang Inong, Kecamatan Ranto Peureulak. Program tersebut ditandai dengan peusijeuk lahan pembibitan dan para pekerja di kebun Karang Inong, Selasa (5/7) siang. Distrik Manajer PTPN III Aceh Timur, Sofyan Gani Ritonga, dalam sambutannya mengatakan, kerja sama operasi pihaknya dengan PTPN I merupakan bentuk kongkrit kerja sama antara BUMN dalam arti kata tidak bersaing, tetapi bersanding. Dikatakannya, lingkup kerja KSO Distrik Aceh Timur meliputi kebun Karang Inong seluas 4.633 Ha yang berlokasi di Ranto Peureulak. Dan kebun Julok Rayeuk Selatan seluas 4.470 Ha yang berlokasi di Kec. Indra Makmur. Lebih lanjut Sofyan Gani mengatakan, dari luas areal yang direncanakan untuk re planting dan konversi khusus untuk kebun Karang Inong seluas 930 Ha karet, dan diharapkan pada tahun 2015 serta 2016 dapat disadap. Sedangkan untuk Julok Rayeuk Selatan, k onversi tanaman kelapa sawit di tahun 2014 telah menghasilkan seluas 609,10 Ha dan tahun 2015 seluas 2.403,10 Ha. “Kita juga telah melakukan program- program dengan mengerakkan program Peumakmu Gampong yang Insya Allah berjalan 2012 termasuk di wilayah Aceh Timur,” ujar Sofyan. Manajer Kebun Karang Inong, Husni, menjelaskan, program penanaman ulang (re planting) yang dilakukan pihaknnya bekerja sama dengan kontraktor. Dari sejumlah pekerjaan yang dikerjakan kontraktor ada yang sudah berjalan dengan baik. “Ada pula yang belum bekerja sama sekali, meski kita sudah layangkan surat kepada kontraktor tersebut,” lapornya. Sebelumnya Ismail alias Aki Rayeuk, salah seorang perwakilan kontrator yang turut member kata sambutan menilai, KSO PTPN I- PTPN III sejak tahun 2010 sampai 2011 telah membawa kemajuan di bidang iklim investasi perkebunan sehingga bisa mendongkrat roda ekonomi warga sekitar perusahaan. Acara tersebut turut dihadiri Distrik Manajer PTPN III Aceh Timur, Sofyan Gani Ritonga, Manajer Kebun Karang Inong Husni Ibrahim, Camat Ranto Peureulak Drs Zulbahri, Kapolsek Ipda Ildani Ilyas, Danramil Ranto Peureulak, kontraktor yang bekerja di PTPN III, dan tokoh masyarakat setempat. Peusijeuk dilakukan oleh tokoh agama setempat, Tgk.M.Yusuf dan disusul oleh keterwakilan perusahaan perkebunan. (cmad)

Pelantikan 222 CPNS Dan 47 Sekdes

Penembakan Mobil Anggota Dewan Aceh Timur

IDI (Waspada): Jajaran Kepolisian Resort Aceh Timur, didesak mengusut tuntas aksi teror yang terjadi di wilayah itu, termasuk penembakan mobil dinas BL 106 DA milik Ketua Komisi B DPRK Aceh Timur, Sulaiman Ismail, SE di Dusun Bot-Bot, Desa Alue Nibong, Kec. Peureulak Kota. “Kita minta siapa pun pelaku penembakan mobil pejabat negara (anggota dewan—red) di Aceh Timur, harus diusut tuntas. Ini PR besar aparat kepolisian, jika tidak maka ke depan akan ikut dialami anggotaanggota dewan lainnya di Aceh,” ujar Ketua Fraksi Partai Aceh, Tgk. Maimun, SE kepada Waspada, Rabu (13/7). Selaku Ketua Fraksi PA di parlemen, pihaknya sangat me-

BIREUEN (Waspada): Sejumlah kalangan dan elemen masyarakat di Bireuen, meminta kepada pihak DPRK setempat untuk benar-benar menindaklanjuti pernyataa yang anya asal bunyi (Asbun) dan gertak sambal saja, yaitu akan menurunkan tim pansus asset dan tim pansus anggaran untuk mengambil satu sampel pada Dinas Perhubungan Pariwisata Komunikasi dan Informasi (Dishubparkominfo) yang diduga ada kejanggalan dalam perolehan atau penyerahan PAD pada dinas itu selama ini. Karena, kalau hanya gertak sambal atau asbun saja, maka masalah dugaan-dugaan tidak pernah jelas atau akan ada oknumoknum tertentu yang terus melakukan penyelewengan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Wibawa atau harkat dan martabat sebagai wakil rakyat juga akan hilang dimata rakyat. “Rakyat sangat mendukung kepada DPRK menyelidiki dinasdinas yang diduga melakukan penyelewengan, supaya bila dinas itu tidak ada melakukannya namanya akan bersih, sebaliknya bila ada melakukan penyelewengan maka akan nyata dan jelas juga,” kata Koordinator Gerakan Solidaritas Aktivis Anti Korupsi (GaSAK) Bireuen, Mukhlis Minir kepada Waspada Rabu (6/7) menanggapi pernyataan DPRK setempat yang akan menurunkan tim untuk mengambil sample pada Dishubparkominfo, kemarin. Menurut Mukhlis dan sejumlah elemen masyarakat di Bireuen, dugaan ada yang kurang jelas terhadap PAD pada sektor Dinas Perhubungan itu sudah lama mencuat. Namun, selama ini hanya sifatnya dugaan atau kecurigaan saja. Makanya, bagi pihak DPRK Bireuen, supaya hal ini jelas perlu menindaklanjuti pernyataannya, supaya juga jangan hanya dugaan atau curiga saja, Sementara itu Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad yang dihubungi terpisah mentakan, pihaknya tidak tinggal diam lagi dan juga sudah siap bereaksi sesuai harapan masyarakat. (amh)

kenyamanan orang lain. Ini harus diusut,” kata Maimun lagi. Ketua DPRK Aceh Timur, Tgk. Alauddin, SE secara terpisah mengatakan hal yang sama. Bahkan dia minta aparat kepolisian mengungkap kasuskasus bersenjata api yang terjadi di Aceh Timur. Menurutnya, hal itu dianggap penting mengingat dalam sebulan terakhir ini kedamaian yang sedang dinikmati masyarakat kembali terganggu, lebih-lebih beberapa waktu lalu juga terjadi penculikan dan penyanderaanyangdidugajugadilakukan kelompok bersenjata api. Tgk. Alauddin mengharapkan seluruh anggota DPRK Aceh Timur—khususnya dari Fraksi PA—untuk tetap waspada dan hati-hati dalam setiap langkah dan tindakan. “Aksi teror sangat

membahayakan. Karenanya kita minta penegak hukum secepatnya menangkap siapa pun pelaku. Jangan pernah pandang bulu dalam penegakan hukum,” tegas Tgk. Alauddin. Sebagaimana diwartakan, aksi teror dialami Ketua Komisi B DPRK Aceh Timur, Sulaiman, SE di Dusun Bot-Bot, Desa Alue Nibong, Kec. Peureulak Kota, Senin (11/7) sekira pukul 21:50. Meski tidak ada korban jiwa, tapi dua butir besi panas secara sengaja ditembakkan ke mobil dinas milik anggota legislatif itu. Bahkan polisi berhasil mengamankan dua selongsong dan satu proyektil yang tersangkut di mobil Sulaiman Ismail, yang di kalangan kombatan GAM akrab disapa GM.(cmad)

IDI (Waspada): Sedikitnya 222 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan 47 Sekretaris Desa (Sekdes) dalam lingkungan Pemkab Aceh Timur dilantik dan diambil sumpah di halaman Pendopo Bupati setempat di Idi, Rabu (6/7). Dalam sambutannya, Sekda Aceh Timur, Syaifannur, SH. MM menegaskan, sebagaimana diketahui bahwa ke depan Aceh akan menjalani tahapan demi tahapan Pemilukada 2011, “Untuk itu kami perlu ingatkan bahwa PNS ataupun CPNS harus benar-benar netral dan sama sekali tidak boleh memihak kepada kandidat manapun, baik dari partai maupun calon perseorangan,” tegasnya. Sekdamenambahkan,pemberianfotocopyKartuTandaPenduduk (KTP) baik langsung ataupun tidak langsung dan surat pernyataan dukungan juga sama sekali dilakukan oleh setiap CPNS ataupun PNS. Karena, apabila diketahui maka Badan Kepegawaian Pendidikan danPelatihan(BKPP)setempatakanmemberikansanksisesuaidengan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 53 Tahun 2010. Syaifannur juga mengatakan, dengan dilantiknya ratusan CPNS maka otomatis pelayanan masyarakat kembali bertambah di wilayah itu sesuai dengan disiplin ilmu. Sehingga, pelayanan yang selama ini terkesan masih kurang dapat ditingkatkan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada.“Diminta seluruh CPNS dan Sekdes untuk tetap kompak dan bersatu serta memiliki kepekaan yang tinggi dengan diiringi kesadaran sebagai aparatur negara,” ujarnya. (cmad)

Waspada/Muhammad H. Ishak

Sekda Aceh Timur, Syaifannur, SH. MM menyerahkan SK secara simbolis terhadap 47 Sekdes dan 222 CPNS dalam lingkungan Pemkab setempat, Rabu (6/7).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.