Waspada, Jumat 6 Januari 2012

Page 25

Aceh

WASPADA Jumat 6 Januari 2012

C3 Petani Terpaksa Bajak Sawah Gunakan Tenaga Kerbau

Illiza Kagum Tuna Netra Aceh Kuasai Internet BANDA ACEH (Waspada) : Wakil Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Jamal menyatakan kekagumannya kepada penyandang disabilitas tuna netra di Banda Aceh yang mampu menguasai teknologi, informasi dan komunikasi (TIK). “Saya terkejut juga dengan tuna netra yang mampu menguasai komputer dan internet,” ujar Illiza Saaduddin Jamal saat menghadiri peusijuk Training Center Lembaga Pengembangan Sumberdaya Tuna Netra Aceh (Lampesta), Kamis (5/1) di Banda Aceh. Illiza mengakui tidak semua orang itu mampu menguasai komputer dan TIK ini. “Saya sendiri masih belum begitu mahir, ternyata penyandang disabilitas lebih maju dalam penguasaan TIK ini. Saya terus terang kagum,” katanya yang menyaksikan tuna netra mengoperasikan komputer. Ketua Umum Lempesta NurdinYacub menyebutkan, lembaga Lempesta yang dipimpinnya baru saja dibentuk dengan akte notaris. “Ini lembaga baru kita bentuk dan hari ini kita buka Training Center-nya di Jalan SA Johansayah, Neusu, Banda Aceh,” ujarnya. Lempesta dibentuk untuk mendorong tuna netra mandiri, tanggap, berdaya guna sekaligus berhasil guna sehingga tidak menjadi beban keluarga. “Misi kami adalah untuk pengembangan TIK, keagamaan, keterampilan, manajemen perekonomian dan kesehatan kepada tuna netra,” ungkap Nurdin. (b06)

SIGLI (Waspada) : Meski semakin canggih peralatan modern yang dimiliki sektor pertanian di zaman yang serba makin maju sekarang ini. Namun, mahalnya biaya yang diperlukan membuat sejumlah petani di Kabupaten Pidie terpaksa menggunakan tenaga lembu atau kerbau untuk mengolah sawah mereka. “Sebenarnya di zaman yang serba modern sekarang ini warga tidak perlu lagi repotrepot dan berlama-lama dalam mengolah tanah sawah mereka dengan menggunakan tenaga hewan peliharaan. Tapi, karena semua itu tergantung desakan ekonomi warga terutama para petani miskin,” ungkap M Syukri, seorang petani di Kecamatan Padangtiji, Kamis (5/1). Bisa dikatakan hal yang langka jika di zaman modern ini ternyata masih ada petani yang menggunakan sapi atau kerbau untuk membajak sawah. Padahal di daerah lain tidak ada lagi petani yang menggarap sawah dengan menggunakan tenaga kerbau. Inilah yang masih dilakoni beberapa petani dengan menggunakan bajak tradisional berupa lembu atau kerbau dan luku (bahasa Aceh: Langai). “Saya terpaksa menggunakan tenaga

Honorer Diminta Tingkatkan Disiplin SUBULUSSALAM (Waspada) : Para tenaga honorer dan tenaga bhakti di jajaran Pemko Subulussalam diminta meningkatkan disiplin. Bertindak indisipliner akan diberikan sanksi, seperti pemotongan honor. Permintaan itu disampaikan Wali Kota Subulussalam Merah Sakti pada agenda pertemuan pihaknya dengan perwakilan 1.559 tenaga honorer dalam jajaran Pemko Subulussalam, Kamis (5/ 1) di gedung Serbaguna Setdako Subulussalam. Di sisi lain Sakti mengingatkan kalau penetapan Kementerian Aparatur Negara RI terkait daerah (provinsi, kabupaten, kota) se-Indonesia tidak dibenarkan merekrut tenaga honorer menjadi salah satu indikator tenaga honorer harus lebih disiplin dan mematuhi semua aturan yang berlaku, tak terkecuali PNS. Dalam kesempatan itu, Sakti sempat mengusir salah seorang tenaga honorer dari ruang pertemuan karena dinilai tidak disiplin. Pasalnya, meski sebelum acara digelar semua peserta diminta menonaktifkan handphone, namun saat dirinya berbicara berdering handphone peserta pertemuan. Dengan nada keras, Sakti memerintahkan yang bersangkutan meninggalkan ruangan dan mengingatkan camat terkait agar menertibkan para staf.(b28)

RSUD Sangir Belum Miliki Status BLANGKEJEREN (Waspada): Hingga kini Rumah Sakit Umum Daerah Sangir Kabupaten Gayo Lues belum memiliki status, hal ini terkendala beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. “Pada saat ini kita belum bisa memberikan pernyataan status RSUD Gayo Lues apakah mempunyai status atau belum, yang pasti kita sedang berusaha untuk menetapkan status rumah sakit ini minimal Kelas D, “ kata Direktur RSUD Sangir, dr Taufik Ririansyah, kamis (5/1) kepada Waspada. Dikatakan, beberapa hal yang masih menjadi kendala untuk mempunyai status, yakni jumlah dokter spesialis yang defenitif dan fasilitas lengkap ditambah dengan kualitas pelayanan baik dari sisi manajemen ataupun hal lain yang dianggap sangat perlu. Karena, kata Taufik selama ini RSUD Gayo Lues masih mengontrak dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgin) atau sering disebut dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan yang bekerja fulltime (purna waktu), “ kita hanya mempunyai satu dokter defenitif yakni dr Linda, selain itu seperti dr. anak, kandungan, bedah dan lainnya, semua kita kontrak dari luar dengan anggaran Rp17 juta per dokter per bulan,” ungkap Taufik. Taufik juga berharap, bisa memiliki tenaga dokter spesialis kategori kecil yang membidangi radiologi, patonologi, dan anastesi,mengingat selama ini masih dilakukan Keperawatan. (cjs)

Waspada/Khairul Boangmanalu

BANGUNAN mushala di SMAN 1 Sultan Daulat yang terbengkalai. Foto direkam, Kamis (5/1).

Mushala SMAN 1 Sultan Daulat Terbengkalai SULTAN DAULAT (Waspada) : Bangunan mushala di SMAN 1 Sultan Daulat, Kec. Sultan Daulat, Subulussalam bantuan pemerintah 2009 kondisinya kini dibiarkan terbengkalai. Pihak sekolah berharap bangunan itu segera dirampungkan karena sangat dibutuhkan. Waka Kehumasan SMAN 1 Sultan Daulat Saidiman kepada wartawan, Kamis (5/1) menandaskan, meski tidak mengetahui pasti besaran anggaran untuk menyelesaikan bangunan itu, melalui APBK tahun ini rencananya akan dirampungkan. “Sudah turun anggota DPRK kemari, dan kabarnya akan diselesaikan tahun ini,” terang dia. Menjawab wartawan besaran anggaran program bantuan sosial APBNP 201 untuk pembangunan tiga ruang kelas belajar (RKB) dan satu unit laboratorium yang bersifat swakelola di SMA itu, Saidiman mengaku tidak mengetahui. (b28)

Waspada/Rusli Ismail

SEORANG petani sedang membajak sawah miliknya dengan menggunakan tenaga sapi. Foto direkam beberapa waktu lalu.

Kajati:

Pendidikan, Kesehatan Dan Infrastruktur Jangan Diganggu BANDA ACEH (Waspada) : Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh menegaskan kepada pihak yang membidangi program kesehatan, pendidikan dan infrastruktur agar tidak menyelewengkan dan mengganggu program tersebut.

Tahun ini Kejaksaan Tinggi Aceh bersama jajaran dari Kejaksaan Negeri di Aceh akan memprioritaskan penanganan tiga bidang kasus yakni bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. “Tidak ada alasan lagi bagi Kejari di Aceh prioritas kerja tahun 2012 ini tidak berjalan dengan baik, karena akan ada evaluasi laporan kinerja para Kajari dan Kacabjari selama tahun 2011,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Aceh, Muhammad Yusni, Kamis (5/1) usai raker kejaksaan se-Aceh di Banda Aceh. MYusni menyebutkan, evaluasi merupakan perwujudan pertanggungjawaban dari para

Waspada/Gito Rolis

KAJATI Aceh M Yusni foto bersama pemangku jabatan atas amanah yang telah diberikan, diharapkan akan diketahui capaian keberhasilan atau kegagalan seluruh rangkaian proses kegiatan tugas yang dijalankan. Selama 2011, jajaran Kejaksaan Tinggi Aceh menyelamatkan kerugian negara dari kejahatan Pidana Khusus (Pidsus) sebesar Rp220.316.000 dari pelaku tindak pidana korupsi di Aceh. Uang negara yang diselamatkan Kejati sebesar Rp4.041.000. Kejari Langsa Rp216.275.000 uang tersebut ada yang dijadikan barang bukti dan sebagian disetorkan ke

Kasda Langsa. “Jumlah tersebut belum termasuk uang yang diselamatkan dari kasus Pidana Umum (Pidum), jika dijumlahkan bisa mencapai miliaran,” papar Kajati. Sementara jumlah uang pengganti yang sudah dibayarkan sebesar Rp148.090.000, dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Lhoksukon Rp11.000.000, Kejari Tapaktuan Rp12.800.000, dan Kejari Blangkejeren Rp124.290.000. Sedangkan jumlah kasus yang ditangani sebanyak 67 perkara yang tersebar di kejaksaan seAceh. (cb01)

nya darimana ini, kok tega menciptakan situasi tidak sehat. Semalam langsung saya telepon Ketua KIP, Alhamdulillah beliau sehat,” kata salah seorang karyawan KIP. Ketika Hamidah masuk kantor, teman-temannya berebut menyalaminya. “Ada apa ini, Alhamdulillah saya masih sehat. Tidak ada masalah,” kata Hamidah. “Saya memang mendapat telepon dari berbagai pihak yang menanyakan keadaan saya. Namun setelah saya sebutkan kondisi saya sehat, mereka semuanya tenang.Yang penting sampai saat ini, saya

dapat menjalakan tugas yang sudah diamanahkan kepada saya,” kata Hamidah. Isu penembakan Ketua KIP Aceh Tengah, Selasa (3/1) malam cepat beredar. Namun Kapolres Aceh Tengah AKBP Edwin Rachmat Adikusumo mengakui belum mendengar keterangan itu. “Situasi Aceh menjelang Pilkada ini memang agak hangat. Kita harus waspada meneliti kebenaran isu, jangan langsung ditelan, tetapi saring dululah, cek and ricek ke-benarannya. (b32)

Kajari Blangpidie Pastikan Kasus Jamkesmas Dan KAT Masuk Pengadilan BLANGPIDIE (Waspada) : Penegakan hukum dan penanganan kasus tindak pidana korupsi di Kabupaten Aceh Barat Daya pada 2012 ini dipastikan segera berakhir ke pengadilan dan semua tersangka akan digiring ke meja hijau. Beberapa kasus lain yang sudah memasuki tahapan persidangan juga diharapkan segera tuntas, sehingga sejumlah kasus baru yang saat ini mulai antre dalam proses penyidikan juga segera berjalan. Penegasan dikemukakan Kepala Kejaksaan Negeri Blangpidie Umar Z kepada Waspada, Kamis (5/1). Menurut Kajari, pihaknya memastikan kasus tipikor yang masih ‘terutang’ akan masuk ke pengadilan pada Januari 2012 ini. Kasus itu di antaranya persoalan dana Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) yang menyeret Kepala Dinas Kesehatan Abdya berinisial K, serta bendahara Jamkesmas

‘dipromosikan’ sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Selain kasus itu ada juga mantan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Abdya berinisial H serta sejumlah pejabat di dinas itu segera diproses akibat penyimpangan dengan membuat proyek fiktif dalam pelaksanaan proyek KAT (Kawasan Adat Terpencil). “Kita akui pada 2011 lalu agak sedikit kewalahan karena padatnya jadwal sidang di pengadilan, selain terbatasnya personil, jarak tempuh ke Tapaktuan dalam proses persidangan juga menjadi faktor yang menyebabkan dua kasus tersebut harus kita tangani di 2012 ini, namun kita pastikan pada tahun ini segera kita tuntaskan,” ujar Kajari Blangpidie. Dikatakan, proses penegakan hukum khususnya penanganan kasus korupsi di Abdya dilakukan secara sistem prioritas, di mana setiap kasus yang sudah lengkap akan lebih dida-

hulukan prosesnya tanpa harus menunggu penumpukan dengan kasus lainnya. Hal itu untuk memudahkan para jaksa menyelesaikan setiap kasus tanpa harus terbebani dengan kasus lain yang sedang berjalan. “Kita tidak mau menumpuk masalah, setiap kasus akan kita tangani satu demi,” tegas Umar. Barometer Dalam kesempatan itu Umar juga menyampaikan apresiasi kepada Harian Waspada yang dianggap cukup terdepan dan kritis dalam memberitakan kasus-kasus yang terjadi di Abdya. Pemberitaan Waspada dinilai menjadi barometer terhadap gambaran hukum di daerah dan kinerja aparatur negara termasuk para penegak hukum. “Di usia yang ke-65 tahun Kajari Blangpidie berharap Harian Waspada tetap konsisten dengan sikap kritis serta terus menyuarakan aspirasi rakyat.

Kantor Bupati Aceh Barat Terbakar, Dokumen Penting Ludes MEULABOH(Waspada):Sejumlah dokumen penting yang tersimpan ruang bagian keuangan dan pemegang kas kantor Bupati Aceh Barat, Rabu (4/1) sekira pukul 20:30 hangus terbakar. Tak ada korban jiwa dalam musibah itu, kerugian ditaksir ratusan juta. Bismi, petugas yang sedang piket pada saat insiden itu mengatakan, api mulai terlihat diruang keuangan dan merembet ke ruang pemegang kas. Disebutkan, saat itu empat petugas jaga sedang berada didepan teras kantor. “Saya dilantai dua. Karena kepulan asap mulai banyak saya turun memastikan, saat itu api sudah membesar,”kata Bismi kepada Waspada, Rabu (4/1) malam. Menurut Bismi, saat mengetahui api mulai menjilat seisi ruangan para petugas sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadannya, namun api terlanjur membesar. “Saya naik turun juga dari lantai satu ke dua mencari timba. Sempat nyiram enam kali mobil pemadam tiba. Kami ada empat orang yang tugas piket,”katannya.

Empat unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan kelokasi memadamkan api. Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian. “Lantai dua termasuk atap kantor tidak sampai hangus, karena pembatas kedua tingkat itukan tembok,”katannya. Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto, SIk mengatakan belum dapat memastikan sebabsebab terjadinya kebakaran. Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan. “Masih kita selidiki, ada unsur kesengajaan atau memang ada penyebab lain. Kita akan berkordinasi dengan labfor di Medan. Sejumlah BB masih di lokasi,”kata Artanto. Meski tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta. Selain membakar dokumen dan arsip yang tersimpan dalam ruangan, seluruh mobiler ikut hangus. Kebakaran juga membuat Jalan Gajah Mada di depan kantor bupati ikut macet beberapa saat. Ramainya warga yang menyaksikan dari dekat kebakaran membuat petugas ekstra keras mengatur lalu lintas di jalan itu. (cb06)

Dewan Kecam Bupati Aceh Barat

Isu Penembakan Ketua KIP Aceh Tengah Meresahkan TAKENGEN (Waspada) : Isu penembakan Hamidah, Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tengah membuat masyarakat resah. Waspada yang mendapat pertanyaan dari berbagai pihak tentang isu penembakan ini, menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya. Ketua KIP Aceh Tengah, Rabu (4/1) terlihat masih aktif melaksanakan tugas di kantornya. Sebelum Hamidah masuk kantor, kebetulan Waspada sudah berada di sana. Hampir seluruh personil KIP dan staf membicarakan isu penembakan Ketua KIP ini. “Sumber-

lembu untuk menggarap sawah karena pertimbangan ekonomi, menggunakan tenaga mesin (traktor) harus mengeluarkan biaya besar mencapai Rp800.000 per hektare,” ungkap Tgk Usman, 46, warga Gampong Pawod Laweueng, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie. Membajak sawah dengan menggunakan tenaga hewan memang punya daya tarik tersendiri bagi petani. “Meski diakui jika membajak sawah dengan tenaga sapi tidak efektif karena memakan waktu lama dan menguras tenaga, namun keistimewaannya semua tanah terbajak,” katanya. Selain itu, hal yang paling mendasar, kata Usman adalah karena pertimbangan keuangan untuk membayar ongkos menggarap sawah dengan traktor Rp800.000 per hektare. “Uang tersebut sangat tinggi baginya, saya tetap memilih membajak dengan sapi meski sedikit lamban dan capek,” jelasnya. Menurut beberapa petani tradisional itu, menggunakan traktor untuk membajak sawah tanahnya tidak seberapa bagus. Sebagian warga memang tidak memiliki sapi, sehingga memilih traktor untuk membajak sawah mereka. (b09)

MEULABOH (Waspada): Sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, yang tergabung dalam fraksi bersama mengecam sikap bupati Aceh Barat Ramli MS yang tidak menghadiri rapat sidang paripurna pembahasan RAPBK tahun 2012 kabupaten itu. Kecaman disampaikan sejumlah anggota dewan yang tergabung dalam fraksi bersama yang diketuai Ramli, SE. Selain Ramli, SE hal yang sama juga disampaikan anggota dewan lain yakni Drs Meurah Ali Ketua Komisi B, Rizwan MA ketua komisi A, Drs Nasri Ketua Baleg dan Sekretaris Fraksi Abdul Kadir. Ramli, Ketua Fraksi Bersama mengatakan, pembahasan dan penepatan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan prioritas Plafond Anggaran Sementara (PPAS) 2012, dilaksanakan berdasarkan rapat badan musyawarah yang diadakan 2 Januari lalu. Dikatakan, penetapan juga telah dikonsultasikan bersama Biro Hukum Pemprov Aceh dan DPRA, sehingga ketua DPRK Aceh Barat mengundang bupati untuk hadir. “Dalam konsultasi , kami diminta menetapkan jadwal pembahasan RAPBK tahun 2012 tapi bupati tidak hadir, padahal ini masalah rakyat, makannya meski tidak hadir rapat langsung ditetapkan ketua DPRK,”kata Ramli kepada wartawan, Kamis (5/12).

Menurut Ramli, kisruh internal di kalangan DPRK yang dijadikan alasan untuk tidak menghadiri sidang adalah alasan yang dibuatbuat. Sesuai ketentuan dan konsultasi dengan Kabid Evaluasi Anggaran Dinas Pengelolaan Keuangan Aceh tidak ada alasan bagi bupati tak menghadiri pembahasan RAPBK. “Kami sangat kecewa dengan sikap bupati. Tidak ada kisruh antara kami tapi hanya persoalan penyesuaian alat kelengkapan dewan sesuai PP tahun 2010. APBK inikan milik rakyat yang harus dibahas eksekutif dan legelatif,”kata Ramli. Ramli menuding ketidak hadiran Bupati Aceh Barat Ramli MS dilakukan dengan tujuan agar dapat mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbub) tentang APBK tahun 2012. Ramli juga menyayangkan sikap anggota Tim Anggaran Eksekutif yang dinilai sengaja tidak memberikan pemahaman kepada bupati. “Ini sikap yang salah kaprah dan melanggar perundang-undangan yang dan akan merugikan rakyat Aceh Barat,”ujarnya. Pantauan Waspada, meski sempat tertunda beberapa kali karena ketidakhadiran eksekutif rapat badan musyawarah menetapkan jadwal KUA dan PPAS tahun 2012 Aceh Barat Kamis kemarin. Namun rapat tersebut hanya dihadiri 21 orang dari unsur muspida sementara Bupati Aceh Barat tidak tampak. (cb06)

Selama 2011, Kasus Kebakaran Tinggi Di Pidie SIGLI (Waspada) : Selama tahun 2011 kasus kebakaran menduduki angka tertinggi di Kabupaten Pidie dibanding tahun-tahun sebelumnya, yakni mencapai 53 kasus kebakaran. Keterangan yang diperoleh, Kamis (5/1) di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie menyebutkan, sejak Januari hingga Desember 2011 Kabupaten Pidie mengalami 53 kasus kebakaran yang disebabkan beberapa faktor. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Apriadi mengatakan, dari 53 kasus tersebut, penyebab terbanyak disebabkan arus pendek (korsleting) listrik mencapai 15 kasus, disusul akibat kompor, lilin dan mercon. Ditanya tentang kerugian yang diderita korban baik masyarakat maupun pihak lainnya, Apriadi tidak bisa menyebutkan kerugian yang

diderita itu juga cukup besar mencapai miliaran rupiah. Ia menyebutkan, kasus kebakaran terbesar sepanjang 2011 itu seperti yang terjadi di Gampong Puuek Aree, Kecamatan Delima. “Kasus kebakaran Puuek adalah kasus terbesar sepanjang puluhan tahun lalu di Pidie,” katanya. Kecuali itu, Apriadi menjelaskan, dari sejumlah kasus kebakaran yang terjadi di Pidie, kebakaran rumah penduduk merupakan kerugian terbanyak yang disebabkan arus pendek listrik, yakni mencapai 15 kasus. Menjawab tentang upaya apa yang bisa dilakukan untuk memperkecil kasus kebakaran di masa akan datang, Apriadi menyebutkan, ke depan pihaknya akan melakukan sosialisasi dan mewajibkan pihak swasta dan masyarakat untuk menempatkan racun api di setiap rumah dan tempat usaha. (b09)

Kades Mutiara Baru Agara Keberatan Dicopot

Waspada/Sudarmansyah

Kajari Blangpidie Umar Z terlihat serius membaca HarianWaspada di ruang kerjanya, Kamis (5/1). HarianWaspada yang telah berusia 65 tahun menurut Kajari dinilai menjadi barometer kinerja aparatur negara dan penegakan hukum karena berani memberitakan setiap kebijakan dan kritis terhadap persoalan yang terjadi di daerah. “Jangan pernah takut memberitakan kebenaran, saya sendiri mengagumi Waspada karena memang kritis dan berani

serta aspiratif,” tutur Kajari yang memiliki motto ‘Bersih dan tidak boleh ada yang tersisa dalam setiap pekerjaan’.(cb05)

KUTACANE (Waspada) : Kepala Desa hingga saya diberhentikan, tetapi tidak pernah Mutiara Baru, Kecamatan Babul Rahmah, Aceh diberi tahu apa kesalahan saya, baik secara lisan Tenggara Surdin Sordat Sinaga mengaku kebe- mau-pun tertulis. Saya merasa pemecatan ini ratan dan kecewa dengan sikap pemerintah didasari sikap arogansi kekuasaan, pasalnya, daerah, yang bertindak sewenang-wenang saya bersi-kap tidak mendukung rencana bupati mencopot jabatannya. saat ini maju calon kembali pada pilkada 2012 Zenal Abidin, Camat Babul Rahmah, Kamis ini,” kata Sodat. (5/1) membenarkan, soal pencopotan jabatan Wakil Bupati Agara H Samsul Bahri mengaKades Mutiara Baru yang dijabat Sodat. Dikata- ku belum tahu pasti soal kasus pencopotan kan, pencopotan jabatan kepala desa ini karena Kepala Desa Mutiara Baru ini, namun diakui yang bersangkutan terlibat kesalahan sejak 2010, wabup dia telah mendengar sekilas. (b25) walau telah berjanji berubah, namun Sodat diberhentikan dari jabatan pada Kamis (28/ 12). “Masyarakat bersama bersama PPK yang meminta diberhentikannya Sodat dari DIBUTUHKAN SEGERA jabatan di desa setelah dila� APOTEKER/PHARMACIST kukan dua kali pemanggilan SYARAT-SYARATNYA: 1. PENDIDIKAN LULUSAN APOTEKER diperiksa di kecamatan,” 2. PEREMPUAN/LAKI2 3. UMUR MAX 28 TAHUN kata Zenal Abidin. 4. BELUM MENIKAH 5. MENGUASAI MICROSOFT OFFICE & EXCEL Sodat membantah per6. SUDAH MEMILIKI SURAT PENUGASAN (SP) 7. MAMPU BEKERJA DIBAWAH TEKANAN DAN TEAM nyataan Camat Babul Rah8. PENGALAMAN KERJA LEBIH DIUTAMAKAN MINIMAL 1 THN Telp. 4528431 SURAT LAMARAN DILENGKAPI DENGAN : mah ini. Dikatakan, yang 1. FOTO COPY KTP 2. PAS PHOTO UKURAN 3X4 = 2 LEMBAR disampaikan itu merupakan HP. 3. FOTO COPY IJAZAH DAN DAFTAR NILAI 4. CV (CURRICULUM VITAE) kebohongan. Sodat mem5. SUDAH MEMILIKI SURAT PENUGASAN (SP) benarkan dirinya hadir me081370328259 LAMARAN DITUJUKAN / DIANTAR LANGSUNG KE ALAMAT PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING, Tbk menuhi panggilan di kantor Email: JL. LAMPEUNEURUT PEUKAN BILUY GAMPONG camat. “Saya diterima oleh LAMPEUNEURUT UJONG BLANG KEC. DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR iklan_waspada@yahoo.co.id Kasi Pemdes, disebutkan SELAMBAT-LAMBATNYA 1 MINGGU SETELAH TANGGAL IKLAN INI. UP. IBU EVA ada aduan masyarakat, se-

Pasang Iklan


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.